Anda di halaman 1dari 1

SKRINING DAN PENGKAJIAN GIZI PADA PASIEN

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


008/X/PP/2022 1 1/1

RS BHAYANGKARA
PADANG
Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :
05-10-2022 KARUMKIT BHAYANGKARA PADAN

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Andrean Lesmana, M.Ked(Paru), Sp.P


KOMISARIS POLISI NRP 80081452
Suatu kegiatan pelayanan gizi di puskesmas perawatan untuk memenuhi kebutuhan
gizi pasien , untuk keperluan metabolisme tubuh, peningkatan kesehatan, maupun
PENGERTIAN
mengoreksi kelainan metabolisme, dalam rangka upaya preventif, kuratif,
rehabilitatif dan promotif
1. Meningkatkan kesehatan pasien
TUJUAN 2. Pasien rawat mendapatkan konsultasi mengenai makanan yang dianjurkan
dan tidak dianjurkan untuk penyakit yang diderita
1. UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. UU RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Kepmenkes RI No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal RS
4. Kepmenkes RI No. 856/Menkes/SK/IX/2009 tentang Standar Unit Rawat Inap Dan
Rawat Jalan RS
5. Peraturan Menkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis
KEBIJAKAN
6. UU RI No. 29/2004 tentang Praktik Kedokteran
7. SK Kepala Rumah Sakit RS Bhayangkara Padang Nomor Kep/001/X/2022 tentang
Kebijakan Asesmen PasienDepKes RI, 2006, Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2014
tentang Pedoman Gizi Seimbang.
9. Permenkes No. 01Menkes/I/2016 tentang penyelenggaraan makanan

1. Melakukan skrining gizi oleh perawat ruangan dan menetapkan order diet awal
oleh dokter. Tujuan skrining adalah untuk identifikasi pasien/klien yang beresiko
atau tidak beresiko malnutrisi.
2. Skrining dilakukan 1 x 24 jam setelah pasien masuk.
3. Jika hasil skrining gizi menunjukan pasien beresiko malnutrisi, maka dilanjutkan
dengan langkah2/ Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT) oleh Dietisien.
4. Jika hasil skrining gizi menunjukan pasien tidak beresiko
malnutrisi/status gizi baik, dilakukan skrining ulang setelah 1 minggu.
5. Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT), langkah-langkahnya :
6. Dietisien melakukan Assesment / pengkajian gizi :
1) Melakukan anamnesis riwayat gizi, riwayat personal, riwayat obat-obatan
atau suplemen yang sering dikonsumsi, riwayat penyakit, sosial budaya dan
data umum pasien.
PROSEDUR 2) Mengumpulkan data biokimia pasien berupa hasil pemeriksaan
laboratorium.
3) Melakukan pengukuran antropometri : BB, TB, LILA, IMT , pada saat pasien
masuk dan dilakukan secara periodik, minimal setiap 7 hari.
4) Melakukan pemeriksaan fisik/klinis.
7. Dietisien membuat diagnosis gizi,
8. Dietisien melakukan intervensi gizi, meliputi :
1) Melakukan perhitungan kebutuhan gizi
2) Menentukan jenis diet dan modifikasi diet
3) Menetapkan jadwal pemberian diet dan cara pemberian makan.
4) Melakukan edukasi gizi dan konseling gizi.
5) Melakukan koordinasi pelayanan gizi.
9. Dietisien melakukan Monitoring dan Evaluasi
10. Dietisien melakukan Pencatatan dan Pelaporan

1. Unit Rawat Inap


UNIT TERKAIT 2. Unit Rawat Jalan
3. Unit Gawat Darurat
4. Unit ICU

Anda mungkin juga menyukai