PEMERINTAH KOTA SURABAYA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MOROKREMBANGAN
Jl. Tambak Asri XIII / 7 Surabaya
Telp. 031 - 7493259

LAPORAN KEGIATAN
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN TENTANG
KEGAWATDARURATAN UNTUK DOKTER DAN PERAWAT DI
PUSKESMAS TANGGAL 10 MARET 2016

I. LATAR BELAKANG

Gawat darurat berasal dari bahasa Latin yaitu “Mergere” yang

diartikan sebagai mencelupkan, terjun, membanjiri, menguasai atau

mengubur. Menurut Miles dari Medical Council New Zealand,

kegawatdaruratan medis adalah keadaan tiba-tiba yang terjadi dan

membutuhkan perawatan segera untuk menyelamatkan nyawa atau mencegah

kecacatan atau rasa sakit pada pasien. Kegawatdaruratan medis merupakan

keadaan yang jarang terjadi di praktek dokter gigi, tetapi bisa saja terjadi pada

setiap waktu atau pada saat yang tidak terduga. Beberapa kasus

kegawatdaruratan terjadi pada pasien dewasa, namun ternyata dapat pula

terjadi pada pasien anak-anak.

Melakukan basic life support (BLS) merupakan tindakan paling

penting di bidang Kedokteran karena dapat menentukan prognosa perawatan

yang akan diberikan untuk keadaan kedaruratan medis. Tujuan BLS adalah

mencegah sirkulasi yang tidak adekuat atau masalah pada pernafasan (airway)

dan juga membantu sirkulasi dan respirasi pasien melalui CPR

(cardiopulmonary resuscitation). Pelatihan BLS sudah diajarkan di tingkat

sarjana kedokteran umum. Pelatihan dalam menangani kedaruratan medis

 dianggap sebagai bagian dasar pada kurikulum pendidikan kedokteran umum,

dengan mengajukan CPR sebagai pelatihan pertolongan pertama.

II. DASAR

1. Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia No 44 tahun 2009

tentang Rumah Sakit, pasal 1

2. Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia No 36 tahun 2009

tentang Kesehatan, pasal 32 dan pasal 58

III. TUJUAN

1. Untuk menambah pengetahuan dan keterampilan baik dokter umum dan

perawat di Puskesmas tentang kegawatdaruratan medik baik di tempat

kerja dalam hal ini Puskesmas Morokrembangan maupun di tempat

praktek.

2. Untuk bisa secara cepat dan tanggap bisa menangani masalah kedaruratan

medik yang terjadi di Puskesmas Morokrembangan bagi dokter dan

perawat.

IV. PELAKSANAAN DAN TEMPAT

1. Peserta

Peserta terdiri dari 30 peserta yang terdiri dari 29 orang adalah staf

Puskesmas Morokrembangan dan 1 orang adalah Narasumber.

2. Narasumber

Dr. Ainul Rofik.,Sp.An.KIC

3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Hari : Kamis

Tanggal : 10 Maret 2016

 Pukul : 13.00 WIB s/d Selesai

Tempat : Aula Puskesmas Morokrembangan

Jln. Tambak Asri Gang 13 No 7 Surabaya

4. Materi

 BLS (Basic Life Support)

 Praktek CPR (Cardio Pulmonary Resusitation)

5. Metode dan Proses

a. Ceramah

b. Tanya Jawab

c. Studi Kasus

6. Alat Bantu

Alat bantu yang digunakan antara lain :

a. Training Manikin

b. BVM (Bag & Valve Mask)

c. Tabung Oksigen

d. Oro Pharyngeal Tube

e. Naso Pharyngeal Tube

f. Face Mask

g. Suction Catheter

7. Alur Pelatihan

 Persiapan

a. Melakukan pengecekan alat bantu pelatihan yang disesuaikan

dengan metode pembelajaran

b. Memperkenalkan fasilitator/narasumber dengan membacakan

biodatanya
  Pelaksanaan

a. Membuat suasana belajar kondusif (keterlibatan aktif peserta,

suasana belajar yang saling menghormati, menghargai,

percaya, ada suasan penemuan diri, membenarkan adanya

perbedaan, keterbukaan boleh berbuat salah)

b. Mengendalikan waktu penyampaian materi

c. Mengamati materi/pokok bahasan yang disampaikan

narasumber disesuaikan dengan tujuan pelatihan

d. Mengamati kesesuain metode dengan tujuan pelatihan yang

digunakan narasumber

e. Mengamati penggunaan alat bantu oleh Narasumber

f. Memandu refleksi peserta

g. Mengamati dan memberi motivasi peserta (pada saat tatap

muka, pada saat diskusi, pada saat praktek)

h. Memberikan kesempatan konsultasi bagi peserta yang

memerlukan

 Tahap Evaluasi

Melakukan evaluasi terhadap peserta dan Narasumber pada saat

berlangsungnya Pelatihan

V. PROSES PEMBELAJARAN

1. Pencapaian Tujuan

 Kompetensi Tenaga Kesehatan

a. Memotivasi para peserta saat pelaksanaan pelatihan

b. Memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang :

 Airway Management yaitu membebaskan jalan nafas dari

sumbatan
  Diagnosis dan Understanding of Breathing Emergencies yaitu

udara harus dibawa masuk kedalam paru

 Diagnosis dan Understanding of Circulation Emergencies

 Diagnosis dan Understanding Neurologic Emergencies

(coma,High ICP) yaitu menilai kesadaran dengan cepat.

2. Jalannya Proses Pembelajaran

a. Acara Pembukaan

Acara Pembukaan dimulai pukul 12.45 – 13.00

Acara Pembukaan disusun sebagai berikut :

 Pembukaan oleh pembawa acara

 Dilanjutkan dengan Sambutan oleh Kepala Puskesmas

Morokrembangan dan sekaligus pembukaan pelatihan secara resmi

b. Pemberian Materi

Pemberian materi dimulai pukul 13.00 – 14.45

Materi : BLS (Basic Life Support) dilanjutkan dengan Praktek CPR

(Cardio Pulmonary Resusitation

c. Partisipasi Peserta

Keterlibatan peserta dalam pelatihan ini seperti pembelajaran curah

pendapat, peserta dilibatkan untuk menyampaikan pengalaman selama

bertugas atau menjadi petugas kesehatan di masyarakat

d. Proses Belajar Mengajar

Peserta dilibatkan secara aktif untuk menyampaikan pengalaman yang

terjadi secara langsung baik di lingkungan tempat kerja, praktek

pribadi maupun di lingkungan masyarakat luas

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan :

a. Pelatihan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana dan berjalan dengan

lancar yang diikuti oleh 29 orang staf Puskesmas Morokrembangan

beserta 1 Narasumber

b. Terdapat beberapa masalah kecil pada proses pelatihan, namun masih bisa

diatasi oleh panitia

Saran :

a. Tetap dilakukan pengecekan terhadap kesiapan dokumen yang harus

disiapkan sebelum acara dimulai

b. Dilakukan rapat intensif tentang pembagian tugas panitia sebelum acara

dimulai

c. Melakukan koordinasi ulang 1 hari sebelum pelaksanaan pelatihan dengan

Narasumber.

VII. PENUTUP

Demikian laporan ini kami buat, dengan harapan dapat digunakan dan

dipertanggungjawabkan sebagaimana mestinya

Surabaya, 10 Maret 2016

Yang membuat Laporan

dr. Fitriah Wahyuningsih

Penata Tk I
NIP 19731025 200604 2 014