Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL

PENGIRIMAN DELEGASI PPNI KOTA BAU-BAU


PADA MUSYAWARAH NASIONAL
PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA
DI BALIKPAPAN KALIMANTAN TIMUR
3-6 JUNI 2010

PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA


KOTA BAU-BAU
2009

PROPOSAL
PENGIRIMAN DELEGASI PPNI KOTA BAU-BAU
PADA MUSYAWARAH NASIONAL
PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA
DI BALIKPAPAN KALIMANTAN TIMUR
Latar Belakang
Profesionalisasi keperawatan merupakan proses dinamis dimana
profesi

keperawatan

yang

telah

terbentuk

(1983)

mengalami

perubahan dan perkembangan karakteristik sesuai dengan tuntutan


profesi dan kebutuhan masyarakat. Profesi ini baru saja mendapat
pengakuan dari profesi lain, maka dituntut untuk mengembangkan
dirinya untuk berpartisipasi aktif dalam system pelayanan kesehatan di
Indonesia agar keberadaannya mendapat pengakuan dari masyarakat.
Untuk mewujudkan pengakuan tersebut, maka perawat masih harus
memperjuangkan

langkah-langkah

profesionalisasi

sesuai

dengan

keadaan dan lingkungan social di Indonesia. Proses ini merupakan


tantangan bagi perawat Indonesia dan perlu dipersiapkan dengan baik,
berencana, berkelanjutan dan hal ini tentunya memerlukan waktu yang
lama.
Keperawatan Indonesia sampai hari ini masih dalam proses
mewujudkan keperawatan sebagai profesi, yaitu suatu proses yang
berjangka

panjang,

ditujukan

kebutuhan

masyarakat

untuk

Indonesia.

memenuhi

Perubahan

yang

tuntutan

dan

terjadi

akan

mencakup seluruh aspek keperawatan yakni: (1) penataan pendidikan


tinggi keperawatan, (2) pelayanan dan asuhan keperawatan, (3)

pembinaan dan pendidikan keprofesian, dan (4) penataan lingkungan


untuk perkembangan keperawatan. Pengembangan dalam berbagai
aspek keperawatan ini bersifat saling berkepentingan. Oleh karena itu
inovasi

dalam

keperawatan

keempat
Indonesia

mempersiapkan

diri

aspek

diatas

dalam

dengan

merupakan

proses

focus

utama

profesionalisasi

serta

sebaik-baiknya

dalam

menghadapi

tantangan keperawatan di masa depan.


Sebagai suatu profesi, keperawatan memiliki organisasi profesi
yang

sangat

bermanfaat

dalam

menetapkan

standar

praktek,

pelayanan dan pendidikan dalam keperawatan, membuat legislasi dan


membahas berbagai fenomena yang terjadi atau berhubungan dengan
profesi keperawatan. Organisasi profesi adalah organisasi yang terdiri
dari para praktisi yang menetapkan diri sebagai ahli yang mampu
bergabung bersama melaksanakan fungsi social yang tidak dapat
dilakukan sendiri-sendiri, serta merupakan asosiasi yang bersifat
sukarela. Organisasi profesi bertujuan untuk mencapai persatuan dan
kesatuan yang kokoh diantara anggotanya, peningkatan mutu dan
kesejahteraan anggotanya disertai peningkatan mutu pelayanan, serta
terjalinnya hubungan kerjasama yang baik dengan organisasi profesi
lain.
Organisasi
organisasi,

PPNI

pengembangan

profesi

yang

berperan
iptek

dimaksud

dalam

keperawatan

adalah

pembinaan
serta

PPNI.

Sebagai

anggota

profesi,

menjamin

pelayanan

keperawatan berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan. Tujuan


pendirian PPNI adalah menciptakan persatuan dan kesatuan sesama

perawat,

peningkatan

kualitas

dan

kesejahteraan

perawat

serta

menjalin kerjasama dengan profesi lain. Adapun peran PPNI sebagai


organisasi keperawatan adalah sebagai berikut:
Pertama, peran pembinaan anggota profesi. Peran ini dilakukan
dengan cara menentukan kualifikasi anggota, menetapkan legislasi dan
kode etik, serta mengembangkan karir dan kesejahteraan anggota.
Kualifikasi anggota profesi didasarkan pada keahlian, otonomi dan
komitman

terhadap

profesi

serta

tanggung

jawab

terhadap

masyarakat.
Kedua, peran dalam pengembangan iptek keperawatan. Peran ini
dilakukan

melalui

penelitian

yang

meningkatkan

profesionalisme

keperawatan.
Ketiga,

peran

dalam

menjamin

pelayanan

keperawatan

yang

berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan. Peran ini meliputi


perumusan standar, registrasi dan pemberian lisensi bagi profesi.
Dalam internal organisasi PPNI, terdapat Musyawarah Nasional
selanjutnya

disingkat

MUNAS

merupakan

kekuasaan

tertinggi

organisasi PPNI. MUNAS diselenggarakan setiap 5 ( lima ) tahun sekali


oleh Pengurus Pusat melalui Badan Khusus yang disebut Panitia
MUNAS, yang diangkat bertanggung jawab kepada Pengurus Pusat.
Dalam keadaan luar biasa dapat dilakukan sewaktu-waktu MUNAS Luar
Biasa atas usul sekurang kurangnya 3 ( tiga ) Pengurus Propinsi dan
disetujui

2/3

dari

menyelenggarakan

Pengurus
sidang

Propinsi
ilmiah

di

yang
luar

ada.

MUNAS

sidang

dapat

organisasi

Kewenangan MUNAS adalah: Mengesahkan jadwal acara dan

peraturan tata tertib

MUNAS; Memilih dan mengesahkan Pimpinan

MUNAS; Menyempurnakan atau menetapkan Anggaran Dasar dan


Anggaran Rumah Tangga Organisasi, pedoman-pedoman pokok, Garis
Garis

Besar

Program

Kerja

Organisasi

dan

Pernyataan

Sikap

Menilai pertanggung jawaban Pengurus Pusat mengenai pelaksanaan


hasil MUNAS sebelumnya, apabila pertanggung jawaban Pengurus
Pusat selesai, maka Pengurus Pusat dinyatakan demisioner dan
selanjutnya Pengurus Pusat mempunyai status anggota biasa; Memilih
dan melantik Ketua Umum terpilih; Menunjuk Ketua terpilih sebagai
Ketua Tim Formatur; Memilih Anggota Tim Formatur; Memberikan
mandat kepada tim formatur untuk melengkapi Personel Pengurus
Pusat , Dewan Pertimbangan Pusat dan Majelis Kehormatan Etik
Keperawatn

Pusat,

selanjutnya

terbentuk

kepengurusan

lengkap

organisasi PPNI secara otomatis Tim Formatur dinyatakan bubar;


Memberikan mandat kepada Ketua terpilih untuk melantik Pengurus
Pusat,

Dewan

Pertimbangan

Pusat,

Majelis

Kehormatan

Etik

Keperawatan Pusat dan Badan Badan Kelengkapan PPNI yang baru;


Menetapkan

Garis

Garis

Besar

Program

Kerja

Pengurus

Pusat;

Menetapkan tempat MUNAS berikutnya Pedoman Umum MUNAS.


MUNAS diselenggarakan oleh Pengurus Pusat melalui Panitia MUNAS
terdiri dari Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana yang diangkat
dengan hak otonomi penuh dan bertanggung jawab kepada Pengurus
Pusat

Tempat

pelaksanaan

MUNAS

ditetapkan

pada

MUNAS

sebelumnya.

Pada Bulan Juni 2010, PPNI kembali mengadakan Musyawarah


Nasional yang akan di laksanakan di Bontang Kalimantan Timur. PPNI
Kota Bau-Bau sebagai organisasi profesi keperawatan di Kota Bau-Bau
akan turut serta mengirimkan delegasinya untuk menghadiri acara
tersebut.

Tujuan
1. Turut berpartisipasi dalam pelaksanaan MUNAS PPNI VIII.
2. Ajang Silaturrahim perawat seluruh Indonesia.
3. Berperan serta memberikan sumbangan pikiran dan saran bagi
perkenbangan keperawatan di Indonesia.
4. Terciptanya SDM Keperawatan yang Capable dan professional.
5. Meningkatkan Eksistensi Perawat.
6. Terciptanya persamaan persepsi tentang perkembangan Ilmu
Keperawatan.
7. Terlaksananya refreshing Ilmu keperawatan dan Kesehatan.

Target
1. Terlaksananya pengiriman delegasi PPNI Kota Bau-Bau sebanyak
25 orang.
2. Terlaksananya Desiminasi semua hasil MUNAS PPNI.

Sasaran

Pengurus PPNI Kota Bau-Bau.

Waktu Pelaksanaan
Hari, tanggal

: ., 3-6 Juni 2010

Tempat

: Balikpapan, Kalimantan Timur

Rencana Anggaran
Terlampir

Nama-nama Delegasi PPNI Kota Bau-Bau


Terlampir

Penutup
Demikian

usulan

kegiatan

kami

susun.

Mudah-mudahan

kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi peserta khususnya dan


komunitas

keperawatan

pada

umumnya.

Semoga

Allah

SWT

senantiasa memberikan petunjuk dan bimbingan serta kekuatan iman


dan takwa kepada umat-Nya, dalam menjalankan amal ibadahnya.
Amin.

Bau-Bau, 5 Nobember 2009


Ketua PPNI Kota Bau-Bau,

Hj. HASIAH R

RENCANA ANGGARAN

PEMASUKAN:
PPNI Kota Bau-Bau

Jumlah

PENGELUARAN:
Pengadaan materi
Pubdekdok
Konsumsi 40 orang @ Rp. 4.000,Konsumsi Pembicara

Jumlah

Rp.

300.000,-

Rp.

300.000,-

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

100.000,20.000,160.000,20.000,-

Rp.

300.000,-

Nama-Nama Delegasi PPNI Kota Bau-Bau

Ketua

Sekretaris

Bendahara

Seksi-Seksi
Sie Acara

1.
2.
Sie Perlengkapan:
1.
2.
3.
4.
Sie Publikasi, Dekorasi, dan Dokumentasi :
1.
2.
3.
Sie Konsumsi

1.
2.

Anda mungkin juga menyukai