Anda di halaman 1dari 4

Nama : Yustina Retno Kusuma Wardani

NPM : 2023025006
Tugas 1 Pengembangan E-Learning

Pertanyaan
1. Jelaskan Pengertian e-learning;
2. Identifikasi keuntungan dan kelemahan e-learning untuk pembelajaran IPA berdasarkan
hasil penelitian;
3. Identifikasi karakteristik pembelajaran IPA melalui e-learning
4. Berikan solusi untuk mengatasi kelemahan e-learning pada pembelajaran IPA’

Jawab:
1. E-learning adalah suatu sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi
informasi dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka
secara langsung antara guru dengan siswa. E-learning memungkinkan tersampaikannya
bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan
komputer lain.

2. Keuntungan e-learning untuk pembelajaran IPA berdasarkan penelitian yang dilakukan


oleh Sastrawan (2015) yaitu penggunaan e-learning yang tidak memiliki keterbatasan
ruang dan waktu, sehingga guru dapat leluasa memberikan materi bahkan materi yang
kompleks sekalipun. Contohnya materi mengenai alat optik. Pada materi ini banyak sekali
konsep yang harus dijelaskan sehingga tak heran guru merasa kekurangan waktu untuk
menjelaskannya secara optimal, namun dengan menggunakan e-learning dapat mengatasi
masalah kekurangan waktu ketika mengajar.

Keuntungan e-learning yang lain yaitu sebagai berikut:


a. Biaya
Keuntungan e-learning adalah mampu mengurangi biaya pada proses belajar mengajar.
Pelaksanaan pembelajaran dapat menghemat biaya karena tidak perlu mengeluarkan
dana untuk peralatan kelas seperti penyediaan papan tulis, proyektor dan alat tulis. Pada
pembelajaran IPA kegiatan praktikum juga dapat dilakukan dengan cara virtual
sehingga akan menghemat penggunakan bahan-bahan di Laboratorium.
b. Fleksibilitas Tempat
Adanya e-learning membuat pelajar dapat mengakses materi pelajaran dimana saja,
selama komputer terhubung dengan jaringan Internet.
c. Fleksibilitas
Kecepatan pembelajaran e-learning dapat disesuaikan dengankecepatan belajar masing-
masing siswa.
d. Efektivitas
Pengajaran e-learning merupakan teknologi baru, oleh karena itu pelajar dapat tertarik
untuk mencobanya sehingga jumlah peserta dapat meningkat.

Namun ada pula kelemahan e-learning untuk pembelajaran IPA yaitu:


a. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa bahkan antar-siswa itu sendiri. Kurangnya
interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar-mengajar.
b. Keterbatasan akses internet. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (mungkin hal
ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer).
c. Pemahaman terhadap materi
d. Minimnya pengawasan dalam belajar
e. Kurangnya penguasaan komputer.

3. Karakteristik pembelajaran IPA melalui e-learning


Karakteristik mata pelajaran IPA dapat dilihat melalui dua aspek yaitu biologis dan fisis.
Aspek biologis, mata pelajaran IPA mengkaji berbagai persoalan yang berkait dengan
berbagai fenomena pada makhluk hidup pada berbagai tingkat organisasi kehidupan dan
interaksinya dengan faktor lingkungan, pada dimensi ruang dan waktu. Untuk aspek fisis,
mata pelajaran IPA memfokuskan diri pada benda tak hidup, mulai dari benda tak hidup
yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari seperti air, tanah, udara, batuan dan logam,
sampai dengan benda-benda di luar bumi dalam susunan tata semesta.

Adapun karakteristik e-learning yaitu:


a. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik. Sehingga dapat memperoleh informasi dan
melakukan komunikasi dengan mudah dan cepat, baik antara pengajar dengan
pembelajar, atau pembelajar dengan pembelajar.
b. Memanfaatkan media komputer, seperti jaingan komputer (computer networks) atau
(digital media).
c. Menggunakan materi pembelajaran untuk dipelajari secara mandiri (self learning
materials).
d. Materi pembelajaran dapat disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan
siswa kapan saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya
e. Memanfaatkan komputer untuk proses pembelajaran dan juga untuk mengetahui hasil
kemajuan belajar, atau administrasi pendidikan serta untuk memperoleh informasi yang
banyak dari berbagai sumber informasi.

4. Cara mengatasi kelemahan e-learning.


a. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa bahkan antar-siswa itu sendiri. Kurangnya
interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar-mengajar.
Solusi untuk mengatasi : yakni dibuat forum diskusi dengan menambahkan menu chat
dan diskusi pada e-learning, sehingga peserta didik mampu melakukan interaksi kepada
guru ketika ada beberapa hal yang kurang paham untuk ditanyakan.
b. Keterbatasan akses internet, Salah satu kekurangan metode pembelajaran e-learning
adalah terbatasnya akses internet. Jika Anda berada di daerah yang tidak mendapatkan
jangkauan internet stabil, maka akan sulit bagi Anda untuk mengakses layanan e-
learning. Hal ini tentunya masih banyak terjadi di Indonesia mengingat beberapa daerah
3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) masih belum terjangkau akses internet. Selain itu,
harga pemakaian data internet juga masih dirasa cukup mahal untuk beberapa kalangan
masyarakat Indonesia. Hal ini menyebabkan kemampuan untuk memanfaatkan e-
learning masih dianggap sebagai suatu keistimewaan.
Solusi untuk mengatasi : Perlu terobosan pemerintah untuk mengatasi permasalahan
kondisi geografis Indonesia untuk menjamin kemudahan akses internet. Diperlukan
pembangunan infrastruktur internet untuk pemerataan hak akses internet dan
pemerataan pendidikan. Selain itu, kemudahan ini juga dapat dilakukan dengan
membantu mahasiswa/siswa yang tidak mampu dalam bentuk bantuan pulsa.
c. Pemahaman terhadap materi. Materi yang diajarkan dalam e-learning direspon
berdasarkan tingkat pemahaman yang berbeda-beda, tergantung kepada kemampua
siswa. Beberapa orang mungkin dapat menangkap materi dengan lebih cepat hanya
dengan membaca, namun ada juga yang membutuhkan waktu lebih lama sampai benar-
benar paham. Bahkan ada juga yang membutuhkan penjelasan dari orang lain agar
dapat memahami materi yang dipelajari.
Solusi untuk mengatasi : Guru perlu memberikan evaluasi terkait hasil belajar siswa
dengan memberikan tes untuk mengetahui pemahaman siswa.
d. Minimnya Pengawasan dalam Belajar. Kurangnya pengawasan dalam melakukan
pembelajaran secara daring membuat pengguna e-learning kadang kehilangan fokus.
Dengan adanya kemudahan akses beberapa pengguna cenderung menunda-nunda
waktu belajar. Perlu kesadaran diri sendiri agar proses belajar dengan metode daring
menjadi terarah dan mencapai tujuan.
Solusi untuk mengatasi: Perlu adanya komukasi dan kerjasama antara orang tua dan
pengajar, sehingga orang tua bisa mengawasi aktivitas belajar anak ketika
melaksanakan pembelajaran daring dirumah. Kemudian pada saat pembelajaran
dilakukan pemantauan dengan tatap maya sehingga dapat terekam aktivitas peserta
didik dalam kegiatan penilaian. Seperti absen dijam-jam tertentu, atau mengadakan
forum diskusi pada jam-jam tertentu, dengan demikian siswa akan merasa bertanggung
jawab terhadap dirinya sendiri.
e. Kurangnya penguasaan komputer. Tidak semua sekolah memiliki siswa yang mahir
dalam menggunakan komputer, terutama sekolah-sekolah yang minim fasilitas. Tentu
akan sangat jarang atau bahkan tidak pernah menggunakan komputer. Sehingga
penguasaan komputer masih sangat rendah.
Solusi untuk mengatasi : Guru TIK perlu berkordinasi dengan pihak sekolah untuk
mengadakan pelatihan mengenai teknik dasar dalam menggunakan komputer. Sehingga
penguasaan komputer pada siswa akan lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai