(HAND HYGIENE)
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
BRAWIJAYA
TAHUN 2019
KEPUTUSAN DIREKTUR
Nomor : ……………………………..
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Brawijaya Tentang
pemberlakuan panduan pelayanan cuci tangan (hand hygiene) di Rumah
Sakit Ibu dan Anak Brawijaya.
Keempat : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya panduan pelayanan cuci
tangan (hand hygiene), apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
surat keputusan ini akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya
Petikan Surat Keputusan ini disampaikan kepada yang bersangkutan dan Kepala Unit Kerja
terkait untuk diketahui dan digunakan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : …………….
Direktur :
NIK :
Tembusan :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan anugerah yang
telah diberikan kepada penyusun, sehingga Panduan Pelayanan Cuci Tangan (Hand Hygiene) Rumah
Sakit Ibu dan Anak Brawijaya ini dapat selesai disusun.
Panduan ini merupakan panduan kerja bagi semua pihak dalam memberikan pelayanan kepada
pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak Brawijaya.
Dalam panduan ini diuraikan tentang pengertian dan tatalaksana dalam memberikan pelayanan
di Rumah Sakit Ibu dan Anak Brawijaya.
Kami mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya atas bantuan semua pihak yang telah
memberi masukan, saran dan kritik serta membantu dalam penyusunan Panduan Pelayanan Cuci
Tangan Rumah Sakit Ibu dan Anak Brawijaya ini dan semoga panduan ini dapat bermanfaat untuk
Rumah Sakit Ibu dan Anak Brawijaya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB I DEFINISI.........................................................................................................................1
BAB II RUANG LINGKUP.............................................................................................................2
BAB III TATA LAKSANA..............................................................................................................3
A. Waktu Hand Hygiene..........................................................................................................3
B. Cara Hand Hygiene.............................................................................................................4
C. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membersihkan tangan...............................................9
D. Prinsip Mencuci Tangan.....................................................................................................10
BAB IV DOKUMENTASI.............................................................................................................11
BAB I
DEFINISI
Hand hygiene adalah suatu upaya atau tindakan membersihkan tangan, baik dengan
menggunakan sabun antiseptik di bawah air mengalir atau dengan menggunakan handrub berbasis
alkohol dengan langkah-langkah yang sistematik sesuai urutan, sehingga dapat mengurangi jumlah
bakteri yang berada pada tangan.
Price (1938) menyatakan bahwa bakteri pada tangan dapat dikategorikan menjadi dua jenis,
dikenal sebagai resident flora dan transient flora. Resident flora, terdiri dari mikroorganisme yang
tersembunyi dibawah sel superfisial stratum komeum dan dapat pula ditemukan pada permukaan
tangan. Bakteri yang paling banyak ditemukan adalah staphylococcus epiderdimis. Resident flora ini
mempunyai dua fungsi protektif, antagonis mikroba dan kompetisi untuk mendapatkan nutrisi di
ekosistem
a. Tujuan Umum
Meningkatkan budaya hand hygiene seluruh karyawan Rumah Sakit Brawijaya
b. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan tentang hand hygiene
b. Menurunkan resiko infeksi pada pasen karena rumah sakit ( health associates infection /
HAI) infeksi petugas kesehatan karena rumah sakit ( health associates infection / HAI)
c. Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit
BAB II
RUANG LINGKUP
WHO menyarankan untuk setiap orang atau petugas yang tersebut dibawah ini untuk selalu
mematuhi prosedur hand hygiene, yaitu :
1. Semua orang yang kontak langsung dengan pasien seperti : dokter , perawat dan petugas
kesehatan lainnya (fisiotherapi, laboratorium).
2. Setiap orang yang kontak dengan pasien, meskipun tidak langsung seperti : ahli gizi, farmasi dan
petugas tehnik
3. Setiap personil yang berkontribusi dengan prosedur yang dilakukan terhadap pasien
4. Setiap orang yang bekerja di lingkungan rumah sakit
BAB III
TATALAKSANA
Membersihkan tangan merupakan pilar dan indikator mutu dalam mencegah infeksi, sehingga
wajib dilakukan oleh setiap peugas rumah sakit. Membersihkan tangan dapat dilakukan dengan
mencuci tangan dengan air mengalir atau dengan menggunakan antiseptik berbasis alkohol
(Handrub).
a. Persiapannya :
1) Air mengalir
Sarana utama untuk cuci tangan adalah air mengalir dengan saluran pembuangan
atau bak penampung yang memadai. Dengan guyuran air mengalir tsb maka
mikroorganisme yang terlepas karena gesekan mekanis atau kimiawi saat cuci
tangan akan terhalau dan tidak menempel lagi di permukaan kulit. Air mengalir
tersebut dapat berupa kran atau dengan cara mengguyur dengan gayung, namun
cara mengguyur dengan gayung memiliki resiko cukup besar untuk terjadinya
pencemaran, baik melalui gagang gayung ataupun percikan air bekas cucian
kembali ke bak penampung air bersih. Air kran bukan berarti harus dari PAM,
namun dapat diupayakan secara sederhana dengan tangki berkran diruang
pelayanan / perawatan kesehatan agar mudah dijangkau oleh para petugas
kesehatan yang memerlukannya. Selain air mengalir ada, dua jenis bahan pencuci
tangan yang dibutuhkan yaitu : sabun atau detergen dan larutan antiseptik.
2) Sabun
Bahan tersebut tidak membunuh mikroorganisme tetapi menghambat dan
mengurangi jumlah mikroorganisme dengan jalan mengurangi tegangan permukaan
sehingga mikroorganisme terlepas dari permukaan kulit dan mudah terbawa oleh
air. Jumlah mikroorganisme semakin berkurang dengan meningkatnya frekuensi
cuci tangan, namun dilain pihak dengan seringnya menggunkan sabun atau
detergen maka lapisan lemak kulit akan hilang dan membuat kulit menjadi kering
dan pecah-pecah.
3) Larutan antiseptik
Larutan antiseptik atau disebut juga antimikroba topikal, dipakai pada kulit atau
jaringan hidup lainnya untuk menghambat aktivitas atau membunuh
mikroorganisme pada kulit. Antiseptik memiliki bahan kimia yang memungkinkan
untuk digunakan pada kulit dan selaput mukosa. Antiseptik memiliki keragaman
daalam hal efektivitas, aktifitas, akibat dan rasa pada kulit setelah dipakai sesuai
dengan keragaman jenis antiseptik tersebut dan reaksi kulit masing-masing
individu. Kulit manusi tidak dapat disterilkan. Tujuan yang ingin dicapai adalah
penurunnya jumlah mikroorganisme pada kulit secara maksimal terutama kuman
trasien. Kriteria memilih antiseptik adalah sebagai berikut :
a) Memiliki efek yang luas, menghambat atau merusak mikroorganisme secara
luas (gram positif dan gram negatif, virus lipofilik, bacilus dan tuberkulosis,
fngi, endospora).
b) Efektivitas
c) Kecepatan aktivitas awal
d) Efek residu, aksi yang lama setelah pemakaian untuk meredam pertumbuhan
e) Tidak mengakibatkan iritasi kulit
f) Tidak menyebabkan alergi
g) Efektif sekali pakai, tidak perlu di ulanh-ulang
h) Dapat diterima secara visual maupun estetetik
i) Lap tangan yang bersih dan kering
Teknik Membersihkan Tangan dengan Sabun dan Air harus dilakukan seperti dibawah
ini :
1) Basahi tangan dengan air mengalir yang bersih
2) Tuangkan 3-5 cc sabun cair untuk menyabuni seluruh permukaan tangan.
3) Ratakan dengan kedua telapak tangan
4) Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya.
5) Gosok kedua telapak dan sela-sela jari
6) Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mencuci
7) Gosok ibu jari dalam genggaman tangan kanan dan lakukan sebaliknya
8) Gosok dengan memutar ujung jari-jari di telapak tangan kiri dan sebaliknya
9) Bilas kedua tangan dengan air mengalir
10) Keringkan dengan handk sekali pakai atau tissue towel sampai benar-benar kering
11) Gunakan handuk sekali pakai atau tue towel untuk menutup kran
GAMBAR
d. Karena mikroorganisme tumbuh dan berkembang biak pada keadaan lembab dan air
yang tidak mengalir, maka :
1) Dispenser sabun harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum pengisisan ulang
2) Jangan menambahkan sabun caie kedalam tempatnya bila masih ada isinya,
menambahan ini dapat menyebabkan kontaminasi bakteri pada sabun yang
dimasukkan
3) Jangan menggunakan baskom yang berisi air. Meskipun memakai tambahan
antiseptik (seperti : Dettol atau Savlon), mikroorganisme dapat bertahan dan
berkembang biak dalam larutan ini (Rutala 1996)
4) Jika : air mengalir tidak tersedia, gunakan wadah air dengan kran atau gunakan
ember dan gayung, tampung air yang telah digunakan dalam sebuah ember dan
buanglah di toilet.
b. Handrub antiseptic tidak menghilangkan kotoran atau zat organic, sehingga jika tangan
sangat kotor atau terkontaminasi oleh darah atau cairan tubuh, harus mencuci tangan
dengan sabun dan air terlebih dulu. Selain itu untuk mengurangi penumpukan emolien pada
tangan setelah pemakaian handrub antiseptic berulang, tetapi diperlukan mencuci tangan
dengan sabun dan air setiap kali setelah 5-10 kali aplikasi handrub. Sebagian besar
antiseptik ini mengandung alkohol 60-90%, suatu emolient dan sering kali antiseptik
tambahan (misal khlorheksidin glukonat). Handrub yang berisi alkohol sebagai bahan
aktifnya, memiliki efek residual yang terbatas dibandingkan dengan handrub yang berisi
campuran alkohol dan atiseptik khlorheksidin.
c. Waktu : 20-30 detik
d. Keuntungan handrub
WHO merekomendasikan handrub berbasis alkohol karena beberapa hal sebagai berikut :
1) Berdasarkan bukti, keuntungan intrinsik dari reaksinya yang cepat, efektif aterhadap
aktivitas mikroba spektrum luas dengan resiko minimal terhadap resistensi mikrobakterial
2) Cocok untuk digunakan pada area atau fasilitas kesehatan dengan akses dan dukungan
sumberdaya yang terbatas dalam hal fasilitas hand hygiene (termasuk air bersih, tissue,
handuk, dan sebagainya)
3) Kemampuan promotif yang lebih besar dalam mendukung upaya hand hygiene karena
prosesnya yang cepat dan lebih nyalan untuk dilakukan
4) Keuntungan finansial, mengurangi biaya yang perlu dikeluarkan rumah sakit.
5) Resiko minimal terhadap adverse event karena meningkatnya keamanan, berkaitan
dengan akseptabilitas dan toleransinya dibandingkan dengan produk lain.
Gambar
Hand hygiene metode bedah adalah suatu upaya membersihkan tangan dari benda asing dan
mikroorganisme dengan menggunakan metode yang paling maksimal sebelum melakukan prosedur
bedah. Dengan tujuan tertinggi dlam upaya mengurangi mikroorganisme patogen pada area tangan,
mencuci tangan metode bedah dilakukan dengan sangat hati-hati dan dalam waktu yang relatif lebih
banyak. Pelaksanaan membersihkan tangan dengan mencuci tangan efektif membutuhkan waktu
sekitar 2-6 menit melalui 3 tahapan dengan langkah-langkah
3. Kosmetik
Kosmetik yang dipakai petugas kesehatan, seperti cat kuku, dapat menyimpan bakteri
patogen, juga dpat terlepas dari tangan dan berpindah saat melakukan kontak dengan
pasien. Hal ini sangat berbahaya dan disarankan untuk tidak dilakukan
Ketua Tim PPI dibantu oleh sekretaris PPI untuk mendokumentasikan seluruh kegiatan PPI, agar
tercatat dengan baik melalui :
a. Surat Undangan
b. Daftar hadir
c. Notulen
d. Laporan kegiatan
Pelapor tertulis dibuat setiap : 3 bulan sekali, 6 bulan sekali dan satu tahun sekali
BAB V
PENUTUP
Demikianlah panduan hand hygiene ini dibuat untuk menjadi panduan dalam penerbitan regulasi di
lingkungan Rumah Sakit Ibu dan Anak Brawijaya.
Ditetapkan di : Jakarta
Direktur