TENTANG
PEMBERLAKUAN BUKU PEDOMAN JENJANG KARIR PERAWAT
RUMAH SAKIT BIOMEDIKA MATARAM
DIREKTUR RUMAH SAKIT BIOMEDIKA MATARAM
Menimbang :
a. Bahwa dalam rangka menuju RS terakreditasi paripurna, Rumah Sakit
Biomedika Mataram berupaya meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan di segala lini.
b. Bahwa dalam rangka implementasi pelaksanaan jenjang karir perawat
maka di butuhkan pedoman yang di jadikan acuan pelaksanaan
c. Bahwa sehubungan dengan pertimbangan pada huruf a dan b di atas,
maka dibutuhkan pemberlakuan Buku Pedoman Jenjang Karir Perawat di
Rumah Sakit Biomedika dengan keputusan Direktur.
Mengingat :
a. Undang-undang Nomor 69 tahun 1958, tentang Pembentukan daerah-
daerah tingkat II dalam wilayah daerah-daerah tingkat I Bali, Nusa
Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 1958 nomor 122, tambahan lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1655);
b. Undang-undang nomor 32 tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah
(lembaran Negara RI tahun 2004 nomor 125, tambahan lembaran
Negara. RI nomor 4437), sebagaimana telah diubah dengan undang-
undang Nomor 32 tahun. 2004 tentang Pernerintah. Daerah menjadi
Undang-undang (lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2005
Nomor 108, tambahan lembaran Negara RI nomor 4548);
c. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
d. Undang-Undang Tenaga Kesehatan Nomor 36 Tabun 2014 tentang
tenaga kesehatan;
e. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan;
f. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 tahun 2013 tentang komite
keperawatan tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
g. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2017 tentang pengembangan jenjang
karir professional prawat klinis
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Kebijakan pemberlakuan Buku Pedoman Jenjang Karir Perawat di
Rumah Sakit Biomedika Mataram
KEDUAK : Kebijakan tentang pemberlakuan Buku Pedoman Jenjang Karir
Perawat sebagaimana disebutkan pada dictum kesatu, sesuai yang
tercantum pada lampiran keputusan ini
KETIGA : Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dan akan
diperbaiki kembali sebagaimana mestinya apabila kemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya.
Ditetapkan di Mataram
Pada tanggal :
Direktur Rumah Sakit Biomedika
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat atas segala karunia dan petunjuk-Nya
sehingga penyusunan Buku Pedoman Jenjang Karir Keperawatan di Rumah Sakit Biomedika
Mataram telah dapat diselesaikan pada waktunya.
Proses penyusunan buku Pedoman Jenjang Karir Keperawatan di Rumah Sakit
Biomedika ini melibatkan tim asesment keperawatan Rumah Sakit Biomedika Mataram.
Dengan telah disusunnya buku pedoman ini diharapkan dapat menunjang mutu pelayanan
pasien di rumah sakit terutama mutu SDM Perawat di rumah sakit.
Akhirnya kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak atas.
bantuan dan perhatiannya yang telah diberikan dalam penyusunan Buku Pedoman Jenjang
Karir Keperawatan di Rumah Sakit Biomedika Mataram
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan dan petunjuk kepada kita
sekalian dalam melaksanakan tugas ini-Amin.
Wassalamualaikum Wr.Wb
.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan ridho-Nya telah
tersusun buku Pedoman Jenjang Karir Keperawatan di Rumah Sakit Biomedika
Mataram.
Buku ini dibuat agar terciptanya pedoman jenjang karir tenaga keperawatan
dengan memastikan bahwa staf perawat yang akan melakukan pelayanan
keperawatan secara kredibel sehingga bisa, meningkatkan profesionalisme tenaga
keperawatan dan akuntabilitas keperawatan terhadap masyarakat
Pedoman ini, dengan kata lain bahwa buku ini masih jauh dari
kesempurnaan. Kritikan yang membangun dan saran-saran dari berbagai pihak guna
perbaikan dimasa mendatang.
Terima kasih.
WassalamuaWkum Wr.Wb
Mataram, 21
Desember 2017
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
KATA SAMBUTAN ii
KEPUTUSAN DIREKTUR RS. BIOMEDIKA TENTANG PEMBENTUKAN iii
TIM PENYUSUN BUKU PEDOMAN JENJANG KARIR KEPERAWATAN DI
RUMAH SAKIT BIOMEDIKA MATARAM
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BIOMEDIKA MATARAM
TENTANG v
BUKU PEDOMAN JENJANG KARIR KEPERAWATAN DI RSUD PROVINSI
NTB.
DAFTAR ISI vi
BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang
1
B. Dasar Hukum 2
C. Tujuan
3
D. Ruang Lingkup Pedoman
4
BAB II. PENGEMBANGAN SISTEM JENJANG KARIR PROFESIONAL
PERAWAT 6
A. Pengertian
6
B. Pengertian jenjang karir professional keperawatan
7
C. Level karir & kompetensi
8
BAB III. KOMPETENSI PERAWAT KLINIK SESUAI AREA KEKHUSUSAN
20
BAB IV, MEKANISME PENGELOLAAN KARIR PROFESSIONAL PERAWAT
54 KLINIS
BAB V. MONITORING DAN EVALUASI
69
BAB VI. PENUTUP
71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan di rumah sakit, didasarkan
pada ilmu dan kiat keperawatan yang ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat, baik sehat maupun sakit mencakup seluruh proses
kehidupan manusia baik secara independen, dependen dan atau interdependen
dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan kewenangannya. Praktik
keperawatan yang dilakukan bersifat unik yaitu konstans, berkesinambungan,
komunikatif dan advokatif Keperawatan sebagai profesi mempunyai body of
knowledge, bersifat altruistic, memiliki standard dan etika profesi, sehingga
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien harus
memperhatikan kaidah moral dan etik Berta berdasarkan kompetensi yang sesuai
dengan standard sehingga masyarakat terlindungi dalam mendapatkan pelayanan
dan asuhan keperawatan yang bermutu.
Dalam era globalisasi saat ini banyak pesaing dalam memberikan
pelayanan khususnya dirumah sakit. Sehingga untuk menghadapi era tersebut
Rumah Sakit Biomedika Mataram harus tetap prima yang dapat diartikan
dalam memberikan pelayanan pads pasien harus berdasarkan standar kwalitas
yang baik yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pasien.
Untuk menjaga pelayanan tetap prima dibutuhkan standar kwalitas sumberdaya
manusia (SDM) yang tinggi, khususnya keperawatan yang merupakan salah sate
kunci dari keberhasilan dalam peningkatan mute pelayanan dirumah sakit.
Pelayanan keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan
mempunyai daya ungkit yang besar dalam mencapai tujuan bidang kesehatan.
Keperawatan sebagai profesi dan perawat sebagai tenaga professional
bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan keperawatan sesuai kompetensi
dan kewenangan yang dimiliki secara mandiri maupun beker asama dengan
anggota tim kesehatan lain. Pelayanan keperawatan bermutu merupakan tujuan
yang ingin dicapai oleh perawat. Pelayanan bermutu memerlukan tenaga
professional yang
didukung oleh faktor internal antara lain motivasi untuk mengembangkan
karir professional dan tujuan pribadinya maupun faktor eksternal antara lain
kebijakan organisasi, kepemimpinan, struktur organisasi, sistem penugasan dan
sistem pembinaan.
Pengembangan sistem jenjang karir professional perawat dicapai melalui
pendidikan formal, pendidikan berkelanjutan berbasis kompetensi dan
pengalaman kerja di unit terkait.
Salah satu upaya untuk menjaga keselamatan pasien adalah dengan
menjaga standar dan kompetensi staf keperawatan yang akan berhadapan
langsung dengan pasien dirumah sakit, dimana pemberia asuhan keperawatan
dilakukan oleh perawat yang kompeten. Kompetensi keperawatan meliputi dua
aspek, yaitu : (1) kompetensi profesi yang terdiri dari pengetahuan, ketrampilan
dan perilaku professional, (2) kompetensi fisik dan mental. Assessment
kompetensi profesi keperawatan yang merupakan bagian dari penapisan
kompetensi seorang perawat untuk menyandang gelar pekerjaan professional.
Penapisan ini diawali dengan pelaksanaan Assessment kompetensi yang
dilakukan oleh profesi bersangkutan, dan dilanjutkan dengan kegiatan registrasi,
dimana perawat yang telah dinyatakan kompeten dicatat dan diberi nomor dalam
sistem registrasi rumah sakit dalam bentuk sertifikat, dan selanjutnya diberikan
lisensi untuk menjalankan peran atau praktek professional di Rumah Sakit
Biomedika Mataram.
B. Dasar Hukum
PK V PM V PP V PR V
PK IV PM IV PP IV PR IV
PK II PM II PP II PR II
PK I PM I PP I PR I
A. Pengertian
a. Keperawatan adalah tenaga kesehatan professional yang menduduki porsi terbanya
dalam pelayanan, dan mempunyai kontribusi tinggi dalam sistem pelayanan kesehatan
dirumah sakit, namun potensi kontribusi dalam pemberian pelayanan kesehatan
tersebut masih ditemukan kendala-kendala, salah satunya adalah jenis dan kompetensi
perawat yang belum sesuai dengan harapan pelanggan (masyarakat) untuk itu dalam
menjalankan peker aan klinis memerlukan kerangka komptensi, agar perawat mampu
menjalankan asuhan keperawatan secara aman, efektif dan efisien selalu
berpenampilan secara professional, etis sesuai aturan hukum, dan menghargai budaya
setempat serta mampu melakukan pengembangan profesionalisme agar dapat
menjalankan peran profesi sesuai perkembangan terkini.
b. Kompetensi secara umum diartikan sebagai kemampuan untuk menjalankan peker
aan secara baik dan benar sesuai standar dan harapan masyarakat (Undang-Undang
No.20 tahun 2003). Kompetensi mempunyai unsur gabungan antara ketrampilan
(skill), atribut personal dan. pengetahuan (knowledge) yang' tercermin melalui
perilaku kinerja Uob behavior) yang dapat diamati, diukur dan dievaluasi.
Kompetensi juga mempersyaratkan kemampuan pengambilan keputusan dan
penampilan dalam melakukan praktik pelayanan secara aman dan etis
c. Asessmen adalah proses pengumpulan bukti dan membuat keputusan dan kompetensi
yang di ajukan untuk mengkonfirmasi seseorang sesuai dengan standar yang berlaku
di tempat kedanya (TAA Training Package, Australian Government, 2007) dan
merupakan proses yang dilaksanakan oleh seorang asesor untuk menentukan level
kompetensi seseorang. Proses ini mencakup, pengumpulan data dan bukti untuk
menetukan apakah seseorang mempunyai level kompetensi yang dibutuhkan (R.
Palau, 2007)
d. Komite Nasional Kompetensi Perawat (KNUKP, 2007) mendefinisikan Workplace
asesment (WPA) adalah uji kompetensi yang dilaksanakan bagi perawat yang sudah
beker a atau yang ingin melakukan uji ulang sesuai bidang keahlian keperawatan yang
dimiliki dan tingkat jenjang karirnya. WPA dilakukan untuk perawat yang sudah
bekerja.
e. Kompeten di definisikan seseorang dalam menunjukkan tugasnya dilakukan dengan
benar dan terampil meliputi aspek Knowledge, skill , ability dan sikap (an individual's
capacity to perform his or her job responsibilities). Sedangkan kompetensi adalah
performance nyata seseorang dalam mengedakan tugas khususnya(JCAHO,2007)
Sedangkan menurut International Council Of Nurses (ICN) tahun 2008
mendefinisikan Kompeten adalah aplikasi yang effektif kombinasi dari Knowledge,
skill dan demonstrasi dalam praktek sehari-harinya atau unjuk kerjanya. Kompeten
dalam. keperawatan : pengetahuan, pengertian dan justifikasi ;meliputi kemampuan
kognitif, teknik atau psychomotor dan kemampuan interpersonal; meliputi penampilan
dan sikap.
d. Perawat Klinis IV
Perawat Klinis IV (Proficient) memiliki latar belakang pendidikan Ners
dengan pengalaman kerja ≥13 tahun dan menjalani masa klinis level IV selama
9-12 tahun atau Ners Spesialis I dengan pengalaman kerja ≥ 2 tahun dan
menjalani mass klinis level IV selama 6-9 tahun. Perawat Klinis IV herus
mempunyai sertifikat PK III.
e. Perawat Klinis V
Perawat klinis V (Expert) memiliki latar belakang Ners Spesialis I dengan
pengalaman kerja 4 tahun dan mempunyai sertifikat PK IV atau Ners
Spesialis II (Konsultan) dengan pengalaman kerja 0 tahun. Perawat Klinis V
menjalani masa klinis level V sampai memasuki usia pension.
b. Perawat Klinis II
Perawat Klinis II adalah jenjang perawat Minis dengan kemampuan
melakukan asuhan keperawatan holistik pada klien secara mandiri dan
mengelola klien/sekelompok klien secara tim serta memperoleh bimbingan
untuk penanganan masalah lanjut/kompleks. Kompetensi perawat klinis II
yaitu :
i. Melakukana asuhan keperawatan dengan tahapan dan pendekatan
proses keperawatan pada klien dengan tingkat ketergantungan
partial dan total care
ii. Menerapkan prinsip kepemimpinan dalam melaksanakan asuhan
keperawatan
iii. Menerapkan konsep pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok
pasien
iv. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien untuk menentukan
intervensi keperawatan
v. Menetapkan jenis intervensi keperawatan sesuai tingkat ketergantungan
klien
vi. Menerapkan prinsip etik, legal dan peka budaya dalam pemberian
asuhan keperawatan
vii. Menggunakan komunikasi teraupetik yang sesuai dengan karakteristik
dan masalah klien
viii. Menerapkan caring yang sesuai dengan karakteristik dan masalah klien
ix. Melakukan kajian insiden keselamatan klien dan manajemen resiko
klinis
x. Melakukan kajian terhadap kejadian dan resiko infeksi pada klien
xi. Melakukan kedasama antar tim
xii. Menerapkan pengendalian mutu dengan satu metoda tertentu sesuai
kebijakan rumah sakit setempat
xiii. Mengimplementasikan pengendalian mutu asuhan keperawatan
xiv. Merumuskan kebutuhan belajar klien dan keluarga secara holistic sesuai
dengan masalah kesehatan klien
xv. Menyusun rancangan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar
klien dan keluarga
xvi. Melakukan proses edukasi kesehatan pada klien dan keluarga
xvii. Mengevaluasi ketercapaian edukasi kesehatan dan rencana tindak lanjut
xviii. Melaksanakan preceptorship pada tenaga perawat dibawah
bimbingannya dan praktikan
xix. Melakukan diskusi refleksi kasus untuk meningkatkan kualitas
pemberian asuhan keperawatan
xx. Menggunakan hasil penelitian dalam pemberian asuhan keperawatan
xxi. Membantu pelaksanaan riset keperawatan deskriptif
xxii. Melakukan survey keperawatan
xxiii. Menunjukkan sikap memperlakukan klien tanpa membedakan suku,
agama, ras dan antar golongan
xxiv. Menunjukkan sikap pengharapan dan keyakinan terhadap pasien
xxv. Menunjukkan hubungan saling percaya dengan klien dan keluarga
xxvi. Menunjukkan sikap asertif
xxvii. Menunjukkan sikap empati
xxviii. Menunjukkan sikap etik
xxix. Menunjukkan kepatuhan terhadap penerapan standar dan pedoman
keperawatan
xxx. Menunjukkan tanggungjawab terhadap penerapan asuhan keperawatan
sesuai kewenangannya
xxxi. Menunjukkan sikap keda yang efektif dan efisien dalam pengelolaan
klien
xxxii. Menunjukkan sikap saling percaya dan menghargai antara anggota tim
dalam pengelolaan asuhan keperawata
c. Perawat Klinis III
Perawat Klinis III adalah jenjang perawat klinis dengan kemampuan
melakukan asuhan keperawatan komprehensif pads area spesifik dan
mengembangkan pelayanan keperawatan berdasarkan bukti ilmiah dan
melaksanakan pembelajaran klinis. Kompetensi perawat klinis III yaitu:
i. Melakukan pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan tingkat
ketergantungan partial dan total dengan masalah kompleks di area
keperawatan spesifik
ii. Menerapkan filosofi dasar keperawatan pada area keperawatan spesifik
iii. Menerapkan penyelesaian dan pengambilan keputusan masalah etik,
legal dalam asuhan keperawatan di unit keperawatan
iv. Menetapkan jenis intervensi keperawatan sesuai tingkat ketergantungan
klien pada lingkup area spesifik
v. Menerapkan prinsip kepemimpinan dalam melaksanakan asuhan
keperawatan
vi. Menerapkan konsep pengelolaan asuhan keperawatan pada unit ruang
rawat
vii. Menggunakan metode penugasan yang sesuai dalam pengelolaan asuhan
keperawatan diunit ruang rawat
viii. Menetapkan masalah mutu asuhan keperawatan berdasarkan kajian
standar dan kebijakan mutu
ix. Melaksanakan analisis akar masalah (RCA) dan membuat grading resiko
terhadap masalah klinis
x. Mengidentifikasi kebutuhan belajar klien dan keluarga secara holistik
sesuai dengan masalah kesehatan klien di area spesifik
xi. Mengidentifikasi dan memilih somber-somber yang tersedia untuk
edukasi kesehatan pada area spesifik
xii. Melakukan tahapan penyelesaian masalah etik, legal dalam asuhan
keperawatan
xiii. Menggunakan komunikasi teraupetik yang sesuai dengan karakteristik
dan masalah klien dan keluarga pada area spesifik
xiv. Menerapkan caring yang sesuai dengan karakteristik dan masalah klien
di area spesifik
xv. Menerapkan prinsip kedasama interdisiplin
xvi. Melaksanakan pengendalian mutu asuhan keperawatan di unit
xvii. Menyusun rancangan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar
klien dan keluarga pada area spesifik
xviii. Melakukan proses edukasi kesehatan pada klien dan keluarga pada area
spesifik
xix. Mengevaluasi ketercapaian edukasi kesehatan pads area spesifik dan
rencana tindak lanjut
xx. Melaksanakan preceptorship dan mentorship pada area spesifik
xxi. Menginterpretasi hasil penelitian dalam pemberian asuhan keperawatan
pada area spesifik
xxii. Menggunakan hasil penelitian dalam pemberian asuhan keperawatan
pada area spesifik
xxiii. Melakukan riset keperawatan deskriptif analitik dan inferensial
xxiv. Menunjukkan sikap memperlakukan klien tanpa membedakan suku,
agama, ras dan antar golongan
xxv. Menunjukkan sikap pengharapan dan keyakinan terhadap pasien
xxvi. Menunjukkan hubungan saling percaya dengan klien dan keluarga
xxvii. Menunjukkan sikap asertif
xxviii. Menunjukkan sikap etik
xxix. Menunjukkan sikap empati
xxx. Menunjukkan kepatuhan terhadap penerapan standar dan pedoman
keperawatan
xxxi. Menunjukkan tanggungjawab terhadap penerapan asuhan
keperawatan sesuai kewenangannya
xxxii. Menunjukkan sikap keda yang efektif dan efisien dalam pengelolaan
klien
xxxiii. Menunjukkan sikap saling percaya dan menghargai antara anggota tim
dalam pengelolaan asuhan keperawatan
d. Perawat Klinis IV
Perawat Klinis IV adalah jenjang perawat klinis dengan kemampuan
melakukan asuhan keperawatan pada masalah klien yang kompleks di area
spesialistik dengan pendekatan tata kelola klinis secara interdisiplin,
multidisiplin, melakukan riset untuk mengembangkan praktek keperawatan
serta mengembangkan praktek keperawatan serta mengembangkan
pembelajaran klinis. Kompetensi perawat klinis IV yaitu :
i. Melakukan pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan tingkat
ketergantungan total dengan masalah kompleks di area spesialistik
ii. Menetapkan jenis intervensi keperawatan pada lingkup masalah klien
yang kompleks di area spesialistik
iii. Menerapkan tata kelola klinis dalam pelayanan keperawatan
iv. Melakukan evaluasi efektifitas metode penugasan yang sesuai dalam
pengelolaan asuhan keperawatan diunit
v. Merumuskan indikator keberhasilan intervensi keperawatan
vi. Menetapkan pengelolaan asuhan klien dengan masalah kompleks pada
area spesialistik
vii. Menetapkan upaya perbaikan mutu
viii. Melakukan tahapan penyelesaian masalah etik, legal dalam asuhan
keperawatan dalam berbagai lingkup pelayanan keperawatan
ix. Menggunakan komunikasi teraupetik yang sesuai dengan karakteristik
klien dengan masalah kompleks di area spesialistik
x. Menerapkan prinsip caring yang sesuai dengan karakteristik dan
masalah klien dengan kasus spesialistik
xi. Melaksanakan resiko klinis menggunakan pendekatan Healthcare
Failure Mode dan Effect Analysis atau Analisis Efek dan Mode
Kegagalan di Pelayanan Kesehatan (HFMEA)
xii. Menerapkan prinsip kerjasama secara interdisiplin/interprofesional
xiii. Melakukan upaya perbaikan mutu asuhan keperawatan dengan
memberdayakan keperawatan dengan memberdayakan sumber terkait
xiv. Melakukan pengendalian mutu asuhan keperawatan di beberapa unit
xv. Menyusun rancangan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar
klien dan keluarga pada, area spesialistik
xvi. Melakukan proses edukasi kesehatan pada klien dan keluarga pada area
spesialistik
xvii. Mengevaluasi ketercapaian edukasi kesehatan pada area spesialistik
dan rencana tindak lanjut
xviii. Melaksanakan preceptorship dan mentorship pada area spesialistik
xix. Menganalisis hasil penelitian dalam pemberian asuhan keperawatan
pada area spesialistik
xx. Menggunakan hasil penelitian dalam pemberian asuhan keperawatan
pada area spesialistik
xxi. Menunjukkan sikap memperlakukan klien tanpa membedakan suku,
agama, ras dan antar golongan
xxii. Menunjukkan sikap pengharapan dan keyakinan terhadap pasien
xxiii. Menunjukkan hubungan saling percaya dengan klien dan keluarga
xxiv. Menunjukkan sikap asertif
xxv. Menunjukkan sikap empati
xxvi. Menunjukkan sikap etik
xxvii. Menunjukkan kepatuhan terhadap penerapan standar dan pedoman
keperawatan
xxviii. Menunjukkan tanggungjawab terhadap penerapan asuhan keperawatan
sesuai kewenangannya
xxix. Menunjukkan sikap keda yang efektif dan efisien dalam pengelolaan
klien
xxx. Menunjukkan sikap saling percaya dan menghargai antara anggota tim
dalam pengelolaan asuhan keperawatan
e. Perawat Klinis V
Perawat Klinis V adalah jenjang perawat klinis dengan kemampuan
memberikan konsultasi klinis keperawatan pada area spesialistik, melakukan
tats kelola klinis secara transdisiplin, melakukan riset klinis untuk
pengembangan praktik, profesi dan kependidikan keperawatan. Kompetensi
perawat klinis V yaitu :
i. Menerapkan prinsip caring yang sesuai dengan karakteristik dan masalah
klien yang kompleks di area spesialistik
ii. Merumuskan strategi penanganan akar masalah dan resiko klinis secara
lintas disiplin
iii. Menganalisis potensi resiko klinis dari intervensi keperawatan
iv. Menerapkan prinsip dan model kerjasama secara interdisiplin dan
interprofesional dalam pelayanan kesehatan, transdisiplin
v. Menerapkan tata kelola klinis dalam pelayanan kesehatan
vi. Mengembangkan metode penugasan berdasarkan bukti ilmiah
vii. Merumuskan indikator kinerja kunci pengelolaan asuhan klien dengan
masalah kompleks pada area spesialistik sebagai acuan penilaian
viii. Mengembangkan metode perbaikan mutu asuhan keperawatan
berdasarkan bukti ilmiah
ix. Menggunakan filosofi dasar keperawatan sebagai dasar keputusan dalam
pemberian asuhan keperawatan spesialistik
x. Menyediakan pertimbangan klinis sebagai konsultan dalam asuhan
keperawatan klien dengan masalah klien yang kompleks diarea
spesialistik
xi. Melakukan pembinaan tata laku dan pertimbangan etik profesi, legal
dalam lingkup pelayanan keperawatan
xii. Menggunakan komunikasi teraupetik yang sesuai dengan karakteristik,
masalah klien yang kompleks diarea spesialistik sebagai konsultan
xiii. Menyusun strategi penanganan akar masalah dan resiko klinis secara,
lintas disiplin
xiv. Menggunakan model kerjasama secara interdisiplin /
interprofesional dalam pelayanan kesehatan, transdisiplin
xv. Melakukan pemberian konsultasi klinis dalam asuhan keperawatan pada
klien dengan masalah kompleks pada area spesialistik
xvi. Mengembangkan berbagai alternatif intervensi keperawatan berdasarkan
bukti ilmiah
xvii. Mengembangkan sistem dalam menjaga, mutu asuhan keperawatan
secara berkelanjutan
xviii. Melaksanakan konsultasi dan edukasi kesehatan baik bagi peserta didik,
sejawat, klien, maupun mitra profesi sesuai kebutuhan
xix. Menyediakan advokasi sebagai konsultan dalam pelaksanaan
preceptorship dan mentorship
xx. Mengevaluasi hasil penelitian untuk merumuskan intervensi keperawatan
xxi. Melakukan riset keperawatan semi eksperimental dan eksperimental
xxii. Menunjukkan sikap memperlakukan klien tanpa membedakan suku,
agama, ras dan antar golongan
xxiii. Menunjukkan sikap pengharapan dan keyakinan terhadap pasien
xxiv. Menunjukkan hubungan saling percaya dengan klien dan keluarga
xxv. Menunjukkan sikap asertif
xxvi. Menunjukkan sikap empati
xxvii. Menunjukkan sikap etik
xxviii. Menunjukkan kepatuhan terhadap penerapan standar dan pedoman
keperawatan
xxix. Menunjukkan tanggungjawab terhadp penerapan asuhan keperawatan
sesuai kewenangannya
xxx. Menunjukkan sikap keda yang efektif dan efisien dalam pengelolaan
klien
xxxi. Menunjukkan sikap saling percaya dan menghargai antara anggota tim
dalam pengelolaan asuhan keperawatan
BAB III
KOMPETENSI PERAWAT KLINIK SESUAI AREA KEKHUSUSAN
Penyusunan kompetensi perawat klinik, didasarkan pada tiga ranah kompetensi yang
mencakup :
1. Praktek professional, etis legal dan peka budaya adalah kemampuan tenaga keperawatan
untuk melaksanakan tindakan keperawtan sesuai standar profesi keperawatan,
berdasarkan kode etik keperawatan, mentaati peraturan perundang - undangan yang
berlaku serta memperhatikan budaya dan adat istiadat
2. Manajemen dan pemberian asuhan keperawatan adalah serangkaian kemampuan dalam
mengelola dan memberikan asuhan keperawatan kepada klien
3. Pengembangan professional adalah kemampuan perawat untuk meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan diri serta keilmuan keperawatan
Berikut adalah pembagian area kompetensi perawat klinik sesuai dengan Pedoman dari
Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik DEPKES
RI Tahun 2006. Area kompetensinya adalah sebagai berikut :
Kompetensi Perawat Klinik Medikal Bedah
C. Pengembangan professional
a. Kompetensi PK I
e. System sensor'
f. System neurologi
g. System pencerrnaan
h. System muskuloskeletal
i. System urinaria
j. System endokrin
k. System integument
l. System reproduksi
Dengan kegiatan sebagai berikut:
i. Membantu klien memenuhi kebutuhan dasarnya
ii. Melakukan observasi
iii. Melakukan pendidikan kesehatan
iv. Melakukan persiapan pemeriksaan diagnostic
v. Melakukan tindakan keperawatan pada klien pre dan post operasi kecil
vi. Melakukan tindakan kolaborasi
vii. Melakukan dokumentasi keperawatan
6. Membimbing PK I
C. Pengembangan professional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktek keperawatan
a. Kompetensi PK II
b. Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan professional
c. Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktek keperawatan
professional
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi
a. Kompetensi PK H
b. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing bagi PK II
C. Pengembangan professional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktek keperawatan
kompetensi PK IV
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai tanggangjawab profesi
a. Kompetensi PK IV
b. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing bagi PK IV
c. Pengembangan professional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktek keperawatan
a. Kompetensi PK II
b. Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan professional
c. Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktek keperawatan
professional
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi
a. Kompetensi PK II
b. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing bagi PK II
c. Pengembangan professional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktek keperawatan
kompetensi PK III
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi
i. Kompetensi PK III
ii. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing bagi PK III
c. Pengembangan professional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktek keperawatan
kompetensi PK IV
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab profesi
a. Kompetensi PK IV
b. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing bagi PK IV