1
Menimbang puyer
5. Sisa ditimbang
kembali
4.Ditimbang
Teliti
2
Menghitung bobot sampel
1. Bobot botol timbang 20,450 g
Bobot botol timbang + sampel 21,005 g
Bobot botol timbang + sisa sampel 20,465 g
Sehingga bobot sampel yang dianalisis adalah
21,005 g
20,465 g
0,540 g = 540 mg.
Menimbang teliti/saksama artinya dibaca angka
yang tertera dalam monitor sampai terkecil (4
angka dibelakang koma).
3
Cara menimbang
Slide 3 dan 4 adalah tahapan menimbang, dan menimbang teliti.
Cara menimbang kedua adalah menimbang tepat, caranya sama
baik tahapan maupun cara menghitungnya , tetapi angkanya pasti
Botol timbang untuk menimbang setiap jenis sampel, bila yang
Cara: ditimbang puyer boleh mengganti botol timbang
dengan kertas timbang.
Bila yang ditimbang bahan yang mudah menguap, atau mudah
meyerap lembab (higroskopis), digunakan botol timbang
bertutup.
Menimbang teliti/ seksama digunakan untuk
dianalisis.
Bila digunakan untuk membuat larutan baku, atau
pembanding digunakan cara menimbang tepat.
4
Mengambil cairan dan semi padat
Sampel cair yang berupa larutan encer dan mudah dituang,
untuk dianalisis tidak harus ditimbang, dapat digunakan alat ukur
volume yang tepat (pipet volume atau labu takar atau labu tentu
ukur, lebih mudah dari pada menggunakan alat ukur teliti (buret).
Bila sediaan atau sampel berupa cair kental atau semi padat dapat
dilakukan cara menimbang langsung, atau diukur dengan labu
takar diukur dengan tepat: Sampel semi solid Sebaiknya
ditimbang Langsung dengan
Botol timbang seperti gam
bar berikut.
Bila telah ditimbang dilarut
kan dengan pelarut yang
sesuai
Dan bilas bersih masukkan
5 kealat analisis berikutnya.
Berbagai jenis pelarut
Pelarut air :
a. Netral
b. Basa
c. Asam Wadah gelas
Kapas
d. Bebas CO2 Kapur tohor
Sumbat karet/
(CaO)
e. Bebas O2 gabus
Batu didih
7
6
Alat ukur volume tepat
Pipet volume/pipet transfer
Pipet volume/pipet
Transfer gondok
8
Menyaring
Contoh
9
Preparasi sampel
Dalam preparasi sampel sering diperlukan penyaringan:
10
Kurs untuk pengabuan
12
Beberapa alat gelas penting
13
PENGENCERAN LARUTAN
PENGENCERAN LARUTAN
Alat yang digunakan
Labu takar
Pipet volume
Buret
16
Cara mengisi buret mikro.
1. Tutup kran merah, dan tuangkan
titran
lewat pipet ukur yang menyentuh
dinding dalam sampai cairan titran
pe-
2
nuh diujung bulatan (2).
4 2. Bila sudah penuh dapat ditambah
lang-
sung cairan titran menggunakan gelas
piala atau lewat corong sampai penuh.
3. Kran (3) ditutup, dan kran 1 dibuka
3 pelan-pelan sampai ujung buret (4)
1
penuh, dan kran 1 ditutup.
5 4. Kran 3 dibuka untuk mengisi ujung
bu- ret (5), bila permukaan ujung buret
(4) belum nol, buka kran 1, pelan-pelan
Cara mengisi buret
Solution
Larutan
of NaOH
NaOH
Larutan
HCl
5 mL
19
Cara Titrasi
Tangan kiri
memegang &
Botol Semprot
mengatur kran buret
Tangan kanan
memegang dan
mengocok/memutar gelas
Erlenmeyer
20
Membaca titik akir titrasi Asidi/alkali
Dengan indikator berwarna:
Akir titrasi pd pH
fenolptalein
Merah metil
21
Perubahan warna pada pH 4,2 - 6,3
Warna yang telihat
Tidak sama dengan yang diharapkan:
Perlu teknik pengambilan titran
Sebelum disemprot
Setelah disemprot
22
Titrasi yodo dan Yodimetrik
Contoh
23
24
Pembacaan Volume titran
Contoh
.Kadar asetosal dihitung dengan rumus:
{(ml NaOH x N NaOH) – (ml HCl x N HCl)}x 13,85 x 0,5
Kadar salisilat=x 100%
28
Mg asetosal x 0,1 N
29