Anda di halaman 1dari 3

ASUHAN GIZI RAWAT INAP

No. Dokumen : 440/27. /PKMCAR/2017


SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : Februari 2017
Halaman : 1/3
Ditetapkan Oleh
Kepala UPT Puskesmas
Caringin
UPT
PUSKESMAS
CARINGIN

drg. Tjetjep Surjana


NIP. 196104121990031004

Asuhan Gizi Rawat Inap adalah Serangkaian proses kegiatan asuhan gizi
1. PENGERTIAN yang berkesinambungan dimulai dari Assesment/ pengkajian, pemberian
diagnosis, intervensi gizi meliputi perencanaan, penyediaan makanan,
penyuluhan/edukasi dan konseling gizi serta monitoring dan evaluasi gizi.

Memberikan pelayanan gizi kepada pasien rawat inap agar memperoleh


2. TUJUAN asupan makanan yang sesuai kondisi kesehatannya dalam upaya
mempercepat proses penyembuhan, mempertahankan dan meningkatkan
status gizi

Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.445/27. /PKMCAR/2017 Tentang


3. KEBIJAKAN layanan klinis yang menjamin kesinambungan layanan
Buku Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS), Kemenkes RI tahun
4. REFERENSI 2013

1. Melakukan skrining gizi oleh perawat ruangan dan menetapkan order


5. PROSEDUR
diet awal oleh dokter. Tujuan skrining adalah untuk identifikasi
pasien/klien yang beresiko / tidak beresiko malnutrisi.
2. Skrining dilakukan 1 x 24 jam setelah pasien masuk.
3. Jika hasil skrining gizi menunjukan pasien beresiko malnutrisi, maka
dilanjutkan dengan langkah2/ Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)
oleh Dietisien.
4. Jika hasil skrining gizi menunjukan pasien tidak beresiko
malnutrisi/status gizi baik, dilakukan skrining ulang setelah 1 minggu.
Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT), langkah-langkahnya :
1. Dietisien melakukan Assesment / pengkajian gizi :
 Melakukan anamnesis riwayat gizi, riwayat personal, riwayat
obat-obatan atau suplemen yang sering dikonsumsi, riwayat
penyakit, sosial budaya dan data umum pasien.
 Mengumpulkan data biokimia pasien berupa hasil pemeriksaan
laboratorium.
 Melakukan pengukuran antropometri : BB, TB, LILA, IMT ,
pada saat pasien masuk dan dilakukan secara periodik, minimal
setiap 7 hari.
 Melakukan pemeriksaan fisik/klinis.
2. Dietisien membuat diagnosis gizi, dengan format PES
3. Dietisien melakukan intervensi gizi, meliputi :
 Melakukan perhitungan kebutuhan gizi
 Menentukan jenis diet dan modifikasi diet
 Menetapkan jadwal pemberian diet dan cara pemberian makan.
 Melakukan edukasi gizi dan konseling gizi.
 Melakukan koordinasi pelayanan gizi.
4. Dietisien melakukan Monitoring dan Evaluasi
5. Dietisien melakukan Pencatatan dan Pelaporan.

6. BAGAN ALIR
Rawat Inap

Tidak beresiko Skrining ulang periodik

Beresiko

Assesmen Gizi

Penentuan Diagnosis Gizi

Pemberian Diet
Intervensi Gizi

Edukasi dan Konseling Gizi


Monitoring & Evaluasi Gizi

7. DOKUMEN Dokumen pencatatan status gizi pasien


TERKAIT Laporan Gizi
8. UNIT TERKAIT Unit Gizi

Anda mungkin juga menyukai