005/X/PP/2022 1 1/1 RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PADANG Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh : KARUMKIT BHAYANGKARA PADANG 25-10-2022
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
dr. Andrean Lesmana, M.Ked(Paru), Sp.P
KOMISARIS POLISI NRP 80081452 Asesmen awal medis gawat darurat adalah pengidentifikasian kebutuhan dan PENGERTIAN jenis pelayanan pasien gawat darurat 1. Memperoleh Informasi untuk memilih prosedur yang tetap dan waktu yang optimal 2. Mendapat informasi untuk melaksanakan prosedur dengan a,am TUJUAN 3. Dokumentasikan infromasi asesmen yang digunakan untuk mengembangkan dan mendukung tindak invasive yang direncanakan 4. Menginterprestasikan temuan dalam monitoring pasien 1. UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 2. UU RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit 3. Kepmenkes RI No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal RS 4. Kepmenkes RI No. 856/Menkes/SK/IX/2009 tentang Standar Instalasi Rawat KEBIJAKAN Inap Dan Rawat Jalan RS 5. Peraturan Menkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis 6. UU RI No. 29/2004 tentang Praktik Kedokteran 7. SK Kepala Rumah Sakit RS Bhayangkara Padang Nomor Kep/001/X/2022 tentang Kebijakan Asesmen Pasien 1. Lakukan asesmen awal medis IGD dalam waktu kurang dari 5 menit setelah pasien tiba di IGD. 2. Isi data, tanggal dan jam asesmen. 3. Tetapkan kategori TRIAGE dan kategori trauma. 4. lakukan anamnesis terhadap pasien antara lain keluhan utama, riwayat keluhan, riwayat penyakit dan pengobatan. 5. Laksanakan pemeriksaan Primer, Sekunder, Exposure dan pemeriksaan lainnya sesuai yang ada pada form rekam medik. 6. Lakukan pemeriksaan penunjang bila diperlukan. 7. Tetapkan diagnosis, rencana penatalaksanaan (pengobatan dan tindakan), meminta persetujuan tindakan bila diperlukan (informed concent). 8. Tetapkan kondisi pasien saat keluar dari IGD serta tindak lanjut. 9. Jika pasien rawat jalan, berikan edukasi kepada pasien dan keluaganya sebelum pulang. PROSEDUR 10. Jika pasien dirujuk lengkapi form rujukan atau sisrute 11. Jika pasien membutuhkan tindakan untuk segera operasi, maka dokter jaga IGD segera menghubungi dokter DPJP- nya dan harus ada catatan ringkas dan diagnosis pra operasi dalam formulir catatan perkembangan pasien terintegrasi. 12. Laporkan ke bagian kamar operasi untuk persiapan operasi. 13. Dokumentasikan semua hasil temuan/ observasi klinis dalam rekam medis, dicantumkan tanggal dan waktu pemeriksaan serta ditandatangani oleh dokter pemeriksa. 14. Jika pasien opname, lakukan serah terima pasien secara tertulis dari IGD ke rawat inap/ ICU atau kamar operasi, tanda tangan dan nama jelas yang melaksanakan serah terima 15. Dokumentasikan hasil asesmen pada catatan rekam medis. Pencatatan dan dokumentasi tentang penulisan DPJP oleh dokter yang melakukan asesmen. UNIT TERKAIT Unit Gawat Darurat Unit Rawat Inap