BARAT
RSUD CIKALONGWETAN
Cover ...........................................................................................................
.i
Daftar isi............................................................................................................
Lembar pengesahan........................................................................................
BAB I DEFINISI................................................................................................
BAB V DOKUMENTASI............................................................................................3
SK PEMBERLAKUAN PANDUAN PELAYANAN KB
Nomor: 445/G.16/RSUD-CW/0001/VIII/2022
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pelindung : Direktur
Penanggungjawab : dr. H. Tommy Alamsyah, Sp.OG., M.Kes
Koordinator : Rani Sukma Dahliani, S.Tr.Keb
Ketua : Sri Mulyati, Amd. Keb
Sekretaris : Fingki Nurjamilah, S.Tr.Keb
Anggota : Sari Siti Aidah Nurman, AMd.Keb
Septi Wahyuningtyas, AMd.Keb
Bestari Eka Putri, AMd.Keb
Ajeng Retno Kurniasari, AMd.Keb
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG BARAT
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL DOKUMEN:
Mengetahui:
Direktur,
BAB I
DEFINISI
A. Daftar Istilah
kesehatan
1
5 KB Pasca Persalinan (KBPP) adalah penggunaan suatu metode
melahirkan
kontrasepsi.
kontrasepsi.
B. Daftar Singkatan
2
7 BPJS : Badan Penyelengggara Jaminan Sosial
3
BAB II
RUANG LINGKUP
keluarga berencana
jarak kehamilan.
lain:
4
3 Pada klien yang berusia lebih dari 35 (tiga puluh lima) tahun
4 Mengatur jumlah anak yaitu klien yang telah menikah anak > 2,
Jangka Panjang (MKJP) dengan target 28, 9 persen pada tahun 2024
Fertility Rate (ASFR) 15-19 tahun dengan target 18 kelahiran per 1000
5
1. Menyediakan metode kontrasepsi sesuai dengan pilihan pasangan
berhubungan seksual
istri.
10.
6
BAB III
KEBIJAKAN
Praktik Kedokteran
Kesehatan
7
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014
tentang
Kesehatan Reproduksi
11. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional
Kesehatan
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2017 tentang Izin dan
dan Perijinan RS
8
19. Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Keluarga.
BAB IV
TATA LAKSANA
9
A. Standarisasi Pelayanan Keluarga Berencana
adapun langkah-langkah
tersebut meliputi :
3 Pasca pelayanan
10
Konseling pasca pelayananan dari tiap metode kontrasepsi sangat
B. Manajemen Pelayanan KB
1 Perencanaan
sebagai berikut:
a. Penentuan sasaran
yang akan dilayani terkait perencanaan jumlah alat dan obat yang
11
KB itu sendiri. Jenis pelayanan yang diberikan termasuk pelayanan
diberikan.
untuk pelayanan
12
(Cu)
2 AKDR √ √* √ √**
levonogestrel
(LNG)
3 Implan √ √* √ √**
4 Suntik, pil, √ √ √ √ √ √
Kondom
5 Tubektomi √ √
minilaparatomi
6 Tubektomi √ √
laparaskopi
7 vasektomi - √ - √
8 Pemberian √ √ √ √
konseling
Keterangan :
(*) bagi bidan lulusan profesi (S1) atau vokasi (D3) yang mendapat
pelatihan
13
perencanaan kebutuhan alokon dan sarana prasarana, didasarkan
diteruskan ke SKPD KB
Kesehatan
Kab/kota
e. Jaringan pelayanan
f. Pembiayaan
14
Pembiayaan pelayanan KB meliputi komponen pembiayaan untuk
pelayanan
2 Pelaksanaan
a. Pencegahan infeksi
cairan tubuh calon akseptor itu sendiri, baik saat memberikan obat,
adalah :
15
2) Mengurangi resiko penularan penyakit infeksi Hepatitis B dan
1) Pelayanan Konseling
c. Sistem rujukan
16
penggunaan kontrasepsi. Dalam pelayanan KB pelaksanaan
peran dan tanggung jawab dari berbagai pihak yang terkait dengan
adalah :
yang optimal.
17
b. Pencatatan dan pelaporan
karena itu data dan informasi yang dihasilkan harus akurat, tepat
kunjungan ulang.
tersebut
18
3) Setiap pelayanan KB yang dilakukan harus dicatat dalam
register pelayanan KB
berikut :
19
e) data sumber pembiayaan
2) Indikator proses
menggunakan
kontrasepsi
C. Metode Kontrasepsi
Jangka Panjang
20
AKDR Copper adalah suatu rangka plastik yang lentur dan kecil
dengan tangan atau dengan forsep), Jika lebih dari 48 jam, tunda
aborsi trimester 1 atau trimester 2 dan jika tidak terjadi infeksi. Tidak
b. Implan
21
mencegah pelepasan telur dari ovarium (menekan ovulasi) serta
22
1) Minilaparotomi dengan membuat insisi kecil pada perut dimana
tuba fallopi ditarik ke irisan untuk dipotong dan diikat. Terdiri dari
perut.
Cara Kerja metode ini adalah mengoklusi tuba falopii (mengikat dan
23
siklus regulernya. Jika klien berganti dari AKDR, ia dapat segera
menjalani prosedur.
a. Suntik
kapan saja jika yakin tidak hamil. Perlu kontrasepsi tambahan untuk
24
7 hari pertama setelah suntikan. Jika berganti dari AKDR, ia dapat
dan benar atau yakin tidak hamil. Tidak perlu menunggu menstruasi
setelah melahirkan atau ketika ASI tidak lagi menjadi sumber nutrisi
utama bayi.
klien dapat memulai KSK kapan saja jika yakin tidak hamil. Perlu
kontrasepsi tambahan.
dapat memulai KSK kapan pun jika yakin tidak hamil. Perlu
25
g) Setelah pemakaian Pil Kontrasepsi Darurat (PKD) ulipristal asetat
(UPA), Klien dapat mulai suntikan pada hari ke-6 setelah minum
pemberiannya adalah:
menggunakan KSP kapan saja jika yakin tidak hamil. Perlu metode
dan benar atau yakin tidak hamil. Tidak perlu menunggu menstruasi
26
tambahan. Jika telah mentruasi, klien dapat mulai menggunakan
menstruasi
menggunakan KSP kapan saja jika yakin tidak hamil. Perlu metode
setelah suntikan.
b. Pil
27
hormon. Cara Kerja: adalah mencegah pelepasan telur dari
pemberiannya adalah :
KPK kapan saja jika yakin tidak hamil. Perlu metode kontrasepsi
pil.
dan benar atau yakin tidak hamil. Tidak perlu menunggu menstruasi
bulan setelah melahirkan atau ketika ASI tidak lagi menjadi sumber
menggunakan KPK kapan saja jika yakin tidak hamil. Perlu metode
28
kapan saja untuk mulai digunakan dalam 7 hari ini. Tidak perlu
dapat mulai menggunakan KPK kapan saja jika yakin tidak hamil.
pil.
29
menjadikan endometrium tipis dan atrofi. Waktu penggunaannya
adalah :
benar atau jika yakin tidak hamil, KPP dapat segera digunakan.
KPP kapan saja jika yakin tidak hamil. Perlu metode kontrasepsi
minum pil.
30
membutuhkan kondar karena keliru memakai KPK, dapat
c. Kondom
kondom yang terbuat dari lateks dan vinil dapat mencegah penularan
31
BAB V DOKUMENTASI
program. Oleh karena itu data dan informasi yang dihasilkan harus
32
B. Hasil kegiatan pelayanan kontrasepsi
DITETAPKAN DI : CIKALONGWETAN
PADA TANGGAL : 22 Agustus 2022
DIREKTUR,
33