PRAKTIKUM
BIOKIMIA URINE
3. pH URIN
Dasar : pH urin ditentukan dengan indikator universal. Urine yang
digunakan adalah urine sewaktu pagi hari, dan urine 24 jam.
Percobaan : Celupkan secarik strip indikator universal ke dalam urin sewaktu
dan 24 jam kemudian bacalah pH urin tersebut.
Hasil :
pH urin = ...................
Kesimpulan :
Hasil :
Kesimpulan :
2. BELERANG
a) BELERANG YANG TAK-TEROKSIDASI
Tujuan : Memeriksa adanya belerang dalam urine.
Dasar : Dengan adanya katalisator Zn, belerang yang terdapat
dalam urin berekasi dengan HCl encer menghasilkan gas
H2 S yang baunya sangat khas dimana gas ini dapat
diidentifikasi dengan menghitamnya kertas saring yang
telah direndam dengan Pb asetat membentuk PbS (endapan
hitam).
Percobaan :
Sebutir Zn
10 mL urin HCl encer
Tutup tabung degan
kertas saring yang
dibasahi Pb-Asetat
Hasil :
Kesimpulan :
b) BELERANG TEROKSIDADI
a. SULFAT ANORGANIK
Tujuan : memeriksa adanya belerang dalam urin
Percobaan :
Hasil :
Kesimpulan :
Biarkan
beberpa menit
5 mL + 3 mL
5 mL urin pereaksi kloroform
Obermeyer
Kesimpulan:
3. FOSFAT
Tujuan : Memeriksa adanya fosfat dalam urine.
Percobaan :
Hasil :
Kesimpulan :
4. AMONIA
Percobaan :
Panaskan
2 mL urin
+ NaOH
Hasil :
Kesimpulan :
C. SISA-SISA METABOLISME
1. PENENTUAN KADAR UREA (METODE BERTHELOT)
Dasar :
Urea dihidrolisis oleh adanya air dan urease menjadi amonia dan
karbondioksida. Dalam reaksi Berthelot ion amonium bereaksi dengan hipoklorit
dan salisilat untuk membentuk zat warna yang dihasilkan dapat diperkuat
dengan menambahkan sejumlah kecil natrium nitroprussid. Intensitas warna
sebanding dengan kadar urea diukur secara fotometrik.
1.1 Metode 1 :
Cara Kerja :
a. Siapkan 3 tabung bersih dan kering lalu isi tabung sesuai tabel
Masukkan dalam tabung Sampel Standar Blanko
Reagen Warna 1 mL 1 mL 1 mL
Sampel urin yang sudah 10 ul - -
diencerkan 50 kali (1 dalam 49)
Standar urea - 10 ul -
b. Campurkan segera, kemudian inkubasikan dalam waterbath selama 3
menit pada suhu 37 ̊C selama 5 menit pada suhu 20-25 ̊C
Masukkan dalam tabung Sampel Standar Blanko
Larutan hipoklorit 1 mL 1 mL 1 mL
c. Campurkan segera lalu biarkan selama 5 menit pada suhu 37 ̊C atau 10
menit pada suhu 20-25 ̊C
d. Baca absorbansi sampel pada spektrofotometer dengan panjang
gelombang 578 nm
Hasil :
Kesimpulan :
1.2 Metode 2 :
Cara Kerja :
a. Siapkan 3 tabung reaksi bersih dan kering lalu isi tabung sesuai tabel
Masukkan dalam tabung Sampel Standar Blanko
Suspensi urease 100 ul 100 ul 100 ul
Reagen fenol salisilat 1 ml 1 ml 1 ml
Sampel serum 10 ul - -
Standar urea - 10 ul -
b. Campurkan segera, kemudian inkubasikan dalam waterbath selama 15 menit
pada suhu 37 ̊C
Masukkan dalam tabung Sampel Standar Blanko
Larutan hipoklorit 1 mL 1 mL 1 mL
c. Campurkan segera, kemudian biarkan pada suhu ruang selama 15 menit
pada suhu 37 ̊C. Baca absorbansi sampel pada spektrofotometer dengan
panjang gelombang 620 nm.
Hasil:
Kesimpulan :
2. PENENTUAN KADAR ASAM URAT(METODE ENZIMATIK URIKASE PAP)
Dasar : Asam urat diubah secara kuantitatif oleh uricase sehingga menghasilkan
hidrogen peroksida.
1.3 Metode 1 :
Cara Kerja :
a. siapkan 3 tabung reaksi bersih dan kering lalu isi tabung sesuai tabel
Masukkan dalam tabung Sampel Standar Blanko
Reagens warna 1 ml 1 ml 1 ml
Standar asam urat - 20 ul -
Sampel urine yang sudah 20 ul - -
diencerkan 1:10 (larutkan 1
ml urin dalam 10 ml
aquadest)
b. campurkan segera, biarkan pada suhu ruang selama 5 menit pada suhu
37 ̊C atau 10 menit pada suhu ruangan
c. baca absorbans pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 510
nm
Hasil :
Kesimpulan :
1.4 Metode 2 :
Cara Kerja :
Masukkan dalam tabung Sampel Standar Blanko
Reagens warna 2 ml 2 ml 2 ml
Standar asam urat - 40 ul -
Sampel urine yang sudah 40 ul - -
diencerkan 1:10 (larutkan 1
ml urin dalam 10 ml
aquadest)
Campurkan segera, biarkan pada suhu ruang selama 15 menit pada suhu 37
̊C. Kemudian baca absorbans pada spektrofotometer dengan panjang
gelombang 510 nm
Hasil :
Kesimpulan :
Kesimpulan :
D. ZAT-ZAT PATOLOGIK DALAM URIN
1. GLUKOSA
Tujuan : Memeriksa kadar gula dalam urine secara semikuantitatif
Dasar : Dalam suasana alkalis ion kupri akan direduksi menjadi
kuprooksida oleh gula yang memiliki gugus aldehide/keton
bebas. Kuprooksida yang terbentuk bersifat tidak larut dan
berwarna merah. Banyaknya endapan merah yang
terbentuk sebanding dengan kadar gula yang terdapat
dalam urin
Cara Kerja :
2,5 ml
4 tetes urin
pereaksi Panaskan 5 menit di penangas
Benedict air atau 1 menit di api kecil
Hasil :
Kesimpulan :
2. ZAT-ZAT KETON
Zat keton merupakan zat antara pada pemecahan asam lemak di dalam hati dan
selanjutnya mengalami pemecahan pada jaringan ekstrahepatik
Cara kerja :
Bubuhkan
kristal amonium Campur &
sulfat sampai biarkan 1,5 jam
jenuh
5 ml urin
2-3 tetes Na-nitroprussid
5% & 1-2 ml amonium
hidroksida pekat
Hasil :
Kesimpulan :
3. PROTEIN
Dalam keadaan normal, tidak lebih dari 30-200 mg protein diekskresi dalam 24
jam. Urin normal tidak memberi hasil positif dengan tes tes terhadap protein
yang biasa dikerjakan.
Cara Kerja :
Hasil :
Kesimpulan :
4. DARAH
a) TES GUAIAK
Cara kerja :
a.
Merah = positif
b.
Merah = positif
2 ml urin 1 ml reagen
yang telah guaiak 1% dalam
dimasak alkohol & 1 ml
H2O3 3%
Catat perbedaannya
Hasil :
Kesimpulan :
b) TES ORTHOTOLUIDIN/BENZIDIN
Cara kerja :
Biru kehijauan
= positif
1 ml urin 1 ml reagen 1 ml
orthotoluidin 1% H2O3 3%
dalam asam
asetat glasial
Hasil :
Kesimpulan :
5. BILIRUBIN
Hasil :
Kesimpulan :
Cara kerja :
a. Ambil darah vena dan urine orang coba masing-masing sebanyak 3mL
b. Ukur pH darah dan urin tersebut sesegera mungkin
c. Beri minum orang coba berupa softdrink
d. Ukur kembali pH darah dan urine setelah 15 menit, 30 menit, 45 menit dan
60 menit pemberian softdrink.
Hasil :
pH Setelah pemberian
pH darah/ pH
sebelum
urine pH 15 menit pH 30 menit pH 45 menit pH 60 menit
uji coba
Mahasiswa 1
Mahasiswa 2
Mahasiswa 3
Kesimpulan :