2018
LEMBAR PENGESAHAN
TENTANG
PEMBERLAKUAN DOKUMEN
01 Maret 2018 1.
Direktur RS Graha Sehat
dr. Rudy, Sp.OG
Medika Kota Pasuruan
01 Maret 2018 2.
dr.Agil Wijaya Authorized Person
01 Maret 2018 3.
dr. Ratna Suryati Halim Ketua Pokja
01 Maret 2018
Oktovianus Mario Moa Markus,
Pembuat Dokumen
S.Kep ,Ners
4.
i
DAFTAR ISI
ii
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT GRAHA SEHAT MEDIKA
NOMOR 152/1/III/SK_Dir/2018
TENTANG
1
Mengingat :
a. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
b. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
417/Menkes/Per/II/2011 Tentang Komisi Akreditasi Rumah Sakit,
dengan tugas dan fungsi melaksanakan akreditasi di Indonesia
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 1691 tahun 2011
tentang Keselamatan pasien
e. Peraturan Menteri Kesehatan 1438 tahun 2010 Tentang Standar
Pelayanan Kedokteran
f. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 436/1993
tentang Berlakunya Standar Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medis
di Indonesia
g. Permenkes No. 846/Menkes/PER/XI/1992 tentang Penyehatan
Lingkungan Rumah Sakit
h. Pedoman Manajemen Linen Rumah Sakit, Departemen Kesehatan RI,
Dirjen Pelayanan Medik Tahun 2004
i. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 340 tahun 2008
Tentang Klasifikasi Rumah sakit
j. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Pasuruan
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pencucian linen adalah suatu proses pembersihan linen yang bertujuan untuk
menghilangkan semua kotoran yang menempel pada linen.
Instalasi laundry memberi pelayanan terhadap semua kebutuhan Rumah Sakit akan
penyediaan linen siap pakai atau linen yang terhindar dari kontaminasi infeksi di Rumah Sakit
secara tepat dan cepat.
Untuk melaksanakan pencucian linen secara profesional diperlukan pengetahuan,
keterampilan, dan pengalaman di bidangnya.
Instalasi laundry merupakan salah satu mata rantai yang penting untuk pencegahan dan
pengendalian infeksi dan berperan dalam upaya menekan angka kejadian infeksi. Salah satu
indikator keberhasilan dalam pelayanan Rumah Sakit adalah rendahnya angka HaiS di Rumah
Sakit. Untuk mencapai keberhasilan itu maka perlu dilakukan pemisahan pencucian linen
infeksius dan linen non infeksius.
Dengan adanya pedoman pelayanan Instalasi Laundry diharapkan dapat memberikan
hasil yang dapat mendukung pelayanan di rumah sakit.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tercapainya pelayanan pengelolaan linen berkualitas secara cepat, nyaman, bersih,
terhindar dari infeksi.
2. Tujuan Khusus
a. Tercapainya hasil produksi linen yang sesuai standar
b. Terpenuhinya SDM yang berkualitas
c. Terlaksananya pelayanan sesuai prosedur
d. Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana yang menunjang proses pelayanan
4
C. RUANG LINGKUP PELAYANAN.
Kegiatan laundry harus dilaksanakan pada ruangan ruangan terpisah sesuai dengan
penggunaannya yaitu ruang penerimaan linen kotor, ruang pencucian, ruang pengeringan,
ruang bersih setrika,ruang penyimpanan dan kamar mandi petugas.
Ruang lingkup kegiatan pelayanan di Instalasi Laundry meliputi :
1. Pengambilan ( pengambilan dan pencatatan )
2. Pencucian.
3. Pemerasan.
4. Pengeringan ( mesin kering )
5. Penghalusan ( setrika )
6. Penyimpanan.
7. Serah terima linen bersih.
8. Pencatatan dan pelaporan
D. BATASAN OPERASIONAL.
1. Pengambilan linen kotor.
Setiap pagi dilakukan pengambilan linen dari ruang perawatan dan unit unit lain
ke instalasi laundry pada jam 08.00 – 09.00 wib .Petugas di ruangan memisahkan linen
infeksius dan non infeksius.Pemisahannya linen non infeksius dengan kantong hitam dan
linen infeksius dengan kantong kuning. Linen infeksius adalah linen yang terkena cairan
tubuh pasien dan linen non infeksius adalah linen yang tidak terkena cairan tubuh
pasien. Penerimaan linen non infeksius dan infeksius di pintu yang berbeda. Petugas
laundry menghitung dan menimbang linen setelah itu di catat berapa jumlah yang akan
di cuci oleh petugas laundry.
Petugas penerimaan linen kotor melakukan kebersihan tangan sebelum memakai
APD.
APD yang di pakai : skort, masker, topi, sarung tangan.
2. Pencucian
Mesin yang digunakan untuk mencuci linen infeksi berbeda dengan mesin untuk
mencuci linen non infeksi Petugas pencucian melakukan pencucian linen yang sudah di
hitung sesuai dengan prosedur pencucian.
3. Pengeringan
Linen yang sudah dicuci langsung dpindahkan ke mesin pengering untuk proses
pengeringan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
5
4. Penghalusan / penyetrikaan linen
Proses menghaluskan linen di setrika sesuai dengan prosedur yang berlaku.
5. Penyimpanan
Linen bersih yang sudah dihaluskan dilipat dan dikelompokkan sesuai dengan
jenis linen dan bagiannya. Lalu disimpan rapi dalam lemari / rak di dalam ruangan
khusus penyimpanan linen bersih dengan sistem FIFO.
Ruang penyimpanan linen bersih terpisah dari tempat penerimaan dan pencucian
linen kotor, dengan tujuan agar tidak terjadi kontaminasi kuman. Ruang penyimpanan
harus memenuhi standar pencahayaan, sirkulasi udara, kelembaban.
6. Serah Terima Linen Bersih.
Linen yang akan di serahkan ke unit – unit pengguna di ambil dari ruang
penyimpanan.Linen yang akan diserahkan dimasukkan ke dalam trolley yang sudah
dilapisi dengan kantong plastik bening dan didistribusikan ke unit – unit pengguna pada
jam 12.00 – 13.00 wib. Serah terima dilakukan secara tertulis antara petugas laundry
dengan petugas di unit pengguna linen.
7. Pencatatan dan Pelaporan.
Setiap penerimaan linen kotor dan penyerahan linen bersih dilakukan pencatatan
pada buku pencatatan harian. Rekapitulasi pencatatan tiap bulan dilaporkan kepada
kepala Instalasi CSSD dan laundry.
E. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 70 tahun 1970 Tentang Keselamatan
Kerja.
3. Keputusan Menteri Kesehatah RI Nomor 1204/MENKES/X/2004 tentang
Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
4. Surat Keputusan Menkes RI Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang standar
Pelayanan Rumah Sakit.
5. Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pelayanan Medik tahun 2004
tentang Pedoman manajemen Linen di Rumah Sakit.
6. Buku Pedoman Infeksi Nosokomial tahun 2001.
6
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
1 Perawat S 1 Keperawatan - 1
2 Pelaksana S1 - 1
3 Administrasi - - -
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
7
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANG.
Lokasi Instalasi Laundry terletak jauh dari ruangan keperawatan. Bangunan terdiri dari 1
lantai, terbagi dari beberapa ruangan / area, yang secara prinsip terbagi dari daerah kotor
( area penerimaan dan pencucian ) dan daerah bersih ( area setrika dan penyimpanan )
Pembagian area tersebut meliputi :
1. Area kotor dilakukan proses
a) Penerimaan linen kotor
b) Penimbangan
c) Pemisahan ( linen infeksius dan non infeksius)
d) Pencucian
2. Area bersih dilakukan proses
a) Pengeringan
b) Penyetrikaan
c) Sotiran linen rusak
d) Pelipatan
e) penyimpanan
3. Area distribusi dilakukan proses
a) Pendistribusian linen
b) Untuk kegiatan administrasi laundry
4. Area gudang penyimpanan B3
5. Ruang karyawan
B. STANDAR FASILITAS.
No Fasilitas Jumlah
A 1. Ruang pencucian ( area kotor ) 2
2. Ruang setrika ( area bersih ) 1
3. Ruang distribusi 1
4. Ruang karyawan 1
8
No Fasilitas Jumlah
5. Ruang gudang penyimpanan B3 1
B Peralatan
- Ruang pencucian :
1. Mesin cuci 2 unit
2. Timbangan . 1 unit
3. Troly linen kotor. 1 unit
4. Troly linen bersih 1 unit
Ruang setrika :
1. Setrika 2 unit
2. Mesin pengering 1 unit
3. Troly linen bersih 2 unit
4. Alat Pengukur suhu & kelembapan. 1 unit
9
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
Tata laksana atau langkah – langkah pelayanan yang di laksanakan di Instalasi Laundry
sebagai berikut :
A. Tata Laksana pelayanan pengambilan linen :
1. Penanggung jawab
a. Petugas pengambil linen kotor
b. IPCN
2. Perangkat kerja
a. Buku
3. Tata laksana pelayanan
1. Petugas pengambilan linen kotor melakukan kebersihan tangan sebelum memakai
APD. APD yang di pakai : skort, masker, topi, sarung tangan.
2.Setiap pagi linen kotor ( infeksius dan non infeksius ) diambil dari ruang perawatan,
dan bagian-bagian lain ke Instalasi Laundry.
3.Linen infeksius adalah linen yang terkena cairan tubuh pasien, yang harus dipisah
dengan linen non infeksius.
4.Linen non infeksius dan infeksius dibungkus kantong plastik hitam dan jam
pengambilan 08.00-09.00 wib
10
2. Perangkat kerja
Mesin pengering
3. Tata laksana
Linen yang sudah dicuci di pindahkan ke mesin pengering untuk proses pengeringan
sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Linen yang akan di serahkan ke bagian di ambil dari ruang penyimpanan, serah terima di lakukan
secara tertulis antara petugas bagian dengan petugas laundry. Linen yang diserahkan di masukkan ke
dalam troli yang sudah di lapisi dengan kantong berwarna bening.
11
BAB V
LOGISTIK
a. Perencanaan.
Setiap akhir tahun Instalasi laundry mengisi kebutuhan untuk satu tahun pada lembaran
perencanaan yang dikeluarkan oleh bagian Logistik.Pengadaan linen harus memenuhi kriteria
dan bahan yang kuat, menyerap air, tidak terlalu tipis dan mudah dicuci.
b. Permintaan / penyediaan.
Instalasi laundry mengajukan permintaan kebutuhan sesuai dengan prosedur ;
- Ke Logistik (untuk bahan-bahan stock )
c. Penyimpanan.
Barang-barang permintaan dari Logistik disimpan di almari penyimpanan,sesuai jenisnya,
kecuali untuk barang – barang B3 di simpan gudang B3 unit.
d. Pendistribusian / Penyaluran.
Setiap ada kebutuhan, petugas Instalasi mencatat pada buku permintaan logistik dan
diajukan kepada kepala instalasi laundry.
12
BAB VI
KESELAMATAN KERJA
Dalam melaksanakan program keselataman kerja, Instalasi loundry melakukan sesuai dengan
program keselamatan kerja Rumah Sakit antara lain :
a. Program kebersihan tangan.
b. Program penanggulangan kebakaran.
c. Penggunaan APD.
d. Pengelolaan sanitasi dan limbah tajam.
e. Penanganan B3 di Instalasi loundry.
f. Pencengahan pengendalian infeksi di Instalasi loundry.
13
kotor di lakukan 2 x sehari sebelum dan setelah bekerja dengan menggunakan larutan
desinfektan creolin dengan ukuran 1 : 100 ( 10cc creolin di larutkan ke dalam 1 liter air.
Kebersihan troly linen kotor di lakukan setiap hari dengan menggunakan larutan desinfektan
typol dengan ukuran 1 : 10 ( 100cc creolin di larutkan di dalam 1 liter air ).
Penanganan limbah tajam di Instalasi loundry sudah menyediakan safety box untuk
tempat limbah tajam yang di temukan di area Instalasi loundry dari pendistribusian linen
ruangan.
5. Penanganan B3 di Instalasi loundry
Mengingat banyaknya zat kimia yang di pakai di Instalasi loundry, maka penanganannya
sangat perlu di perhatikan. Hal ini penting karena dapat membahayakan petugas di Instalasi
loundry. Tindakan pertolongan bila terjadi paparan.
a. Bila pada kulit :
Cuci / bilas dengan air mengalir selama 15 menit
Lepaskan pakaian dan sepatu bila terkontaminasi
Bila terdapat luka bakar / tidak tertanggulangi segera di bawa ke IGD
b. Bila terhirup :
Segera pindahkan ke tempat yang berudara segar
Longgarkan pakaian yang kencang seperti ikat pinggang
Beri O2 dan pernapasan buatan, kenali jenis bahann kontaminan
Bawa ke IGD untuk pertolongan lebih lanjut
14
b. Semua petugas Instalasi loundry harus menggunakan APD lengkap sesuai dengan
tugasnya
c. Pencucian linen infeksius( mesin khusus ) terpisah dengan linen non infeksius
15
BAB VII
PENGENDALIAN MUTU
Tujuan pengendalian mutu di instalasi loundry agar produksi linen dapat memenuhi standar
mutu baik bersih, rapi, utuh, dan terhindar dari infeksi.
16
BAB VIII
PENUTUP
17
LAMPIRAN :
Ditetapkan oleh,
Direktur RS Graha Sehat Medika
Tanggal Terbit
1 Maret 2018
STANDAR PROSEDUR
dr. Rudy, SpOG
OPERASIONAL
NIK. M. 1.05.18.001
Suatu cara membersihkan ruang kerja di Instalasi Laundry meliputi lantai,
PENGERTIAN
meja, peralatan dan mesin.
1. Sebagai pedoman penerapan langkah-langkah untuk membersihkan
tempat kerja
TUJUAN
2. Sebagai pedoman dalam pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah
sakit.
KEBIJAKAN
Ditetapkan oleh,
Direktur RS Graha Sehat Medika
Tanggal Terbit
1 Maret 2018
STANDAR PROSEDUR
dr. Rudy, SpOG
OPERASIONAL
NIK. M. 1.05.18.001
Suatu cara untuk membersihkan troli pengangkutan bekas linen kotor yang
PENGERTIAN
terkontaminasi.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk membersihkan troli agar
TUJUAN
terhindar dari infeksi Rumah Sakit.
KEBIJAKAN
PROSEDUR 4. Petugas menyiram troli yang sudah didisinfeksi dengan air bersih, lalu
mengelap dengan lap kering
5. Petugas meletakkan troli pada tempatnya
6. Petugas melepas APD
7. Petugas melakukan kebersihan tangan
1. IPSRS
UNIT TERKAIT
2. Logistik
PEMANTAUAN MUTU PENGELOLAAN LINEN
No.Dokumen No.Revisi Halaman
017.06.29.PPI
Ditetapkan oleh,
Direktur RS Graha Sehat Medika
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
dr. Rudy, SpOG
OPERASIONAL
NIK.M.1.05.18.001
PENGERTIAN Memantau mutu hasil pengelolaan linen telah bersih di Instalasi Laundry
KEBIJAKAN
Ditetapkan oleh,
Direktur RS Graha Sehat Medika
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
dr. Rudy, SpOG
OPERASIONAL
NIK. M.1.05.18.001
PENGERTIAN Suatu proses pencucian linen kotor infeksi untuk menjadi bersih.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pencucian linen kotor
TUJUAN
infeksi agar tidak terkontaminasi dengan linen non infeksi.
KEBIJAKAN
Ditetapkan oleh,
Direktur RS Graha Sehat Medika
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
dr. Rudy, SpOG
OPERASIONAL
NIK. M.1.05.001
KEBIJAKAN
Ditetapkan oleh,
Direktur RS Graha Sehat Medika
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Rudy, SpOG
NIK. M.1.05.18.001
KEBIJAKAN
Ditetapkan oleh,
Direktur RS Graha Sehat Medika
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
dr. Rudy, SpOG
OPERASIONAL
NIK. M.1.05.18.001
KEBIJAKAN
PROSEDUR topi
7. Saat bekerja di tempat penyimpanan linen APD yang harus dipakai yaitu
masker, skort, topi
8. Setelah tindakan selesai dilakukan, lepaskan APD dengan urutan yang
benar sesuai prosedur. Melakukan kebersihan tangan sesuai prosedur
9. Melakukan disinfeksi APD yang akan dipakai ulang (skort plastik dan sarung
tangan rumah tangga) dicuci memakai air dan sabun, lalu dibilas dengan
air bersih dan dijemur
10. Melakukan kebersihan tangan.
PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI DI UNIT LAUNDRY
No.Dokumen No.Revisi Halaman
021.06.29.PPI 26/32
Ditetapkan oleh,
Direktur RS Graha Sehat Medika
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
dr. Rudy, SpOG
OPERASIONAL
NIK. M.1.05.18.001
1. Laundry
UNIT TERKAIT
2. Logistik
SERAH TERIMA LINEN BERSIH
No.Dokumen No.Revisi Halaman
022.06.29.PPI 27/32
Ditetapkan oleh,
Direktur RS Graha Sehat Medika
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
dr. Rudy, SpOG
OPERASIONAL
NIK. M.1.05.18.001
PENGERTIAN Tata cara melakukan serah terima linen bersih kepada petugas ruangan.
TUJUAN bersih dari petugas Kamar Cuci kepada petugas ruangan, dengan baik dan
benar.
KEBIJAKAN
Ditetapkan oleh,
Direktur RS Graha Sehat Medika
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
dr. Rudy, SpOG
OPERASIONAL
NIK. M.1.05.18.001
1. Laundry
2. Unit Rawat Jalan
3. Unit Rawat Inap
4. VK (Ruang Bersalin)
UNIT TERKAIT
5. OK
6. HCU
7. RR
8. Perinatologi
PENYIMPANAN LINEN BERSIH
No.Dokumen No.Revisi Halaman
023.06.29.PPI 29/32
Ditetapkan oleh,
Direktur RS Graha Sehat Medika
Tanggal Terbit
STANDAR PROSEDUR
dr. Rudy, SpOG
OPERASIONAL
NIK. M.1.0518.001
KEBIJAKAN