Anda di halaman 1dari 31

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

UNIT REKAM MEDIS


RSIA BRAWIJAYA DUREN TIGA

TERBITAN TAHUN 2022

Jalan Duren Tiga Raya No.5


Pancoran, Jakarta 12780
Telp 021 7976605
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BRAWIJAYA DUREN TIGA
Nomor : BDT/DIR/SK/X/2022/010

Tentang

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT REKAM MEDIS


DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BRAWIJAYA DUREN TIGA

DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BRAWIJAYA DUREN TIGA

Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan perumahsakitan yang


profesional dan bermutu, perlu didukung oleh sistem rekam
medis yang baik dan benar dalam pencatatan dan dokumentasi
dari proses pelayanan kepada pasien;

b. bahwa untuk pelayanan rekam medis pasien sebagai


penunjang pelayanan di rumah sakit, pengorganisasian rekam
medis dan pola ketenagaannya harus disusun sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam huruf a dan b perlu menetapkan Keputusan Direktur
tentang Pedoman Pengorganisasian Unit Rekam Medis di RSIA
Brawijaya Duren Tiga.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009


tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
3. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan.
4. Peraturan Menteri Kesehetan Republik Indonesia Nomor 377
tahun 2007 tentang Standar Profesi Perekam Medis dan
Informasi Kesehatan.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269
tahun 2008 tentang Rekam Medis.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 55
tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Rekam Medis.
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11
tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34
tahun 2017 tentang Akreditasi Rumah Sakit.
9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 30 tahun 2013
tentang Jabatan Fungsional Perekam Medis dan Angka
Kreditnya.
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2022 Tentang Rekam Medis
MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BRAWIJAYA


DUREN TIGA TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT REKAM
MEDIS RSIA BRAWIJAYA DUREN TIGA.

Kedua : Pedoman pengorganisasian unit rekam medis RSIA Brawijaya Duren Tiga
diktum kesatu dibuat dan dipergunakan sebagai acuan bagi rumah sakit
dalam pengorganisasian unit rekam medis dan pola ketenagaan
sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.

Ketiga : Pengorganisasian Unit Rekam Medis bertujuan untuk ketertiban


administrasi dan kegiatan penyelenggaraan rekam medis di rumah sakit
serta pengaturan ketenagaan dan tata hubungan kerja.

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di


kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : J A K A R T A
Pada tanggal : 19 September 2022

Direktur RSIA Brawijaya Duren Tiga

(drg. Pretty Kristianti Dewi, MARS)


Lampiran : Keputusan Direktur RSIA Brawijaya Duren Tiga
Nomor : BDT / DIR / SK / X / 2022 / 010
Tentang : Pedoman Pengorganisasian Unit Rekam Medis RSIA Brawijaya Duren Tiga

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT REKAM MEDIS


RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BRAWIJAYA DUREN TIGA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat,
diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya
kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan
diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan.
Rumah sakit sebagai penyedia pelayanan kesehatan dalam melaksanakan upaya
kesehatan, salah satu bentuk kegiatan adalah kegiatan penunjang medis yang ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan pasien antara lain penyelenggaraan rekam medis sebagai
sarana pendukung.
Penyelenggaraan rekam medis adalah salah satu kegiatan yang menunjang
terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu kepada pasien atau pelanggan rumah
sakit. Untuk mencapai pelayanan yang bermutu, khususnya pelayanan rekam medis
diperlukan adanya keseragaman bertindak dan keseragaman berperilaku dalam
mengelola rekam medis disamping dituntut disiplin kerja yang tinggi.
Untuk penyelenggaraan fungsi pelayanan rekam medis di rumah sakit sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan, perlu adanya pengorganisasian unit
pelayanan rekam medis di RSIA Brawijaya Duren Tiga dalam bentuk Unit Rekam Medis
yang dipimpin seorang Koordinator Unit Rekam Medis dengan kualifikasi Perekam Medis
dibantu oleh staf rekam medis.

B. Tujuan
Pedoman ini disusun dengan maksud memberikan arahan umum atau acuan
dalam penyelenggaraan rekam medis sesuai undang-undang dan peraturan yang
berlaku. Tujuan penyusunan pedoman tersebut dibentuk sesuai persamaan persepsi dan
langkah dalam melaksanakan pengelolaan rekam medis sehingga dapat dilakukan
secara optimal. Unit Rekam Medis menunjang tercapainya tertib administrasi dalam
rangka upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di RSIA Brawijaya Duren Tiga.
Dengan tercapainya tertib administrasi akam meningkatkan pelayanan kesehatan yang
efektif, dan tersediaanya informasi data kesehatan secara lengkap, cermat, tepat, akurat
dan mudah di analisa.

C. Ruang Lingkup Pelayanan


1. Mengumpulkan mengitegrasikan, menganilisis data pelayanan kesehatan primer
dan sekunder, menyajikan dan mendesiminasi informasi, menata sumber
informasi bagi kepentingan riset, perencanaan, memonitoring dan evaluasi
pelayanan kesehatan.
2. Membuat standart dan pedoman manajemen infomasi kesehatan meliputi aspek
legal dengan unsur keamanan ( safety), kerahasiaan, sekuritas, privasi serta
integritas data.
3. Manajemen operasional unit kerja manajemeninformasi kesehatan, dibagi
berdasarkan kemampuan sarana pelayanan kesehatan dalam menjalankan
manajemen informasi kesehatannya.

4
D. Batasan Operasional
Beberapa definisi rekam medis yang ada menurut ahli adalah:
1. Menurut Edna K Huffman yaitu berkas yang menyatakan siapa, apa, mengapa,
dimana, kapan dan bagaiamana pelayanan yang di peroleh seorang pasien
selama di rawat atau menjalani pengobata.
2. Menurut Permenkes No. 749a/Menkes/Per/XII/1989 yaitu berkas yang
berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain(yang diberikan) kepada pasien (yang
dipergunakan serta tersedia) pada sarana pelayanan kesehatan.
3. Menurut Gemala Hatta: rekam medis merupakan kumpulan fakta tentang
kehidupan seseorang dan riwayat penyakitnya,termasuk keadaan sakit,
pengobatan saat ini dan saat lampau yang di tulis oleh praktisi kesehatan
dalam upaya mereka memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien.
4. Waters dan Murphy: kompedium (ikhtisar) yang berisi informasi tentang
keadaan pasien selama perawatan atau selama pemeliharaan kesehatan.
5. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) : sebagai rekaman dalam bentuk tulisan atau
gambaran aktivitas pelayanan yang diberikan oleh pemberi pelayanan
medik/kesehatan kepada seorang pasien.
Dengan demikian, menurut batasan di atas, yang termasuk dalam rekam medis bukan
hanya kartu pasien saja, tetapi semua catatan dan semua dokumen yang ada
hubungannya dengan pasien, termasuk di dalamnya kartu indeks, buku register,
formulir hasil pemeriksaan medis, formulir jaminan asuransi kesehatan, salinan,
sertifikat kematiaan, dan sebagainya.
Akhir-akhir ini, pengertian rekam medis makin lebih diperluas. Rekam medis tidak
hanya menunjuk pada berkas yang berisikan catatan dan atau dokumen saja, tetapi
menunjuk pada suatu proses yang dimulai dari saat diterimanya pasien di sarana
pelayanan, diteruskan ke kegiatan pencatatan data medis.

5
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. Sejarah Rumah Sakit

RSIA Brawijaya Duren Tiga terletak di Jl. Duren Tiga Raya No. 5, Pancoran,
Jakarta Selatan. RSIA Brawijaya Duren Tiga merupakan unit usaha dari PT. Amban Puro
Jaya yang didirikan berdasarkan akta Notaris Ny. Soemardilah Oriana Roosdilan, SH No.
61 tanggal 20 Desember 1999.
RSIA Brawijaya Duren Tiga bermula dari sebuah Klinik Bersalin Duren Tiga yang
mulai beroperasi pada tahun 1970. Seiring dengan berjalannya waktu, terjadi
perkembangan di wilayah sekitar lokasi Klinik Bersalin Duren Tiga yang cukup pesat.
Menyadari perkembangan wilayah sekitarnya, pada tahun 2002 Klinik Bersalin Duren
Tiga mulai membenahi seluruh sarana dan prasarananya dengan diawali pembentukan
payung hukumnya yaitu PT Amban Puro Jaya dengan akte Notaris pada tanggal 19
Desember 1999 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Perundang-undangan RI
pada tanggal 1 Mei 2000. 
Klinik Bersalin Duren Tiga mulai beroperasi dengan izin operasional sementara dari
Dinas Kesehatan DKI Jakarta tahun 2002 yang diperpanjang setiap tahun sampai
dengan 2004. Klinik Bersalin Duren Tiga yang disaat itu menjadi Rumah Sakit Bersalin
Duren Tiga (RSBDT) mendapat izin operasional tetap pada tahun 2005 yang dikeluarkan
oleh Departemen Kesehatan RI dengan masa berlaku 5 tahun.
Pada tahun 2010, RS mendapatkan perpanjangan izin operasional tetap untuk
Rumah Sakit Bersalin pada tahun 2010 berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas
Provinsi DKI Jakarta Nomor 18278/ 2010. Mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan
No. 56 Tahun 2014, Rumah Sakit Bersalin tidak lagi tercantum dalam kelas rumah sakit
khusus. Hal ini membuat RSBDT pada tahun 2015 merubah klasifikasinya menjadi
Rumah Sakit Ibu dan Anak sesuai dengan rekomendasi dari Dinas Kesehatan Provinsi
DKI Jakarta No.659 Tahun 2015. Selanjutnya, pada 7 November 2018, berdasarkan
Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi
DKI Jakarta Nomor 34/B.3.7/31/-1.779.3/2018 Rumah Sakit ini berganti nama menjadi
Rumah Sakit Ibu dan Anak Brawijaya Duren Tiga dengan Izin Operasional Rumah Sakit
Khusus Ibu dan Anak Kelas C sesuai dengan akuisisi kepemilikan RS atas PT Amban
Puro Jaya sebagai perseroan pemilik RS.

B. Fasilitas Rumah Sakit

1. Rawat Jalan
a. Poli Kebidanan dan Penyakit Kandungan, dengan Sub Spesialis : Fetomaternal
dan Obstetri Sosial.
b. Poli Anak
c. Poli THT
d. Poli Gigi
e. Poli Kulit
f. Poli Gizi
g. Poli Jantung
h. Poli Umum
i. Poli Penyakit Dalam
j. Poli Bedah
k. Poli Laktasi
l. Poli Anastesi
m. Poli Psikologi
n. Poli Rehab Medik
2. Rawat Inap
a. Perawatan Obsgyn (Kebidanan dan Penyakit Kandungan)
b. Perawatan Ibu Umum
c. Perinatologi

6
d. Pelayanan Intensif (Level 2b)
e. Pelayanan Phototeraphy
f. Perawatan Umum Wanita
g. Perawatan Anak
h. NICU
i. Isolasi
3. Pelayanan Penunjang Medis
a. Laboratorium : Patologi Klinik
b. Pelayanan Darah
c. Unit Farmasi
d. Unit Rekam Medis
e. CTG
f. USG 3D/4D dan Fetomaternal (bila ada)
g. Fisioterapi (Nebulizer, Infra Red, Pijat Bayi)
h. Radiologi
4. Fasilitas Tindakan Medis
a. Kamar Operasi
b. Kamar Bersalin
c. Ruang Pulih/ RR
d. Kamar Tindakan

7
BAB III
VISI, MISI, KEGIATAN, DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

A. Visi Rumah Sakit


Visi dari RSIA Brawijaya Duren Tiga adalah Menjadikan RSIA Brawijaya Duren Tiga
sebagai Lembaga Kesehatan yang Layak dan Bermanfaat.

B. Misi Rumah Sakit


Misi yang dilakukan Rumah Sakit dalam rangka mencapai visi adalah dengan :
a. Melaksanakan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak yang bermutu.
b. Melakukan pengelolaan Rumah Sakit secara profesional untuk terciptanya
efektifitas dan efisiensi yang tinggi dan mandiri.
c. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui pelatihan yang
berkesinambungan untuk para karyawan, tenaga profesional lain dan
masyarakat umum.

C. Kegiatan Pokok Rumah Sakit


Kegiatan pokok Rumah Sakit adalah menyelenggarakan :
a. Pelayanan kesehatan masyarakat baik dalam bentuk promotif, preventif, kuratif,
maupun rehabilitatif secara paripurna.
b. Pengembangan pelayanan dalam bidang kesehatan perempuan dan anak .
c. Pengembangan proyek-proyek unggulan kesehatan perempuan dan anak sesuai
dengan fungsinya sebagai rumah sakit ibu dan anak.
d. Pengembangan dan usaha lain dalam bidang kesehatan.
Untuk mencapai Visi dan Misi Rumah Sakit kegiatan pokok yang menjadi prioritas
adalah :
a. Menyelenggarakan kegiatan peningkatan pelayanan prima ( service excellence)
untuk mencapai pelayanan terbaik bagi pelanggan, melalui peningkatan mutu
profesionalisme dan etika profesi.
b. Melaksanakan kerjasama strategis yang saling menguntungkan ( strategic
alliance) dengan perorangan, institusi, ataupun badan usaha yang berkaitan
dengan pelayanan kesehatan dan kedokteran.

D. Tujuan Rumah Sakit


Tujuan yang akan dicapai adalah menjadikan Rumah Sakit sebagai rumah sakit yang:
a. Mewujudkan pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa secara nyata dalam
bentuk usaha peningkatan kesejahteraan masyarakat baik bagi yang
membutuhkan pelayanan kesehatan maupun perluasan lapangan kerja
b. Mengupayakan pemberian manfaat yang optimal kepada masyarakat melalui
penyediaan sarana pelayanan kesehatan yang layak baik yang bersifat
rehabilitatif, preventif, kuratif, maupun promotif.
c. Mewujudkan peran serta dalam menunjang program pemerintah dalam
usaha peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat dibidang kesehatan

E. Tata Nilai Rumah Sakit


Untuk mencapai Visi, Misi dan Tujuan Rumah Sakit, Rumah Sakit berpedoman pada
tata nilai yang harus diikuti oleh setiap elemen Rumah Sakit yaitu :
a. Integrity (Positive thinking, trust , respect, and commitment)
Setiap elemen dari RSIA Brawijaya Duren Tiga harus memiliki integritas yang
tinggi. Hal ini dibuktikan dengan sikap berpikiran positif, mempercayai rekan
kerja, saling menghormati dan berkomitmen untuk mengedepankan kepentingan
terbaik RS.
b. Dare to Change (creative, innovative, and responsible)
Setiap elemen dari RSIA Brawijaya Duren Tiga harus memiliki budaya berani
berubah dan keluar dari zona nyaman. Hal ini diperlukan dala rangka mengikuti
perkembangan bisnis perumahsakitan yang cukup pesat. Perwujudan dari

8
budaya ini dibuktikan melalui sikap kreatif, inovatif dan bertanggung jawab
terhadap setiap keputusan yang diambil.
c. Effective Communication
Setiap manajemen dan staff RSIA Brawijaya Duren Tiga harus mengedepankan
budaya komunikasi efektif. Dengan melakukan komunikasi secara efektif, roda
organisasi untuk mencapai visi dan misi yang dinginkan akan lebih mudah
dicapai.

d. Team Work
Setiap elemen di RSIA Brawijaya Duren Tiga harus dapat bekerja sebagai tim.
Sebuah visi tidak akan dapat dicapai tanpa kerjasama tim. Organisasi RS
merupakan tempat berkumpulnya berbagai keahlian yang saling melengkapi.
Keahlian yang berbeda tersebut harus saling mendukung agar dapat
memberikan pelayanan yang bermutu dan menjamin keselamatan pasien di RS.
e. Continuous Improvement for excellent result
Untuk bisa mendapatkan hasil yang sempurna, setiap elemen di RSIA Brawijaya
Duren Tiga harus berimprovisasi dan berkembang secara kontiniu. Tidak ada
hasil maksimal yang dapat diraih dalam waktu yang singkat.

9
BAB IV
STRUKTUR DAN SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT

A. Stuktur Organisasi
Struktur Organisasi RSIA Brawijaya Duren Tiga adalah sebagaimana tercantum dalam
organogram yang disahkan berdasarkan Keputusan Direktur Utama PT. Amban Puro
Jaya atas usulan Direktur RSIA Brawijaya Duren Tiga. Berikut struktur organisasi RSIA
Brawijaya Duren Tiga :

10
11
B. Susunan Organisasi
Susunan Organisasi RSIA Brawijaya Duren Tiga sebagaimana tercantum dalam
organisasi dan tata laksana, terdiri dari:
1. Unsur Pimpinan (Direktur Rumah Sakit dan Direktur Operasional Rumah Sakit).
2. Unsur Staf Bidang (Kepala Departemen/ Kepala Bagian).
3. Unsur Staf Unit (Koordinator Unit dan/atau Penanggung Jawab).
4. Pelaksana dan Unsur Fungsional.

12
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

A. Organisasi Unit Rekam Medis

Organisasi Unit Rekam Medis di RSIA Brawijaya Duren Tiga merupakan bagan
yang menggambarkan pembagian tugas, koordinasi, kewenangan dan fungsi organisasi
yang mengakomodasi penyelenggaraan pengelolaan pelayanan rekam medis,
pengendalian/ pengawasan dari Kepala Departemen Penunjang Medis.

Struktur Organisasi Unit Rekam Medis

KEPALA DEPARTEMEN
PENUNJANG MEDIS

KOORDINATOR UNIT
REKAM MEDIS

STAF PELAPORAN DAN STAF PENGELOLAAN


KODING BERKAS REKAM MEDIS

13
B. ORGANISASI PANITIA REKAM MEDIS

Panitia Rekam Medis/ Sub Komite Rekam Medis adalah kepanitiaan yang dibentuk
berupa kelompok kerja rekam medis yang terlibat di dalam pelayanan rekam medis
dalam rangka membantu komite medik agar penyelenggaraan rekam medis bermutu
dan sesuai peraturan perundang-undangan, yang terdiri dari manjemen rumah sakit,
dokter, dokter gigi, perekam medis dan tenaga kesehatan lain.

1. Susunan Organisasi Panitia Rekam Medis :


Ketua : Dokter Spesialis
Wakil Ketua : Komite Medis
Sekretaris : Petugas Rekam Medis
Anggota :
a. Dokter Spesialis Obsgin, anak, dan IGD
b. Bidan OK/VK
c. Perawat Polikinik
d. Perawat Rawat Inap Ibu, Anak, dan Bayi
e. Petugas Farmasi
f. Petugas Gizi

2. Struktur Organisasi Panitia Rekam Medis

3. Fungsi Panitia Rekam Medis


a. Mengadakan pertemuan setiap tiga bulan sekali yang menitik beratkan pada
perbaikan mutu pelayanan baik rawat jalan atau rawat inap.
b. Menilai mutu berkas rekam medis (analisa kuantitatif) pasien yang telah keluar
rumah sakit pada bulan yang lalu.
c. Menilai rekam medis pasien yang masih dirawat di kelas perawatan.
d. Menilai secara khusus berkas rekam medis di IGD, terutama pasien yang
meninggal dalam jangka waktu 24 jam setelah masuk IGD.
e. Memberikan penilaian terakhir terhadap kualitas pengisian data klinis,
mengolah rekam medis yang tidak memenuhi standar dan menerapkan
tindakan kearah perbaikan rekam medis yang tidak memuaskan.

14
4. Uraian Tugas
a. Menginventarisasi jenis-jenis formulir rekam medis.
b. Mengkoordinir kegiatan rekam medis RSIA Brawijaya Duren Tiga.
c. Membuat standarisasi formulir-formulir rekam medis.
d. Mengevaluasi pemakaian – pemakaian formulir rekam medis.
e. Memonitor pengisian berkas rekam medis melalui kegiatan audit rekam medis.
f. Memberikan saran-saran dan pertimbangan-pertimbangan dalam hal
penyimpanan rekam medis, menjamin bahwa semua informasi isi rekam medis
dicatat sebaik-baiknya dan menjamin tersedianya data yang diperlukan untuk
menilai pelayanan yang diberikan kepada seorang pasien.
g. Menjamin telah dijalankan dengan baik penyimpanan berkas rekam medis,
pembuatan indeks dan tersedianya berkas rekam medis dari semua pasien.
h. Mengajukan usul-usul kepada direktur rumah sakit tentang perubahan isi  dan 
bentuk berkas rekam medis.
i. Membina kerjasama dengan penasehat hukum dalam hal hubungan keluar dan
pengeluaran data/ keterangan untuk badan-badan diluar rumah sakit.
j. Melakukan evaluasi dan pengendalian mutu rekam medis yang meliputi
kebijakan, pengelolaan, dan prosedur.

5. Tanggung Jawab
a. Menentukan standar dan kebijakan pelayanan rekam medis.
b. Melakukan standarisasi formulir (isi, bentuk, ukuran, cara pengisian) sesuai
dengan kebutuhan pelayanan.
c. Mengusulkan upaya yang perlu dalam penanggulangan pelayanan rekam medis.
d. Menganalisa tingkat kualitas informasi dan rekam medis di rumah sakit.
e. Menentukan jadwal dan materi rapat rutin Panitia Rekam Medis
f. Memberikan saran dan pertimbangan dalam hal pelayanan rekam medis dan
menjamin bahwa informasi dicatat sebaik-baiknya serta tersedianya data yang
diperlukan untuk menilai pelayanan yang diberikan kepada pasien.
g. Menjamin telah dilaksanakan dengan baik kegiatan pengelolaan rekam medis.
h. Mengajukan usulan kepada direktur rumah sakit tentang perubahan dalam isi
dan bentuk berkas rekam medis.

6. Wewenang dan Hak


a. Membantu terselenggaranya kegiatan sistem pengelolaan rekam medis yang
memenuhi standar yang telah ditetapkan.
b. Memberikan penilaian akhir terhadap kualitas pengisian data klinis.
c. Menolak rekam medis yang tidak memenuhi standar.
d. Menerapkan tindakan-tindakan kearah perbaikan rekam medis yang
memuaskan.
e. Mengadakan pertemuan tiga bulan sekali yang menitik beratkan pada
perbaikan mutu pelayanan baik rawat jalan atau rawat inap.
f. Memberikan penilaian terakhir kualitas pengisian data klinis, mengolah rekam
medis yang tidak memenuhi standar dan menerapkan tindakan ke arah
perbaikan.

15
BAB VI
URAIAN JABATAN

A. Koordinator Unit Rekam Medis


1 NAMA JABATAN Koordinator Unit Rekam Medis

2 UNIT KERJA Unit Rekam Medis

3 JENIS DAN KEDUDUKAN


JABATAN :
a. Jenis Jabatan Struktural
b. Atasan Langsung Kepala Departemen Pelayanan Medis
c. Bawahan Langsung 1. Pelaksana Pengelolaan Berkas Rekam Medis
2. Pelaksana Retrieval dan Penyimpanan
3. Pelaksana Pelaporan dan Koding
4 HUBUNGAN KERJA
a. Internal 1. Kepala Divisi Medis
2. Departemen Pelayanan Medis
3. Departemen Keperawatan
4. Departemen Penunjang Medis
5. Departemen Keuangan dan IT
6. Departemen Marketing dan Promosi
7. Departemen Legal, SDM, & Diklat
8. Departemen Penunjang Umum

b. Eksternal 1. Dinas Kesehatan dan Instansi terkait


2. Organisasi Profesi/ Pormiki
3. Dokter dan Perawat Rumah Sakit
4. Pasien dan Departemen terkait
5 TUGAS POKOK 1. Menentukan standard dan kebijaksanaan pelayanan.
2. Mengusulkan bentuk formulir rekam medis.
3. Mengusulkan upaya yang diperlukan dalam
penanggulangan masalah pelayananan rekam medis.
4. Menganalisis secara teratur isi rekam medis untuk
menentukan apakah informasi klinik sudah cukup dalam
asuhan pasien.
5. Membuat laporan dan melaporkannya kepada pimpinan
rumah sakit tepat waktu dan pihak pemerintahan/
eksternal
6 TANGGUNG JAWAB 1. Bertanggung jawab terhadap pengaturan dinas di rekam
medik.
2. Bertanggung jawab terhadap koordinasi antara rekam
medik dengan unit lain maupun manajemen.
3. Bertanggung jawab terhadap pengawasan dan
pengendalian operasional di rekam medik.
7 URAIAN TUGAS 1. Mengumpulkan bahan untuk rancangan awal Rencana
Strategis rumah sakit di lingkup Unit Rekam Medik.
2. Mengumpulkan bahan rancangan RKA Unit Rekam Medik
:
a. Rencana kebutuhan sarana, prasarana alat Rencana
kebutuhan pemeliharaan sarana, prasarana alat
medik dan non medik
b. Rencana kebutuhan tenaga dan non kesehatan di
lingkup Unit Rekam Medik
c. Rencana kebutuhan DIKLAT serta penelitian di
bidang rekam medik
d. Rencana pengembangan pelayanan rekam medik

16
3. Mengumpulkan bahan untuk rancangan awal kebijakan
Rekam Medik.
4. Mengumpulkan bahan untuk rancangan Standar Prosedur
Operasaional di rumah sakit di lingkup Unit Rekam
Medik.
5. Mengumpulkan bahan untuk rancangan awal Standar
Pelayanan Minimal di rumah sakit di lingkup Unit Rekam
Medik.
6. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan di lingkup Unit
Rekam Medik.
7. Mengumpulkan bahan untuk pemantauan dan
pengendalian pelayanan Rekam Medik.
8. Melaksanakan koordinasi penerimaan pasien pada Unit
Pendaftaran.
9. Melakukan pengendalian dan evaluasi kerja rekam medik
yang meliputi pengendalian mutu, pengendalian infeksi
nosocomical, keselamatan dan kesehatan kerja serta
keselamatan pasien rumah sakit.
10. Menyusun laporan tahunan/ berkala dan insidentil
pelaksanaan kegiatan Unit Rekam Medis.
11. Mengevaluasi kegiatan dan kinerja pegawai di lingkungan
Unit Rekam Medis melalui penilaian hasil pelaksanaan
tugas ke dalam KPI untuk pengembangan dan
pembinaan karir pegawai.
12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.
13. Melakukan pengumpulan dan pengolahan data pelayanan
medis rumah sakit.
14. Melakukan pembuatan pelaporan rutin data rumah yang
dibutuhkan oleh instansi luar/depkes RI.
8 WEWENANG Menerima delegasi tanggung jawab dari Kepala Departemen
Medis

B. Pelaksana Retreival dan Penyimpanan

1. NAMA JABATAN Pelaksana Retrieval dan Penyimpanan


2. UNIT KERJA Unit Rekam Medis
3. JENIS DAN KEDUDUKAN
JABATAN
a. Jenis Jabatan Struktural
b. Atasan Langsung Koordinator Unit Rekam Medis

4 HUBUNGAN KERJA :
a. Internal 1. Koordinator Unit Rekam Medis
2. Unit Rawat Jalan dan UGD
3. Unit Rawat Inap
4. Unit Kamar Bersalin dan Kamar Operasi (OK dan VK)
5. Unit Kamar Bayi dan Perawatan Khusus (High Care)
6. Unit Farmasi
7. Unit Laboratorium
8. Unit Gizi
9. Unit Radiologi
10. Unit Rehabilitasi Medik

17
11. Unit Sistem Informasi RS
12. Unit Logistik & Pengadaan
13. Unit Front Liner

b. Eksternal 1. Dinas Kesehatan dan Instansi terkait


2. Organisasi Profesi/ Pormiki
3. Dokter dan Perawat Rumah Sakit
4. Pasien dan Departemen terkait
5. TUGAS POKOK Membantu Koordinator Rekam Medis dalam melaksanakan
kegiatan teknis medis pelayanan rekam medis dan pemeliharaan
mutu terkait dengan retrieval dan penyimpanan
6. TANGGUNG JAWAB 1. Terlaksananya kegiatan pelayanan rekam medis dan
pemeliharaan mutu terkait retrieval dan penyimpanan.
2. Melaksanakan pengelolaan fasilitas, material dan sistem
prosedur terkait retrieval dan penyimpanan di Unit Rekam
Medis.
7. URAIAN TUGAS 1. Melaksanakan kegiatan rutin pelayanan dan peningkatan
mutu di bagian retrieval dan penyimpanan Unit Rekam
Medis.
2. Memberdayakan tenaga, sarana, prasarana dan fasilitas
terkait retrieval dan penyimpanan di Unit Rekam Medis.
3. Melaksanakan sistem prosedur/ SPO dan kebijakan terkait
retrieval dan penyimpanan yang berlaku di Unit Rekam
Medis.
4. Mengawasi pengambilan, peminjaman dan penyimpanan
berkas rekam medis pasien rawat jalan, rawat inap, maupun
pasien UGD.
5. Mencatat peminjaman berkas rekam medis dan
perpanjangan peminjaman bila telah melewati masa pinjam.
6. Melaksanakan upaya pencegahan dan penanganan kejadian
yang tidak diharapkan di Unit Rekam Medis.
7. Melaksanakan kegiatan administrasi pelayanan di bagian
retrieval dan penyimpanan Unit Rekam Medis.
8. Membuat laporan kinerja bagian retrieval dan penyimpanan
Unit Rekam medis
8. WEWENANG 1. Mengkoreksi kesalahan peminjaman, Retrieval dan
penyimpanan berkas Rekam Medis.
2. Memonitor jumlah berkas rekam medis yang keluar dari unit
rekam medis.
3. Melarang petugas selain petugas rekam medis untuk masuk
ke dalam ruang penyimpanan berkas rekam medis.

C. Pelaksana Pengelolaan Berkas Rekam Medis

1. NAMA JABATAN Pelaksana Pengelolaan Berkas Rekam Medis


2. UNIT KERJA Unit Rekam Medis
3. JENIS DAN KEDUDUKAN
JABATAN :
a. Jenis Jabatan Struktural
b. Atasan Langsung Koordinator Unit Rekam Medis

4. HUBUNGAN KERJA :

18
a. Internal 1. Koordinator Unit Rekam Medis
2. Unit Rawat Jalan dan UGD
3. Unit Rawat Inap
4. Unit Kamar Bersalin dan Kamar Operasi (OK dan VK)
5. Unit Kamar Bayi dan Perawatan Khusus (High Care)
6. Unit Farmasi
7. Unit Laboratorium
8. Unit Gizi
9. Unit Radiologi
10. Unit Rehabilitasi Medik
11. Unit Sistem Informasi RS
12. Unit Logistik & Pengadaan
13. Unit Front Liner

b. Eksternal 1. Dinas Kesehatan dan Instansi terkait


2. Organisasi Profesi/ Pormiki
3. Dokter dan Perawat Rumah Sakit
4. Pasien dan Departemen terkait
5. TUGAS POKOK Membantu Koordinator Unit Rekam Medis dalam melaksanakan
kegiatan teknis medis pelayanan rekam medis dan
pemeliharaan mutu terkait dengan Pengelolaan Berkas Rekam
Medis
6. TANGGUNG JAWAB 1. Terlaksananya kegiatan pelayanan rekam medis dan
pemeliharaan mutu Pengelolaan Berkas Rekam Medis.
2. Melaksanakan pengelolaan fasilitas, material dan sistem
prosedur Pengelolaan Berkas Rekam Medis di Unit Rekam
Medis.
7. URAIAN TUGAS 1. Melaksanakan kegiatan rutin pelayanan dan peningkatan
mutu di bagian Pengelolaan Berkas Rekam Medis Unit
Rekam Medis.
2. Memberdayakan tenaga, sarana, prasarana dan fasilitas
terkait Pengelolaan Berkas Rekam Medis di Unit Rekam
Medis.
3. Melaksanakan sistem prosedur/ SPO dan kebijakan terkait
Pengelolaan Berkas Rekam Medis yang berlaku di Unit
Rekam Medis.
4. Mengawasi pengambilan, peminjaman dan penyimpanan
berkas rekam medis pasien rawat jalan, rawat inap, maupun
pasien UGD.
5. Mencatat peminjaman berkas rekam medis dan
perpanjangan peminjaman bila telah melewati masa pinjam.
6. Melaksanakan kegiatan assembling, koding, dan analisa
kuantitatif berkas rekam medis
7. Mengawasi berkas rekam medis pasien pulang rawat yang
telah lewat dari 1x24 jam dari semua ruang perawatan.
8. Memantau dan menyeleksi kelengkapan isi berkas rekam
medis dan resume medis, bila belum lengkap di ajukan
untuk dilengkapi DPJP.
9. Melaksanakan upaya pencegahan dan penanganan kejadian
yang tidak diharapkan di Unit Rekam Medis.
10. Melaksanakan kegiatan administrasi pelayanan di bagian
Pengelolaan Berkas Rekam Medis Unit Rekam Medis.
11. Membuat laporan kinerja bagian Pengelolaan Berkas Rekam
Medis Unit Rekam Medis.
8. WEWENANG 1. Memantau kelengkapan dan ketepatan pengisian formulir

19
rekam medis.
2. Meminta kepada para PPA untuk melengkapi Berkas Rekam
Medis.

D. Pelaksana Pelaporan dan Koding

1. NAMA JABATAN Pelaksana Pelaporan dan Koding

2. UNIT KERJA Unit Rekam Medis


3. JENIS DAN KEDUDUKAN
JABATAN :
a. Jenis Jabatan
b. Atasan Langsung Struktural
Koordinator Unit Rekam Medis

4. HUBUNGAN KERJA :
a. Internal 1. Koordinator Unit Rekam Medis
2. Unit Rawat Jalan dan UGD
3. Unit Rawat Inap
4. Unit Kamar Bersalin dan Kamar Operasi (OK dan VK)
5. Unit Kamar Bayi dan Perawatan Khusus (High Care)
6. Unit Farmasi
7. Unit Laboratorium
8. Unit Radiologi
9. Unit Rehabilitasi Medik
10. Unit Sistem Informasi RS
11. Unit Logistik & Pengadaan
12. Unit Front Liner

1. Dinas Kesehatan dan Instansi terkait


2. Organisasi Profesi/ Pormiki
b. Eksternal 3. Dokter dan Perawat Rumah Sakit
4. Pasien dan Departemen terkait
5. TUGAS POKOK Membantu Koordinator Unit Rekam Medis dalam
melaksanakan kegiatan teknis medis pelayanan rekam medis
dan pemeliharaan mutu terkait dengan Pelaporan
6. TANGGUNG JAWAB 1. Terlaksananya kegiatan pelayanan rekam medis dan
pemeliharaan mutu Pelaporan dan Koding
2. Melaksanakan pengelolaan fasilitas, material dan sistem
prosedur Pelaporan dan Koding di Unit Rekam Medis.
7. URAIAN TUGAS 1. Melaksanakan kegiatan rutin pelayanan dan peningkatan
mutu di unit Pelaporan dan koding Unit Rekam Medis.
2. Memberdayakan tenaga, sarana, prasarana dan fasilitas
terkait Pelaporan dan koding di Unit Rekam Medis.
3. Melaksanakan sistem prosedur/ SPO dan kebijakan terkait
Pelaporan yang berlaku di Unit Rekam Medis.
4. Melaksanakan rekapitulasi sensus harian dari ruangan dan
memasukkannya ke dalam formulir rekapitulasi pasien
rawat inap (RP1).
5. Melaksanakan rekapitulasi jumlah kunjungan pasien rawat
jalan menurut jenis kunjungan.
6. Melaksanakan rekapitulasi dan menginput data ke dalam
komputer dan dikirimkan melalui webside (laporan harian,
bulanan dan tahunan) ke dalam formulir RL1 – RL5.

20
7. Melaksanakan koding rawat jalan dan rawat inap.
8. Melaksanakan upaya pencegahan dan penanganan
kejadian yang tidak diharapkan di Unit Rekam Medis.
9. Melaksanakan kegiatan administrasi pelayanan di bagian
Pelaporan dan Koding Unit Rekam Medis.
10. Membuat laporan kinerja di Unit Rekam medis
8. WEWENANG 1. Meminta dan mencocokan data/ laporan kinerja dengan
pihak terkait meliputi kegiatan rawat jalan, rawat inap dan
data penunjang medis dari kegiatan rumah sakit
2. Mengadakan koordinasi dengan Dinas Kesehatan tentang
pelaporan rekam medis.
3. Memberi pembinaan dan teguran kepada pelaksana.

21
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

A. Unit Rekam Medis


1. Hubungan internal rumah sakit :

PELAYANAN
MEDIS

LEGAL,
KEPERAWA
SDM, &
TAN
DIKLAT

REKAM
MARKETING
MEDIS
PENUNJANG
DAN MEDIS
PROMOSI

KEUANGAN PENUNJANG
& IT UMUM

a. Pelayanan Medis :
Pendokumentasian kegiatan pelayanan medis.
b. Keperawatan :
Pendokumentasian kegiatan keperawatan.
c. Penunjang Medis :
Pendokumentasian kegiatan pelayanan penunjang medis.
d. Penunjang Umum :
Pemeliharaan ruangan dan pengadaan ATK
e. Keuangan & IT :
Biaya dan tagihan pasien, serta data sistem informasi
manajemen rumah sakit (SIMRS).
f. Marketing & Promosi : Data untuk pengembangan strategi marketing dan
pendokumentasian pelayanan pendaftaran pasien.
g. Legal, SDM, & Diklat : Ketenagaan dan Diklat.
h. Rekam Medis : Pendokumentasian kegiatan pelayaan Rekam Medis.

2. Hubungan ekternal rumah sakit :

PORMIKI DINAS KESEHATAN

REKAM MEDIS

a. PORMIKI : Penyelenggaraan diklat/ seminar/ workshop


b. Dinas Kesehatan : Pelaporan Rutin Eksternal

22
B. Panitia Rekam Medis

DOKTER
SPESIALIS
OBG,
ANAK, & PERAWAT
IGD RANAP
KOMITE
IBU,
MEDIK
ANAK, &
BAYI

PANITIA
PERAWAT
GIZI REKAM POLIKLINIK
MEDIS

BIDAN
FARMASI
OK/VK

REKAM
MEDIS

1. Farmasi : Pendokumentasian, pengisian dan kegiatan pelayanan farmasi


2. Gizi : Pendokumentasian, pengisian dan kegiatan pelayanan gizi
3. Perawat Poliklinik : Pendokumentasian, pengisian dan kegiatan pelayanan rawat jalan
4. Bidan OK/VK : Pendokumentasian, pengisian dan kegiatan tindakan OK/VK
5. Keperawatan ibu, anak, & bayi : Pendokumentasian, pengisian dan kegiatan
keperawatan di ruang rawat inap ibu, anak, & bayi.
6. Dokter spesialis obsgin, anak, & IGD : Pendokumentasian, pengisian dan kegiatan
pelayanan kesehatan ibu, anak, & IGD.
7. Rekam Medis : Pendokumentasian fomulir dan analisa rekam medis
8. Komite Medik : Memberikan saran dan pertimbangan untuk perbaikan mutu

23
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. Pola Ketenagaan
Ketenagaan di Unit Rekam Medis ditentukan berdasarkan :
1. Pola Shiffting : 1 (satu) atau 2 (dua) rekam medis per shift
2. Pola Beban Kerja : Shift pagi : 07.00 - 14.00 WIB
Shift Siang : 13.00 - 20.00 WIB
3. Rincian Kegiatan dan Alokasi Waktu :

No Rincian Kegiatan Alokasi Satuan


Waktu
1 Pengelolaan RME Rawat Jalan (RJ) :
a. Penyediaan RME tersedia pada sistem 0 menit 1 rekam medis
b. Pengkodingan RME melalui sistem 1 menit pasien
c. Analisa Kelengkapan RME pada sistem 1 menit

Jumlah 2 menit
2 Pengelolaan Rawat Inap (RI)
RME Rawat Inap (RI) :
a. Penyediaan RME tersedia pada sistem 0 menit
b. Pengkodingan RME melalui sistem 1 menit
c. Analisa Kelengkapan RME pada sistem 1 menit
d. Penyediaan data sensus harian RI 0 menit
tersedia pada sistem
BRM Rawat Inap (RI) :
a. Pengambilan BRM pasien pulang 1 menit
b. Menyusun dan merapikan formulir BRM 3 menit
sesuai urutan yang berlaku 1 rekam medis
c. Pelabelan BRM 1 menit pasien
d. Pengkodingan BRM 1 menit
e. Analisa Kelengkapan BRM 5 menit
f. Distribusi ketidaklengkapan BRM pada 1 menit
petugas medis terkait
g. Verifkasi terisinya ketidaklengkapan BRM 2 menit
h. Scan dan apload BRM pada sistem 6 menit
i. Penjajaran & Penyimpanan BRM 1 menit

Jumlah 25 menit

4. Cara Perhitungan :
Perhitungan kebutuhan tenaga di Unit Rekam Medis mempertimbangkan waktu
kerja efektif pada setiap shift dengan rata-rata pasien rawat jalan (RJ) dan rata-
rata BRM rawat inap (RI).

a. Shift Pagi (waktu kerja efektif 7 jam)

1) Rawat Jalan : Kebutuhan tenaga = ∑ pasien rata-rata RJ X 2 menit


7 X 60 Menit

2) Rawat Inap : Kebutuhan tenaga = ∑pasien rata-rata RI X 25 menit


7 X 60 Menit
Jumlah kebutuhan tenaga = a + b

24
b. Shift Siang (waktu kerja efektif 7 jam)
1) Rawat Jalan : Kebutuhan tenaga = ∑ pasien rata-rata RJ X 2 menit
7 X 60 Menit

2) Rawat Inap : Kebutuhan tenaga = ∑pasien rata-rata RI X 25 menit


7 X 60 Menit
Jumlah kebutuhan tenaga = a + b

B. Kualifikasi Personil
1. Unit Rekam Medis

NO JABATAN KUALIFIKASI JUMLAH


1 Koordinator  Minimal DIII Rekam Medis 1 orang
Unit Rekam  Menguasai teknik arsiparis
Medis  Mempunyai kemampuan di bidang
teknologi informasi
 Memahami dan menguasai tujuh
kompetensi rekam medis
2 Pelaksana  Minimal DIII Rekam Medis 1 orang
Pelaporan  Mempunyai kemampuan di bidang
dan Koding teknologi informasi
 Memahami dan menguasai Aspek
Hukum & Etika Profesi
 Memiliki kemampuan dalam
pengelolaan data, pelaporan, dan
statistik rumah sakit
 Memiliki kemampuan pengkodingan
penyakit, tindakan, dan kematian
3 Pelaksana  Minimal DIII Rekam Medis 1 orang
Pengelolaan  Mempunyai kemampuan di bidang
Berkas teknologi informasi
Rekam  Memahami dan menguasai Aspek
Medis Hukum & Etika Profesi
 Memiliki kemampuan assembling,
analisa dan pengelolaan
kelengkapan data.
 Memiliki kemampuan pengkodingan
penyakit, tindakan, dan kematian
4 Pelaksana  Minimal SLTA sederajat 1 orang
Retrieval  Mempunyai kemampuan di bidang
dan teknologi informasi
Penyimpana  Memiliki pengetahuan terkait ilmu
rekam medis dasar
n Berkas
Rekam
Medis

2. Panitia Rekam Medis


Kualifikasi personil Panitia Rekam Medis :
a. Ketua panitia rekam medis dengan kualifikasi dokter spesialis.

25
b. Wakil ketua panitia rekam medis dengan kualifikasi anggota Komite Medis.
c. Sekretaris panitia rekam medis dengan kualifikasi petugas Unit Rekam Medis.
d. Anggota :
1) Dokter spesialis obsgin, anak, dan IGD
2) Bidan OK/ VK
3) Perawat Poliklinik
4) Perawat rawat inap ibu, anak, dan bayi
5) Petugas Farmasi
6) Petugas Gizi

26
BAB IX
PENILAIAN KINERJA

1. Penilaian kinerja merupakan penilaian kompetensi yang meliputi :


a. Kompetensi Dasar
b. Kompetensi Teknis
c. Kompetensi Kepemimpinan dan Manajerial (khusus untuk Koordinator Unit)
2. Penilaian kinerja dilakukan satu tahun sekali sesuai dengan SPO Penilaian
Kompetensi dari Departemen Legal, SDM, dan Diklat.
3. Evaluasi hasil penilaian dilakukan oleh Kepala Bidang Penunjang Medis dan Rapat
Tim Pembinaan RS.

27
BAB X
KEGIATAN ORIENTASI

Staf baru yang diterima di Unit Rekam Medis, diberikan suatu kegiatan orientasi
pelayanan Unit Rekam Medis, agar siap bekerja dan siap memberikan pelayanan yang
optimal di Unit Rekam Medis.
Berkoordinasi dengan bagian Diklat Rumah Sakit, Koordinator Unit Rekam Medis
memberikan masukan berupa silabus dan materi terkait kegiatan pelayanan di Unit
Rekam Medis yang dibutuhkan bagi seluruh staf Unit Rekam Medis baik staf baru
maupun kebutuhan pendidikan dan pelatihan bagi staf lama.
Kebutuhan pendidikan staf dapat diketahui dengan mengevaluasi seluruh kegiatan
pelayanan yang dilaksanakan oleh para staf sehingga Diklat yang diperoleh sesuai
dengan kebutuhan para staf untuk meningkatkan kinerjannya selama bekerja di Unit
Rekam Medis.
Setiap staf di Unit Rekam Medis mempunyai kesempatan yang sama dalam
memperoleh pendidikan dan pelatihan, dan Koordinator Unit Rekam Medis bertanggung
jawab dalam pengembangan seluruh stafnya melalui program pendidikan. Pendidikan
dan pelatihan staf dapat melalui pelatihan yang diselenggarakan oleh organisasi profesi,
perkumpulan atau instansi terkait, diklat yang diberikan dapat berupa : pendidikan
berkelanjutan, kegiatan pelayanan di Unit Rekam Medis, dll.

28
BAB XI
PERTEMUAN/ RAPAT

A. Unit Rekam Medis


Pertemuan/ rapat yang dilakukan oleh Unit Rekam Medis ada 2 (dua) macam yaitu rapat
yang dilakukan internal ; pertemuan antara kepala pelayanan dengan seluruh staf Unit
Rekam Medis, dan rapat koordinasi ; pertemuan/ rapat antara Unit Rekam Medis
dengan unit lainnya di rumah sakit.
Pelaksanaan Rapat :
1. Rapat Internal : 1 bulan sekali
2. Rapat Koordinasi : 3 bulan sekali

B. Panitia/ Sub Komite Rekam Medis


Pertemuan/ rapat yang dilakukan oleh Panitia Rekam Medis yaitu rapat yang dilakukan
internal ; pertemuan antara Ketua Panitia Rekam Medis dengan sekretaris, serta seluruh
anggota yang terlibat di dalamnya. Pelaksanaan Rapat : 3 bulan sekali.

29
BAB XII
PELAPORAN

Pelaporan di Unit Rekam Medis merupakan kegiatan pelaporan hasil pencatatan dan
kegiatan administrasi, ketenagaan, perbekalan dan lain-lain yang dibutuhkan oleh unit terkait.
Tujuan pelaporan adalah tersedianya data dan informasi yang akurat sebagai bahan
evaluasi, tersedianya data yang cukup dan memudahkan dalam penelusuran laporan serta
diperoleh data yang lengkap untuk membuat suatu kegiatan perencanaan.
Pelaporan rutin di Unit Rekam Medis dilaksanakan berkala sesuai dengan waktu yang
telah ditetapkan yaitu laporan harian, laporan bulanan dan laporan tahunan. Laporan rekam
medis terdiri dari laporan internal dan laporan ekternal.

A. Laporan Internal
1. Laporan harian, terdiri dari laporan rawat jalan, rawat inap dan penunjang.
2. Laporan bulanan/ triwulan/ tahunan:
a) Laporan rekapitulasi kegiatan rumah sakit terdiri dari : rawat jalan, rawat
inap, penunjang, pasien rawat jalan per dokter, pasien rawat inap per dokter,
produk unggulan rumah sakit dan pemantauan pasien spesialis dan tindakan.
b) Laporan kinerja terdiri dari : rawat jalan, rawat inap, kelahiran, tindakan/
operasi dan penunjang medis (farmasi, laboratorium, radiologi, fisioterapi &
gizi), serta Indikator Rumah Sakit (BOR, LOS, TOI, BTO, NDR, GDR).
c) Laporan eksekutif terdiri dari : rawat jalan, rawat inap, kelahiran, tindakan/
operasi, serta Indikator Rumah Sakit (BOR, LOS, TOI, BTO, NDR, GDR).
d) Laporan 10 penyakit terbesar untuk rawat jalan dan rawat inap
e) Laporan kematian

B. Laporan External :
Laporan Eksternal menggunakan EIS Dinkes sebagai berikut :

RL 1 “Data Dasar Rumah Sakit”


RL 1.1 (Data Dasar Rumah Sakit)
RL 1.2 (Indikator Pelayanan Rumah Sakit)
RL 1.3 (Fasilitas Tempat Tidur Rawat Inap)
RL 2 “Ketenagaan”
RL 3 “Pelayanan”
RL 3.1 (Rawat Inap)
RL 3.2 (Rawat Darurat)
RL 3.3 (Gigi & Mulut)
RL 3.4 (Kebidanan)
RL 3.5 (Perinatologi)
RL 3.6 (Pembedahan)
RL 3.7 (Radiologi)
RL 3.8 (Laboratorium)
RL 3.9 (Rehabilitasi Medik)
RL 3.10 (Pelayanan Khusus)
RL 3.11 (Kesehatan Jiwa)
RL 3.12 (Keluarga Berencana)
RL 3.13 (Farmasi Rumah Sakit)
RL 3.14 (Rujukan)
RL 3.15 (Cara Bayar)
RL 4 “Morbiditas san Mortalitas”
RL 4.a (Penyakit Rawat Inap)
RL 4.b (Penyakit Rawat Jalan)
RL 5 “Pengunjung Rumah Sakit”
RL 5.1 (Pengunjung Rumah Sakit)
RL 5.2 (Kunjungan Rawat Jalan)
RL 5.3 (Daftar 10 Besar Penyakit Rawat Inap)

30
RL 5.4 (Daftar 10 Besar Penyakit Rawat Jalan)
Laporan Lainnya, antara lain :
1. Laporan Surveilans
2. Laporan Kematian
3. Laporan TB
4. Laporan Imunisasi
5. Laporan bulanan Kesga
6. Laporan SIRS Online
7. Laporan INM
Pengiriman Laporan dengan cara harian, bulanan dan tahunan :
1. Laporan Surveilans dilaporkan harian
2. Laporan TB dilaporkan bulanan/ tahunan
3. Laporan Imunisasi dilaporkan bulanan
4. Laporan Bulanan Kesga dilaporkan bulanan
5. Laporan Kematian dilaporkan bulanan
6. Laporan SIRS Online dilaporkan bulanan
7. Laporan EIS Dinkes dilaporkan bulanan

31

Anda mungkin juga menyukai