Anda di halaman 1dari 9

DESTILASI

Kelompok 3
Nadia Elvina F1G121004
Raffi Alsi’ari F1G121016
Adelia Amanda F1G121032
Lidya Agustina Lumban Batu F1G121034
Irfansyah Maulana F1G121046
Pengertian Destilasi
Destilasi adalah suatu proses pemurnian untuk senyawa
cair, yaitu suatu proses yang didahului dengan penguapan
senyawa cair dengan memanaskannya, lalu
mengembunkan uap yang terbentuk yang akan ditampung
dalam wadah yang terpisah untuk mendapatkan destilat.
Destilasi atau penyulingan adalah metode pemisahan
bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau
kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam
penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap,
dan uap ini kemudian didinginkan kembali kedalam
bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih yang lebih
rendah akan menguap lebih dulu.
Jenis-jenis Destilasi
➢ Distilasi Sederhana
Pada destilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik
didih yang jauh atau dengan salah satu komponen bersifat volatile.
➢ Destilasi Fraksionisasi
Fungsi destilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-komponen
cair, dua atau lebih, dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik
didihnya.
➢ Destilasi uap
Digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih
mencapai 200 °C atau lebih.
➢ Destilasi Vakum
Destilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didestilasi
tidak stabil, dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau
mendekati titik didihnya atau campuran yang memiliki titik didih di atas
150 °C.
Berikut adalah susunan rangkaian alat destilasi
Sederhana :
1. Wadah air
2. Labu destilasi
3. Sambungan
4. Termometer
5. Kondensor
6. Aliran masuk air dingin
7. Aliran keluar air dingin
8. Labu destilat
9. Lubang udara
10. tempat keluarnya destilat
13. Penangas
14. Air penangas
15. Larutan
16. Wadah labu destilat
Contoh Penggunaan Alat Destilasi : Pemisahan Campuran
Etanol – Amil Alkohol – Air dengan Proses Distilasi dalam
Structured Packing dan Dehidrasi Menggunakan Adsorbent

• Destilasi
1. Mengecek keadaan peralatan distilasi, memastikan semua valve
tertutup.
2. Mengisi tangki feed dengan larutan campuran sebanyak 250 ml dengan
komposisi 15% etanol, 80% amil alkohol, dan 5% air.
3. Mengalirkan air pendingin ke dalam kondensor.
4. Menyalakan hot plate untuk memanasi labu leher dua.
5. Mengatur knop hot plate sesuai dengan rate uap yang ditentukan.
6. Menampung produk yang dihasilkan dan menganalisa kadarnya .
7. Mengulangi untuk variabel rate uap dan reflux ratio yang lain.
Contoh Penggunaan Alat Destilasi : Pemisahan Campuran
Etanol – Amil Alkohol – Air dengan Proses Distilasi dalam
Structured Packing dan Dehidrasi Menggunakan Adsorbent

• Adsorpsi
1. Mengecek keadaan peralatan adsorpsi, memastikan semua valve
tertutup.
2. Mengisi tangki feed dengan larutan hasil distilasi terbaik sejumlah 100 ml
3. Mengalirkan air pendingin ke dalam kondensor.
4. Menyalakan hot plate untuk memanasi labu leher dua
5. Mengatur knop hot plate sesuai dengan rate uap yang ditentukan.
6. Menampung produk yang dihasilkan dan menganalisa kadarnya
7. Mengulangi untuk variabel jenis adsorbent dan rate uap yang lain.
Kesimpulan dan Saran
❑ KESIMPULAN
1. Hasil dari penelitian pada bagian distilasi didapatkan etanol dengan kadar
tertinggi pada variabel rate uap 1.3281 x 10-7 (kg/s) dan reflux ratio 0.92 yaitu
sebesar 69.4336% v/v.
2. HETP kolom untuk tiap rate uap dan reflux ratio sekitar 0.0875 – 0.1 m.
3. Pressure drop tiap rate uap dan reflux ratio masih memenuhi ketentuan secara
teoritis.
4. Adsorpsi yang paling baik menggunakan molecular sieve 3A dengan kadar etanol
sebesar 81.23% v/v.

❑ SARAN
Melakukan perbaikan alat distilasi maupun adsorpsi dengan cara melakukan
penyambungan kolom dengan labu leher dua secara permanen.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai