Anda di halaman 1dari 4

PENANGANAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

KARENA OBAT (IKP)


LOGO
PEMDA
No.Dokumen : C/VIII/SOP/AKRED/
2019/699
SOP No. Revisi : 0
Tgl Terbit : 03 JANUARI 2019
Halaman : 1/2

PUSKESMAS SYAMJULAS
NIP. 19800719
KAMPAR KIRI 200701 1 001

1. Pengertian Penanganan Insiden Keselamatan Pasien karena Obat adalah


suatu proses kegiatan pemantauan setiap respon yang terjadi
terhadap terapi yang diberikan kepada pasien dari terendah yang
terendah yang berpotensi menyebabkan cidera sampai kepada
kejadian yang tidak diharapkan terjadi kepada pasien tersebut
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan
insiden keselamatan pasien
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kampar Kiri Nomor:
440/PKM-KK/2019/113 Tentang Kebijakan Pelayan Obat
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 Tentang Puskesmas
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73
Tahun 2016 Tentang Standar Kefarmasian Di Apotek.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74
Tahun 2016 Tentang Standar Kefarmasian Di Puskesmas.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2017 Tentang Apotek.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52
Tahun 2018 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
7. Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan
Kesehatan di Puskesmas, Direktorat Jenderal Pelayanan
Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Depkes RI Jakarta, 2003
8. Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama, Kementerian Kesehatan R.I.
2017
1/3
5. Langkah- A. Kesalahan IKP (Insiden Keselamatan Pasien) dapat terjadi
langkah pada :
1. Diagnostik : kesalahan atau keterlambatan diagnosis
2. Treatment : kesalahan pada operasi, prosedur atau tes,
pelaksanaan terapi
3. Preventive : tidak memberikan terapi profilaktif, monitoring
atau follow up yang tidak sesuai pada suatu pengobatan
4. Other : gagal melakukan komunikasi, gagal alat atau
sistem lain

B. Langkah penanganan IKP


1. Petugas puskesmas yang melihat terjadinya IKP terutama
dapat melaporkan kepada PMKP
2. Laporan dibuat secara tertulis dengan menggunakan formulir
yang tersedia atau dapat membuat laporan di PMKP
(Perbaikan Mutu dan Keselamatan Pasien) Pasien paling
lambat 2 x 24 jam
3. Laporan meliputi dari yang terendah sampai yang tidak
diharapkan : KPC (Kejadian Potensi cedera), KNC (Kejadian
Nyaris Cedera), KTC (Kejadian Tidak Cedera) dan KTD
(Kejadian Tidak Diharapkan)
4. Laporan saat kejadian untuk pencegahan cedera atau
pertolongan segera secara langsung memberitahukan ke
dokter penanggung jawab pelayanan.
5. Petugas (Dokter) penanggung jawab pelayanan memberikan
tindakan medis dan observasi sesuai kondisi
6. Kepala puskesmas dan Tim PMKP mengadakan analisi
penyebab dan tindak lanjut penanganan
7. Sosialisasi tindak lanjut dan pelaksanaannya pada rapat rutin
puskesmas
8. Laporan tidak boleh difotokopi dan hanya diarsipkan oleh Tim
PMKP. Laporan tidak boleh disimpan di file ruangan
perawatan atau di status pasien
9. Contoh hal yang perlu dilaporkan : salah diagnosa dan
berakibat buruk bagi pasien, kejadian yang terkait dengan
pembedahan, kejadian yang terkait pengobatan dan prosedur,
kejadian yang terkait dengan darah, kejadian yang terkait
dengan IV, follow up yang tidak memadai, pasien jatuh, benda
asing yang tertinggal di tubuh pasien, lain – lain kejadian yang
berakibat pasien cedera.

2/3
5. Bagan Alir
Mengumpulkan laporan
kejadian (KPC,KNC, KTC
dan KTD)

TIM PMKP menganalisi Penyebab


(KPC,KNC, KTC dan KTD)

Memberikan tindakan medis

Membuat laporan dan di arsipkan


(dokumentasikan)

6. Unit terkait Petugas obat/Apotek


Kepala Puskesmas
Tim PMKP
Dokter

3/3
7. Rekaman historis perubahan

No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


1. Nama Kepala Syamjulas, SKM 03/Januari/2019
Puskesmas
2. Tulisan Arial 03/Januari/2019

4/3

Anda mungkin juga menyukai