1. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitukondensor, labu alas bulat 1000 mL,
stealhead, kompor listrik, Erlenmeyer 250 mL, gelas kimia 250 mL, gelas ukur 100 mL,
termometer 1100C, bulp, statif dan klem, kawat kasa, gabus berlubang, kasa asbes, statif dan
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu aluminium foil, aquadest (H2O), batu
C. Prosedur Kerja
3. Memasukkan ke dalam labu alas bulat dan menambahkan beberapa batu didih.
5. Memanaskan labu sampai air mendidih, mencatat suhu dan waktu.
7. Membaca suhu dan waktu pada saat diperoleh tetesan destilat pertama.
8. Mengganti penampung destilat jika semua destilat yang diinginkan sudah didapat.
1. Tabel
B. Pembahasan
10
Pada percobaan ini sampel yang akan dimurnikan yaitu sampel X, dengan menggunakan
metode destilasi sederhana. Destilasi sederhana adalah pemisahan atau pemurnian komponen-
komponen zat cair dari campurannya. Proses pemisahan dilakukan dengan merangakai alat
destilasi lalu mengukur sebanyak 100 mL sampel X ke dalam labu alas bulat yang berfungsi
sebagai wadah penyimpanan sampel yang akan didestilasi kemudian menambahkan batu didih
yang berfungsi untuk meratakan panas pada labu yang berisi sampel. Kemudian dipanaskan
dengan penambahan suhu maka tekanan uap cairan akan naik sampai tekanan uap cairan sama
dengan tekanan uap atmosfer. Pada keadaan itu cairan akan mendidih. Uap yang dihasilkan
adalah uap hasil dari zat yang bertitik didih rendah. Uap tersebut nantinya akan diembunkan
dengan bantuan kondensor yang berfungsi sebagai pendingin uap yang terdiri dari air yang
mengalir dari tempat yang rendah menuju tempat yang tinggi, hal demikian dilakukan agar uap
yang terbentuk lebih lama kontak dengan kondensor sehingga destilat yang dihasilkan lebih
murni.. Kemudian destilat yang terbentuk dialirkan menggunakan adaptor yang berfungsi
sebagai tempat keluarnya destilat dari kondensor dan masuk ke dalam Erlenmeyer yang
berfungsi sebagai wadah penampungan destilat.
Pada percobaan ini sampel X mulai menetes pada suhu 60 oC dan berakhir pada suhu
63oC, hal ini menunjukkan bahwa sampel X merupakan senyawa campuran kloroform (CHCl 3)
dengan metanol (CH3OH) yang dalam teori menyatakan bahwa metanol (CH3OH) mempunyai
titik didih 61oC dan kloroform (CHCl3) yang mempunyai titik didih 62-64oC sehingga dalam
percobaan ini menyatakan bahwa larutan sampel X adalah larutan azeotrop yaitu campuran
antara dua atau lebih larutan kimia yang bercampur sedemikian rupa dengan konsentrasi tertentu
sehingga tidak dapat dipisahkan dengan destilasi sederhana, oleh karena itu pada saat destilat
menetes tidak ada selang waktu yang memisahkan kedua larutan tersebut oleh karena itu sampel
X sebaiknya di destilasi dengan destilasi fraksionasi. Volume destilat yang dihasilkan yaitu 94,5
mL, volume ini tidak sama dengan volume awal karena kemungkinan pada saat pengukuran
sampel menguap terlebih dulu sebelum di destilasi dan masih tersisanya destilat pada kondensor..
1. Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu pemanas listrik, aerator, kondensor,labu
alas bulat 500 mL, termometer 110oC, gelas ukur 50 mL, erlenmeyer 300 mL, statif dan klem,
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu air (H2O), aluminium foil, batu didih,
5. Mengamati kenaikan temperatur pada termometer dan membaca titik didih
BAB IV
% destilat =
=
C. Pembahasan
10
distribusi substansi-substansi pada fase gas dan fase cair dengan menggunakan perbedaan
volatilitas dari komponen-komponennya yang cukup besar. Transfer massa minyak dari
dalam butiran padatan ke solvent meliputi dua proses seri, yakni difusi dari dalam padatan
ke permukaan butiran dan transfer massa dari permukaan padatan ke solven. Jika salah
satu proses berlangsung lebih cepat, maka kecepatan perpindahan massa dikontrol oleh
Tahap awal yang dilakukan yaitu merangkai alat destilasi merangkai alat destilasi
kemudian minuman tebs dipanaskan pada labu alas bulat untuk menguapkan cairan sehingga
akan melewati kondensor dan akan menjadi cairan murni di akhir destilasi.Termometer yang
didletakkan di tengah-tengah pada steel head berfungsi untuk mengukur suhu uap larutan yang
ada pada labu alas bulat. Kondensor berfungsi untuk mendinginkan uap yang masuk, kemudian
mengubahnya menjadi dalam bentuk cairan yang murni sebagai hasil destilasi atau sering disebut
dengan destilat.
Air yang mengalir pada kondensor menggunakan aerator dan selang berfungsi untuk
mendinginkan kondensor agar uap dapat diubah menjadi cairan. Gerakan air pada kondensor
adalah bergerak dari bawah ke atas dengan bantuan tekanan. Dengan gerakan berlawanan, maka
air pada kondensor dapat kebih efektif mengembunkan uap, karena pada awal air masuk, air
pertama bertemu dengan uap yang relatif hangat, sehingga dapat mendinginkan uap yang masih
panas.
Air mendidih tepatnya pada suhu 100oC, namun ketika mendidih air berubah menjadi
uap cair. Akan tetapi air akan menguap pada suhu berapa saja, termasuk pada suhu di bawah
100oC.
Hasil percobaan di atas dapat diketahui banyaknya destilat yang diperoleh dari hasil
destilasi yaitu 7,33% tepatnya pada suhu 94oC. hal ini berarti dalam 150 mL minuman tebs