Anda di halaman 1dari 9

TOR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

“TEKHNIK PEMASANGAN INFUS ”


DALAM MENINGKATKAN MUTU KARYAWAN

RS BAROS
Jl. Raya Baros No 46E Kecamatan Cimahi Tengah
Kota Cimahi 40521
Tahun 2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan pelayanan kesehatan perseorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. (Permenkes RINo.
340/MENKES/PER/III/2010). Dalam memberikan pelayanan kesehatan di suatu
rumah sakit seorang tenaga kesehatan harus mampu meningkatkan mutu
pelayanan,dengan memberikan pelayanan secara efisien dan efektif sesuai dengan
standar profesi, standar pelayanan, yang dilaksanakan secara menyeluruh sesuai
dengan kebutuhan pasien. Setiap tindakan medis harus selalu mengutamakan
keselamatan pasien dan meminimalkan resiko terulangnya keluhan atau ketidak
puasan pasien.Keselamatan pasien bertujuan untuk meningkatkan keselamatan,
menghindari pasien cidera dan meningkatkan mutu pelayanan (Susianti. M, 2008).
Salah satu tindakan yang harus mengutamakan keselamatan pasien adalah tehnik
pemasangan infus. Pemasangan infus merupakan prosedur invasif dan merupakan
tindakan yang sering dilakukan di rumah sakit. Namun, hal ini tinggi resiko terjadinya
infeksi yang akan menambah tingginya biaya perawatan dan waktu perawatan.
Tindakan pemasangan infus akan berkualitas apabila dalam pelaksanaannya selalu
mengacu pada standar yang telah ditetapkan, sehingga kejadian infeksi atau berbagai
permasalahan akibat pemasangan infus dapat dikurangi, bahkan tidak terjadi
(Priharjo, 2008). Pemasangan infus digunakan untuk mengobati berbagai kondisi
penderita disemua lingkungan perawatan di rumah sakit dan merupakan salah satu
terapi utama. Sebanyak 60% pasien yang dilakukan rawat inap mendapatkan terapi
cairan infus. Sistem terapi ini memungkinkan terapi berefek langsung, lebih cepat,
lebih efektif,dapat dilakukan secara kontinue dan penderita pun merasa lebih nyaman
jika dibandingkan dengan cara lainnya. Tetapi karena terapi ini diberikan secara terus-
menerus dan dalam jangka waktu yang lama tentunya akan meningkatkan
kemungkinan terjadinya komplikasi dari pemasangan infus, salah satunya adalah
flebitis (Hinlay, 2006)
Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang berperan sebagai
provider dan ujung tombak pelayanan yang dituntut memiliki kompetensi professional
untuk bermitra dengan tim kesehatan yang lain dalam menyikapi tuntutan masyarakat
di dalam pelayanan kesehatan.
Salah satu kompetensi professional seorang perawat terkait dengan
manajemen pemasangan infus. Pemasangan infuse merupakan kegiatan untuk
memenuhi kebutuhan cairan pasien atau untuk memenuhi kebutuhan obat pasien
langsung ke dalam pembuluh darah vena. Teknik ini tentu meninggalkan luka tusukan
pada kulit, dan merupakan port the entry kuman. Dari evaluasi yang telah dilaksanakn
oleh IPCN dari bulan Januari sampai Mei 2022 ditemukan beberapa kasus perawat
gagal melakukan pemasangan infus pada pasien anak sehingga harus di datangkan
perawat dari luar dan terdapat juga kasus flebitis di ruang rawat inap,
yaitu :perawatan.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di Rumah Sakit Baros .

2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan dan pelatihan, perawat dan bidan dapat :
 Meningkatkan keterampilan tenaga perawat dan bidan dalam
melaksanakan pemasangan infus secara tepat dan benar.
 Menurut angka kejadian flebitis di setiap unit fungsional keperawatan.

C. RUANG LINGKUP
Modul ini diperuntukan sebagai arahan/pegangan bagi para panitia atau fasilitator
“Tekhnik Pemasangan Infus”, dengan sebaik-baiknya. Selain itu sebagai
pegangan bagi para peserta pelatihan, agar para peserta mempunyai pengetahuan
yang memadai dalam memberikan pelayanan.
BAB II
METODE DAN PROSES PEMBELAJARAN

A. Proses / Langkah Kegiatan Pelatihan


1. Menciptakan suasana berlatih
Pembimbing menyiapkan kesiapan belajar dan menggali pengetahuan peserta untuk
mendapatkan gambaran secara umum, tingkat pengetahuan dan kemampuan terhadap
materi yang akan disajikan, dengan melakukan tanya jawab dan curah pendapat.
2. Penjelasan tentang tujuan materi pelatihan
Pembimbing menjelaskan topik materi dan pokok pembahasan setiap mata ajaran
kepada peserta.
3. Penyampaian materi
Pembimbing menyampaikan materi ajaran yang sesuai dengan pokok bahasan / sub
pokok bahasan yang telah ditentukan selama satu hari.
4. Diskusi dan demontrasi
Pembimbing memberikan panduan kepada peserta yang akan digunakan untuk
melakukan latihan simulasi pemasangan infus.

B. Penyampaian Materi
1. Ceramah tanya-jawab
2. Diskusi kelompok/seminar
3. Demontrasi
4. Praktik di ruang belajar
5. Ujian praktik

C. Tata Cara Ruang Kelas


1. Rancangan tempat duduk peserta dapat berbentuk haruf U atau tapal kuda, setengah
lingkaran, atau ruang kelas.
2. Pelatihan maximal diikuti oleh 40 orang peserta.
3. Dalam penugasan peserta dibagi dalam kelompok kecil atau penugasan perorangan.
D. Alat Bantu Pelatihan
1. LCD
2. Laptop / CD Room
3. Flipchart
4. White board
5. Spidol
6. Alat peraga pemasangan infus

E. Evaluasi

1. Pembimbing dapat mengetahui seberapa jauh penyerapan peserta terhadap materi


yang disampaikan
2. Penyelenggaraan dapat menerima saran dan kritikan dari peserta, tentang pelayanan
yang diberikan pihak penyelenggara pelatihan.
3. Evaluasi dapat dilakukan dengan angket yang berisi sejumlah daftar Pertanyaan.
4. Evaluasi teknis untuk mengetahui perkembangan proses belajar mengajar dalam
pelatihan ini dengan mengetahui hasil yang dicapai oleh peserta, aspek yang dinilai
adalah : test, diskusi kelompok, aktivitas peserta, serta hasil ujian praktik

F. Materi dan Bahan Pelatihan

Bahan pada modul ini berupa makalah / materi dari masing-masing pokok bahasan.
BAB III

PEMBIMBING DAN PENYELENGGARAAN

A. Pembicara dan topik bahasan :


Nama Pelatihan : Prosedur Pemasangan Infus
Pembicara :

1. Dr Anestesi
2. Dr Nena
3. Sr.

B. Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan “TEKHNIK PEMASANGAN INFUS”.
C. Tempat dan Waktu

Hari/Tanggal : Sabtu,

Waktu : 07.30 – 16.00 WIB

Tempat : Ruang Auditoreium Lantai 5

D. Materi Pelatihan.
Materi Pelatihan perawat sebagai berikut :
1. Anatomi pembuluh darah
2. Prosedur pemasangan infus
3. Prosedur pengambilan darah / AGD
4. Prosedur asisten tindakan khusus infus
5. Therapy cairan
6. Kewaspadaan Universal

E. Sasaran dan jumlah peserta


Sasaran Peserta Diklat
Kriteria peserta yaitu Semua Perawat dan Bidan RS Baros
Sasaran jumlah Peserta

Kuota∑
Kriteria Peserta
PESERTA

IGD 5

Poliklinik 6

VK/OK 4

WAKTU Intensive MATERI 4 Nama Instruktur


07.00 – 07.30 Registrasi peserta/ daftar ulang.
07.30 – 07.35 Perawatan LT
Pembukaan oleh3 MC 5

07.35 - 07. 40 Pembacaan Doa


Total 24
07.40 – 07.45 Safety Briefing
07.45 – 08.00 Menyanyikan lagu :

F. Susunan Acara Indonesia raya


08.00 – 08.10 Sambutan dari direktur RS. Baros
08.10 -08.30 Pre Test
Materi Pelatihan :
08.30- 10.10
 Tekhnik Pemasangan Infus
(100’)
10.10 – 10.25 Snack/ break

10.25 – 12.05  Anatomi Pembuluh Darah


(100’)  Prosedur Pemasangan Infus
 Prosedur Pengambilan Darah / AGD

12. 05 - 12.45 ISHOMA

12.45 – 16.15 Workshop :


G. Dana
(150’)  Prosedur Tindakan Asisten Khusus Infus
Perkiraan besarnya anggaran
 Therapy Cairan
 Kewaspadaan Universal

16.15 – 16. 45 Post test

16.45 – 16. 50 Pemberian Cinderamata untuk pembicara


16. 50 – 17.00 Penutupan
NO RENCANA PENGELUARAN JUMLAH
1. Honor pembicara dan Moderator
 Honor Pembicara I ( ) Rp.
1MP = 450.000 X 2 MP (450’/50) = Rp.
 Honor Pembicara II
()
1MP = 450.000 X 2 MP (150’/50) = Rp
 Honor Pembiacara III Rp.
2. Konsumsi
 Makan siang ( box )
1. Pembicara : 3 ( 3 x Rp. .) + air mineral botol
= Rp. Rp.
2. Peserta : 24 x Rp… = Rp.
3. Panitia : 6 x Rp… = Rp.
 Snack :
1. Peserta :
24 + Panitia 6 = 31 x 10.000 = Rp. Rp.
2. Pembicara :
3 (box) x = Rp….. + air mineral botol

3 Beli Alat Skill Station Rp.


TOTAL Rp.
BAB IV

PENUTUP

“Tekhnik Pemasangan Infus” ini adalah salah satu rintisan bidang pengembangan sumber
daya manusia RS Baros sebagai program kerja. Tujuan utamanya adalah memberikan
pemahaman dan pelatihan keterampilan dasar bagi Perawat dan Bidan sebagai standarisasi
nasional yang akan menunjang peran dan fungsinya sebagai perawat dan bidan di masing-
masing unit kerja dan sebagai wadah untuk menggali dan menimba ilmu. Dengan demikian
Perawat dan Bidan RS. Baros dapat menjadi mitra kerja yang handal dan dapat menjadikan
pedoman dalam menginterpretasikan Tehnik Pemasangan Infus dan penatalaksanaannya.

Anda mungkin juga menyukai