A. Pendahuluan
Dari aspek keselamatan pasien (patient safety) dispensing sediaan steril merupakan
pelayanan yang penting untuk dilakukan, umumnya sediaan steril diberikan secara intra-vena.
Kita mengetahui bahwa obat yang diberikan secara intra-vena langsung masuk ke sirkulasi
darah, sehingga jika terjadi kesalahan atau ketidaktepatan dalam penyiapan ataupun
pencampuran, dapat berakibat fatal bagi pasien. Selain itu resiko infeksi nosokomial mungkin
terjadi akibat kontaminasi.
Pencampuran sediaan steril merupakan proses pencampuran obat injeksi intra-vena dari
serbuk menjadi larutan ataupun pengenceran larutan injeksi intravena kedalam larutan intra-
vena steril untuk menghasilkan sediaan yang siap diberikan secara intra-vena dengan teknik
aseptik. Tujuan dilakukan pencampuran sediaan steril adalah menjaga kualitas sediaan supaya
lebih terjamin dan aman untuk digunakan pasien.
Aseptis berarti bebas dari mikroorganisme. Teknik aseptik didefinisikan sebagai prosedur
kerja yang meminimalisir kontaminasi mikroorganisme dan dapat mengurangi resiko paparan
terhadap petugas. Kontaminasi mungkin dapat terbawa ke dalam daerah aseptis dari alat
kesehatan, sediaan obat, ataupun petugas. Disamping itu faktor lingkungan dapat
mempengaruhi stabilitas suatu obat. Oleh karena itu penting untuk mengetahui dan
mengontrol faktor-faktor ini selama proses pencampuran obat.
Dalam pencampuran sediaan steril diperlukan sumber daya manusia yang terlatih,
memiliki fasilitas dan peralatan yang memadai, pengetahuan terhadap produk sediaan steril
serta teknik atau prosedur pencampuran obat yang baik sehingga diharapkan dapat
meminimalisir terjadinya resiko dan kontaminasi.
Keselamatan pasien merupakan suatu disiplin baru dalam pelayanan kesehatan yang
mengutamakan pelaporan, analisis, dan pencegahan medical error yang sering menimbulkan
Kejadian Tak Diharapkan (KTD) dalam pelayanan kesehatan. Kegiatan skrining resep yang
dilakukan tenaga kefarmasian untuk mencegah terjadinya kesalahan pengobatan (Medication
error) (Depkes RI, 2008). Medication error adalah suatu kejadian yang tidak hanya dapat
merugikan pasien tetapi juga dapat membahayakan keselamatan pasien yang dilakukan oleh
petugas kesehatan khususnya dalam hal pelayanan pengobatan pasien yang sebetulnya dapat
dicegah. Medication error dapat terjadi pada tahapan prescribing, transcribing, dispensing,
dan administering. Untuk menghindari kesalahan pengobatan, Apoteker dapat berperan nyata
dalam pencegahan terjadinya kesalahan pengobatan melalui kolaborasi dengan dokter, pasien,
serta tenaga kesehatan lainnya
B. Tema
In House Training Pelatihan Pelatihan Dispensing Sediaan Steril dan Medication Error
Rumah Sakit Parindu
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan farmasi dan keperawatan serta keselamatan pasien
dalam pencampuran obat sediaan steril dan mencegah terjadinya kesalahan
pengobatan (Medication error).
2. Tujuan Khusus
Peserta memahami teknik aseptik dalam pencampuran obat intravena dan sediaan
steril
Peserta mengetahui kompatibilitas dan stabilitas obat injeksi.
Peserta dapat merekonstitusi sediaan injeksi serbuk dan mengetahui beyond use
date obat yang direkonstitusi tersebut.
Peserta mengetahui pengendalian infeksi terkait jarum suntik dan mampu
mempraktekkan penggunaan APD untuk melindungi petugas dari paparan zat
berbahaya.
Peserta mengetahui penanganan tertusuk jarum suntik.
Peserta dapat mencegah medication error yang terjadi dan menghindari kesalahan
dalam pengobatan.
D. Materi
G. Nara sumber
Apt. Hermanto H. Sihombing, S.Farm.
(Penanggujawab Unit Produksi Asetik Handling RS Santo Antonius)
H. Peserta
Tenaga Farmasi
Perawat PK-2 (Perawat Klinis Tingkat 2)
Karu Ruangan
J. Biaya
No. Item Jumlah Uang
1 Snack/Coffe break dan Makan Rp 1.600.000
Siang (40 orang x @Rp 40.000)
2 Aqua gelas 2 dus Rp 60.000
3 Sertifikat 40 orang X @Rp 2.000 Rp 80.000
4 Perlengkapan Rp 1.500.000
5 Transport PP Rp 400.000
6 Biaya Pembicara Rp 2.500.000
Total Rp 6.140.000
K. Tim Pelaksana Kegiatan
Penasehat : Direktur Pelayanan
Ketua : Ketua Pokja PKPO
Sekretaris : Tim Diklat
Bendahara : Keuangan
Konsumsi : Gizi
Dokumentasi : Tim Diklat
Perlengkapan : Tim Diklat
L. Penutup
Demikian TOR ini dibuat untuk menjadi panduan didalam melaksanakan kegiatan.
Hormat Kami
…………………………….. ……………………………..
NIK. ………………. NIK. ………………
Mengetahui
Direktur Pelayanan
……………………………….