Anda di halaman 1dari 11

TATA CARA / PROSEDUR

PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN ( IKP )


No. Dokumen No Revisi Halaman

SPO-SKP/005/RSPI/2016 00 1 dari 11
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
Stndar prosedur Direktur
operasional

01/01/2016 Drg.HayatiPurwaningrum

PENGERTIAN Insiden Keselamatan Pasien ( IKP ) adalah setiap kejadian yang tidak
disengaja dan tidak diharapkan yang dapat mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien.
Kesalahan yang mengakibatkan IKP dapat terjadi pada :
1. Diagnostik : kesalahan atau keterlambatan diagnosis
2. Treatment : kesalahan pada operasi, prosedur atau tes,pelaksanaan
Terapi
3. Preventive : tidak memberikan terapi profilaktif, monitoring atau
Follow up yang tidak sesuai pada suatu pengobatan
4. Other : Gagal melakukan komunikasi, gagal alat atau sistem lain

TUJUAN 1. Terlaksananya sistem pencatatan dan pelaporan insiden keselamatan


pasien
2. Diketahui penyebab insiden keselamatan pasien sampai pada akar
Masalah
3. Untuk memperoleh data / angka insiden keselamatan pasien
4. Upaya pencegahan terjadinya kejadian / insiden keselamatan pasien
berikutnya
5. Didapatkannnya pembelajaran untuk perbaikan asuhan kepada pasien

KEBIJAKAN
1. Permenkes no 1691/ Menkes /PER/VIII/2011
2. SK Dir tentang keselamatan pasien rumah sakit no.
3. Surat Penugasan oleh Direktur Rumah Sakit tentang penunjukkan
sebagai Tim Keselamatan Pasien RS
1. Siapapun yang mengetahui / melihat terjadinya IKP, dapat melaporkan
PROSEDUR
kepada Tim Keselamatan Pasien
2. Laporan dibuat secara tertulis dengan menggunakan formulir yang
tersedia paling lambat 2 x 24 jam
3. Laporan meliputi : kejadian tidak diharapkan ( KTD ), kejadian nyaris
cedera ( KNC / Near Miss ), kejadian sentinel dan lain lain
4. Laporkan saat kejadian untuk pencegahan cedera atau pertolongan
segera secara langsung serta memberitahukan ke dokter penanggung
jawab pelayanan
5. Laporan tertulis ditujukan ke Tim Keselamatan Pasien Rumah
Sakit Permata Ibu
6. Contoh hal yang perlu dilaporkan : salah diagnosa dan berakibat buruk
bagi pasien, kejadian yang terkait dengan pembedahan, kejadian yang
terkait pengobatan dan prosedur, kejadian yang terkait dengan
darah,kejadian yang terkait dengan IV, follow up yang tidak memadai,
pasien jatuh, benda asing yang tertinggal di tubuh pasien,dan lain
lain kejadian yang berakibat pasien / pengunjung cedera.

Seluruh unit pelayanan baik rawat jalan maupun rawat inap dan unit
UNIT TERKAIT
khusus
Seluruh unit penunjang
TUJUH LANGKAH MENUJU KESELAMATAN PASIEN RUMAH
SAKIT
No. Dokumen No Revisi Halaman

SPO-SKP/006/RSPI/2016 00 3 dari 11
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
Stndar Prosedur Direktur
Operasional

01/01/2016 Drg.HayatiPurwaningrum

PENGERTIAN Keselamatan pasien rumah sakit merupakan suatu sistem dimana rumah
sakit membuat Asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk : Asesmen
resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko
pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden
dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya resiko. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan
oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil.

TUJUAN 1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit


2. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan
masyarakat
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan ( KTD ) di rumah sakit
4. Terlaksananya program program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan

KEBIJAKAN
1. Permenkes no 1691/ Menkes /PER/VIII/2011
2. SK Dir tentang keselamatan pasien rumah sakit no.
3. Surat Penugasan oleh Direktur Rumah Sakit tentang penunjukkan
sebagai Tim Keselamatan Pasien RS
1. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
PROSEDUR 2. Pimpin dan dukung staf anda
3. Integrasikan aktivitas pengelolaan resiko
4. Kembangkan sistem pelaporan
5. Libatkan dan komunikasi dengan pasien
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
7. Cegah cedera melalui imlementasi sistem keselamatan pasien

Seluruh unit pelayanan baik rawat jalan maupun rawat inap dan unit
UNIT TERKAIT
khusus
Seluruh unit penunjang
ANALISIS INSIDEN KESELAMATAN PASIEN ( IKP )
ANALISIS AKAR MASALAH ( ROOT CAUSE ANALYSIS / RCA )
No. Dokumen No Revisi Halaman

SPO-SKP/007/RSPI/2016 00 5dari11
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
Standar Prosedur Direktur
Operasional

01/01/2016 Drg.HayatiPurwaningrum
Insiden Keselamatan Pasien ( IKP ) adalah setiap kejadian yang tidak
PENGERTIAN disengaja dan tidak diharapkan yang dapat mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien.
Kesalahan yang mengakibatkan IKP dapat terjadi pada :
1. Diagnostik : kesalahan atau keterlambatan diagnosis
2. Treatment : kesalahan pada operasi, prosedur atau tes, pelaksanaan
terapi
3. Preventive : tidak memberikan terapi profilaktif, monitoring atau follow
up yang tidak sesuai pada suatu pengobatan
4. Other : gagal melakukan komunikasi, gagal alat atau sistem lain

1. Terlaksananya sistem pencatatan dan pelaporan insiden keselamatan


TUJUAN pasien
2. Diketahui penyebab insiden keselamatan pasien sampai pada akar
masalah
3. Untuk memperoleh data / angka insiden keselamatan pasien
4. Upaya pencegahan terjadinya kejadian / insiden keselamatan pasien
berikutnya
5. Didapatkannnya pembelajaran untuk perbaikan asuhan kepada
pasien

1. Permenkes no 1691/ Menkes /PER/VIII/2011


KEBIJAKAN
2. SK Dir tentang keselamatan pasien rumah sakit no.
3. Surat Penugasan oleh Direktur Rumah Sakit tentang penunjukkan
sebagai Tim Keselamatan Pasien RS
1. Identifikasi insiden keselamatan pasien yang akan diinvestigasi
PROSEDUR 2. Tentukan Tim Investigator
3. Kumpulkan data dan informasi melalui :
a. Observasi
b. Dokumentasi
c. Interview
4. Petakan kronologis kejadian
a. Narrative Chronology
b. Time line
c. Tabular time line
5. Identifikasi CMP ( care management problem )
6. Brainstorming, Brainwriting Analisis informasi
a. 5 Whys
b. Analisis perubahan
c. Analisis penghalang
d. Analisis tulang ikan / fishbone
7. Rekomendasidan rencana kerja untuk improvement

Tim Investigator terdiri dari :


UNIT TERKAIT 1. Ka Instalasi / Ka Bid atau Ka Bag / Ka Unit masing masing
tempat terjadinya IKP
2. petugas terkait tempat terjadinya IKP
3. Semua area yang terkait harus terwakili ( profesi, penunjang, dll )
4. Tim Mutu dan Keselamatan Pasien RS
ANALISIS INSIDEN KESELAMATAN PASIEN ( IKP )
ANALISIS MODUS KEGAGALAN DAN DAMPAKNYA
( AMKD / FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS / FMEA )
No. Dokumen No Revisi Halaman

SPO-SKP/008/RSPI/2016 00 7dari11
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
Direktur
Standar Prosedur
Operasional

01/01/2016 Drg.HayatiPurwaningrum
Insiden Keselamatan Pasien ( IKP ) adalah setiap kejadian yang tidak
PENGERTIAN disengaja dan tidak diharapkan yang dapat mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien.
Kesalahan yang mengakibatkan IKP dapat terjadi pada :
1. Diagnostik : kesalahan atau keterlambatan diagnosis
2. Treatment : kesalahan pada operasi, prosedur atau tes, pelaksanaan
terapi
3. Preventive : tidak memberikan terapi profilaktif, monitoring atau follow
up yang tidak sesuai pada suatu pengobatan
4. Other : gagal melakukan komunikasi, gagal alat atau sistem lain

1. Upaya peningkatan mutu pelayanan pasien


TUJUAN 2. Meningkatkan budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit dengan
No Blame Culture,Culture of Sfety,Learning Culture dan Reporting
Culture
3. Terlaksananya program program pencegahan sehingga tidak
terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan.

1. Permenkes no 1691/ Menkes /PER/VIII/2011


KEBIJAKAN
2. SK Dir tentang keselamatan pasien rumah sakit no.
3. Surat Penugasan oleh Direktur Rumah Sakit tentang penunjukkan
sebagai Tim Keselamatan Pasien RS
1. Tentukan topik proses AMKD
2. Bentuk tim
PROSEDUR 3. Gambarkan alur proses
a. Jelaskan proses setiap kegiatan sesuai kebijakan dan prosedur
yang berlaku
b. Cantumkan sub proses untuk setiap tahapan proses
4. Analisis hazard score
a. Tingkat bahaya
b. Tingkat probabilitas
c. Skor hazard
d. Analisis pohon keputusan
5.Tatalaksana dan pengukuran outcome
a. Tipe tindakan
b. Tindakan / alasan untuk mengakhiri
c. Ukuran outcome
d. Yang bertanggung jawab
e. Manajemen tim

Tim Investigator terdiri dari :


UNIT TERKAIT 1. Ka Instalasi / Ka Bid atau Ka Bag / Ka Unit masing masing
tempat terjadinya IKP
2. petugas terkait tempat terjadinya IKP
3. Semua area yang terkait harus terwakili ( profesi, penunjang, dll )
4. Tim Mutu dan Keselamatan Pasien RS
MENDIDIK PASIEN DAN KELUARGANYA
TENTANG PATIENT SAFETY
No. Dokumen No Revisi Halaman

SPO-SKP/009/RSPI/2016 00 9dari11
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
Standar Prosedur Direktur
Operasional

01/01/2016 Drg.HayatiPurwaningrum
Keselamatan pasien rumah sakit merupakan suatu sistem dimana rumah
PENGERTIAN sakit membuat Asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk : asesmen
resiko, Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko
pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden
dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya resiko. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau
tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil

1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit


TUJUAN 2. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan
masyarakat
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan ( KTD ) di rumah sakit
4. Terlaksananya program program pencegahan sehingga tidak
Terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan

Surat Penugasan oleh Direktur Rumah Sakit tentang penunjukkan


KEBIJAKAN sebagai Tim Keselamatan Pasien RS
1. DPJP ( dokter penanggung jawab pasien ) wajib memberikan
pendidikan kepada pasien dan keluarganya secara lisan tentang
PROSEDUR patient safety dan mencatat dalam berkas rekam medis
2. Catatan dalam berkas rekam medis merupakan bukti tentang
kewajiban DPJP memberi pendidikan
3. Hal hal yang menjadi kewajiban pasien adalah :
a. Memberi informasi yang benar, jelas dan jujur
b. Mengetahui kewajibannya dan tanggung jawab pasien dan
keluarga
c. Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti
d. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan
e. Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan rumah sakit
g. Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati

UNIT TERKAIT Seluruh unit unit pelayanan dan tindakan kesehatan


MEMBANGUN KESADARAN
TENTANG BUDAYA KESELAMATAN PASIEN
No. Dokumen No Revisi Halaman

SPO-SKP/010/RSPI/2016 00 10dari11
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
Standar Prosedur Direktur
Operasional

01/04/2015 Drg.HayatiPurwaningrum
Keselamatan pasien rumah sakit merupakan suatu sistem dimana rumah
PENGERTIAN sakit membuat Asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk : asesmen
resiko, Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko
pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden
dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya resiko. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau
tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil

1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit


TUJUAN 2. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan
masyarakat
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan ( KTD ) di rumah sakit
4. Terlaksananya program program pencegahan sehingga tidak
Terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan

Surat Penugasan oleh Direktur Rumah Sakit tentang penunjukkan


KEBIJAKAN sebagai Tim Keselamatan Pasien RS
1. Seluruh personel / staf memiliki kesadaran yang tinggi dan aktif
berperan serta dalam hal yang dapat menimbulkan atau potensi
PROSEDUR terjadinya kesalahan
2. Seluruh staf maupun organisasi mampu mengakui kesalahan,
belajar dari kesalahan tersebut dan mengambil tindakan perbaikan
3. Bersikap terbuka dan adil dalam membagi informasi dan dalam hal
penanganan bagi staf bila terjadi insiden
4. Pimpinan terkait menerangkan bahwa penyebab insiden
keselamatan pasien tidak hanya dihubungkan dengan staf yang
terlibat.Tetapi juga berkaitan dengan sistem tempat bekerja
5. Perubahan nilai, keyakinan dan perilaku menuju keselamatan
pasien sangat penting, bukan hanya bagi staf, melainkan juga
semua orang yang bekerja di RS serta pasien dan keluarganya.
Tanyakan apa yang bias mereka bantu untuk meningkatkan
keselamatan pasien
6. Penjelasan / pemahaman tentang aktivitas organisasi yang bersifat
resiko tinggi dan rentan terjadi kesalahan
7. Lingkungan yang bebas menyalahkan, sehingga orang dapat
melapor kesalahan tanpa penghukuman
8. Pimpinan wajib berkomitmen mendukung dan memberikan
penghargaan kepada staf yang melaporkan insiden keselamatan
pasien,bahkan meskipun kemudian dinyatakan salah
9. Komunikasi antar staf dan antar tingkatan harus sering terjadi
10. Terdapat keterbukaan tentang kesalahan dan masalah bila terjadi
pelaporan
11. Pembelajaran untuk organisasi. Tanggapan atas suatu masalah
lebih difokuskan untuk meningkatkan kinerja sistem daripada untuk
menyalahkan seseorang
12. Seluruh staf harus tahu apa yang harus dilakukan bila menemui
insiden : mencatat, melapor, dianalisis, memperoleh feed back,
belajar dan mencegah pengulangan

Seluruh unit unit pelayanan baik rawat jalan maupun rawat inap dan
UNIT TERKAIT ruangan khusus

Anda mungkin juga menyukai