PELAYANAN GIZI
TAHUN 2022
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PAGELARAN
Jl. Raya Pagelaran No. 18 Telp. (0263) 2361093 Cianjur (43266)
Email :rsudpagelaran@gmail.comWebsite : www.rsudpagelaran.cianjurkab.go.id
TENTANG
1
Kesehatan;
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
5. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2016 tentang
Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 715 tahun 2003
tentang Persyaratan Hygine Sanitasi Jasaboga
8. Keputusan menteri kesehatan Nomor 374 Tahun 2007
tentang Standar Profesi Gizi
MEMUTUSKAN :
2
Ditetapkan di Cianjur
Pada Tanggal 03 Januari 2022
DIREKTUR RSUD PAGELARAN
3
DAFTAR ISI
KEPUTUSAN DIREKTUR............................................................................................1
DAFTAR ISI................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................5
BAB II RUANG LINGKUP............................................................................................6
1. Pasien Rawat Inap.....................................................................................................................6
2. Pasien Rawat Jalan...................................................................................................................7
BAB III TATA LAKSANA.............................................................................................8
1. Skrining Gizi................................................................................................................................8
2. Proses Asuhan Gizi Terstandart (PAGT).............................................................................8
a. Assasment................................................................................................................................9
b. Diagnosis Gizi.......................................................................................................................10
c. Intervensi Gizi.......................................................................................................................10
d. Monitoring dan Evaluasi Gizi...........................................................................................11
3. Kriteria Penentuan Resiko Malnutrisi...............................................................................12
a. Untuk Pasien Dewasa.........................................................................................................12
b. Untuk Pasien Anak.............................................................................................................15
BAB IV PENUTUP.....................................................................................................17
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
BAB II
RUANG LINGKUP
1. Pasien Rawat Inap
Proses Asuhan Gizi Terstandar dilakukan pada pasien yang beresiko
kurang gizi, sudah mengalami kurang gizi dan atau kondisi khusus dengan
penyakit tertentu. Berikut merupakan proses asuhan gizi bagi pasien rawat
inap :
Gambar 1.1
Proses Asuhan Gizi di Rumah Sakit bagi Pasien Rawat Inap
6
2. Pasien Rawat Jalan
Pelayanan Gizi Rawat Jalan merupakan proses kegiatan asuhan gizi
mulai dari Assasment/Pelayanan, Pemberian Diagnosa, Intervensi Gizi dan
Monoting Evaluasi kepada pasien rawat jalan. Asuhan gizi rawat jalan pada
umumnya disebut kegiatan konseling gizi atau edukasi gizi. Berikut
merupakan
mekanisme
pelayanan
gizi bagi pasien
rawat jalan :
Gambar 1.2
Proses Asuhan Gizi di Rumah Sakit bagi Pasien Rawat Jalan
7
BAB III
TATA LAKSANA
Ahli gizi mendapat informasi mengenai adanya pasien baru dengan
resiko nutrisi. Ahli gizi mengunjungi semua pasien baru dan melakukan
anamnesa terkait gizi pada pasien berisiko nutrisi. Dengan langkah sebagai
berikut :
1. Skrining Gizi
Ahli Gizi melakukan pelayanan gizi diawali dengan Skrining Gizi yang
bertujuan untuk mengidentifikasi pasien yang beresiko, tidak beresiko
malnutrisi atau kondisi khusus. Kondisi khusus yang dimaksud pasien
dengan (kelainan metabolic, hemodialisa, anak, geriatric, kanker dengan
kemoterapi/radiasi, luka bakar, sakit kritis dan sebagainya).
Metode Skrining Gizi yang biasa digunakan untuk pasien dewasa antara
lain :
a. Malnutrition Screening Tools (MST)
b. Malnutrition Universal Screening Tools (MUST)
c. Nuturition Risk Screening (NRS) 2002
Metode Skrining Gizi yang biasa digunakan untuk pasien anak usia 1-
18 tahun antara lain :
a. Strong Kids
b. Paediatric Yorkhill Malnutrition Score (PYMS)
c. Screening Tool for Assasment of Malnutrition (STAMP)
8
Proses Asuhan Gizi Terstandart dilakukan pada pasien yang beresiko
kurang gizi, sudah mengalami kurang gizi dan atau kondisi khusus dengan
penyakit tertentu. Asuhan Gizi Terstandart menggunakan format ADIME
(Assasment, Diagnosa, Intervensi, Monitoring dan Evaluasi). Berikut
merupakan langkah-langkah Proses Asuhan Gizi Terstandart :
a. Assasment
1. Riwayat Gizi
Assasment riwayat gizi adalah mengumpulkan dan mengkaji
data yang meliputi asupan makan termasuk komposisi, pola
makan, diit saat ini. Kepedulian pasien terhadap gizi dan
kesehatan, aktifitas fisik dan olah raga dan ketersediaan makanan
di lingkungan klien dan data yang lain terkait kualitas maupun
kwantitas dengan metode Recall 24 Jam dibantu dengan food
model.
2. Data Antropometri
Antropometri merupakan pemeriksaan fisik pada individu, data
dapat dilakukan dengan cara mengukur Berat Badan (BB), Tinggi
Badan (TB), Tinggi Lutut (TL) jika tidak dapat dilakukan pengukuran
dengan cara berdiri, Lingkar Lengan Atas (LiLa), Tebal Lipatan Kulit
(skinfold), Lingkar Kepala, Lingkar Dada, Lingkar Pinggang, Lingkar
Pinggul.
3. Data Biokima
Data biokimia meliputi pemeriksaan laboratorium,
pemerikasaan yang berkaitan dengan status gizi, status metabolik,
dan gambaran fungsi organ yang berpengaruh terhadap timbulnya
masalah gizi.
4. Pemeriksaan Fisik Klinis
9
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mendeteksi adanya
kelainan klinis berkaitan dengan gangguan gizi atau dapat
menimbulkan masalah gizi, misal (edema, asites, kondisi gigi geligi,
massa otot yang hilang, lemak tubuh yang menumpuk dll)
5. Riwayat Personal
Data Riwayat Personal meliputi riwayat obat-obatan atau
suplemen yang sering dikonsumsi, social budaya, riwayat penyakit
dan data umum pasien.
b. Diagnosis Gizi
Pada langkah ini adalah mencari pola dan hubungan antar data
yang terkumpul dan kemungkinan penyebabnya. Penulisan diagnosa
gizi terstruktur dengan konsep PES (Problem, Etiologi,
Signs/Symptoms). Diagnosis Gizi terbagi menjadi tiga domain, antara
lain :
1. Domain Asupan
Merupakan masalah actual yang berhubungan dengan asupan
energy, zat gizi, cairan, substansi bioaktif dari makanan baik
enteral atau parenteral.
2. Domain Klinis
Merupakan masalah gizi yang berkaitan dengan kondisi medis,
fisik/fungsi organ.
3. Domain Perilaku/Lingkungan
Merupakan masalah gizi yang berkaitan dengan pengetahuan,
perilaku/kepercayaan, lingkungan fisik dan akses serta keamanan
pangan.
c. Intervensi Gizi
Terdapat dua komponen intervensi gizi yaitu:
1. Perencanaan Intervensi
10
a. Penetapan Tujuan Intervensi
b. Preskripsi Diet
1) Perhitungan Kebutuhan Gizi berdasarkan golongan usia
pasien
2) Jenis Diet
3) Modifikasi Diet
4) Jadwal Pemberian Diet
5) Jalur Makan
2. Implementasi Intervensi
Implementasi yang diberikan harus jelas “apa, dimana, kapan dan
bagaimana” intervensi itu dilakukan. Diperlukan adanya
dokumentasi. Intervensi yang diberikan terdapat 4 domain
(pemberian makanan/zat gizi, edukasi gizi, konseling gizi dan
koordinasi pelayanan gizi).
11
3. Evaluasi Hasil
Berdasarkan ketiga tahapan kegiatan diatas akan didapatkan 4
jenis hasil, yaitu :
a) Dampak perilaku dan lingkungan terkait gizi (tingkat
pemahaman, perilaku, akses dan kemampuan yang berpengaruh
pada asupan makan dan zat gizi).
b) Dampak asupan makanan dan zat gizi dari berbagai sumber
(makanan, minuman, suplemen, melallui rute
enteral/parenteral).
c) Dampak terhadap tanda dan gejala fisik terkait gizi yaitu
pengukuran terkait dengan antropometri, biokimia dan
pemeriksaan fisik/klinis.
d) Dampak terhadap pasien yang diberikan pada kualitas hidupnya
4. Pencatatan dan Pelaporan
Kegiatan ini merupakan bentuk pengawasan dan pengendalian
mutu pelayanan dan komunikasi. Bisa dengan cara SOAP
(Subjective Objective Assasment Planning) atau ADIME (Assasment
Diagnosa Intervensi Monitoring dan Evaluasi).
12
a. Untuk Pasien Dewasa
1.
Skrining Gizi Awal dengan Malnutrition Screening Tools (MST) bagi
Perawat
13
2. Skrining Gizi Lanjutan bagi Ahli Gizi
3. Untuk menentukan Status Gizi Dewasa Usia >17 Tahun dengan
menghitung Indeks Masa Tubuh (IMT)
BB
IMT =
TB ( m) 2
14
<17.0 Kurus Kurang Berat Badan Berat
15
4. Formulir Asuhan Gizi
16
b. Untuk
Pasien
Anak
1. S
k
ri
ni
n
g
BB anak−BB median
Jika BB anak > median =
nilai BB pada ( +1 SD ) −BB median
17
Kategori hasil z-score menurut WHO :
18
BAB IV
PENUTUP
19