Anda di halaman 1dari 12

PANDUAN

ASUHAN GIZI
RAWAT JALAN

PT. Kalimantan Medika Nusantara


Rumah Sakit Parindu 2023
LEMBAR PENGESAHAN
PANDUAN ASUHAN GIZI RAWAT JALAN

DI RUMAH SAKIT PARINDU

Disusun Oleh :
POKJA PAP

Ditetapkan Oleh

dr. Mislaini Matondang


Direktur Rumah Sakit Parindu

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga tersusunnya Panduan Asuhan Gizi
Rawat Jalan pada proses kegiatan penunjang pelayanan ini. Dalam upaya meningkatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat, Rumah Sakit Parindu senantiasa meningkatkan penyelenggaraan
peningkatan sarana dan prasarana yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuandan
teknologi.
Panduan Asuhan Gizi Rawat Jalan pada proses penunjang pelayanan ini, merupakan pelayanan
penunjang kesehatan di Rumah Sakit Parindu. Tersusunnya panduan ini, merupakan salah satu upaya
untuk memenuhi kepuasan pasien kepada penunjang pelayanan kesehatan dan lingkungan rumah
sakit.
Panduan ini, masih akan selalu diperbaharui sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.

Ditetapkan di : Sanggau
Pada Tanggal : 27 Juli 2023
Direktur Rumah Sakit Parindu

dr. Mislaini Matondang


DAFTAR ISI
BAB I DEFINISI.................................................................................................................7
BAB II RUANG LINGKUP...................................................................................................8
BAB III TATA LAKSANA......................................................................................................9
BAB IV DOKUMENTASI.....................................................................................................11
BAB V PENUTUP..............................................................................................................12
KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT PARINDU
NOMOR : RSPAR/SK-242/VII/2023

TENTANG
PANDUAN ASUHAN GIZI RAWAT JALAN
DI RUMAH SAKIT PARINDU

DIREKTUR RUMAH SAKIT PARINDU

Menimbang : a. bahwa dibutuhkan serangkaian proses kegiatan asuhan gizi yang


berkesinambungan dimulai dari assesmen/pengkajian gizi, menetapkan
diagnosis gizi, melakukan intervensi gizi dan monitoring evaluasi kepada
pasien di rawat jalan.
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a diatas,
maka perlu ditetapkan dalam suatu keputusan Direktur RS Parindu tentang
Panduan Asuhan Gizi Rawat Jalan di RS Parindu;
M
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan;
2. Undang–Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2013 Tentang Aparatur Sipil Negara;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Akreditasi Rumah Sakit;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Tenaga Gizi;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2013 tentang Registrasi
Tenaga kesehatan;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 81/MENKES/SK/I/2004 tentang
edoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di
Tingkat Propinsi;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 631/MENKES/SK/IV/2005
tentang Medical Staff By Laws Di Rumah Sakit;
9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/MENKES/SK/III/2007
tentang Standar Profesi Gizi;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/MENKES/SK/II/ 2008
tentang Pedoman Penyusunan Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RS PARINDU TENTANG PANDUAN ASUHAN GIZI RAWAT


JALAN DI RS PARINDU.

KESATU : Panduan asuhan gizi rawat jalan sebagaimana tercantum dalam lampiran dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.

KEDUA : Dengan diberlakukannya keputusan ini, maka digunakan sebagai dasar panduan
asuhan gizi rawat jalan di RS Parindu.

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kesalahan atau kekeliruan akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Sanggau
Pada Tanggal : 27 Juli 2023
Direktur Rumah Sakit Parindu

dr. Mislaini Matondang


Lampiran I SK Direktur RUMAH SAKIT PARINDU
Nomor : RSPAR/SK-242/VII/2023
Tanggal : 27 Juli 2023
Tentang : Panduan Asuhan Gizi Rawat Jalan

BAB I

DEFINISI

1.1 Pengertian
Asuhan gizi rawat jalan adalah serangkaian proses kegiatan asuhan gizi yang
berkesinambungan dimulai dari assesmen/pengkajian gizi, menetapkan diagnosis gizi,
melakukan intervensi gizi dan monitoring evaluasi kepada pasien di rawat jalan. Implementasi
dari Intervensi Gizi pasien rawat jalan adalah kegiatan konseling gizi/dietetik atau
edukasi/penyuluhan gizi.
Konseling gizi adalah serangkaian kegiatan sebagai proses komunikasi 2 (dua) arah yang
dilaksanakan oleh dietisien untuk menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap, dan
perilaku klien/ pasien dalam mengenali dan mengatasi masalah gizi melalui pengaturan
makanan dan minuman.
Asuhan gizi rawat jalan dilaksanakan oleh dietisien dengan pendidikan minimal D3 Gizi.
Asuhan gizi diberikan kepada pasien yang beresiko malnutrisi. Pelayanan asuhan gizi rawat jalan
dilaksanakan pada saat hari kerja Senin s/d sabtu jam 07.00 – 15.00 WIB. Hari Jumat jam 07.00
– 11.30 WIB.

1.2 TUJUAN
1. Memberikan informasi mengenai pesan-pesan gizi dan diet kepada pasien sesuai dengan
penyakit.
2. Membantu proses penyembuhan penyakit serta menanamkan dan meningkatkan
pengetahuan, sikap serta perilaku sehat pada pasien melalui nasihat gizi mengenai tujuan
diet, jumlah asupan makanan yang sesuai, jenis diet yang tepat, jadwal makan, makanan
yang boleh dan tidak boleh serta cara makan yang sesuai dengan kondisi kesehatan.
BAB II

RUANG LINGKUP

2.1 TEMPAT LAYANAN :


- Poli Gizi
2.2 SASARAN
- Pasien dan keluarga
- Kelompok pasien dengan masalah gizi yang sama
- Individu pasien yang datang atau dirujuk

2.3 ALUR PROSES ASUHAN GIZI RAWAT JALAN


GAMBAR 2.1
PROSES ASUHAN GIZI RAWAT JALAN
DI RS Parindu




A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.

BAB III

TATA LAKSANA
BAB III
TATA LAKSANA
3.1 PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDART (PAGT)
Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) adalah pendekatan sistematik dalam memberikan
pelayanan asuhan gizi yang berkualitas melalui serangkaian kegiatan mulai dari
Assesmen/pengkajian gizi, Diagnosis gizi, Intervensi gizi, Monitoring dan Evaluasi gizi. Proses
asuhan gizi terstandar dilakukan pada pasien yang beresiko malnutrisi. Langkah PAGT terdiri dari
:
a. Pengkajian Gizi/ Nutrition Assesment
Semua data yang berkaitan dengan pengambilan keputusan (yang dicatat dan
berhubungan dengan gizi). Pengkajian gizi dikelompokkan dalam 5 kategori yaitu :
1) Pengukuran antropometri
2) Data biokimia
3) Pemeriksaan fisik klinis
4) Anamnesis riwayat gizi
5) Riwayat personal
1. Pengukuran antropometri
Antropometri merupakan pengukuran fisik pada individu. Pengukuran antropometri dapat
dilakukan dengan berbagai cara antara lain :
a. Pengukuran tinggi badan (TB)
b. Berat badan (BB)
c. Panjang badan (PB)
d. Tinggi lutut (TL) apabila dalam kondisi tinggi badan tidak dapat diukur
e. Lingkar lengan atas (LILA)
f. Tebal lipatan kulit (skinfold)
g. Lingkar kepala
h. Lingkar pinggang
i. Lingkar pinggul
Penilaian status gizi pasien dewasa dilakukan dengan membandingkan beberapa ukuran
tersebut diatas, misalnya Indeks Massa Tubuh (IMT) yaitu rasio BB menurut TB. Untuk pasien
anak menggunakan standar CDC/Z-score, standar WHO dll. Parameter antropometri yang
penting untuk melakukan evaluasi status gizi pada bayi, anak, dan remaja adalah
pertumbuhan. Pertumbuhan ini dapat diukur melalui pengukuran antropometri yaitu berat
badan, panjang badan, lingkar kepala, dan lainnya yang kemudian dibandingkan dengan
standar.
2. Data biokimia
Data biokimia merupakan hasil pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan yang
berkaitan dengan status gizi, status metabolik dan gambaran fungsi organ yang berpengaruh
terhadap timbulnya masalah gizi. Pengambilan kesimpulan dari data laboratorium yang terkait
dengan masalah gizi harus selaras dengan data assessment gizi lainnya, seperti riwayat gizi
yang lengkap, termasuk penggunaan suplemen, pemeriksaan fisik dan sebagainya. Disamping
itu proses penyakit, tindakan pengobatan, prosedur dan status hidrasi (cairan) dapat
mempengaruhi perubahan kimiawi, sehingga hal tersebut perlu dipertimbangkan.
3. Pemeriksaan fisik/klinis
Pemeriksaan fisik klinis dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan klinis yang
berkaitan dengan gangguan gizi. Pemeriksaan fisik terkait dengan masalah gizi merupakan
kombinasi dari tanda – tanda vital dan antropometri yang dikumpulkan dari catatan medik
pasien.
4. Anamnesis riwayat gizi
Anamnesis riwayat gizi merupakan data meliputi asupan makanan termasuk
komposisi, pola makan, diet, dan data lain yang terkait. Anamnesis riwayat gizi dilakukan
secara kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif digunakan untuk memperoleh gambaran kebiasaan
makan pasien. Sedangkan cara kuantitatif digunakan untuk mendapatkan gambaran asupan
zat gizi melalui food recall selama 24 jam. Kemudian dilakukan analisis zat gizi yang merujuk
pada DKBM.
5. Riwayat personal
Data riwayat personal meliputi 4 area yaitu riwayat obat – obatan atau suplemen yang
dikonsumsi, sosial budaya, riwayat penyakit pasien dan data umum pasien.
b. Diagnosis Gizi/ Nutrition Diagnosis
Diagnosis gizi merupakan langkah mencari pola dan hubungan antara data yang
terkumpul dan kemungkinan penyebabnya. Kemudian memilih masalah gizi yang spesifik dan
menentukan masalah gizi secara singkat dan jelas menggunakan terminologi sesuai dengan
standart rumah sakit. Pernyataan diagnosis gizi menggunakan PES (Problem Etiologi Sign
Symptom). Diagnosis gizi dikelompokkan menjadi tiga domain yaitu NI (Domain Intake), NC
(Domain Klinis), dan NB (Domain Prilaku/lingkungan).
c. Intervensi Gizi/ Nutrition Intervention
Intervensi pelayanan gizi rawat jalan meliputi kegiatan konseling individual seperti
pelayanan konseling gizi dan dietetik di unit rawat jalan pada pasien dewasa dan anak.
d. Monitoring Evaluasi/ Nutrition Monitoring and Evaluation
Kegiatan monitoring dan evaluasi gizi yang dilakukan di rawat jalan bertujuan untuk
mengetahui respon pasien/klien terhadap konseling gizi yang diberikan dan tingkat
keberhasilannya.
BAB IV

DOKUMENTASI

Pendokumentasian dari kegiatan asuhan gizi rawat jalan adalah sebagai berukut:

1. Buku pencatatan data pasien harian meliputi : nama, nomor rekam medik, tanggal lahir, jenis
kelamin, pekerjaan, alamat, asuransi, frekuensi kunjungan ke poli, data antropometri (BB, TB, dan
status gizi), diagnosa medis, diagnosa gizi, diet yang diberikan, leaflet yang diberikan.
2. Form rekam medik meliputi :
- Form catatan Asuhan Gizi/ PAGT rawat jalan
- Form catatan perkembangan pasien terintegrasi
- Form monitoring dan evaluasi edukasi gizi, yang terdiri dari evaluasi proses dan evaluasi
hasil dari konseling/edukasi gizi
BAB V
PENUTUP

Demikian Panduan Asuhan Gizi Rawat Jalan di RS Parindu ini dibuat demi kelancaran dan
ketertiban proses pelayanan. Bilamana ada perkembangan dan perbaikan terhadap pedoman ini, maka
dapat dilakukan koreksi demi kemajuan pelayanan gizi.

Ditetapkan di : Sanggau
Pada Tanggal : 27 Juli 2023
Direktur Rumah Sakit Parindu

dr. Mislaini Matondang

Anda mungkin juga menyukai