Anda di halaman 1dari 4

Permasalahan pembelajaran IPA apa saja yang dapat Anda identifikasi dari artikel

tersebut
Jawab: Berdasarkan artikel yang saya baca ada beberapa permasalahan pada
pembelajaran Guru IPA yaitu:
• Tantangan guru untuk menghadapi persaingan global.
• Pergeseran paradigma pendidikan
• Guru harus mampu mengintegrasian TIK dalam proses pembelajaran

2. Adakah ide inovasi dari penulis untuk mengatasi permasalah tersebut? Lalu
kemukakan ide Anda sendiri untuk dibandingkan dengan ide dari penulis tersebut (jika
ada).
Jawab: Adapun ide inovasi penulis adalah sebagai berikut:
• Tugas Utama Guru Sebagai Perencana Pembelajaran Sebagai fasilitator dan
pengelola kelas maka tugas guru yang penting adalah dalam pembuatan RPP.
Masukkan unsur Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking).
• Penerapan pola pendekatan dan model pembelajaran yang bervariasi.
• Integrasi Teknologi Sekolah dimana siswa dan guru mempunyai akses teknologi yang
baik harus mampu memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran, siswa harus
terbiasa bekerja dengan teknologi seperti layaknya orang yang bekerja.
Berdasarkan ide inovasi penulis, menurut saya sudah baik. Guru memang seharusnya
dalam pembelajaran perlu untuk menerapkan model pembelajaran yang bervariasi,
sehingga siswa akan merasa senang dan tidak mudah bosan ketika mengikuti
pembelajaran. Model pembelajaran yang diterapkan juga perlu untuk menambahkan
media pembelajaran yang lebih interaktif. Seperti contoh pada masa pandemi seperti ini
guruperlu untuk melakukan pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi sebagai
suber belajar. Misalkan kegiatan praktikum yang biasa dilaksanakan di Lab dapat pula
dilaksanakan melalui Virtual Lab sebagai suatu inovasi dalam proses belajar mengajar
dimasa pandemi seperti saat ini, penggunaan LKPD berbasis online sehingga dapat
diakses dimana saja tanpa ada batasan ruang dan waktu.

3. Jika Anda telah memiliki ide inovasi dalam mengatasi permasalahan pembelajaran
IPA tersebut, bagaimana ide perangkat pembelajaran (terutama terkait dengan bahan
ajar, seperti LKPD, media, dsb) yang harus Anda rancang?
Jawab: Ide inovasi yang dapat dilakukan untuk menggatasi permasalahan pembelajaran
IPA melalui perangkat pembelajaran adalah sebagai berikut:
• Bahan ajar yan biasanya berupa wacana, materi dan gambar dapat pula dibuat berupa
e-Book serta ditambahkan video interaktif sehingga siswa yang membacadan menyimak
isi materi akan merasa tertarik dan materi yang disampaian akan lebih mudah dipahami.
E-book juga dilengkapi dengan soal evaluasi berupa game pertanyaan agar siswa
merasa senang sehingga proses penialaian akan lebih baik, bermakna dan tidak dalam
situasi yang menegangkan.
• LKPD sebagai sumber belajar dirancang secara online dan dibuat semenarik mungkin
dengan disertakan video percobaan untuk materi yang memungkinkan dalam
melakukan percobaan, dengan demikian meskipun dalam situasi pandemi siswa tetap
dapat menyimak dan memahami materi yang didiberikan, nantikan guru bertugas
sebagai fasilitator untuk mengarahkan siswa-siswi yang kurang mengerti.
• Media pembelajaran seperti video animasi dapat juga dibuat dan diinovasi semenarik
mungkin. Video animasi ini dapat pula di jadikan media pembelajaran untuk
menjelaskan materi-materi yang bersifat mikroskopis seperti materi partikel zat (atom,
ion, dan molekul), sehingga siswa akan mengamati secara langsung bukan meraba
sesuatu yang mungkin belum pernah mereka lihat.
Diskusikanlah di forum diskusi ini permasalahan berikut ini:
1. Selain blended learning, adakah model lain yang cocok untuk dilaksanakan dalam pembelajaran di era
merdeka belajar? Berikan penjelasan dari saudara menggunakan contoh.

Jawab:

Model lain yang cocok untuk dilaksanakan dalam pembelajaran di era merdeka belajar
yaitu dengan Flipped Classroom

Flipped Classroom pertama kali dicetuskan oleh Bergmann dan Aaron Sams, guru Kimia
di Connecticut Amerika Serikat (Bergmann and Sams, 2012). Flipped Classroom  atau
kelas terbalik adalah kegiatan pembelajaran atau seni belajar (pedagogi) dimana
peserta didik mempelajari materi pembelajaran melalui sebuah video pembelajaran di
rumah atau sebelum datang ke kelas; sedangkan kegiatan di kelas akan lebih banyak
digunakan untuk diskusi kelompok dalam memecahkan masalah, memajukan konsep,
terlibat dalam pembelajaran kolaboratif, dan saling tanya jawab. Intisari dari Flipped
Classroom adalah membalik cara penyampaian materi, bukan pada saat tatap muka
antara guru dan peserta didik, melainkan sebelum hari itu terjadi. Sebelum tatap muka,
peserta didik mempelajari materi pelajaran dalam bentuk video pembelajaran yang telah
diunggah beberapa hari sebelumnya oleh guru ke dalam grup kelas di media sosial atau
di kelas digital. Guru juga harus menyiapkan petunjuk belajar yang harus dipelajari
peserta didik di rumah. Jadi peserta didik tidak hanya menyimak video pembelajaran,
tetapi melakukan kegiatan pembelajaran berdasarkan materi pembelajaran yang telah
diterima.

Berikut ini beberapa kelebihan menggunakan Flipped Classroom (Bergmann and Sams,


2012) :

1. Model Flipping menjawab tantangan peserta didik masa kini


2. Flipping membantu peserta didik yang memiliki banyak kegiatan di luar sekolah
3. Flipping membantu peserta didik yang mau berusaha untuk memahami materi
belajar
4. Flipping membantu semua peserta didik untuk menjadi yang terbaik
5. Flipping memungkinkan pendidik memahami peserta didik lebih baik lagi
6. Flipping meningkatkan interaksi antar peserta didik
7. Flipping mengedukasi orangtua

Media video yang digunakan pada Flipped Classroom mempunyai karakteristik yang


spesifik sehingga sering digunakan untuk media pembelajaran. Media video mempunyai
kelebihan antara lain  dapat menarik perhatian peserta didik meskipun dalam durasi
yang singkat. Proses yang kompleks dari suatu pembelajaran dapat dipersiapkan
sebelumnya oleh guru dan dapat direkam, sehingga pada saat pembelajaran di kelas
guru dapat fokus untuk berdiskusi dengan peserta didik dan bertanya jawab untuk
pendalaman materi.

Selanjutnya menurut Andi Prastowo (2012), manfaat media video lainnya adalah : 

1) Memberikan pengalaman yang tak terduga kepada peserta didik, 


2) Memperlihatkan secara nyata sesuatu yang pada awalnya tidak mungkin bisa dilihat,
menganalisis perubahan dalam periode waktu tertentu, 

3) Memberikan pengalaman kepada peserta didik untuk merasakan suatu keadaan


tertentu, 

4) Menampilkan presentasi studi kasus tentang kehidupan sebenarnya yang dapat


memicu diskusi peserta didik.

Keunggulan lainnya dari video adalah dapat menyajikan informasi, menggambarkan


suatu proses dan tepat mengajarkan keterampilan, menyingkat dan mengembangkan
waktu serta dapat mempengaruhi sikap dan dapat diputar ulang. Penggunaan video
pembelajaran dapat meningkatkan minat peserta didik dalam belajar, dapat fokus
terhadap materi, dapat lebih membuka pikiran, lebih aktif dengan tanggapan dan
pertanyaan, sehingga suasana kelas lebih menyenangkan dan pada ujungnya akan
meningkatkan kualitas hasil belajar.

Video pembelajaran yang akan digunakan oleh guru dalam penerapan Flipped


Classroom selama masa BDR dapat diadopsi dari video yang sudah tersedia di portal
Rumah Belajar atau di YouTube.  Video pembelajaran dapat juga hasil dari produksi
guru sendiri. Saat ini dari  pengamatan penulis,  video pembelajaran yang merupakan
hasil karya guru sendiri masih belum banyak tersedia. Hasil produksi video
pembelajaran dari hasil karya guru sendiri, tentu memiliki nilai lebih di mata peserta didik
yang dapat menambah semangat peserta didik untuk mempelajari materi pembelajaran.

2. Ketika Anda akan melaksanakan pembelajaran dengan blended learning, apa saja syarat utama dan
kesiapan infrastruktur yang harus disiapkan ketika akan mengadakan pembelajaran online?

Jawab:

Untuk menjawab No. 2. Perlu diingat bahwa di Era RI 4.0 seorang gauru harus
memiliki lima kualifikasi dan kompetensi yang sangat dibutuhkan, yaitu:
1. Educational competence, kompetensi mendidik/pembelajaran berbasis internet of
thing sebagai basic skill di era ini;
2. Competence for technological commercialization, punya kompetensi membawa siswa
memiliki sikap entrepreneurship (kewirausahaan) dengan teknologi atas hasil karya
inovasi siswa;
3.       Competence in globalization, dunia tanpa sekat, tidak gagap terhadap berbagai
budaya, kompetensi hybrid, yaitu global competence dan keunggulan memecahkan
problem nasional;
4.       Competence in future strategies, dunia mudah berubah dan berjalan cepat,
sehingga punya kompetensi memprediksi dengan tepat apa yang akan terjadi di masa
depan dan strateginya, dengan cara joint-lecture, joint-research, joint-resources, staff
mobility dan rotasi, paham arah SDG’s, dan lain sebagainya.
5.       Conselor competence, mengingat ke depan masalah anak bukan pada kesulitan
memahami materi ajar, tapi lebih terkait masalah psikologis, stres akibat tekanan
keadaan yang makin komplek dan berat.

3. Bagaimana trend pelaksanaan pembelajaran secara online di sekolah-sekolah di Indonesia dan dunia?

Jawab:
Pembelajaran jarak jauh dilakukan dengan menggunakan beberapa pilihan aplikasi yaitu
WhatsApp, aplikasi Google Meet, aplikasi Zoom dan menggunakan Web Google
Classroom. Aplikasi tersebut dipilih karena dapat digunakan sesuai kebutuhan
penggunanya. WhatsApp dapat mengirim pesan teks, pesan suara dan video, berbagai
macam gambar/foto, video, dokumen materi pembelajaran dan lainnya. Aplikasi Google
Classroom fungsinya sama seperti WhatsApp tetapi aplikasi tersebut biasa digunakan
untuk diskusi dan mengirim tugas agar lebih mudah dan rapi, sedangkan aplikasi
Google Meet dan Zoom untuk pertemuan tatap muka secara daring agar guru dapat
melihat wajah siswanya yang memperhatikan guru saat memberikan penjelasan materi.

Salah satu aplikasi yang sering digunakan dalam proses pembelajaran adalah
WhatsApp. WhatsApp Messenger merupakan aplikasi pesan untuk smartphone dengan
menggunakan koneksi internet (3G, 4G atau WiFi) untuk komunikasi data. Dalam
WhatsApp terdapat konten grup chat, yaitu dalam satu grup terdiri beberapa orang,
serta mampu dalam jumlah banyak. WhatsApp grup menjadi konten dalam aplikasi
WhatsApp yang saat ini sedang populer, meskipun sebelumnya sebagian orang telah
menggunakannya untuk kepentingan chat dengan para teman atau keluarga besar.

WhatsApp sebagai salah satu media sosial yang paling berpengaruh dan banyak
digunakan oleh masyarakat di Indonesia. Para siswa baik dari pendidikan formal
maupun non formal di Indonesia pada era digital ini sudah menggunakan aplikasi ini
dalam aktivitas keseharian mereka baik di sekolah maupun di luar sekolah. Sehingga
para siswa tidak banyak mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh
yang diberikan oleh guru melalui aplikasi WhatsApp ini dibanding menggunakan aplikasi
lainnya. Guru hendaknya lebih mengoptimalkan penggunaan media ini agar lebih
sistematis, edukatif dan interaktif. Hal ini bisa dilakukan oleh guru dengan membuat e-
modul atau membuat video maupun audio pembelajaran yang menarik bagi siswa
terlebih dahulu.

Media WhatsApp grup digunakan oleh lembaga pendidikan dari berbagai jenjang, mulai
dari SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK dan perguruan tinggi. Para pendidik harus
memberikan pengajaran dengan konsep baru, serta cara jitu dalam mengontrol para
peserta didik melalui WhatsApp grup kelas yang dibuat oleh wali kelas.

Anda mungkin juga menyukai