DINAS KESEHATAN
PPK BLUD PELAYANAN KESEHATAN KECAMATAN MARGAASIH
Jalan Rancamalang RT RW
MARGAASIH
Telp. (022) 7810060
NOMOR 800/295/SK/UPTD/2017
TENTANG
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di : Margaasih,
pada tanggal : April 2017
KEPALA UPTD
YANKES KECAMATAN MARGAASIH
A. PENDAFTARAN PASIEN
1. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas.
4. Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan dua cara dari cara
identifikasi sebagai berikut: nama pasien, tanggal lahir pasien, alamat/tempat
tinggal, dan nomor rekam medis.
5. Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia, dan informasi lain yang
dibutuhkan masyarakat yang meliputi: tarif, jenis pelayanan, dan informasi
tentang kerjasama dengan fasilitas kesehatan yang lain harus dapat disediakan
di tempat pendaftaran.
11. Obat anti hipertensi bagi pasien hipertensi di Poli Penyakit Umum (diberikan
selama 5 hari sampai 1minggu, dan dianjurkan untuk kontrol lanjutan ke Poli
setelah obat tersebut habis.
12. Anestesi lokal dan sedasi harus dilakukan oleh Dokter umum dan/atau Dokter
gigi yang bekerja di Puskesmas MARGAASIH yang memiliki surat izin praktek.
16. Kendala fisik, bahasa, dan budaya serta penghalang lain wajib diidentifikasi
dan ditindak lanjuti
2. Kajian awal meliputi kajian medis, kajian keperawatan, kajian kebidanan, dan
kajian lain oleh tenaga profesi kesehatan sesuai dengan kebutuhan.
10. Jika dilakukan pelayanan secara tim, tim kesehatan antar profesi harus
tersedia.
11. Pendelegasian wewenang baik dalam kajian maupun keputusan layanan harus
dilakukan melalui proses pendelegasian wewenang.
12. Pendelegasian wewenang jika tidak tersedia tenaga kesehatan yang memenuhi
persyaratan dilaksanakan dengan melimpahkan tugas kepada tenaga
keselahatan lain yang memiliki kompetensi dan/atau pengalaman berdasarkan
pelatihan yang sesuai dengan tugas yang harus dijalankan.
17. Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keamanan pasien dan
petugas.
18. Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu oleh prosedur klinis yang
dibakukan.
19. Jika dibutuhkan rencana layanan terpadu, maka kajian awal, rencana layanan,
dan pelaksanaan layanan disusun secara kolaboratif dalam tim layanan yang
terpadu.
20. Rencana layanan disusun untuk tiap pasien, dan melibatkan pasien.
23. Risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan harus diidentifikasi.
24. Efek samping dan risiko pelaksanaan layanan dan pengobatan harus
diinformasikan kepada pasien.
C. PELAKSANAAN LAYANAN
1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan klinis.
9. Dokter wajib menulis rekam medis pasien yang diperiksanya secara lengkap,
termasuk jika dilakukan perubahan rencana layanan.
10. Isi rekam medis terdiri dari anamnesa, pemeriksaan fisik, diagnosa dan terapi
(termasuk semua pemeriksaan penunjang diagnostik tindakan dan pengobatan
yang diberikan pada pasien).
11. Dokter dan/atau perawat lain yang memasukkan data rekam medis pasien ke
dalam Sistem Informasi Kesehatan dan Register wajib memberitahu dokter yang
bersangkutan, apabila dalam pengisian terjadi pengulangan yang tidak perlu
dalam pemberian obat maupun pemeriksaan fisik yang tidak sesuai penyakit
yang di derita oleh pasien.
15. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi, dan ditindak lanjuti.
18. Kasus-kasus berisiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur pelayanan
kasus berisiko tinggi.
1. Infus RL 500 ml
2. MgSO4
3. Glukosa 5%
4. NaCl
5. Efineprin
6. Oksitosin
22. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indikator yang
jelas.
23. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian layanan.
27. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dipandu dengan prosedur baku.
28. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh petugas yang
kompeten.
30. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi dan pembedahan.
32. Pasien, dokter, perawat, dan petugas kesehatan yang lain bekerja sama untuk
memantau pasien yang mendapat obat, guna mengevaluasi efek pengobatan
terhadap gejala pasien atau penyakitnya dan untuk mengevaluasi pasien
terhadap Kejadian yang Tidak DIharapkan (KTD).
5. Pengaksesan rekam medis merupakan hak pasien pemilik isi rekam medis,
petugas medis, petugas penilai rekam medis, serta pihak-pihak dengan
keperluan tertentu yang telah mendapat persetujuan dari Kepala Puskesmas
MARGAASIH.
6. Rekam medis pasien hanya dapat di akses oleh petugas untuk keperluan
informasi sebagai berikut :
a. Kepentingan kesehatan pasien;
b. Memenuhi permintaan aparatur penegak hokum dalam rangka penegakan
hukum atas perintah pengadilan;
c. Permintaan dan/atau persetujuan pasien sendiri;
d. Permintaan institusi/lembaga berdasarkan ketentuan perundang-
undangan; dan
e. Kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit medis, sepanjang tidak
menyebutkan identitas pasien.
7. Pengaksesan atau peminjaman rekam medis baik oleh pihak internal maupun
pihak eksternal wajib melalui persetujuan Kepala Puskesmas yang
didelegasikan kepada Kepala Satuan Pelaksana Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP).
8. Rekam medis pasien diberikan kode berupa beberapa digit angkat sesuai
dengan tahun pasien mendaftar dan dikelompokkan berdasarkan kepala
keluargadalam bentuk family folder sesuai dengan Kartu Keluarga pasien.
E. RENCANA RUJUKAN
1. Pelayanan terpadu Puskesmas dilakukan dengan menggunakan sistem rujukan
internal.
4. Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindak lanjuti oleh dokter yang
menangani.
11. Untuk kasus-kasus rujukan tertentu, seperti kasus penyakit dengan pre
Eklamsi berat, DBD, Diabetes, Hipertensi, harus: (Terlampir pedoman rujukan
dengan kasus tertentu):
a. Rujukan dengan kasus PEB: sebelum dirujuk ke fasilitas lain, maka pasien
memiliki salah satu gejala dari pre eklamsia berat, seperti Tekanan darah
yang tinggi, Proteinuria 500 gr/24 jam atau 2+ dipstik maupun Edema,
pandangan kabur, nyeri di epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas
abdomen, sianosis, adanya pertumbuhan janin yang terhambat. Tidak perlu
dirujuk jika pasien tidak memiliki salah satu gejala dari Pre-Eklamsia Berat.
b. Rujukan dengan kasus Diabetes Melitus tipe 2: Pada pasien yang
terdiagnosis diabetes tipe 2 baru, puskesmas dapat merujuk ke dokter
spesialis di rumah sakit untuk menentukan apakah terdapat komplikasi dari
penyakit tersebut, untuk nantinya mendapat rujukan balik beserta terapi
yang dapat diberikan di puskesmas. Setelah menjalani terapi selama 2-3
bulan, pasien baru dapat dirujuk kembali apabila target gula darah tidak
tercapai dengan 2 obat dan diet yang sehat. Namun bila pasien
menunjukkan penyakit lain seperti seperti KAD, nefropati, neuropati,
retinopati, cardiomyopati atau DM tipe 1 atau 2 dengan insulin dependent
atau Diabetes Gestasional pasien dapat dirujuk ke rumah sakit
c. Rujukan dengan kasus Diabetes Melitus: Sebelum dirujuk pada fasilitas
kesehatan lain, maka pasien haruslah memenuhi kriteria untuk dirujuk
seperti adanya kerusakan target organ atau komplikasi dari diabetes seperti
KAD, nefropati, neuropati, retinopati, cardiomyopati atau DM tipe 1 atau 2
dengan insulin dependent atau Diabetes Gestasional. DM tipe 2 tanpa
komplikasi dapat dirujuk apabila setelah pemberian 2 obat dan diet sehat
pasien tidak mengalami perbaikan selama 2-3 bulan.
d. Rujukan dengan kasus Hipertensi: Sebelum dirujuk pada fasilitas kesehatan
lain, maka pasien haruslah memenuhi kriteria seperti pasien memiliki
hipertensi non esensial atau pasien tidak mencapai target tekanan darah
setelah 2-3 bulan pengobatan. Pada kondisi hipertensi non esensial
dilakukan rujukan ke dokter spesialis untuk dilakukan evaluasi dan
pengobatan terlebih dahulu. Jika pasien dalam kondisi stabil dan dapat
ditangani di Puskesmas, maka rumah sakit melakukan rujukan balik ke
Puskesmas
Ditetapkan di : MARGAASIH,
pada tanggal : 31 Maret 2016
KEPALA UPTD
YANKES KECAMATAN MARGAASIH
dr. Hj.Haswidya
NIP. 19700105 200212 2 004
1. Dokter dan dokter gigi yang telah memiliki SIP berwenang untuk menyelenggarakan
praktik kedokteran yang meliputi :
a. Mewawancarai pasien
b. Memeriksa fisik dan mental pasien
c. Menentukan pemeriksaan penunjang
d. Menegakkan diagnosa
e. Menentukan penatalaksanaan dan pengobatan pasien
f. Melakukan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi
g. Menulis resep obat dan alat kesehatan
h. Menerbitkan surat keterangan dokter atau dokter gigi
i. Memberikan pertolongan pada keadaan darurat guna penyelamatan nyawa,
dokter atau dokter gigi dapat melakukan tindakan kedokteran atau kedokteran
gigi diluar kewenangan klinisnya sesuai dengan kebutuhan medis.
Ditetapkan di : MARGAASIH
pada tanggal : 31 Maret 2016
KEPALA UPTD
YANKES KECAMATAN MARGAASIH
dr. Hj.Haswidya
NIP. 19700105 200212 2 004