3. Simvastatin 10 mg
Indikasi: Menurunkan kolesterol LDL dan kolesterol total pada
hiperkolesterolemia primer dan sekunder bila pengaturan pola makan (diet) dan
tindakan non-farmakologikal lainnya tidak mencukupi.
Kontra indikasi: Hipersensitif terhadap komponen obat. Penyakit hati aktif
atau peningkatan transaminase serum menetap yang tidak dapat dijelaskan.
Dosis:
Diawali dengan 10 mg sekali sehari pada sore hari.
Hiperkolesterolemia ringan sampai sedang : 5 mg sekali sehari. Maksimal : 40
mg/hari. Pasien yang hanya membutuhkan pengurangan moderat LDL-
kolesterol: Bisa dimulai pada 10 mg sekali sehari
Cara penggunaan: Dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau tidak.
Perhatian:
Monitor profil lemak tiap 3 bulan pada penggunaan jangka panjang.
Hiperkolesterolemia familial homozygosa, hipertrigliseridemia, penyakit hati,
banyak mengkonsumsi alkohol..
Efek samping: Nyeri perut, susah buang air besar, peregangan perut, astenia
(lemah/tidak bertenaga), sakit kepala, miopati, rabdomiolisis.
2
Cara penyimpanan: disimpan pada suhu 25oC
Interaksi Obat :
meningkatkan efek antikoagulan Koumarin. Resiko miopati dan rabdomiolisis
meningkat dengan obat-obat imunosupresif.
Simvastatin+amlodipin : amlodipine meningkatkan kadar simvastatin. Termasuk
kategori yang serius – Gunakan Alternatif. Manfaat terapi kombinasi harus hati-
hati ditimbang terhadap potensi risiko kombinasi. Potensi peningkatan risiko
miopati / rhabdomyolysis. Batasi dosis simvastatin tidak lebih dari 20 mg / hari
bila digunakan secara bersamaan. Saran : Jangan diminum bersamaan.
Bila lupa minum obat: Minum obat itu jika memungkinkan. Tapi jika sudah
mendekati waktu untuk dosis selanjutnya, lewatkan saja dosis yang terlupakan
itu. Untuk obat yang sekali sehari, minum pada hari berikutnya.
4. Aspilet 80
Indikasi: Pengobatan dan pencegahan angina pectoris dan infar miokardium.
Kontra indikasi: Gangguan pendaraha, asma,ulkus peptikum.
Dosis: 1 tablet/hari
Cara penggunaan: Diberikan sesudah makan.
Perhatian: Dispepsia, disfungsi ginjal dan hati, forfiria, hamil, laktasi dan
anak.
Efek samping: Kadang-kadang dapat terjadi: iritasi lambung, mual, muntah.
Pemakaian jangka panjang dapat terjadi: perdarahan lambung, tukak lambung.
Interaksi Obat :
Aspirin+Bisoprolol : Aspirin mengurangi efek bisoprolol.
Cara penyimpan: Simpan di tempat sejuk dan kering (15 - 25 derajat C).
5. Lansoprazole
Indikasi : Pengobatan jangka pendek pd ulkus duodenum,ulkus gaster jinak &
refluks esofagitis
Dosis :
Ulkus duodenum : 30 mg sekali sehari selama 4 minggu.
3
Untuk mencapai efek penghambatan yang optimal, lansoprazole diberikan sekali
sehari pada pagi hari sebelum makan. Kapsul harus ditelan sekaligus, jangan
digerus atau dikunyah.
Untuk dosis > 120 mg perhari harus dibagi 2 kali sehari.
Kontra indikasi : Hipersensitivitas terhadap Lansoprazole.
Perhatian :
Seperti umumnya terapi anti ulkus, kemungkinan keganasan harus disingkirkan
apabila dicurigai menderita ulkus gastrik, karena pemberian obat akan
meredakan gejala dan memperlambat diagnosa.
sakit kepala, diare, nyeri abdomen, dispepsi, mual, muntah, mulut kering,
Terjadi kenaikan nilai-nilai fungsi hati dilaporkan pernah terjadi, hal tersebut
bersifat sementara dan akan normal kembali, hubungannya dengan terapi
lansoprazole belum diketahui.
4
Cara Minum : Dikonsonsumsi 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan
(pada saat perut kosong)
Cara Penyimpanan : Simpan di tempat kering, pada suhu 15–30oC
7. Metformin 500 mg
Indikasi : Pasien NIDDN dan kelebihan BB yang kadar gula darahbya tidak
dapat dikendalikan hanya dengan diet saja. Monoterapi atau terapi dengan
sulfonylurea. Terapi penunjang IDDM.
Dosis :
5
tidak perlu diberikan lagi. Pengobatan dapat dilanjutkan dengan metformin
sebagai obat tunggal.
Apabila diberikan bersama insulin, dapat mengikuti petunjuk ini :
1.Bila dosis insulin kurang dari 60 unit sehari, permulaan diberikan satu tablet
metformin 500 mg, kemudian dosis insulin dikurangi secara berangsur-
angsur (4 unit setiap 2–4 hari). Dosis Metformin dapat ditambah setiap
interval mingguan.
2. Bila dosis insulin lebih dari 60 unit sehari, pemberian Metformin adakalanya
menyebabkan penurunan kadar gula darah dengan cepat. Pasien yang
demikian harus diobservasi dengan hati-hati selama 24 jam pertama setelah
pemberian Metformin. Setelah itu dapat diikuti petunjuk (1).
Kontra Indikasi :
Perhatian :
Hati-hati penggunaan pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal.
Tidak dianjurkan penggunaan pada kondisi dimana menyebabkan
dehidrasi atau pada penderita yang baru sembuh dari infeksi serius atau
taruma.
Dianjurkan pemeriksaan berkala kadar B12 pada penggunaan jangka
panjang.
Oleh karena adanya kemungkinan terjadinya hipoglikemia pada
penggunaan kombinasi dengan Sulfonilurea, kadar gula dalam darah
harus dimonitor.
Pada pengobatan kombinasi Metformin dan insulin, sebaiknya dilakukan
di rumah sakit agar tercapai rasio kombinasi pada kedua obat dengan
mantap.
Hati-hati pemberian pada pasien usia lanjut yang mempunyai gangguan
fungsi ginjal.
Tidak direkomendasikan penggunaan pada anak-anak
Efek samping :
Metformin dapat diterima baik oleh pasien dengan hanya sedikit
gangguan gastrointestinal yang biasanya bersifat sementara. Hal ini
umumnya dapat dihindari apabila metformin diberikan bersama
6
makanan atau dengan mengurangi dosis secara temporer. Biasanya
efek samping telah lenyap pada saat diabetes dapat dikontrol.
Bila tampak gejala-gejala intoleransi, penggunaan Metformin tidak
perlu langsung dihentikan, biasanya efek samping demikian tersebut
akan hilang pada penggunaan selanjutnya.
Anoreksia, mual, muntah, diare.
Berkurangnya absorbsi vitamin B12
Interaksi Obat :
Kemungkinan terjadi interaksi antara Metformin dan antikoagulan tertentu.
Dalam hal ini mungkin diperlukan penyesuaian dosisi antikoagulan.
Terjadi penurunan kliren ginjal Metformin pada penggunaan bersama dengan
simetidin, maka dosis harus dikurangi.
7
Dosis yang direkomendasikan untuk angina stabil kronik ataupun angina
vasospastik adalah 5-10 mg, dengan penyesuaian dosis pada pasien usia lanjut
dan kelainan fungsi hati.
Amlodipine dapat diberikan dalam pemberian bersama obat-obat golongan
tiazida, ACE inhibitor, β-bloker, nitrat dan nitrogliserin sublingual.
Kontra Indikasi : Amlodipine tidak boleh diberikan pada pasien yang
hipersensitif terhadap amlodipine dan golongan dihidropiridin lainnya.
Perhatian : Pasien dengan gangguan fungsi hati : Waktu paruh amlodipine
menjadi lebih panjang, sehingga perlu pengawasan.
Efek samping :
Secara umum amlodipine dapat ditoleransi dengan baik, dengan derajat efek
samping yang timbul bervariasi dari ringan sampai sedang. Efek samping yang
sering timbul dalam uji klinik antara lain : edema, sakit kepala.
Secara umum : fatigue, nyeri, peningkatan atau penurunan berat badan.
Pada keadaan hamil dan menyusui : belum ada penelitian pemakaian amlodipine
pada wanita hamil, sehingga penggunaannya selama kehamilan hanya bila
keuntungannya lebih besar dibandingkan risikonya pada ibu dan janin. Belum
diketahui apakah amlodipine diekskresikan ke dalam air susu ibu. Karena
keamanan amlodipine pada bayi baru lahir belum jelas benar, maka sebaiknya
amlodipine tidak diberikan pada ibu menyusui.
Efektivitas dan keamanan amlodipine pada pasien anak belum jelas benar.
8
Interaksi Obat :-
Cara Minum : Dikonsumsi bersamaan dengan makanan.
Cara Penyimpanan : Simpan di suhu ruangan, jauhkan dari suhu tinggi dan
tempat lembab
10. Rhemacox
Indikasi : Meloxicam adaiah obat anti-inflamasi non-steroid yang diindikasikan
untuk:terapi simptomatis jangka pendek eksaserbasi osteoartritis akut.
terapi simptomatis jangka panjang artritis reumatoid (poliartritis kronik).
Kontra Indikasi : Penderita yang hipersensitif terfiadap Meloxicam atau zat
tambahan lainnya yang terdapat pada MELOXIN®. Meloxicam jangan
diberikan pada penderita yang menunjukkan gejala-gejala asma,polip di hidung,
angioedema atau urtikaria bila diberikan Acetylsalicylic acid atau obat-obat
NSAID lainnya. Ulkus lambung yang aktlf.
Dosis Terapi
Rhematoid Artritis : 15 mg/hari, dapat diturunkan 7,5 mg/hari.
Pasien dengan gagal ginjal berat dengan dialysis dosis maks 7,5 mg/hari.
Cara Penggunaan
Tablet harus diminum dengan air atau cairan lain bersama dengan makanan.
Efek Samping : Efek samping yang pemah dilaporkan dengan pemberian
Meloxicam dapat dilihat di bawah ini.Frekuensi yang
tertera di bawah ini sesuai yang terjadi pada percobaan klinis tanpa melihat
hubungan penyebabnya. Keterangan di bawah ini berdasarkan uji kiinis yang
melibatkan 3750 pasien yang diterapi Meloxicam dengan dosis oral tablet
perhari 7,5 mg atau 15mgselama 18 bulan (lama terapi rata-rata adaiah 127hari).
Peringatan dan Perhatian
Dosis Meloxicam tidak boleh melebihi 7,5 mg untuk penderita dengan gagal
penurunan dosis pada penderita dengan gangguan ginjal ringan atau sedang
9
lain dari fungsi hati.Pada kebanyakan kasus, peningkatan ini hanya sedikit di
atas normal dan bersifat sementara.Bila ketidaknormalan ini berbeda nyata dan
11. Methylprednisolon 16 mg
dan subakut, non spesifik tenosynovitis akut, gouty arthritis akut, osteoarthritis
Alergi : seasonal atau perenial rhinitis alergi, penyakit serum, asma bronkhial,
atau diseminasi.
10
Kelainan darah : idiopatik purpura trombositopenia, trombositopenia sekunder
kongenital.
Penyakit kanker (Neoplastic disease) : untuk terapi paliatif pada leukemia dan
Dosis
Dosis awal bervariasi antara 4–48 mg/hari tergantung pada jenis dan beratnya
penyakit, serta respon penderita. Bila telah diperoleh efek terapi yang
pemeliharaan.
Jika selama periode terapi yang dianggap wajar respon terapi yang diharapkan
tidak tercapai, hentikan pengobatan dan ganti dengan terapi yang sesuai.
Therapy) : adalah rejimen dosis untuk 2 hari diberikan langsung dalam 1 dosis
11
tunggal pada pagi hari (obat diberikan tiap 2 hari sekali). Tujuan dari terapi ini
resiko yang besar dari efek samping kortikosteroid pada usia lanjut, khususnya
Pada anak-anak : Dosis umum pada anak-anak harus didasarkan pada respon
klinis dan kebijaksanaan dari dokter klinis. Pengobatan harus dibatasi pada
Cara Penggunaan
Untuk sediaan bentuk cairan, hendaknya dikocok dengan baik terlebih
dahulu setiap akan gunakan untuk menjamin keseragaman dosis. Gunakan
alat ukur yang akurat (sendok takar/cup takar yang disertakan pada
kemasan obat) untuk memastikan anda menerima jumlah obat yang benar.
Tanyakan kepada dokter atau apoteker anda jika anda memiliki pertanyaan
tentang bagaimana mengukur dosis anda.
Sediaan kapsul extended-release harus diminum 1 tablet utuh, jangan
dibagi, dikunyah, atau dihancurkan. Jangan meminum kapsul yang telah
berubah warna.
Tablet kunyah harus terlebih dahulu dikunyah dengan seksama sebelum
ditelan atau anda mungkin dapat menelannya langsung tanpa mengunyah.
Lama Penggunaan : Dokter anda akan mulai pemberian obat fenitoin pada
dosis rendah dan secara bertahap dosis akan ditingkatkan, namun tidak akan
lebih dari sekali peningkatan dosis dalam jangka waktu 7-10 hari.
12
Efek Samping :
Efek samping berikut adalah tipikal untuk semua kortikosteroid sistemik. Hal-
hal yang tercantum di bawah ini tidaklah menunjukkan bahwa kejadian yang
Gangguan pada cairan dan elektrolit : Retensi sodium, retensi cairan, gagal
alkalosis, hipertensi.
maupun parenteral.
khususnya pada saat stress atau trauma, dan sakit karena operasi.
tekanan darah, retensi garam dan air, peningkatan ekskresi kalium dan
kalsium, serta menurunkan daya tahan tubuh terhadap infeksi jamur, bakteri
dan virus
cacar. Vaksinasi lain hendaknya tidak diberikan terutama pada pasien yang
antibodi.
14
penyakit tersebut. Selama terapi jangka panjang, pasien harus diberi
khemoprofilaksis.
kortikosteroid.
Interaksi Obat
steroid.
hipoprothrombin.
15
Steroid dapat mengurangi efek antikolinesterase pada myasthenia gravis. Efek
meningkat
Cara Penyimpanan: Simpan obat dalam wadah yang menyertai obat tersebut
(kemasannya), dalam kondisi tertutup rapat, dan jauh dari jangkauan anak-anak.
Disimpan pada suhu kamar dan jauh dari panas tinggi dan kelembaban
16