KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT PARINDU
NOMOR: RSPAR/SK-165/VI/2023
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN
DI RUMAH SAKIT PARINDU
Menimbang : a. bahwa Rumah Sakit memiliki kewajiban memberikan pelayanan kesehatan yang
aman sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit;
b. bahwa dalam menghadapi tuntutan akan pelayanan rumah sakit yang
berkualitas serta sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan kesahatan
yang berorientasi pada keselamatan pasien di rumah sakit;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud dalam huruf a dan b diatas, maka
perlu ditetapkan dalam suatu keputusan Direktur RS Parindu Tentang Kebijakan
Pelayanan dan Asuhan Pasien di RS Parindu.
www.kalmedikanusa.co.id
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PARINDU TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN DAN
ASUHAN PASIEN DI RS PARINDU.
KESATU : Kebijakan tentang Pelayanan dan Asuhan Pasien sebagaimana tercantum dalam
lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.
KEDUA : Dengan diberlakukannya keputusan ini, maka digunakan sebagai dasar manajemen
operasional pelayanan pada pasien RS Parindu.
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari
terdapat kesalahan atau kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Sanggau
Pada Tanggal : 21 Juni 2023
Direktur Rumah Sakit Parindu
www.kalmedikanusa.co.id
Lampiran : SK Direktur Rumah Sakit Parindu
Nomor : RSPAR/SK-165 /VI/2023
Tanggal : 21 Juni 2023
Tentang : Kebijakan Pelayanan dan Asuhan
Pasien
1. Pelayanan Instalasi :
a. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat dan Rawat Inap dan laboratorium dilaksanakan dalam 24
jam, Pelayanan Radiologi dilaksanakan dalam 7 jam dilanjutkan dengan sistem on call.
Pelayanan Rawat Jalan sesuai dengan jadwal praktik dokter. Pelayanan Kamar Operasi
dilaksanakan dalam jam kerja dan dilanjutkan dengan sistem On Call.
b. Pelayanan pasien Instalasi Gawat Darurat harus diutamakan dengan waktu pelayanan yang
lebih cepat.
c. Pelayanan harus selalu berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien. Seluruh staf Rumah
Sakit harus bekerja sesuai dengan Standar Profesi, Pedoman atau Panduan dan Standar
Prosedur Opersional yang berlaku, serta sesuai dengan Etika Profesi dan Etika Rumah Sakit.
d. Seluruh staf Rumah Sakit dalam melaksanakan pekerjaannya wajib selalu sesuai dengan
ketentuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) termasuk dalam penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD).
www.kalmedikanusa.co.id
3. Pelayanan Pasien yang Seragam:
a. Pemberian pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan kepada semua pasien dilaksanakan
secara seragam.
b. Para pemberi asuhan pasien harus menuliskan perintah atau instruksi di dalam Dokumen
Rekam Medik pasien di Catatan Terintegrasi.
c. Instruksi diberikan hanya oleh mereka yang kompeten dan berwenang.
d. Semua pemberian Instruksi adalah tanggung jawab Dokter Penanggung Jawan Pelayanan
(DPJP) atau dokter jaga, jika dalam keadaan Gawat Darurat.
e. Semua pelayanan (misalnya pelayanan resusitasi, anestesi, managemen nyeri, pelayanan
darah dan produk darah) yang diberikan kepada pasien harus dilakukan dengan prosedur
yang sama yang ditetapkan oleh Rumah Sakit.
f. Semua pasien rawat jalan yang di diagnosa penyakit kronis dibuat resume selama
perawatan minimal tiap 3 bulan (Summary List).
g. Akses untuk asuhan dan pengobatan yang memadai tidak tergantung atas kemampuan
pasien untuk membayar atau sumber pembiayaan.
h. Akses untuk asuhan dan pengobatan diberikan oleh praktisi yang kompeten tidak
tergantung atas hari-hari tertentu atau waktu tertentu.
i. Harus dilakukan asesmen yang cermat untuk menentukan diagnosa dan kebutuhan
pelayanannnya.
j. Pelayanan di Rumah Sakit harus terintegrasi dan terkoordinasi dengan baik agar pelayanan
menjadi efektif dan efisien. Pelayanan terintgrasi dan terkoordinasi antara lain:
i.1. Asuhan pasien secara tim
i.2. Proses audit medik
i.3. Adanya case manager
i.4. Adanya catatan terintegrasi
i.5. Adanya rapat-rapat koordinasi
j. Perencananan asuhan keperawatan, pengobatan, tindakan medik dan pemeriksaan
penunjang tercatat secara holistik di rekam medis pasien
4. Asesmen Pasien :
a. Semua pasien yang dilayani rumah sakit harus diidentifikasi kebutuhan pelayanannya
melalui suatu proses asesmen yang baku
b. Isi minimal dari asesmen pasien rawat inap adalah:
b.1. Keluhan utama
b.2. Riwayat penyakit
b.3. Riwayat penggunaan obat
b.4. Riwayat penyakit keluarga
b.5. Pemeriksaan fisik
b.6. Pemeriksaan penunjang
b.7. Diagnosa
b.8. Discharge Planning
c. Isi minimal dari asesmen pasien rawat jalan adalah:
c.1. Keluhan utama
c.2. Riwayat penyakit
c.3. Riwayat penggunaan obat
c.4. Riwayat penyakit keluarga
c.5. Pemeriksaan fisik
c.6. Diagnosa
www.kalmedikanusa.co.id
d. Hanya mereka yang kompeten sesuai perizinan, undang-undang, peraturan yang berlaku
dan sertifikasi yang dapat melakukan asesmen
e. Asesmen awal medis di Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Gawat Darurat dilaksanakan
dalam waktu maksimal 3 jam atau lebih cepat sesuai kondisi pasien atau kebijakan Rumah
Sakit.
f. Asesmen awal medik dilaksanakan dalam 24 jam pertama sejak rawat inap atau lebih cepat
sesuai kondisi pasien atau Kebijakan Rumah Sakit
g. Asesmen awal keperawatan di Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Gawat Darurat
dilaksanakan dalam waktu maksimal 3 jam atau lebih cepat sesuai kondisi pasien atau
kebijakan Rumah Sakit
h. Asesmen awal keperawatan dilaksanakan dalam 24 jam pertama sejak rawat inap atau lebih
cepat sesuai kondisi pasien atau kebijakan Rumah Sakit
i. Asesmen awal medik yang dilakukan sebelum pasien di rawat inap atau sebelum tindakan
pada rawat jalan di rumah sakit, tidak boleh lebih dari 30 hari atau riwayat medik telah
diperbaharui dan pemeriksaan fisik telah diulangi
j. Untuk asesmen kurang dari 30 hari, setiap perubahan kondisi pasien yang signifikan sejak
asesmen dicatat dalam rekam medik pasien pada saat masuk rawat inap
k. Asesmen awal termasuk menentukan kebutuhan rencana pemulangan pasien (Discharge)
l. Semua pasien dilakukan asesmen ulang pada interval tertentu atas dasar kondisi dan
pengobatan untuk menetapkan respon terhadap pengobatan dan untuk merencanakan
pengobatan atau untuk pemulangan pasien
m. Data dan informasi asesmen pasien dianalisis dan diintegrasikan.
www.kalmedikanusa.co.id
h. Semua pasien dengan penyakit menular ditempatkan di isolasi atau ruang pasien tersendiri
dengan alat pelindung diri yang ditetapkan
i. Semua pasien dengan Daya Tahan Tubuh Rendah (Immunosupressed) ditempatkan diruang
pasien tersendiri dengan alat pelindung diri yang ditetapkan
j. Setiap pasien yang memiliki risiko jatuh, kecenderungan melukai diri sendiri dan
menghambat proses pengobatan perlu dilakukan Restrain
k. Pemenuhan kebutuhan dasar hidup sehari-hari pasien geriatri, anak-anak, lemah dan
ketergantungan bantuan dilakukan sepenuhnya oleh perawat
l. Asesmen awal pasien risiko tinggi dilakukan maksimal 5 menit sejak pasien datang
m. Staf telah dilatih dan menguasai cara asesmen pasien resiko tinggi dan intervensinya
n. Yang termasuk pelayanan resiko tinggi adalah: Kasus emergensi, pelayanan resusitasi,
pemberian darah dan komponen darah, penggunaan respirator, pasien penyakit menular
atau daya imun yang direndahkan, pasien yang menggunakan alat penghalang, pasien usia
lanjut, cacat dan populasi yang beresiko disiksa (anak-anak dan usia lanjut)
2. Pelayanan pasien resiko tinggi harus mengikuti panduan pelayanan pasien resiko tinggi.
Ditetapkan di : Sanggau
Pada Tanggal : 21 Juni 2023
Direktur Rumah Sakit Parindu
www.kalmedikanusa.co.id