Anda di halaman 1dari 16

PEDOMAN KERJA

UNIT REKAM MEDIS


RSIA BRAWIJAYA DUREN TIGA

TERBITAN TAHUN 2022

Jalan Duren Tiga Raya No.5


Pancoran, Jakarta 12780
Telp 021 7976605
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BRAWIJAYA DUREN TIGA
Nomor :

Tentang

PEDOMAN KERJA UNIT REKAM MEDIS


DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BRAWIJAYA DUREN TIGA

DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BRAWIJAYA DUREN TIGA

Menimbang : a. bahwa untuk dapat meningkatkan mutu pelayanan maka perlu


dibentuk Pedoman Kerja Tim Rekam Medis;

b. bahwa untuk mendukung kerja Tim Rekam Medis, perlu


didukung Pedoman Kerja Tim Rekam Medis yang
penetapannya melalui Surat Keputusan Direktur

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan;
Undang -Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269 /
MENKES / PER / III / 2008 tentang Rekam Medis;
3. Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Tahun 2006 tentang
Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah
Sakit Di Indonesia Revisi II;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 755 /
MENKES / PER / IV / 2011 tentang Penyelenggaraan Komite
Medik di Rumah Sakit;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1045 / MENKES / PER / XI / 2006 tentang
Organisasi Rumah Sakit Di lingkungan Departemen Kesehatan.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2022 Tentang Rekam Medis
MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Kesatu : MEMBERLAKUAKAN PEDOMAN KERJA TIM REKAM MEDIS RSIA


BRAWIJAYA DUREN TIGA

Kedua : Mengamanatkan kepada Tim Rekam Medis untuk mengacu pada


Pedoman Kerja di setiap pelaksanaan tugas dan fungsinya
sertamembuat ketentuan lainnya yang terkait dengan kebijakan tersebut
padadiktum ‘Kesatu’.

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya.

Keempat : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini,
maka akan diadakan perbaikan dan perubahan seperlunya.

Ditetapkan di : J A K A R T A
Pada tanggal : 19 September 2022

Direktur RSIA Brawijaya Duren Tiga

(drg. Pretty Kristianti Dewi, MARS)


Lampiran : Keputusan Direktur RSIA Brawijaya Duren Tiga
Nomor :
Tentang : Pedoman Kerja Unit Rekam Medis RSIA Brawijaya Duren Tiga

PEDOMAN KERJA UNIT REKAM MEDIS


RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BRAWIJAYA DUREN TIGA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fungsi utama Rumah Sakit adalah memberikan pelayanan medis kepada pasien
baik melalui pendekatan kuratif, rehabilitatif, promitif, maupun preventatif yang bersifat
umum maupun spesialistik adalah sangat berpenggaruh terhadap citra dan kinerja
rumah sakit. Pelayanan tindakan penunjang medis yang diberikan kepada pasien rumah
sakit yang disebut rekam medis. Rekam Medis ini memiliki nilai hukum sebab merupakan
bukti tertulis yang sah dari dokter kepada pasien. Dan rekam medis ini bersifat rahasia.
Namun demikian di dalam kenyataan bahwa rekam medis yang ditujukan untuk
merekam berbagai bentuk pelayanan medis di rumah sakit selalu dihadapkan pada suatu
kondisi yang kompleks, karena keanekaragaman pemeriksaan penunjang, terapi dan
pelayanan nonmedisnya, mulai dari yang sederhana sampai yang modern disamping
rekam medis itu sendiri sangat bervariasi.
Di dalam praktek pengendalian rekam medis banyak variabel yang harus
dipertimbangkan, baik yang bersifat medis maupun sosial. Kenyataan lain menunjukkan
bahwa dalam melaksanakan rekam medis pun kadang-kadang terjadi dilema antara
penderita, kepentingan masyarakat dan kepentingan profesi, antara kualitas pelayanan
rumah sakit dan biaya pelayanan antara pelayanan kesehatan yang ideal dan pelayanan
kesehatan yang pragmatis.
Rekam Medis yang kompleks, dengan adanya banyak permasalahan yang
terjadidalam praktek, kemungkinan akan dapat menimbulkan suatu perbedaan dalam
tingkatmutu pelayanan kesehatan yang dihasilkan. Di pihak lain adanya tuntutan
kebutuhanpelayanan kesehatan yang terus berkembang disesuaikan dengan
perkembangan ilmukesehatan dan teknologi kedokteran, menuntut suatu pengendalian
rekam medis secaraprofesional agar dapat berdaya guna dan berhasil guna bagi
kesehatan pasien danmasyarakat.
Seiring dengan kecanggihan teknologi yang akan diterapkan dalam tekhnik
informasi dan keterlibatan profesi dalam memasuki paradigma baru namun tetap saja
sistem rekam medis masa depan tetap harus bertumpu pada setidaknya lima tujuan
yang mendasar meliputi ; Rekam Medis masa depan harus tetap menunjang pelayanan
pasien dan memperbaiki kualitas pelayanan pasien. Sistem Rekam Medis harus
menambah produktivitas profesional pelayanan kesehatan dan mengurangi biaya
administratif dan biaya pekerja yang dihubungi dengan pemberian pelayanan kesehatan
dan pembiayaan. Rekam medis mendatang harus menunjang riset klinis dan pelayanan
kesehatan. Harus mampu mengakomodasi pengembangan ke depan teknologi
pelayanan kesehatan, kebijakan, manajemen dan keuangan. Konfidentialitas pasien
perlu mendapat perhatian serius dan harus dijaga selalu dalam mencapai tujuan-tujuan
diatas.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Meningkatkan pelayanan rekam medis untuk mendukung terwujudnya pelayanan
kesehatan yang baik
2. Tujuan khusus
1. Meningkatkan kualitas rekam medis
2. Meningkatkan komunikasi antar unit kerja Rumah Sakit
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan petugas.

4
C. Ruang Lingkup Pelayanan
Kegiatan tim rekam medis pada dasarnya terbatas sampai dengan pengawasan
kinerja unit rekam medis dan pelaksanaan kegiatan review rekam medis tertutup.

D. Batasan Operasional
Batasan operasional dari tim rekam medis meliputi :
1. Review berkas rekam medis tertutup : yaitu telaah rekam medis pasien yang telah
selesai mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit
2. Pengawasan pengadaan formulir berkas rekam medis meliputi, Pengawasan Proses
Pengadaan, Pengendalian Formulir Rekam Medis Dan Evaluasi Formuli Rekam Medis

5
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. Nama dan Status Rumah Sakit

RSIA Brawijaya Duren Tiga terletak di Jl. Duren Tiga Raya No. 5, Pancoran,
Jakarta Selatan. RSIA Brawijaya Duren Tiga merupakan unit usaha dari PT. Amban Puro
Jaya yang didirikan berdasarkan akta Notaris Ny. Soemardilah Oriana Roosdilan, SH No.
61 tanggal 20 Desember 1999.
RSIA Brawijaya Duren Tiga bermula dari sebuah Klinik Bersalin Duren Tiga yang
mulai beroperasi pada tahun 1970. Seiring dengan berjalannya waktu, terjadi
perkembangan di wilayah sekitar lokasi Klinik Bersalin Duren Tiga yang cukup pesat.
Menyadari perkembangan wilayah sekitarnya, pada tahun 2002 Klinik Bersalin Duren
Tiga mulai membenahi seluruh sarana dan prasarananya dengan diawali pembentukan
payung hukumnya yaitu PT Amban Puro Jaya dengan akte Notaris pada tanggal 19
Desember 1999 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Perundang-undangan RI
pada tanggal 1 Mei 2000. 
Klinik Bersalin Duren Tiga mulai beroperasi dengan izin operasional sementara dari
Dinas Kesehatan DKI Jakarta tahun 2002 yang diperpanjang setiap tahun sampai
dengan 2004. Klinik Bersalin Duren Tiga yang disaat itu menjadi Rumah Sakit Bersalin
Duren Tiga (RSBDT) mendapat izin operasional tetap pada tahun 2005 yang dikeluarkan
oleh Departemen Kesehatan RI dengan masa berlaku 5 tahun.
Pada tahun 2010, RS mendapatkan perpanjangan izin operasional tetap untuk
Rumah Sakit Bersalin pada tahun 2010 berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas
Provinsi DKI Jakarta Nomor 18278/ 2010. Mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan
No. 56 Tahun 2014, Rumah Sakit Bersalin tidak lagi tercantum dalam kelas rumah sakit
khusus. Hal ini membuat RSBDT pada tahun 2015 merubah klasifikasinya menjadi
Rumah Sakit Ibu dan Anak sesuai dengan rekomendasi dari Dinas Kesehatan Provinsi
DKI Jakarta No.659 Tahun 2015. Selanjutnya, pada 7 November 2018, berdasarkan
Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi
DKI Jakarta Nomor 34/B.3.7/31/-1.779.3/2018 Rumah Sakit ini berganti nama menjadi
Rumah Sakit Ibu dan Anak Brawijaya Duren Tiga dengan Izin Operasional Rumah Sakit
Khusus Ibu dan Anak Kelas C sesuai dengan akuisisi kepemilikan RS atas PT Amban
Puro Jaya sebagai perseroan pemilik RS.

B. Fasilitas Rumah Sakit

1. Rawat Jalan
a. Poli Kebidanan dan Penyakit Kandungan, dengan Sub Spesialis : Fetomaternal
dan Obstetri Sosial.
b. Poli Anak
c. Poli THT
d. Poli Gigi
e. Poli Kulit
f. Poli Gizi
g. Poli Jantung
h. Poli Umum
i. Poli Penyakit Dalam
j. Poli Bedah
k. Poli Laktasi
l. Poli Anastesi
m. Poli Psikologi
n. Poli Rehab Medik
2. Rawat Inap
a. Perawatan Obsgyn (Kebidanan dan Penyakit Kandungan)
b. Perawatan Ibu Umum
c. Perinatologi

6
d. Pelayanan Intensif (Level 2b)
e. Pelayanan Phototeraphy
f. Perawatan Umum Wanita
g. Perawatan Anak
h. NICU
i. Isolasi
3. Pelayanan Penunjang Medis
a. Laboratorium : Patologi Klinik
b. Pelayanan Darah
c. Unit Farmasi
d. Unit Rekam Medis
e. CTG
f. USG 3D/4D dan Fetomaternal (bila ada)
g. Fisioterapi (Nebulizer, Infra Red, Pijat Bayi)
h. Radiologi
4. Fasilitas Tindakan Medis
a. Kamar Operasi
b. Kamar Bersalin
c. Ruang Pulih/ RR
d. Kamar Tindakan

7
BAB III
STRUKTUR DAN SUSUNANTIM REVIEW REKAM MEDIS

A. Struktur Organisasi Panitia Rekam Medis

Fungsi Panitia Rekam Medis


a. Mengadakan pertemuan setiap tiga bulan sekali yang menitik beratkan pada
perbaikan mutu pelayanan baik rawat jalan atau rawat inap.
b. Menilai mutu berkas rekam medis (analisa kuantitatif) pasien yang telah keluar
rumah sakit pada bulan yang lalu.
c. Menilai rekam medis pasien yang masih dirawat di kelas perawatan.
d. Menilai secara khusus berkas rekam medis di IGD, terutama pasien yang
meninggal dalam jangka waktu 24 jam setelah masuk IGD.
e. Memberikan penilaian terakhir terhadap kualitas pengisian data klinis,
mengolah rekam medis yang tidak memenuhi standar dan menerapkan
tindakan kearah perbaikan rekam medis yang tidak memuaskan.

4. Uraian Tugas
a. Menginventarisasi jenis-jenis formulir rekam medis.
b. Mengkoordinir kegiatan rekam medis RSIA Brawijaya Duren Tiga.
c. Membuat standarisasi formulir-formulir rekam medis.
d. Mengevaluasi pemakaian – pemakaian formulir rekam medis.
e. Memonitor pengisian berkas rekam medis melalui kegiatan audit rekam medis.
f. Memberikan saran-saran dan pertimbangan-pertimbangan dalam hal
penyimpanan rekam medis, menjamin bahwa semua informasi isi rekam medis
dicatat sebaik-baiknya dan menjamin tersedianya data yang diperlukan untuk
menilai pelayanan yang diberikan kepada seorang pasien.
g. Menjamin telah dijalankan dengan baik penyimpanan berkas rekam medis,
pembuatan indeks dan tersedianya berkas rekam medis dari semua pasien.
h. Mengajukan usul-usul kepada direktur rumah sakit tentang perubahan isi  dan 
bentuk berkas rekam medis.
i. Membina kerjasama dengan penasehat hukum dalam hal hubungan keluar dan
pengeluaran data/ keterangan untuk badan-badan diluar rumah sakit.
j. Melakukan evaluasi dan pengendalian mutu rekam medis yang meliputi
kebijakan, pengelolaan, dan prosedur.

8
5. Tanggung Jawab
a. Menentukan standar dan kebijakan pelayanan rekam medis.
b. Melakukan standarisasi formulir (isi, bentuk, ukuran, cara pengisian) sesuai
dengan kebutuhan pelayanan.
c. Mengusulkan upaya yang perlu dalam penanggulangan pelayanan rekam medis.
d. Menganalisa tingkat kualitas informasi dan rekam medis di rumah sakit.
e. Menentukan jadwal dan materi rapat rutin Panitia Rekam Medis
f. Memberikan saran dan pertimbangan dalam hal pelayanan rekam medis dan
menjamin bahwa informasi dicatat sebaik-baiknya serta tersedianya data yang
diperlukan untuk menilai pelayanan yang diberikan kepada pasien.
g. Menjamin telah dilaksanakan dengan baik kegiatan pengelolaan rekam medis.
h. Mengajukan usulan kepada direktur rumah sakit tentang perubahan dalam isi
dan bentuk berkas rekam medis.

6. Wewenang dan Hak


a. Membantu terselenggaranya kegiatan sistem pengelolaan rekam medis yang
memenuhi standar yang telah ditetapkan.
b. Memberikan penilaian akhir terhadap kualitas pengisian data klinis.
c. Menolak rekam medis yang tidak memenuhi standar.
d. Menerapkan tindakan-tindakan kearah perbaikan rekam medis yang
memuaskan.
e. Mengadakan pertemuan tiga bulan sekali yang menitik beratkan pada
perbaikan mutu pelayanan baik rawat jalan atau rawat inap.
f. Memberikan penilaian terakhir kualitas pengisian data klinis, mengolah rekam
medis yang tidak memenuhi standar dan menerapkan tindakan ke arah
perbaikan.

9
BAB VI
URAIAN JABATAN

A. Ketua Tim Rekam Medis

1. Persyaratan Jabatan
a. Pendidikan :
1. S1 Pendidikan Dokter
2. Memiliki STR dan SIP dokter yang masih berlaku
3. Sumpah dokter
b. Pengetahuan dan Keterampilan :
1. Memiliki pengetahuan di bidang rekam medis
2. Memiliki keterampilan dalam perencanaan, penggerak, pelaksanaan,
pengawasan dan evaluasi rekam medis
c. Pengalaman :
1. Pengalaman kerja minimal 2 tahun

2. Tugas pokok
Mengkoordinasikan, mengawasi dan mengevaluasi tim rekam medis dalam
menyusun dan mengusulkan isi formulir rekam medis yang akan dipergunakan
dalam penyelenggaraan rekam medis, menyusun pedoman tata laksana kegiatan
penyelenggaraan review berkas rekam medis di RSIA Brawijaya Duren Tiga

3. Uraian Tugas
a. Menyusun program kerja Panitia Rekam Medis, sesuai tugas Panitia Rekam
Medis.
b. Menyusun prosedur pelaksanaan yang berkaitan dengan tugas Panitia
Rekam Medis.
c. Mengadakan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam rangka pelaksanaan
tugas Panitia Rekam Medis
d. Membuat uraian tugas bagi wakil ketua, sekretaris dan anggota.
Mengajukan usul yang berkaitan dengan tugas Panitia Rekam Medis kepada
Direktur RSIA Brawijaya Duren Tiga
e. Mengadakan pengawasan terhadap semua kegiatan Panitia Rekam Medis
agar dilaksanakan sesuai program kerja.
f. Mengadakan evaluasi terhadap semua kegiatan Panitia Rekam Medis.
g. Melaporkan hasil kegiatan Panitia Rekam Medis kepada Direktur RSIA
Brawijaya Duren Tiga
h. Memimpin rapat Panitia Rekam Medis.

4. Tanggungjawab
a. Ketua Tim Review Rekam Medis bertanggung jawab kepada Direktur .
b.Keakuratan, kebenaran dan ketepatan rencana kerja Panitia Rekam Medis
c. Ketertiban, kejelasan dan kebenaran tata kerja (kebijakan dan prosedur) di
jajaran kerja Panitia Rekam Medis.
d.Keakuratan dan kebenaran laporan hasil Panitia Rekam Medis

5. Wewenang
a. Rekam medis pasien direview secara reguler/teratur.
b. Review menggunakan sampel rekam medis yang mewakili/ representative.
c. Review dilakukan oleh dokter, perawat, dan profesi lain yang diberi otorisasi
untuk pengisian rekam medis atau mengelola rekam medis pasien.
d. Review berfokus pada ketepatan waktu, dapat terbaca, dan kelengkapan
berkas rekam medis.
e. Isi rekam medis diisyaratkan oleh peraturan dan perundang-undangan dan
dimasukkan dalam proses review.

10
f. Berkas rekam meds pasien yang masih aktif dirawat dan pasien yang sudah
pulang dimasukkan dalam proses review.
g. Hasil proses review digabungkan kedalam mekanisme pengawasan mutu
rumah sakit.
h. Tim review rekam medis terdiri dari dokter, perawat, farmasi, dietisien,
terapis dan perekam medis.

B. Serkertaris

1. Tugas pokok
Membantu dalam hal dokumentasi hasil kegiatan tim rekam medis dan membantu
kelancaran tugas-tugas ketua tim rekam medis

2. Uraian Tugas
a. Membantu ketua tim rekam medis dalam dokumentasi hasil koordinasi dan
evaluasi semua kegiatan tim rekam medis
b. Memberikan disposisi dan meminta saran kepada ketua tim rekam medis
atas tindak lanjut surat-surat yang masuk ke tim rekam medis
c. Membuat dan mendokumentasikan notulen hasil rapat tim rekam medis
d. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang ditetapkan oleh ketua tim rekam
medis

C. Anggota

1. Persyaratan Jabatan
A. Pendidikan :
1. Staf Medis : S1-Pendidikan Dokter
2. Staf Keperawatan : D3 / S1 Keperawatan
3. Staf Klinis Lain : D3 / S1 Kebidanan; S1 Farmasi; D3 Ilmu Rekam Medis
B. Pengetahuan dan Keterampilan :
1. Memiliki pengetahuan di bidang rekam medis
2. Memiliki keterampilan dalam perencanaan, penggerak, pelaksanaan
pengawasan dan evaluasi rekam medis
C. Pengalaman :
1. Pengalaman kerja minimal 2 tahun

2. Tugas pokok
Membantu ketua tim rekam medis dalam pelaksanaan dan evaluasi kegiatan tim
rekam medis dan membantu kelancaran tugas-tugas ketua tim rekam medis

3. Uraian Tugas
a. Membantu Ketua Tim Review Rekam Medis untuk melaksanakan program
kerja yang sesuai dengan tugas Panitia Rekam Medis.
b. Membantu Ketua Panitia Rekam Medis membuat prosedur yang berkaitan
dengan tugas Tim Review Rekam Medis.
c. Melaksanakan Verifikasi Berkas Rekam Medis:
1. Dokter : melaksanakan Verifikasi Berkas Rekam Medis yang
berkaitan dengan kegiatan pelayanan medis.
2. Perawat : melaksanakan Verifikasi Berkas Rekam Medis yang
berkaitan dengan kegiatan pelayanan keperawatan.
3. Petugas Rekam Medis : melaksanakan Verifikasi Berkas Rekam
Medis dalam hal kelengkapan dan ataupun pengisian rekam medis
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
4. Melaporkan hasil verifikasi berkas rekam medis pasien
kepadanKetua Panitia Rekam Medis.
5. Mengikuti rapat Tim Review Rekam Medis.

11
4. Tanggungjawab
a. Anggota Tim Review Rekam Medis bertanggung jawab kepada Ketua Panitia
Rekam Medis
b. Keakuratan, kebenaran dan ketepatan rencana kerja Panitia Rekam Medis
c. Ketertiban, kejelasan dan kebenaran tata kerja (kebijakan & protap) Panitia
Rekam Medis.

5. Wewenang
a. Rekam medis pasien direview secara reguler/teratur.
b.Review menggunakan sampel rekam medis yang mewakili/ representative.
c. Review dilakukan oleh dokter, perawat, dan profesi lain yang diberi otorisasi
untuk pengisian rekam medis atau mengelola rekam medis pasien.
d.Review berfokus pada ketepatan waktu, dapat terbaca, dan kelengkapan
berkas rekam medis.
e.Isi rekam medis diisyaratkan oleh peraturan dan perundang-undangan dan
dimasukkan dalam proses review.
f. Berkas rekam meds pasien yang masih aktif dirawat dan pasien yang sudah
pulang dimasukkan dalam proses review.
g.Hasil proses review digabungkan kedalam mekanisme pengawasan mutu
rumah sakit.
h.Tim review rekam medis terdiri dari dokter, perawat, farmasi, dietisien,
terapis dan perekam medis.

12
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

13
BAB X
TATA LAKSANA PELAYANAN

Kegiatan tim rekam medis dilaksanakan sebagai berikut;

A. Pengawasan desain formulir rekam medis


Tim rekam medis bertugas mengawasi dan mengawal proses pengadaan formulir
rekam medis. Dalam upaya pengawasan, pemanfaatan isi rekam medis, duplikasi isi,
penyeragaman bentuk, ukuran maupun isi rekam medis harus diperhatikan oleh Paniti
rekam Medis dalam menyetujui atau menolak formulir rekam medis baru. Pengadaan
formulir rekam medis dilaksanakan apabila ada permintaan dari pengguna dengan
proses
sebagai berikut;
1. Pengguna mengajukan permohonan formulir baru/ redesain formulir kepada
unit kerja rekam medis
2. Kepala Unit kerja rekam medis memberitahukan tim rekam medis atas
pengajuan pengguna
3. Tim rekam medis mengadakan pertemuan untuk menilai apakah formulir
tersebut dapat diadakan atau perlu adanya perubahan
4. Apabila disetujui, Tim rekam medis memerintahkan unit kerja rekam medis
untuk mengajukan pencetakan kepada bagian pengadaan
Di dalam penyeragaman lembaran isi rekam medis, penyeragaman bentuk, ukuran
maupun isi rekam medis harus diperhatikan oleh Paniti rekam Medis dalam menyetujui
atau menolak formulir rekam medis baru.

B. Review berkas rekam medis


Tim rekam medis bertanggung jawab atas penyelenggaraan review rekam medis.
Tim review memiliki tanggung jawab dalam pembuatan regulasi terkait review rekam
medis, monitoring dan evaluasi pelaksanaan review rekam medis. Review rekam medis
yang dilaksanakan terdiri dari dua jenis review yaitu review terbuka dan review tertutup.
Tim rekam medis juga bertanggung jawab atas pelaporan hasil pelaksanaan review
kepada Direktur ruamh Sakit Dibawah pengawasan tim rekam medis, petugas rekam
medis melakukan analisa terhadap pengisian berkas rekam medis setelah pasien pulang.
Kegiatan review tertutup dilaksanakan tiga bulan sekali oleh tim review rekam medis tim
rekam medis yang terdiri dari dokter/ dokter gigi/ dokter spesialis, tenaga kesehatan
yang mengisi rekam medis dan tenaga rekam medis sebagai nortulen hasil review. Tim
rekam medis melaksanakan review tertutup berkas rekam medis dengan pemilihan
sampel sebanyak 20% dari jumlah pasien rawat inap dalam sebulan. Hasil review
dilaporkan secara tertulis kepada Direktur dan komite medis sebagai pertanggung
jawaban tim review Tim rekam medis kepada Direktur dan Komite Medis. Laporana
tersebut dapat digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan dalam perbaikan kualitas pelayanan di rumah sakit.

C. Pemusnahan berkas rekam medis


Retensi terhadap rekam medis sudah tidak aktif harus dikoordinasikan antara unit
rekam medis dengan tim rekam medis serta komite medis yang selanjutnya diteruskan
dengan persetujuan Direktur Rumah sakit. Pemusnahan berkas rekam medis dapat
dilakukan setelah adanya penilaian dari Tim Rekam medis atas permohonan
pemusnahan dari unit rekam medis. Permohonan pemusnahan rekam medis diajukan
oleh unit kwerja rekam medis kepada Direktur, kemudian didisposisikan kepada tim
rekam medis. Tim rekam medis bertugas menjadwalkan pelaksanaan pemusnahan dan
pemilihan metode pemusnahan. Pabila pemusnahan dilakukan oleh pihak ketiga maka
tim rekam medis juga bertugas memilih dan menentukan pihak ketiga dengan kriteria
sesuai dengan aturan yang berlaku.

14
BAB X
PERTEMUAN/ RAPAT

A. Rapat
Merupakan pertemuan rutin Tim rekam Medis dan pertemuan insidentil Tim Rekam
Medis dalam rangka pelaksanaan kegiatan tim Rekam medis

15
BAB XI
PELAPORAN

A. Pelaporan
1. Laporan kegiatan rekam medis

16

Anda mungkin juga menyukai