Anda di halaman 1dari 32

PEDOMAN PELAYANAN LAUNDRY

RS GRAHA SEHAT MEDIKA

2018
LEMBAR PENGESAHAN

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT GRAHA SEHAT MEDIKA


KOTA PASURUAN
NOMOR 152/1/III/SK_Dir/2018

TENTANG

PEMBERLAKUAN DOKUMEN

PANDUAN PELAYANAN LAUNDRY

PENGESAHAN PANDUAN PELAYANAN LAUNDRY

RS GRAHA SEHAT MEDIKA KOTA PASURUAN

NAMA KETERANGAN TANGGAL TANDA TANGAN

01 Maret 2018 1.
Direktur RS Graha Sehat
dr. Rudy, Sp.OG
Medika Kota Pasuruan

01 Maret 2018 2.
dr.Agil Wijaya Authorized Person
01 Maret 2018 3.
dr. Ratna Suryati Halim Ketua Pokja
01 Maret 2018
Oktovianus Mario Moa Markus,
Pembuat Dokumen
S.Kep ,Ners
4.

i
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ............................................................................................................................


Lembar Pengesahan ........................................................................................................................ i
Daftar Isi ........................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 4
BAB II STANDAR KETENAGAAN .............................................................................................. 7
BAB III STANDAR FASILITAS .................................................................................................... 8
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN ....................................................................................... 10
BAB V LOGISTIK ...................................................................................................................... 12
BAB VI KESELAMATAN KERJA .................................................................................................. 13

BAB VII PENGENDALIAN MUTU................................................................................................ 16

BAB VIII PENUTUP…………………………………………………………………………… 17

ii
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT GRAHA SEHAT MEDIKA

NOMOR 152/1/III/SK_Dir/2018

TENTANG

PEDOMAN PELAYANAN LAUNDRY

DIREKTUR RUMAH SAKIT GRAHA SEHAT MEDIKA

a. bahwa dalam meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit dan


Menimbang :
menghadapi era globalisasi, perlu menerapkan sistem akreditasi rumah
sakit sesuai pelayanan yang berstandar internasional
b. bahwa setiap pasien yang dirawat di Rs Graha Sehat Medika berhak
mendapatkan pelayanan linen yang bersih dan bebas dari risiko
kontaminasi silang
c. bahwa baik pasien maupun petugas Rs Graha Sehat Medika diharapkan
terhindar dari risiko penularan dari linen yang terinfeksi karena
penyakit menular
d. bahwa untuk mewujudkan tujuan diatas dibutuhkan adanya Pedoman
Laundry yang disusun melalui keputusan Direktur Rs Graha Sehat
Medika

1
Mengingat :
a. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
b. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
417/Menkes/Per/II/2011 Tentang Komisi Akreditasi Rumah Sakit,
dengan tugas dan fungsi melaksanakan akreditasi di Indonesia
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 1691 tahun 2011
tentang Keselamatan pasien
e. Peraturan Menteri Kesehatan 1438 tahun 2010 Tentang Standar
Pelayanan Kedokteran
f. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 436/1993
tentang Berlakunya Standar Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medis
di Indonesia
g. Permenkes No. 846/Menkes/PER/XI/1992 tentang Penyehatan
Lingkungan Rumah Sakit
h. Pedoman Manajemen Linen Rumah Sakit, Departemen Kesehatan RI,
Dirjen Pelayanan Medik Tahun 2004
i. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 340 tahun 2008
Tentang Klasifikasi Rumah sakit
j. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
269/Menkes/Per/III/2008 Tentang Rekam Medis

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PEDOMAN LINEN LAUNDRY DI RUMAH SAKIT GRAHA SEHAT MEDIKA


PASURUAN

Kesatu : Menetapkan pedoman linen laundry Rs Graha Sehat Medika sebagaimana


tersebut dalam lampiran surat keputusan ini

Kedua : Mengamanatkan kepada para tenaga kesehatan dan seluruh karyawan


untuk mengaplikasikan Pedoman Linen Laundry Rs Graha Sehat Medika
dalam pelayanan kepada pasien

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan


2
Keempat : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini,
maka akan diadakan perbaikan dan perubahan seperlunya

Ditetapkan di Pasuruan

Pada tanggal 1 Maret 2018

Direktur RS Graha Sehat Medika,

Dr. Rudy, Sp.OG


NIK. M.1.05.18.001

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pencucian linen adalah suatu proses pembersihan linen yang bertujuan untuk
menghilangkan semua kotoran yang menempel pada linen.
Instalasi laundry memberi pelayanan terhadap semua kebutuhan Rumah Sakit akan
penyediaan linen siap pakai atau linen yang terhindar dari kontaminasi infeksi di Rumah Sakit
secara tepat dan cepat.
Untuk melaksanakan pencucian linen secara profesional diperlukan pengetahuan,
keterampilan, dan pengalaman di bidangnya.
Instalasi laundry merupakan salah satu mata rantai yang penting untuk pencegahan dan
pengendalian infeksi dan berperan dalam upaya menekan angka kejadian infeksi. Salah satu
indikator keberhasilan dalam pelayanan Rumah Sakit adalah rendahnya angka HaiS di Rumah
Sakit. Untuk mencapai keberhasilan itu maka perlu dilakukan pemisahan pencucian linen
infeksius dan linen non infeksius.
Dengan adanya pedoman pelayanan Instalasi Laundry diharapkan dapat memberikan
hasil yang dapat mendukung pelayanan di rumah sakit.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Tercapainya pelayanan pengelolaan linen berkualitas secara cepat, nyaman, bersih,
terhindar dari infeksi.
2. Tujuan Khusus
a. Tercapainya hasil produksi linen yang sesuai standar
b. Terpenuhinya SDM yang berkualitas
c. Terlaksananya pelayanan sesuai prosedur
d. Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana yang menunjang proses pelayanan

4
C. RUANG LINGKUP PELAYANAN.
Kegiatan laundry harus dilaksanakan pada ruangan ruangan terpisah sesuai dengan
penggunaannya yaitu ruang penerimaan linen kotor, ruang pencucian, ruang pengeringan,
ruang bersih setrika,ruang penyimpanan dan kamar mandi petugas.
Ruang lingkup kegiatan pelayanan di Instalasi Laundry meliputi :
1. Pengambilan ( pengambilan dan pencatatan )
2. Pencucian.
3. Pemerasan.
4. Pengeringan ( mesin kering )
5. Penghalusan ( setrika )
6. Penyimpanan.
7. Serah terima linen bersih.
8. Pencatatan dan pelaporan

D. BATASAN OPERASIONAL.
1. Pengambilan linen kotor.
Setiap pagi dilakukan pengambilan linen dari ruang perawatan dan unit unit lain
ke instalasi laundry pada jam 08.00 – 09.00 wib .Petugas di ruangan memisahkan linen
infeksius dan non infeksius.Pemisahannya linen non infeksius dengan kantong hitam dan
linen infeksius dengan kantong kuning. Linen infeksius adalah linen yang terkena cairan
tubuh pasien dan linen non infeksius adalah linen yang tidak terkena cairan tubuh
pasien. Penerimaan linen non infeksius dan infeksius di pintu yang berbeda. Petugas
laundry menghitung dan menimbang linen setelah itu di catat berapa jumlah yang akan
di cuci oleh petugas laundry.
Petugas penerimaan linen kotor melakukan kebersihan tangan sebelum memakai
APD.
APD yang di pakai : skort, masker, topi, sarung tangan.
2. Pencucian
Mesin yang digunakan untuk mencuci linen infeksi berbeda dengan mesin untuk
mencuci linen non infeksi Petugas pencucian melakukan pencucian linen yang sudah di
hitung sesuai dengan prosedur pencucian.
3. Pengeringan
Linen yang sudah dicuci langsung dpindahkan ke mesin pengering untuk proses
pengeringan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

5
4. Penghalusan / penyetrikaan linen
Proses menghaluskan linen di setrika sesuai dengan prosedur yang berlaku.
5. Penyimpanan
Linen bersih yang sudah dihaluskan dilipat dan dikelompokkan sesuai dengan
jenis linen dan bagiannya. Lalu disimpan rapi dalam lemari / rak di dalam ruangan
khusus penyimpanan linen bersih dengan sistem FIFO.
Ruang penyimpanan linen bersih terpisah dari tempat penerimaan dan pencucian
linen kotor, dengan tujuan agar tidak terjadi kontaminasi kuman. Ruang penyimpanan
harus memenuhi standar pencahayaan, sirkulasi udara, kelembaban.
6. Serah Terima Linen Bersih.
Linen yang akan di serahkan ke unit – unit pengguna di ambil dari ruang
penyimpanan.Linen yang akan diserahkan dimasukkan ke dalam trolley yang sudah
dilapisi dengan kantong plastik bening dan didistribusikan ke unit – unit pengguna pada
jam 12.00 – 13.00 wib. Serah terima dilakukan secara tertulis antara petugas laundry
dengan petugas di unit pengguna linen.
7. Pencatatan dan Pelaporan.
Setiap penerimaan linen kotor dan penyerahan linen bersih dilakukan pencatatan
pada buku pencatatan harian. Rekapitulasi pencatatan tiap bulan dilaporkan kepada
kepala Instalasi CSSD dan laundry.

E. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 70 tahun 1970 Tentang Keselamatan
Kerja.
3. Keputusan Menteri Kesehatah RI Nomor 1204/MENKES/X/2004 tentang
Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
4. Surat Keputusan Menkes RI Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang standar
Pelayanan Rumah Sakit.
5. Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pelayanan Medik tahun 2004
tentang Pedoman manajemen Linen di Rumah Sakit.
6. Buku Pedoman Infeksi Nosokomial tahun 2001.

6
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Ketenagaan di Instalasi laundry adalah sebagai berikut:

No Jenis Tenaga Pendidikan Formal Sertifikasi Jumlah

1 Perawat S 1 Keperawatan - 1

2 Pelaksana S1 - 1

3 Administrasi - - -

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN

Jadwal Dinas Jenis Tenaga Jumlah Keterangan


Dinas pagi - Ka Instalasi 1
- Pelaksana 1

Jadwal Dinas Jenis Kegiatan Waktu Keterangan


Dinas pagi - Pengambilan linen infeksius 08.00-09.00 wib
dan pengambilan linen non
infeksius.
- Proses pencucian linen dan 09.00-13.00 wib
pengeringan linen
- Proses penyeterikaan linen 13.00-15.00 wib
- Pendistribusian linen bersih 15-00-16.00 wib

7
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG.
Lokasi Instalasi Laundry terletak jauh dari ruangan keperawatan. Bangunan terdiri dari 1
lantai, terbagi dari beberapa ruangan / area, yang secara prinsip terbagi dari daerah kotor
( area penerimaan dan pencucian ) dan daerah bersih ( area setrika dan penyimpanan )
Pembagian area tersebut meliputi :
1. Area kotor dilakukan proses
a) Penerimaan linen kotor
b) Penimbangan
c) Pemisahan ( linen infeksius dan non infeksius)
d) Pencucian
2. Area bersih dilakukan proses
a) Pengeringan
b) Penyetrikaan
c) Sotiran linen rusak
d) Pelipatan
e) penyimpanan
3. Area distribusi dilakukan proses
a) Pendistribusian linen
b) Untuk kegiatan administrasi laundry
4. Area gudang penyimpanan B3
5. Ruang karyawan

B. STANDAR FASILITAS.

Standar fasilitas yang ada di Instalasi loundry :

No Fasilitas Jumlah
A 1. Ruang pencucian ( area kotor ) 2
2. Ruang setrika ( area bersih ) 1
3. Ruang distribusi 1
4. Ruang karyawan 1

8
No Fasilitas Jumlah
5. Ruang gudang penyimpanan B3 1
B Peralatan
- Ruang pencucian :
1. Mesin cuci 2 unit
2. Timbangan . 1 unit
3. Troly linen kotor. 1 unit
4. Troly linen bersih 1 unit

Ruang setrika :
1. Setrika 2 unit
2. Mesin pengering 1 unit
3. Troly linen bersih 2 unit
4. Alat Pengukur suhu & kelembapan. 1 unit

Ruang penyimpanan linen :

9
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

Tata laksana atau langkah – langkah pelayanan yang di laksanakan di Instalasi Laundry
sebagai berikut :
A. Tata Laksana pelayanan pengambilan linen :
1. Penanggung jawab
a. Petugas pengambil linen kotor
b. IPCN
2. Perangkat kerja
a. Buku
3. Tata laksana pelayanan
1. Petugas pengambilan linen kotor melakukan kebersihan tangan sebelum memakai
APD. APD yang di pakai : skort, masker, topi, sarung tangan.
2.Setiap pagi linen kotor ( infeksius dan non infeksius ) diambil dari ruang perawatan,
dan bagian-bagian lain ke Instalasi Laundry.
3.Linen infeksius adalah linen yang terkena cairan tubuh pasien, yang harus dipisah
dengan linen non infeksius.
4.Linen non infeksius dan infeksius dibungkus kantong plastik hitam dan jam
pengambilan 08.00-09.00 wib

B. Tata Laksana pelayanan pencucian linen


1. Penaggung jawab
a. Petugas pencucian
b. IPCN
2. Perangkat kerja
Mesin cuci
3. Tata laksana
Mesin yang digunakan untuk mencuci linen infeksius berbeda dengan mesin untuk
mencuci linen non infeksi. Petugas pencucian melakukan pencucian linen yang sudah
di hitung sesuai dengan prosedur pencucian.

C. Tata Laksana pelayanan pengeringan dengan mesin pengering.


1. Penanggung jawab
Petugas mesin pengering

10
2. Perangkat kerja
Mesin pengering
3. Tata laksana
Linen yang sudah dicuci di pindahkan ke mesin pengering untuk proses pengeringan
sesuai dengan prosedur yang berlaku.

D. Tata Laksana pelayanan penghalusan linen dengan setrika.


1. Penanggung jawab
Petugas setrika
2. Tata laksana
Proses menghaluskan linen yang di setrika sesuai dengan prosedur yang berlaku.

E. Tata Laksana pelayanan serah terima linen bersih


1. Penanggung jawab
Petugas serah terima linen bersih
2. Tata laksana

Linen yang akan di serahkan ke bagian di ambil dari ruang penyimpanan, serah terima di lakukan
secara tertulis antara petugas bagian dengan petugas laundry. Linen yang diserahkan di masukkan ke
dalam troli yang sudah di lapisi dengan kantong berwarna bening.

11
BAB V
LOGISTIK

a. Perencanaan.
Setiap akhir tahun Instalasi laundry mengisi kebutuhan untuk satu tahun pada lembaran
perencanaan yang dikeluarkan oleh bagian Logistik.Pengadaan linen harus memenuhi kriteria
dan bahan yang kuat, menyerap air, tidak terlalu tipis dan mudah dicuci.

b. Permintaan / penyediaan.
Instalasi laundry mengajukan permintaan kebutuhan sesuai dengan prosedur ;
- Ke Logistik (untuk bahan-bahan stock )

c. Penyimpanan.
Barang-barang permintaan dari Logistik disimpan di almari penyimpanan,sesuai jenisnya,
kecuali untuk barang – barang B3 di simpan gudang B3 unit.

d. Pendistribusian / Penyaluran.
Setiap ada kebutuhan, petugas Instalasi mencatat pada buku permintaan logistik dan
diajukan kepada kepala instalasi laundry.

e. Pengendalian barang – barang Logistik.


Barang – barang Logistik di instalsi loundry di evaluasi setiap akhir bulan.

12
BAB VI
KESELAMATAN KERJA

Dalam melaksanakan program keselataman kerja, Instalasi loundry melakukan sesuai dengan
program keselamatan kerja Rumah Sakit antara lain :
a. Program kebersihan tangan.
b. Program penanggulangan kebakaran.
c. Penggunaan APD.
d. Pengelolaan sanitasi dan limbah tajam.
e. Penanganan B3 di Instalasi loundry.
f. Pencengahan pengendalian infeksi di Instalasi loundry.

1. Program kebersihan tangan.


Setiap petugas di Instalasi loundry wajib melakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah
bekerja. Sebagai upaya terlaksananya program hand hygiene di Instalasi loundry :
 Memberikan sosialisasi terus menerus pada semua petugas di Instalasi loundry.
( oleh kepala instalasi loundry dan IPCN )
 Melakukan pemantauan setiap hari kepada semua petugas ( oleh IPCN )
 Memberikan teguran bagi petugas yang kurang taat.
 Melakukan audit setiap 3 bulan sekali. ( IPCN )
 Memberikan laporan ke PPI tentang terlaksananya program hand hygiene di Instalasi
loundry. ( IPCN )
2. Program penanggulangan kebakaran.
Semua petugas Instalasi loundry wajib mengikuti dan memahami pelatihan penaggulangan
kebakaran
3. Penggunaan APD
Setiap petugas instalasi loundry harus menggunakan APD seperti skort plastik, sarung tangan
rumah tangga, masker, kaca mata ( geogle ), sepatu bood. Alat pelindung harus dilepas saat
meninggalkan ruang kerja dan di cuci setiap hari.
4. Pengelolaan sanitasi dan limbah tajam.
Kebersihan lingkungan di Instalasi loundry di lakukan oleh petugas Instalasi loundry secara
bergilir sesuai jadwal. Kebersihan Instalasi loundry meliputi kebersihan area kotor ( area
pencucian linen ) area bersih ( ruang setrika ), kebersihan troly, kebersihan sarana dan
prasarana serta kebersihan lingkungan di sekitar Instalasi loundry. Untuk kebersihan area

13
kotor di lakukan 2 x sehari sebelum dan setelah bekerja dengan menggunakan larutan
desinfektan creolin dengan ukuran 1 : 100 ( 10cc creolin di larutkan ke dalam 1 liter air.
Kebersihan troly linen kotor di lakukan setiap hari dengan menggunakan larutan desinfektan
typol dengan ukuran 1 : 10 ( 100cc creolin di larutkan di dalam 1 liter air ).
Penanganan limbah tajam di Instalasi loundry sudah menyediakan safety box untuk
tempat limbah tajam yang di temukan di area Instalasi loundry dari pendistribusian linen
ruangan.
5. Penanganan B3 di Instalasi loundry
Mengingat banyaknya zat kimia yang di pakai di Instalasi loundry, maka penanganannya
sangat perlu di perhatikan. Hal ini penting karena dapat membahayakan petugas di Instalasi
loundry. Tindakan pertolongan bila terjadi paparan.
a. Bila pada kulit :
 Cuci / bilas dengan air mengalir selama 15 menit
 Lepaskan pakaian dan sepatu bila terkontaminasi
 Bila terdapat luka bakar / tidak tertanggulangi segera di bawa ke IGD

b. Bila terhirup :
 Segera pindahkan ke tempat yang berudara segar
 Longgarkan pakaian yang kencang seperti ikat pinggang
 Beri O2 dan pernapasan buatan, kenali jenis bahann kontaminan
 Bawa ke IGD untuk pertolongan lebih lanjut

c . Bila terkena pada mata :


 Cuci / bilas dengan air mengalir selama 15 menit atau larutan garam normal
 Lakukan pencucian sambil mengedip – ngedipkan mata dan pastikan tidak ada
bahan kimia yang tertinggal
 Tutuplah mata dengan kassa untuk menghundari debu dan angin, bawa segera
ke IGD

6. Pencengahan pengendalian infeksi di Instalasi loundry


Bagi instalasi loundry infeksi antara lain bersumber dari pakaian kotor, agar terhindar dari
HAIs petugas Instalasi loundry harus mematuhi sebagai berikut :
a. Semua petugas Instalasi loundry harus melakukan kebersihan tangan sebelum dan
sesudah bekerja

14
b. Semua petugas Instalasi loundry harus menggunakan APD lengkap sesuai dengan
tugasnya
c. Pencucian linen infeksius( mesin khusus ) terpisah dengan linen non infeksius

15
BAB VII
PENGENDALIAN MUTU

Tujuan pengendalian mutu di instalasi loundry agar produksi linen dapat memenuhi standar
mutu baik bersih, rapi, utuh, dan terhindar dari infeksi.

A. Kontrol Mutu Pencucian Linen.


Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk kontrol mutu :
1. Ketersediaan pelayanan laundry
2. Adanya penanggung jawab pelayanan laundry
3. Ketersediaan fasilitas dan peralatan laundry
4. Ketepatan waktu penyediaaan linen untuk ruang rawat inap dan ruang pelayanan
5. Ketepatan pengelolaan linen infeksius
6. Ketersediaan linen
7. Tidak adanya kejadian linen hilang

B. Monitoring Proses Pencucian.


Monitoring proses pencucian linen dilakukan dengan menggunakan indikator
pencucian linen, jenis-jenis indikator pencucian linen.
1. Indikator mekanik
Indikator mekanik adalah bagian dari instrumen mesin pencucian, seperti suhu pada
mesin, uap(steam), berat pencucian ( penimbangan ), kapasitas air
2. Indikator kimia
Indikator kimia berupa cairan atau serbuk deterjen yang di pakai untuk pencucian
linen yaitu :
1. Deterjen ( sabun pencucian )
2. Emulsi ( untuk mengangkat minyak dan lemak )
3. Sour ( penetralisir alkali / pengasaman untuk mendapatkan ph 5 - 6,5 )
4. Oxflor ( desinfektan atau pemutih linen )
5. Pengharum

16
BAB VIII
PENUTUP

Dengan tersusunnya Pedoman Pelayanan di Instalasi loundry diharapkan dapat


menjadi dasar bagi seluruh staf dan unit terkait dapat melaksanakan sesuai dengan prosedur yang
sudah ditetapkan sehingga tujuan pelayanan pengelolaan linen berkwalitas secara cepat, nyaman,
bersih, terhindar dari infeksi dan siap pakai dapat tercapai sehingga meningkatkan mutu pelayanan di
RS Graha Sehat Medika.

17
LAMPIRAN :

1. Standar Prosedur Operasional


MEMBERSIHKAN TEMPAT KERJA
No.Dokumen No.Revisi Halaman
015.06.29.PPI

Ditetapkan oleh,
Direktur RS Graha Sehat Medika

Tanggal Terbit
1 Maret 2018

STANDAR PROSEDUR
dr. Rudy, SpOG
OPERASIONAL
NIK. M. 1.05.18.001
Suatu cara membersihkan ruang kerja di Instalasi Laundry meliputi lantai,
PENGERTIAN
meja, peralatan dan mesin.
1. Sebagai pedoman penerapan langkah-langkah untuk membersihkan
tempat kerja
TUJUAN
2. Sebagai pedoman dalam pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah
sakit.

KEBIJAKAN

1. Petugas melakukan kebersihan tangan dengan air mengalir dan sabun


2. Petugas memakai APD (sepatu bood, skort, masker, sarung tangan rumah
tangga)
3. Petugas membersihkan area pencucian dua kali sehari, lantai disapu
kemudian di pel dengan larutan air dan kreolin(1;100) artinya : 1 liter
air :10cc kreolin dilakukan sampai bersih
4. Petugas menyapu lantai area mesin penerimaan linen kotor, area
PROSEDUR pengeringan, area setrika, area penyimpanan, ruang ganti karyawan, area
gudang penyimpanan dua kali sehari
5. Petugas mengelap meja dan seluruh peralatan dengan larutan air dan
kreolin(1;100) artinya : 1 liter air :10cc kreolin dilakukan sampai bersih
6. Petugas membersihkan got, menyikat dan menyiram dengan air
7. Petugas membereskan alat-alat yang dipakai untuk kebersihan
8. Petugas melepas APD
9. Petugas melakukan kebersihan tangan
UNIT TERKAIT Logistik
MEMBERSIHKAN TROLY
No.Dokumen No.Revisi Halaman
016.06.29.PPI

Ditetapkan oleh,
Direktur RS Graha Sehat Medika

Tanggal Terbit
1 Maret 2018

STANDAR PROSEDUR
dr. Rudy, SpOG
OPERASIONAL
NIK. M. 1.05.18.001

Suatu cara untuk membersihkan troli pengangkutan bekas linen kotor yang
PENGERTIAN
terkontaminasi.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk membersihkan troli agar
TUJUAN
terhindar dari infeksi Rumah Sakit.

KEBIJAKAN

1. Petugas melakukan kebersihan tangan


2. Petugas memakai APD ( skort, sarung tangan, masker, topi )
3. Petugas membersihkan troli dengan larutan air & kreolin 1:100 (10cc
kreolin dalam 1 liter air)

PROSEDUR 4. Petugas menyiram troli yang sudah didisinfeksi dengan air bersih, lalu
mengelap dengan lap kering
5. Petugas meletakkan troli pada tempatnya
6. Petugas melepas APD
7. Petugas melakukan kebersihan tangan
1. IPSRS
UNIT TERKAIT
2. Logistik
PEMANTAUAN MUTU PENGELOLAAN LINEN
No.Dokumen No.Revisi Halaman
017.06.29.PPI

Ditetapkan oleh,
Direktur RS Graha Sehat Medika

Tanggal Terbit

STANDAR PROSEDUR
dr. Rudy, SpOG
OPERASIONAL
NIK.M.1.05.18.001

PENGERTIAN Memantau mutu hasil pengelolaan linen telah bersih di Instalasi Laundry

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memantau mutu linen agar


TUJUAN
linen yang bersih dapat memberikan kenyamanan bagi pasien

KEBIJAKAN

1. Kepala Instalasi CSSD dan Laundry membuat kuisioner untuk


memantau mutu pengelolaan linen (kerapihan, kebersihan,
kecepatan waktu, & penanggulangan linen infeksi)
2. Petugas Instalasi Laundry membagikan kuisioner kepada pengguna
linen
PROSEDUR
3. Petugas unit mengembalikan kuisioner yang sudah diisi ke bagian
Instalasi Laundry sebagai bahan evaluasi
4. Kepala Instalasi Laundry merekap hasil kuisioner
5. Kepala Instalasi Laundry menindak lanjuti evaluasi kuisioner dalam
pertemuan bulanan di Instalasi laundry
1. Unit Rawat Inap
UNIT TERKAIT
2. Unit Rawat Jalan
PENCUCIAN LINEN INFEKSIUS
No.Dokumen No.Revisi Halaman
018.06.29.PPI

Ditetapkan oleh,
Direktur RS Graha Sehat Medika

Tanggal Terbit

STANDAR PROSEDUR
dr. Rudy, SpOG
OPERASIONAL
NIK. M.1.05.18.001

PENGERTIAN Suatu proses pencucian linen kotor infeksi untuk menjadi bersih.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pencucian linen kotor
TUJUAN
infeksi agar tidak terkontaminasi dengan linen non infeksi.

KEBIJAKAN

1. Petugas melakukan kebersihan tangan


2. Petugas memakai APD (sepatu boot, skortplastik, masker, kaca mata,
tutup telinga, topi, sarung tangan rumah tangga), lalu mengecek
keadaan mesin
3. Mesin cuci di isi dengan air dilanjutkan proses pencucian dengan suhu
60-80˚C dan biarkan proses pencucian selama 2 x 34 menit meliputi
prewash dan spin
PROSEDUR
4. Pada proses pencucian air diganti untuk membilas sebanyak 3x + sour +
pewangi. Deterjen sour fungsinya penetralisir alkali/pengasaman untuk
mendapatkan pH 5-6,5
5. Selesai pembilasan linen dimasukkan ke dalam troli bersih dan siap
diperas/dikeringkan
6. Petugas melepas APD
7. Petugas melakukan kebersihan tangan
1. Logistik
UNIT TERKAIT
2. IPRS
PENCUCIAN LINEN NON INFEKSIUS
No.Dokumen No.Revisi Halaman
019.06.29.PPI

Ditetapkan oleh,
Direktur RS Graha Sehat Medika

Tanggal Terbit

STANDAR PROSEDUR
dr. Rudy, SpOG
OPERASIONAL
NIK. M.1.05.001

Suatu proses pengelolaan pencucian linenkotor non infeksi yang terpisah


PENGERTIAN
dari linen kotor infeksi
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pencucian linen kotor non
TUJUAN
infeksi

KEBIJAKAN

1. Petugas melakukan kebersihan tangan


2. Petugas memakai APD (sepatu bood, skort plastik, masker, kaca mata,
tutup telinga, topi, sarung tangan rumah tangga), lalu mengecek
keadaan mesin
3. Petugas membuka pintu mesin cuci lalu linen kotor dimasukkan ke
dalam mesin
4. Mesin dihidupkan dilanjutkan proses pencucian dengan diisi air.Proses
pencucian dengan suhu 60-80˚C dan biarkan proses pencucian selama
PROSEDUR
34 menit meliputi wash dan spin
5. Pada proses pencucian air diganti untuk membilas sebanyak 3x + sour +
pewangi. Deterjen sour fungsinya penetralisir alkali/pengasaman untuk
mendapatkan pH 5-6,5
6. Selesai pembilasan linen dimasukkan kedalam troli bersih dan siap
diperas / dikeringkan
7. Petugas melepas APD
8. Petugas melakukan kebersihan tangan
1. Logistik
UNIT TERKAIT
2. IPRS
PENCUCIAN LINEN KOTOR
No.Dokumen No.Revisi Halaman
020.06.29.PPI

Ditetapkan oleh,
Direktur RS Graha Sehat Medika

Tanggal Terbit

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL dr. Rudy, SpOG
NIK. M.1.05.18.001

Pengangkutan linen kotor yang terkontaminasi, diambil oleh petugas laundry


PENGERTIAN
dari ruangan ke instalasi Laundry
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pengangkutan linen kotor
TUJUAN
agar tidak menyebabkan HAIs

KEBIJAKAN

1. Petugas melakukan kebersihan tangan


2. Petugas memakai APD (baju skort, masker, topi dan sarung tangan)
3. Petugas Instalasi Laundry pada jam 08.00-09.00 wib mengambil linen
non infeksius dengan kantong plastik warna hitam
4. Petugas Instalasi Laundry pada jam 08.00-09.00 wib mengambil linen
infeksius dengan kantong plastik warna kuning
5. Petugas ruangan memakai APD (masker dan sarung tangan)
6. Petugas ruangan menulis jumlah linen kotor yang di laundry pada

PROSEDUR blangko yang disediakan dan menandatangani blangko


7. Petugas Instalasi Laundry menerima dan menandatangani blanko
8. Mengirimkan linen kotor ke Instalasi Laundry pada ruang terima kotor
linen non infeksius
9. Membersihkan troli tempat linen kotor dengan larutan air dan kreolin
1:100 ( 10 cc kreolin dalam 1 liter air )
10. Petugas Instalasi Laundry membersihkan & merapikan sarana prasarana
11. Petugas Instalasi Laundry melepas APD
12. Petugas Instalasi Laundry melakukan kebersihan tangan

UNIT TERKAIT Semua Unit/Ruangan


PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI DI UNIT LAUNDRY
No.Dokumen No.Revisi Halaman
021.06.29.PPI 25/32

Ditetapkan oleh,
Direktur RS Graha Sehat Medika

Tanggal Terbit

STANDAR PROSEDUR
dr. Rudy, SpOG
OPERASIONAL
NIK. M.1.05.18.001

Suatu petunjuk mengenai pemakaian alat pelindungdiri (APD) sesuai dengan


PENGERTIAN
keselamatan kerja tentang kontaminasi kuman dan terjadinya efek samping.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menggunakan APD, agar
TUJUAN
petugas terhindar dari infeksi rumah sakit.

KEBIJAKAN

1. Petugas melakukan kebersihan tangan


2. Pastikan APD dipakai sebelum melakukan tindakan
3. Saat bekerja di tempat penerimaan linen kotor APD yang harus dipakai
baju skort, masker, topi
4. Saat bekerja di tempat pencucian APD yang harus dipakai yaitu baju skort,
masker, sepatu boot, topi
5. Saat bekerja di tempat mesin pengering APD yang harus di pakai yaitu
masker, skort, topi, sepatu boot
6. Saat bekerja ditempat setrika APD yang harus dipakai yaitu masker, skort,

PROSEDUR topi
7. Saat bekerja di tempat penyimpanan linen APD yang harus dipakai yaitu
masker, skort, topi
8. Setelah tindakan selesai dilakukan, lepaskan APD dengan urutan yang
benar sesuai prosedur. Melakukan kebersihan tangan sesuai prosedur
9. Melakukan disinfeksi APD yang akan dipakai ulang (skort plastik dan sarung
tangan rumah tangga) dicuci memakai air dan sabun, lalu dibilas dengan
air bersih dan dijemur
10. Melakukan kebersihan tangan.
PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI DI UNIT LAUNDRY
No.Dokumen No.Revisi Halaman
021.06.29.PPI 26/32

Ditetapkan oleh,
Direktur RS Graha Sehat Medika

Tanggal Terbit

STANDAR PROSEDUR
dr. Rudy, SpOG
OPERASIONAL
NIK. M.1.05.18.001

1. Laundry
UNIT TERKAIT
2. Logistik
SERAH TERIMA LINEN BERSIH
No.Dokumen No.Revisi Halaman
022.06.29.PPI 27/32

Ditetapkan oleh,
Direktur RS Graha Sehat Medika

Tanggal Terbit

STANDAR PROSEDUR
dr. Rudy, SpOG
OPERASIONAL
NIK. M.1.05.18.001

PENGERTIAN Tata cara melakukan serah terima linen bersih kepada petugas ruangan.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan serah terima linen

TUJUAN bersih dari petugas Kamar Cuci kepada petugas ruangan, dengan baik dan
benar.

KEBIJAKAN

1. Petugas melakukan kebersihan tangan


2. Petugas memakai APD ( masker, skort, topi )
3. Petugas serah terima linen bersih menerima blangko pencucian linen
kotor dari petugas ruangan
4. Petugas serah terima linen bersih memberikan linen bersih sesuai
dengan jumlah linen kotor yang dicuci dari ruangan ( jumlah tertera
dalam blangko serah terima)
5. Kemudian linen bersih dikeluarkan dari ruang penyimpanan dengan

PROSEDUR menggunakan troli


6. Petugas menyerahkan linen bersih sesuai dengan jumlah yang di cuci,
petugas ruangan dan petugas serah terima linen bersih menandatangani
form penyerahan dan penerimaan linen
7. Petugas ruangan menerima linen bersih dan meletakkannya kedalam
troli yang dialasi dengan kantong bersih (warna putih)
8. Kemudian troli ditutup dengan kain bersih
9. Petugas melepas APD
10. Petugas melakukan kebersihan tangan
SERAH TERIMA LINEN BERSIH
No.Dokumen No.Revisi Halaman
022.06.29.PPI 28/32

Ditetapkan oleh,
Direktur RS Graha Sehat Medika

Tanggal Terbit

STANDAR PROSEDUR
dr. Rudy, SpOG
OPERASIONAL
NIK. M.1.05.18.001

1. Laundry
2. Unit Rawat Jalan
3. Unit Rawat Inap
4. VK (Ruang Bersalin)
UNIT TERKAIT
5. OK
6. HCU
7. RR
8. Perinatologi
PENYIMPANAN LINEN BERSIH
No.Dokumen No.Revisi Halaman
023.06.29.PPI 29/32

Ditetapkan oleh,
Direktur RS Graha Sehat Medika

Tanggal Terbit

STANDAR PROSEDUR
dr. Rudy, SpOG
OPERASIONAL
NIK. M.1.0518.001

Tata cara melakukan menyimpanan linen bersih setelah melalui proses


PENGERTIAN
pencucian, pemerasan,penjemuran/pengeringan, dan penghalusan.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penyimpanan linen bersih.

KEBIJAKAN

1. Petugas melakukan kebersihan tangan


2. Petugas memakai APD ( masker, skort, topi )
3. Petugas melipat & mengelompokkan linen yang sudah disetrika menurut
bagiannya
4. Petugas membawa linen yang sudah dilipat dengan troli, kemudian dibawa
PROSEDUR
kedalam ruang penyimpanan
5. Petugas menyimpan linen pada rak khusus sesuai bagiannya
6. Setelah selesai pintu rak ditutup
7. Lampu, Exhaust Fan dimatikan,pintu ruang penyimpanan ditutup
8. Petugas melepas APD

UNIT TERKAIT Laundry

Anda mungkin juga menyukai