I. PENDAHULUAN
Tanggung jawab rumah sakit dan staf yang terpenting adalah memberikan asuhan dan
pelayanan pasien yang efektif dan aman. Hal ini membutuhkan komunikasi yg efektif,
kolaborasi, dan standardisasi proses untuk memastikan bahwa rencana, koordinasi, dan
implementasi asuhan mendukung serta merespons setiap kebutuhan unik pasien dan target.
Asuhan tersebut dapat berupa upaya pencegahan, paliatif, kuratif, atau rehabilitatif
termasuk anestesia, tindakan bedah, pengobatan, terapi suportif, atau kombinasinya, yang
berdasar atas asesmen dan asesmen ulang pasien.
Area asuhan risiko tinggi salah satu restrain. Pengertian dasar restrain adalah
membatasi gerak atau membatasi kebebasan. Pengertian secara internasional restrain
adalah suatu metode/ cara pembatasan/ restriksi yang disengaja terhadap gerakan/ perilaku
seseorang. Dalam hal ini perilaku yang dimaksud adalah tindakan yang direncanakan, bukan
suatu tindakan yang disadari/ tidak sengaja/ sebagai suatu reflex. Pengertian lainnya, restrain
adalah suatu tindakan untuk menghambat/ mencegah seseorang melakukan suatu yang
diinginkan.
Definisi restrain ini berlaku untuk semua penggunaan restrain di unit dalam rumah
sakit. Pada umumnya, jika psien dapat melepaskan suatu alat yang dengan mudah, maka
alat tersebut tidak dianggap sebagai suatu restrain. Sedangkan lokasi/ pengasingan adalah
suatu tindakan pengasingan terhadap pasien di dalam suatu ruangan dimana pasien tinggal
sendiri dan dicegah secara fisik untuk meninggalkan ruangan tersebut. Isolasi hanya
digunakan untuk tujuan penanganan tindakan yang membahayakan diri sendiri dan atau
orang lain. Ruang isolasi ini harus dipastikan untuk selalu terkunci.
Asuhan pasien dilakukan oleh profesional pemberi asuhan (PPA) dengan banyak disiplin
dan staf klinis lain. Semua staf yg terlibat dalam asuhan pasien harus memiliki peran yg jelas,
ditentukan oleh kompetensi dan kewenangan, kredensial, sertifikasi, hukum dan regulasi,
keterampilan individu, pengetahuan, pengalaman, dan kebijakan rumah sakit atau uraian tugas
wewenang (UTW).
Pasien dengan masalah kesehatan dan kebutuhan pelayanan yang sama berhak
mendapat kualitas asuhan yang sama di rumah sakit. Untuk melaksanakan prinsip kualitas
asuhan yang setingkat mengharuskan pimpinan merencanakan dan mengoordinasi
pelayanan pasien. Secara khusus, pelayanan yang diberikan kepada populasi pasien yang
sama pada berbagai unit kerja dipandu oleh regulasi yang menghasilkan pelayanan yang
seragam. Sebagai tambahan, pimpinan harus menjamin bahwa rumah sakit menyediakan
tingkat kualitas asuhan yang sama setiap hari dalam seminggu dan pada setiap shift. Regulasi
tersebut harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang membentuk
proses pelayanan pasien dan dikembangkan secara kolaboratif.
Untuk meningkatkan SDM yang ada di RSPHS maka perlu adanya pelatihan untuk
menigkatkan pengetahuan petugas dan untuk bisamelaksanakan tugas sesuai tugas pokok
dan fungsinya serta tanggung jawab dan wewenang yang diterimanya.
II. DASAR HUKUM:
1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 436/SK/VI/1993 tentang penerapan
Standar Pelayanan Rumah Sakit dan Standar Pelayanan Medis
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691/ MENKES/PER/VIII/2011
Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang Sandart Akreditasi Rumah
Sakit.
IV. SASARAN
karyawan-karyawati RS Prima Husada Sukorejo.
Jumlah peserta Total : 30 peserta
Keterangan :
Paramedic : 23 Perawat,
Bidan : 7 orang
Total : 30 orang
VII. NARASUMBER
1.dr sefrina Trissadi
:
GELOMBANG 1
3 Materi dasar
1. Risiko tinggi :
Restrain 07.25-08.25 dr. sefrina 1 JP
Resiko pemasangan 08.25-09.25 dr. sefrina 1 JP
Restrain
GELOMBANG 2
3 Materi dasar
2. Risiko tinggi :
A. Restrain 14.55-15.55 dr. sefrina 1 JP
B. Resiko pemasangan 15.55-16.55 dr. sefrina 1 JP
Restrain
4 ISHOMA 16.55.-17.50 15 mnt
XIV. PENUTUP
Demikian Tor ini kami buat sebagai acuan dalam pelaksanaan. Suksesnya acara ini
memerlukan dukungan dan kerjasama dari seluruh karyawan yang ada dan agar tujuan
pelatihan ini tercapai sebagaimana yang diharapkan, membutuhkan kedisiplinan dari
semua pihak.