Anda di halaman 1dari 7

A.

    Waktu dan Tempat

Waktu dan tempat dilakukanya percobaan ini adalah sebagai berikut:

Hari/Tanggal : Rabu, 5 November 2014

Pukul : 01.00-15.10 WITA

Tempat : Laboratorium Kimia Organik

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar.

B.     Alat dan Bahan

1.      Alat

Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitukondensor, labu alas bulat 1000 mL,

stealhead, kompor listrik, Erlenmeyer 250 mL, gelas kimia 250 mL, gelas ukur 100 mL,

termometer 1100C, bulp, statif dan klem, kawat kasa, gabus berlubang, kasa asbes, statif dan

klem, botol, ember, pompa dan selang karet.

2.      Bahan

Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu aluminium foil, aquadest (H2O), batu

didih, es batu, sampel X, tissue dan vaselin.

 
C.    Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada percobaan ini adalah


8
  sebagai berikut :

1.      Memasang rangkaian alat destilasi.


2.      Mengukur sampel X sebanyak 100 mL.

3.      Memasukkan ke dalam labu alas bulat dan menambahkan beberapa batu didih.

4.      Menjalankan air melalui pendingin (kondensor).

5.      Memanaskan labu sampai air mendidih, mencatat suhu dan waktu.

6.      Mengamati kenaikan temperatur pada suhu konstan.

7.      Membaca suhu dan waktu pada saat diperoleh tetesan destilat pertama.

8.      Mengganti penampung destilat jika semua destilat yang diinginkan sudah didapat.

9.      Mengukur volume destilat yang diperoleh.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.  Hasil Pengamatan

1.    Tabel

No Fraksi (suhu) Volume (mL)

1 610C – 630C 94,5 mL

B. Pembahasan

10
 
Pada percobaan ini sampel yang akan dimurnikan yaitu sampel X, dengan menggunakan
metode destilasi sederhana. Destilasi sederhana adalah pemisahan atau pemurnian komponen-
komponen zat cair dari campurannya. Proses pemisahan dilakukan dengan merangakai alat
destilasi lalu mengukur sebanyak 100 mL sampel X ke dalam labu alas bulat yang berfungsi
sebagai wadah penyimpanan sampel yang akan didestilasi kemudian menambahkan batu didih
yang berfungsi untuk meratakan panas pada labu yang berisi sampel. Kemudian dipanaskan
dengan penambahan suhu maka tekanan uap cairan akan naik sampai tekanan uap cairan sama
dengan tekanan uap atmosfer. Pada keadaan itu cairan akan mendidih. Uap yang dihasilkan
adalah uap hasil dari zat yang bertitik didih rendah. Uap tersebut nantinya akan diembunkan
dengan bantuan kondensor yang berfungsi sebagai pendingin uap yang terdiri dari air yang
mengalir dari tempat yang rendah menuju tempat yang tinggi, hal demikian dilakukan agar uap
yang terbentuk lebih lama kontak dengan kondensor sehingga destilat yang dihasilkan lebih
murni.. Kemudian destilat yang terbentuk dialirkan menggunakan adaptor yang berfungsi
sebagai tempat keluarnya destilat dari kondensor dan masuk ke dalam Erlenmeyer yang
berfungsi sebagai wadah penampungan destilat.
Pada percobaan ini sampel X mulai menetes pada suhu 60 oC dan berakhir pada suhu

63oC, hal ini menunjukkan bahwa sampel X merupakan senyawa campuran kloroform (CHCl 3)

dengan metanol (CH3OH) yang dalam teori menyatakan bahwa metanol (CH3OH) mempunyai

titik didih 61oC dan kloroform (CHCl3) yang mempunyai titik didih 62-64oC sehingga dalam

percobaan ini menyatakan bahwa larutan sampel X adalah larutan azeotrop yaitu campuran
antara dua atau lebih larutan kimia yang bercampur sedemikian rupa dengan konsentrasi tertentu

sehingga tidak dapat dipisahkan dengan destilasi sederhana, oleh karena itu pada saat destilat

menetes tidak ada selang waktu yang memisahkan kedua larutan tersebut oleh karena itu sampel

X sebaiknya di destilasi dengan destilasi fraksionasi. Volume destilat yang dihasilkan yaitu 94,5

mL, volume ini tidak sama dengan volume awal karena kemungkinan pada saat pengukuran

sampel menguap terlebih dulu sebelum di destilasi dan masih tersisanya destilat pada kondensor..

Alat dan Bahan

1.      Alat

          Alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu pemanas listrik, aerator, kondensor,labu

alas bulat 500 mL, termometer 110oC, gelas ukur 50 mL, erlenmeyer 300 mL, statif dan klem,

selang, gabus berlubang.

2.      Bahan

            Bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu air (H2O), aluminium foil, batu didih,

tebs dan tissu.

C.    Prosedur Kerja

   Prosedur kerja pada percobaan ini yaitu :

1.      Memasang rangkaian alat destilasi.


2.      Memasukkan sampel (minuman tebs) pada labu alas bulat 500 mL sebanyak 150 mL.

3.      Memasukkan beberapa butir batu didih.

4.      Memanaskan labu alas bulat sampai mendidih.

5.      Mengamati kenaikan temperatur pada termometer dan membaca titik didih

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil Pengamatan


               Adapun table pengamatan seperti berikut in:

Sampel Volume Volume Titik Didih Suhu

Awal Destilat Konstan

Big cola 150 mL 11 mL 83oC 94oC

B.  Analisis Data

% destilat =

                 =

                 = 0,0733 x 100%

                 = 7,33%

C.    Pembahasan
10
 

            Distilasi  merupakan  pemisahan komponen-komponen  dalam  satu  larutan berdasarkan 

distribusi  substansi-substansi pada  fase  gas  dan  fase  cair  dengan menggunakan  perbedaan 

volatilitas  dari komponen-komponennya  yang  cukup  besar. Transfer  massa  minyak  dari 

dalam  butiran padatan  ke  solvent  meliputi  dua  proses  seri, yakni difusi dari dalam padatan

ke permukaan butiran  dan  transfer  massa  dari  permukaan padatan  ke  solven.  Jika  salah 

satu  proses berlangsung  lebih  cepat,  maka  kecepatan perpindahan  massa  dikontrol  oleh 

proses yang  lebih  lambat. 

               Tahap awal yang dilakukan yaitu merangkai alat destilasi merangkai alat destilasi

kemudian minuman tebs dipanaskan pada labu alas bulat  untuk menguapkan cairan sehingga

akan melewati kondensor dan akan menjadi cairan murni di akhir destilasi.Termometer yang

didletakkan di tengah-tengah pada steel head berfungsi untuk mengukur suhu uap larutan yang

ada pada labu alas bulat. Kondensor berfungsi untuk mendinginkan uap yang masuk, kemudian
mengubahnya menjadi dalam bentuk cairan yang murni sebagai hasil destilasi atau sering disebut

dengan destilat.

               Air yang mengalir pada kondensor menggunakan aerator dan selang berfungsi untuk

mendinginkan kondensor agar uap dapat diubah menjadi cairan. Gerakan air pada kondensor

adalah bergerak dari bawah ke atas dengan bantuan tekanan. Dengan gerakan berlawanan, maka

air pada kondensor dapat kebih efektif mengembunkan uap, karena pada awal air masuk, air

pertama bertemu dengan uap yang relatif hangat, sehingga dapat mendinginkan uap yang masih

panas.

               Air mendidih tepatnya pada suhu 100oC, namun ketika mendidih air berubah menjadi

uap cair. Akan tetapi air akan menguap pada suhu berapa saja, termasuk pada suhu di bawah

100oC.

               Hasil percobaan di atas dapat diketahui banyaknya destilat yang diperoleh dari hasil

destilasi yaitu 7,33% tepatnya pada suhu 94oC. hal ini berarti dalam 150 mL minuman tebs

mengandung destilat 7,33% dari senyawa CO2.

Anda mungkin juga menyukai