III. A L A T
Analisa zat padat dalam air dimaksudkan untuk menghitung banyaknya zat
padat total yang terdiri dari zat padat terlarut dan padat tersuspensi.
Percobaan zat padat total dilakukan dengan cara memanaskan cawan pada
pada temperatur 105o C selama 1 jam. Maksud dari perlakuan ini adalah agar
cawan benar-benar memiliki berat kering sehingga pada perhitungan akhir
diperoleh hasil yang tepat. Setelah itu dipanaskan lanjut di oven sehingga contoh
benar-benar kering lalu disimpan I eksikator selama 15 menit untuk memperoleh
berat tetap. Pada penguapan air limbah harus benar-benar kering agar kandungan
airnya hilang dan yang tertinggal hanya zat padat dalam cawan.
Pengujian zat padat tersuspensi dilakukan dengan menggunakan kertas
saring, karena pada zat padat tersuspensi material dapat dipisahkan dengan cara
penyaringan.
VII. KESIMPULAN
Zat padat total = 2276 mg/l
Zat padat terlarut = 2036 mg/l
Zat padat tersuspensi = 240 mg/l
ANALISA KEBUTUHAN OKSIGEN KIMIA (KOK/COD)
III. A L A T
IV. PEREAKSI
V. CARA KERJA
Titrasi blanko : 54 ml
Normalitas larutan garam Mohr
N1 . V1 = N2 . V2
0,25 x 5 = N2 x 100
N2 = 0,01250 N
VII. D I S K U S I
VIII. KESIMPULAN
Reaksi :
Zat organik + oksigen (O2) bakteri CO2 + H2O + NH3
III. A L A T
V. CARA KERJA
1. Contoh dinetralkan lebih dahulu sampai pH 7 dengan penambahan NaOH
atau H2SO4.
2. Untuk contoh yang mengandung sisa klor harus dinetralkan dulu dengan
Na2SO3.
3. Dilakukan pengenceran sesuai dengan kadar zat organik yang ada di
dalam contoh.
- Untuk air limbah industri diencerkan 100 – 1000 kali
- Untuk air limbah penduduk diencerkan 20 – 100 kali
- Air limbah yang telah diolah pengenceran 4 – 20 kali
- Air sungai pengenceran 1 – 4 kali
4. Kedalam labu ukur diisi air pengencer setengahnya, kemudian dipipet
sejumlah contoh air (sesuai dengan pengenceran) lalu ditambahkan air
pengencer sampai tepat 1 liter. Tutup labu ukur dan dikocok dengan
hati-hati sampai contoh homegen.
5. Dengan hati-hati air contoh yang telah diencerkan dimasukkan ke
dalam 2 botol Winkler, dihindari masuknya udara ke dalam botol
(hindari adanya gelembung udara).
6. Salah satu dari botol tersebut langsung diperiksa kandungan oksigen
terlarutnya dinyatakan sebagai DO0 (Disolve Oxygen 0 hari).
7. Botol yang lainnya diinkubasi pada 20 oC selama 5 hari, kemudian
diperiksa kadar oksigen terlarutnya setelah 5 hari sebagai DO 5.
8. Dilakukan analisa yang sama terhadap blanko air pengencer untuk
koreksi.
VI. DATA PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN
DO0
I. Titrasi 1 : 4,0 ml
II. Titrasi 2 : 4,1 ml
DO0
(DO0)contoh = ml titrasi x N tio x 8000
vol winkler
= 4,05 x 0,01 x 8000
120
= 2,7 mg/l
(DO0)blanko = ml titrasi x N tio x 8000
120
= 4,9 x 0,01 x 8000
120
= 3,27 mg/l
DO5
I. Titrasi 1 : 3,7 ml
II.Titrasi 2: 3,7 ml
= 9 mg/l
VII. DISKUSI
VIII. KESIMPULAN
IV. PEREAKSI
1. Zat koagulan
2. NaOH 0,1 N
3. HCl 0,1 N
V. CARA KERJA
1. Contoh uji sebanyak 300 ml dimasukkan ke dalam piala gelas Jar tester.
2. Zat koagulan yang akan dimasukkan ke dalam piala gelas dilarutkan lebih
dahulu
3. Pengaduk diturunkan sampai kira-kira ditengah larutan. Untuk meratakan
zat koagulan diaduk selama beberapa detik dengan kecepatan tinggi. pH
diatur sesuai dengan kebutuhan (dengan menambah asam atau basa)
beberapa detik sebelum zat koagulan dimasukkan. Kemudian zat koagulan
dimasukkan.
4. Jar tester diputar pada rpm 100 selama 1 menit untuk meratakan dan
penempelan zat koagulan pada partikel-partikel zat padat.
5. Putaran Jar tester diturunkan menjadi 20 rpm agar terbentuk flok yang
lebih besar dan berat. Dilakukan selama 15-30 menit.
6. Larutan yang telah memebentuk flok dibiarkan selama 15-30 menit agar
terjadi pengendapan dari flok.
7. Dengan hati-hati larutan bagian atas diambil secara bersamaan dan
dipindahkan ke piala gelas lainnya sebanyak 25 ml untuk dianalisa.
8. Dilakukan analisa air yang telah dikoagulasi terhadap kandungan zat padat.
100
21 % 33% 40,42% 55%
80
60
40
20
VII. DISKUSI
VIII. KESIMPULAN
- Noerati Kemal, S.Teks, MT. Air Proses Dan Air Limbah Industri Tekstil. STTT,
1993
L A P O R A N
PRAKTIKUM ZPT II
Disusun oleh :
NRP : 97.P.1766
Group : K-2
BANDUNG
2000