Anda di halaman 1dari 2

PENGKAJIAN RISIKO JATUH PASIEN

No. Dokumen :
SOP 440/IX/SOP/405/PKM
No. Revisi : 01/2017
TanggalTerbit : 25 Juli 2016
Halaman : 1/2

UPTD
PUSKESMAS DTP dr.H.Faisal MARS
PULOMERAK NIP.19760426 200604 1 006
Suatu langkah-langkah atau cara yang harus dilakukan oleh perawat dan atau
bidan untuk mengidentifikasi kemungkinan pasien tersebut mempunyai risiko
1. Pengertian atau kemungkinan yang besar atau tidak untuk terjadinya jatuh sehingga dapat
diambil tindakan pencegahan.
Untuk meminimalisasi kejadian pasien jatuh di Ruang Rawat Inap dan Ruang
2. Tujuan Persalinan
1. SK Kepala Puskesmas tentang Keselamatan Pasien
3. Kebijakan
1. Pedoman Keselamatan Pasien UPTD Puskesmas DTP Pulomerak
4. Referensi 2. Permenkes No. 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien
A. PADA PASIEN DEWASA
5. Prosedur/
Langkah- 1. Pengkajian Awal
langkah Perawat dan atau bidan ruangan melakukan pengkajian awal risiko jatuh pada
saat menerima pasien baru atau maksimal 2 (dua) jam setelah menerima pasien
baru dengan menggunakan Formulir Pengkajian Risiko Jatuh Pasien Dewasa
dengan menggunakan Morse Falls Scale (MFS). Perawat dan atau bidan
mengkaji faktor risiko meliputi:
a. Riwayat jatuh dalam 3 bulan terakhir
b. Diagnosa sekunder
c. Alat bantu jalan
d. Terpasang infus
e. Gaya berjalan / cara berpindah
f. Status mental

2. Penilaian Risiko Jatuh


Setelah melakukan pengkajian, perawat dan atau bidan menilai risiko jatuh
pasien dengan cara
a. Memilih tidak berisiko jatuh apabila scoring kurang dari < 25 dan
melakukan pengkajian ulang risiko jatuh bila kondisi pasien berubah
b. Memilih risiko tinggi jatuh apabila scoring ≥ 51, dan memasang pita
warna kuning (risiko jatuh) dan memberikan penjelasan kepada pasien
dan atau keluarga tentang risiko jatuh pada pasien.

3. Intervensi
Setelah menentukan risiko jatuh pasien, perawat menentukan tindak lanjut
yang akan dilakukan dengan cara:
a. Apabila tidak berisiko jatuh maka perawat dan atau bidan melakukan
pengkajian ulang resiko jatuh bila kondisi berubah.
b. Apabila risiko tinggi jatuh maka perawat dan atau bidan:
(1)Melakukan pengkajian lengkap
Contoh : pengkajian lengkap mobilitas pasien yang memiliki kelemahan
ekstremitas kiri
(2) Memilih intervensi risiko tinggi jatuh dan memilih intervensi khusus
Contoh : intervensi khusus mobilitas
(3) Kaji kebutuhan alat bantu jalan (contohnya tripod, walker), berikan
bantuan saat pasien berjalan atau berpindah, dst
(4) Memasang pita identifikasi risiko jatuh (pita warna kuning) sesuai SPO
pemasangan gelang
(5) Melaporkan pasien risiko tinggi jatuh setiap pergantian shift

4. Perawat dan atau bidan ruangan melakukan intervensi yang sudah dipilih
minimal 3 (tiga) atau lebih bila berisiko tinggi jatuh dalam satu shift.

5. Pengkajian Ulang
Perawat melakukan pengkajian ulang sewaktu-waktu apabila:
a. Terjadi perubahan status klinis meliputi perubahan kondisi fisik, fisiologis,
maupun psikologis
b. Pasien pindah ruang/unit
c. Penambahan obat yang bisa menimbulkan pasien berisiko jatuh
d. Pasien mengalami insiden jatuh saat dirawat

B. PADA PASIEN ANAK-ANAK

1. Pengkajian Awal
Perawat dan atau bidan ruangan melakukan pengkajian awal risiko jatuh pada
saat menerima pasien baru atau selambat-lambatnya 2 (dua) jam setelah
menerima pasien baru dengan menggunakan Humpty Dumpty Scale (HDS).

2. Penilaian Risiko Jatuh


Perawat menjumlahkan skor yang didapat dari hasil pengkajian dan
menentukan risiko jatuh pasien dengan melihat hasil penjumlahan:
a. Risiko rendah jatuh apabila skor 7-11
b. Risiko tinggi jatuh apabila skor ≥ 12

3. Intervensi
Perawat memilih intervensi pencegahan jatuh sesuai skor risiko jatuh pasien
a. Apabila skor 7-11, maka memilih Intervensi Risiko Rendah Jatuh
b. Apabila skor ≥12, maka perawat:
1) Memilih Intervensi Risiko Tinggi Jatuh, termasuk didalamnya
memasang pita risiko jatuh
2) Memantau dan melaporkan pasien risiko tinggi jatuh setiap pergantian
shift

3. Perawat dan atau bidan ruangan melakukan intervensi yang sudah dipilih
minimal 3 (tiga) atau lebih bila berisiko tinggi jatuh dalam satu shift.

4. Pengkajian Ulang
Perawat melakukan pengkajian ulang sewaktu-waktu apabila:
a. Terjadi perubahan status klinis meliputi perubahan kondisi fisik, fisiologis,
maupun psikologis
b. Pasien pindah ruang/unit
c. Penambahan obat yang bisa menimbulkan pasien berisiko jatuh
d. Pasien mengalami insiden jatuh saat dirawat
1. Ruangan Rawat Inap
6. Unit Terkait 2. Ruangan Persalinan

Anda mungkin juga menyukai