Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATA LAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI
BAB V PENUTUP
RUMAH SAKIT PARINDU
Jl. Raya DesaBinjai
Kec. Tayan Hulu Kab. Sanggau
Kalimantan Barat 78562
E-mail rsu.parindu@yahoo.co
No. Hp : 0823-5789-8811

KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT PARINDU SANGGAU
TENTANG
PANDUAN PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN TERINTEGRASI
DI RUMAH SAKIT PARINDU SANGGAU

NOMOR :

DIREKTUR RUMAH SAKIT PARINDU SANGGAU,


Menimbang : a. bahwa untuk menjaga mutu pelayanan dan meningkatkan kepuasaan
pelanggan perlu suatu sistem yang terkoordinasi dan terintegrasi antar
pelayanan;
b. bahwa sistem sebagaimana dimaksud dalam huruf a dimaksudkan bagi para
petugas kesehatan untuk memberikan pelayanan yang tepat, efektif, dan
efisien serta terdokumentasi secara benar.
c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud dalam huruf a dan b diatas,
maka perlu ditetapkan dalam suatu keputusan Direktur RS Parindu Tentang
Pemberlakuan Panduan Pelayanan Pasien Terintegrasi di RS Parindu;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;


2. Kesehatan Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
4. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
5. Undang - Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawataan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/MENKES/PER/III/2008 Tentang
Persetujuan Tindakan Dokter;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1438/MENKES/PER/X/2010 tentang
Standar Pelayanan Kedokteran;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Okupasi Terapis;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Terapis Wicara;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Tenaga Gizi;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 80 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Fisioterapis;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2017 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan;
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan
Pasien;
15. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 369/MENKES/SK/III/2007 tentang
Standar Profesi Bidan;
16. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 376/MENKES/SK/III/2007 tentang
Standar Profesi Fisioterapi;
17. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/MENKES/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
18. Keputusan Direktur RS Parindu Nomor 445/096/412.202.1/SK/2019 tentang
Kebijakan Pelayanan dan Asuhan Pasien;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RS PARINDU TENTANG PANDUAN PELAYANAN DAN


ASUHAN PASIEN TERINTEGRASI DI RS PARINDU.

KESATU : Panduan pelayanan dan asuhan pasien terintegrasi sebagaimana tercantum dalam
lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.

KEDUA : Dengan diberlakukannya keputusan ini, maka Keputusan Direktur Nomor


445/221/412.202.1/SK/2017 tentang Pemberlakuan Panduan Pelayanan Pasien
Terintegrasi di RS Parindu dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan ketentuan apabila dikemudian hari
terdapat kesalahan atau kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di :Sanggau
Pada tanggal : ….. Juni 2023
DIREKTUR
RS PARINDU SANGGAU

dr. MISLAINI MATONDANG


NIP : 00.0516.0273.0056

Lampiran I SK Direktur RUMAH SAKIT PARINDU SANGGAU


Nomor :
Tanggal : ….. Juni 2023
Tentang : Panduan Pelayanan dan Asuhan Pasien Terintegrasi

BABI
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pasien datang kerumah sakit dengan kondisi, keluhan dan kebutuhan yang tidak sama satu
dengan lainnya. Asesmen (pengkajian atau penilaian) awal terhadap pasien dilakukan sebelum
pelayanan diberikan karena sangat penting untuk menentukan tindakan yang akan diberikan kepada
pasien. Kesalahan dalam asesmen pasien dapat menyebabkan kegagalan dalam pemberian pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan.
Asesmen pasien meliputi asesmen awal dan ulang, baik asesmen awal maupun ulang
bersifat dinamis dan periodik, artinya perlu penilaian ulang setiap ada perubahan kondisi pasien dan
dilakukan secara berkala. Hal ini untuk menentukan rencana pelayanan selanjutnya dan menentukan
respon pasien terhadap reaksi pengobatan. Meskipun dinamis dan periodik ,baik asesmen awal
maupun ulang tidak terjadi hilangnya data atau informasi yang diperlukan untuk menetapkan tindak
lanjut bagi pasien.
Setiap asesmen yang dilakukan, perlu didokumentasikan di Catatan Perkembangan Pasien
Terintegrasi (CPPT) secara benar, karena agar perkembangan kesehatan pasien dapat terpantau dan
berkesinambungan antar berbagai disiplin ilmu (PPA memberikan asuhan sebagai tim interdisiplin /
klinis dengan DPJP sebagai ketua tim klinis, PPA dengan kompetensi dan kewenangan yang memadai,
yang antara lain terdiri dari dokter, perawat, bidan, nutrisionis / dietesien, apoteker, penata anestesi,
terapis fisik dsb). Hal ini menjadikan akhir dari perawatan pasien menjadi bermutu, terukur dan
sebagai bukti legal dari tindakan tersebut.
Panduan pelayanan dan asuhan pasien terintegrasi ini dibuat untuk membantu petugas
kesehatan dalam memberikan pelayanan yang tepat, efektif, dan efisien serta terdokumentasi secara
benar.
Proses asesmen pasien yang terintegrasi akan lebih efektif serta menghasilkan keputusan
tentang pengobatan yang harus segera dilakukan dan kebutuhan pengobatan berkelanjutan untuk
urgensi, efektif atau pelayanan terencana, bahkan ketika kondisi pasien berubah .
B. Tujuan
1. Agar menghasilkan proses asuhan yang efisien
2. Agar penggunaan Sumber Daya Manusia dan sumberdaya lain yang efektif
3. Agar asuhan pasien lebih baik dan lebih komunikatif
4. Agar memudahkan evaluasi hasil asuhan dari beberapa lintas profesi
C. Pengertian
a. Pasien adalah seseorang atau manusia yang datang ke rumah sakit guna mendapatkan pelayanan
dan pengobatan bagi dirinya, dalam hal ini pasien di rumah sakit dibedakan atas dasar kondisi
dan cara masuknya, adalah sebagai berikut :
1) Asesmen Pasien adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh petugas Rumah Sakit untuk
mendapatkan data atau informasi dari pasien umum, khusus maupun emergensi atau
pasien gawat darurat yang selanjutnya dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk penetapan
diagnose medis dan pemberian terapi kepada semua pasien yang dating berobat kerumah
sakit serta penentuan apakah pasien bisa pulang, lanjut rawat inap di RS Parindu atau perlu
dirujuk kerumah sakit lain.
2) Asesmen Ulang adalah asesmen atau pengkajian atau penilaian ulang yang dilakukan pada
interval tertentu atas dasar kondisi dan pengobatan pasien, untuk mengetahui respon
pasien terhadap pengobatan yang telah diberikan secara periodic setelah pemberian
pengobatan dan pembuatan rencana pengobatan selanjutnya serta menentukan rencana
pemulangan pasien.
b. Pelayanan Terintegrasi adalah proses asuhan pasien yang bersifat dinamis dan melibatkan
banyak praktisi pelayanan pelayanan kesehatan dan dapat melibatkan berbagai unit kerja dan
pelayanan.
c. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan atau DPJP adalah seorang dokter/ dokter spesialis, dokter
gigi, dokter gigi spesialis yang bertanggung jawab atas pengelolaan asuhan medis seorang pasien.
d. PPA lain (Profesional Pemberi Asuhan Lain) adalah profesi yang memberikan pelayanan
kesehatan selain dokter, antara lain : Perawat, Bidan, Ahli Gizi, Fisioterapis, Apoteker.
BAB II

RUANG LINGKUP

A. Lingkup Area
1. Pelaksana panduan ini adalah tenaga kesehatan terdiri dari :
a. Staf Medis
b. Staf Perawat
c. Staf Bidan
d. Staf Farmasi
e. Staf Rehabilitasi Medis
f. Staf Gizi
2. Instalasi yang terlibat dalam pelaksanaan Panduan Pelayanan dan Asuhan Pasien Terintegrasi
adalah :
a. Instalasi Rawat Intensive yang terdiridari:
1) Intensive Care Unit
2) Intensive Cardiologi Care Unit
3) High Care Unit
4) Pediatric Intensive Care Unit
5) Neonatal Intensive Care Unit
b. Instalasi Rawat Inap.
c. Instalasi Hemodialisa.
B. Kewajiban Dan Tanggung Jawab
1. Seluruh Staf Rumah Sakit wajib memahami tentang PanduanPelayanan dan Asuhan Pasien
Terintegrasi
2. DPJP dan PPA lain Bertanggung jawab melakukan PanduanPelayanan dan Asuhan Pasien
Terintegrasi
3. Kepala Instalasi / Kepala Ruangan
a. Memastikan seluruh staf di Instalasi/ Ruangan memahamiPanduan Pelayanan dan Asuhan
Pasien Terintegrasi
b. Terlibat dan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Panduan Pelayanan dan Asuhan
Pasien Terintegrasi
4. Manajemen
a. Memantau dan memastikan Panduan Pelayanan dan Asuhan Pasien Terintegrasi
dikelola dengan baik oleh Kepala Instalasi
b. Menjaga standarisasi dalam menerapkan Panduan Pelayanan dan Asuhan Pasien
Terintegrasi.
BAB III
TATA LAKSANA

Pelayanan Terintegrasi
1. Pelayanan terintegrasi adalah menggambarkan pelayanan yang dinamis dan terapadu meliputi
beberapa profesi seperti medis, keperawatan, kebidanan, ahli gizi, rehabilitasi medis, asuhan farmasi
dan case manager.
2. Pelaksanaan Asuhan pasien terintegrasi pusatnya adalah pasien dan mencakup elemen antara lain
sebagai berikut:
 Keterlibatan dan pemberdayaan pasien dan keluarga
 DPJP sebagai Ketua tim PPA (Clinical Team Leader) sebagai “motor” proses integrasi antar PPA,
melakukan integrasi asuhan pasien melalui review dan verifikasi asuhan per 24 jam
 PPA bekerja sebagai tim interdisiplin dengan kolaborasi interprofesional, antara lain memakai
Panduan Praktik Klinis (PPK), Panduan Asuhan PPA lainnya disertai Alur Klinis terintegrasi/Clinical
Pathway, dan Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi/CPPT
 Perencanaan Pemulangan Pasien / Discharge Planning terintegrasi
 Asuhan Gizi Terintegrasi
 Manajer Pelayanan Pasien / Case Manager berperan dalam integrasi inter unit dalam pelayanan
pasien, membantu integrasi intra-inter PPA
3. Pelaksanaan pelayanan terintegrasi harus didokumentasikan pada Rekam Medis pasien
4. Pelayanan terintegrasi termuat dalam formulir Pencatatan dan Perencanaan Terintegrasi dengan
Petunjuk Tehnis sebagai berikut:

No CPPT Keterangan
1 Nomor Rekam Medik Diisi nomer rekam medik pasien
2 Nama Diisi nama pasien
3 Tanggal Lahir Diisi tanggal lahir pasien
4 Tanggal/Jam Diisi saat dokter visite dan pemeriksaan
pasien tersebut atau PPA lain melakukan
tindakan
5 Profesi Diisi oleh profesi yang bersangkutan
6 Hasil pemeriksaan, analisa, rencana, Diisi SOAP/ADIME
penatalaksanaan pasien disertai target
yang terukur
7 Instruksi tenaga kesehatan termasuk paska Diisi PPA dengan rinci dan jelas
bedah/prosedur
8 Verifikasi DPJP Diisi DPJP saat review dan verifikasi asuhan
per 24 jam

Form CPPT di lembar RM


BAB IV

DOKUMENTASI

1. Dokumentasi asuhan terintegrasi dicatat pada lembar Pencatatan danPerencanaanTerintegrasi dan


dimasuk ke dalam RM pasien.
2. Semua profesi yang terlibat dalam pelayanan terintegrasi membubuhkan tandatangan dan nama
terang pada saat pencatatan pada dokumen tersebut.
BAB V

PENUTUP

Pelayanan pada semua pasien merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan paripurna di
Rumah sakit, dengan adanya assesmen pelayanan terintegrasi yang tepat akan mempercepat
penyembuhan, memperpendek hari rawat dan membantu meringankan beban pasien.
Keadaan ini akan memberikan dampak positif bagi peningkatan pelayanan kesehatan di rumah
sakit dalam rangka mencapai tujuan hidup Indonesia sehat. Buku panduan ini merupakan pegangan bagi
petugas dalam melaksanakan pelayanan pada pasien yang datang berobat di RS Parindu, dengan ini
diharapkan pelayanan pada pasien yang diselenggarakan dapat terlaksana dengan baik dan dapat
ditingkatkan seiring dengan kemajuan rumah sakit.
Semoga dengan adanya buku Panduan Pelayanan dan Asuhan Pasien Terintegrasi ini akan lebih
meningkatkan pelayanan kesehatan dan pasien mendapatkan kepuasan sesuai dengan harapan.

Ditetapkan di : Sanggau
Pada tanggal : ….. Juni 2023
DIREKTUR
RS PARINDU SANGGAU

dr. MISLAINI MATONDANG


NIP : 00.0516.0273.0056

Anda mungkin juga menyukai