Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

ANALISIS ASAM BENZOAT DALAM SAOS TOMAT


METODE TITRASI

I. TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa mampu menganalisis kandungan asam benzoate dalam saos tomat yang ada di
pasaran.

II. ALAT DAN BAHAN


1. Alat Percobaan
Neraca analitik, beaker glass, Erlenmeyer, pipet volume, buret, labu ekstraksi pelarut, gelas
ukur, pipet tetes, pemanas listrik, penangas air.
2. Bahan Percobaan
Saos tomat bermerek dan tanpa merek yang diambil secara acak di pasar tradisional, NaCl,
NaOH 10%, HCl 5%, H2C2O4, dietil eter, FeCl3, NH3, H2SO4, kertas saring, dan
indikator PP.

III. CARA PERCOBAAN


A. Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan di pasar tradisional, diambil 3 botol saos tomat yang tidak
bermerek, dan 3 botol saos tomat yang bermerek.
B. Perlakuan Sampel
1. Penyiapan sampel, masing-masing sampel saos tomat ditimbang dengan neraca analitik
(3-5 botol saos tomat) yang telah dituang dengan beker glass. Campur semua sampel,
aduk sama rata.
2. Cari bobot rata-rata isinya. Menimbang sekitar 100 g dengan beker glass dan
ditambahkan 15 g NaCl, lalu dimasukkan ke dalam labu ukur 500 mL.
3. Selanjutnya ke dalam labu ukur tersebut ditambahkan 150 ml larutan NaCl jenuh dan
NaOH 10% hingga diperoleh larutan yang bersifat alkalis. Kemudian larutan tersebut
diencerkan dengan larutan NaCl jenuh sampai tanda batas dan dibiarkan selama 2 jam.
Larutan tersebut dikocok detiap 30 menit dan selanjutnya disaring dengan kertas saring,
kemudian dimasukkan dalam corong pemisah. Filtrat yang diperoleh diekstraksi.
C. Ekstraksi Sampel
1. Filtrat yang diperoleh pada penyiapan sampel, dipipet 100 ml dan dimasukkan ke dalam
corong pisah, kemudian dinetralkan dengan penambahan HCl 5%, dan ditambahkan
lagi 5 ml HCl sesudah keadaan netral tercapai. Selanjutnya diekstraksi dengan pelarut
dietil eter beberapa kali dengan volume berturut-turut 70, 50, 40, dan 30 ml. Untuk
mencegah emulsi, digoyang-goyang secara kontinyu setiap kali ekstraksi dengan
gerakan memutar/rotasi.
2. Lapisan dietil eter kemudian ditampung dari setiap ekstraksi dengan volume pelarut
tersebut. Semua lapisan dietil eter setiap ekstraksi dikumpulkan dan didestilasi dengan
vakum rotary evaporator pada suhu 30-50OC hingga ekstrak menjadi pekat.
3. Ekstrak tersebut kemudian dikeringkan diatas penangas air, lalu dibiarkan semalam di
dalam desikator yang berisi H2SO4 pekat. Selanjutnya, ekstrak kering (cara
pengeringan ini terlalu lama), karena kumpulan eter sebaiknya ditambah 4 g Na2SO4
anhidrat dan saring, kemudian diuapkan dengan rotary evaporator. Asam benzoate
tersebut dilarutkan dalam etanol netral terhadap indikator pp sebanyak 10 ml dalam
labu ukur 50 ml, setelah itu diencerkan dengan aquadest sampai tanda batas.
D. Uji Kuantitatif
1. Larutan asam benzoate hasil ekstraksi dipipet sebanyak 25,0 ml dengan pipet volume,
kemudian dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 240 ml. Larutan tersebut ditambah 2-
3 tetes indikator PP dan selanjutnya dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N yang telah
dibakukan sampai terjadi perubahan dari tidak berwarna menjadi merah muda yang
stabil selama 15 menit.
2. Volume larutan NaOH yang digunakan dicatat. Pengulangan ekstraksi dan titrasi
dilakukan masing-masing 3 kali.
Pertanyaan :
1. Apakah perlunya penambahan NaCl dan mengapa untuk ekstraksi dengan dietil eter larutan
harus diasamkan?
2. Mengapa penimbangan sampel tersebut sampai 100 g, dan bagaimana cara menimbang
saos agar dapat dilakukan dengan mudah?
3. Hasil penyarian tersebut, dapatkah dianalisis dengan cara lain? Terangkan bagaimana
caranya?
4. Apakah penimbangan sampel dapat diperkecil jika metode analisis digunakan instrument
lain?

Anda mungkin juga menyukai