Anda di halaman 1dari 10

RESUME KIMIA PEMISAHAN

DESTILASI

Disusun Oleh :

Kelompok 2

 Lora Pitaloka Indriani Sitompul (A1F018006)


 Nuryulita Safnari (A1F018012)
 Judit Firsty Mardatila Nikoputri (A1F018028)
 Heru Pradana Kusuma (A1F018030)
 Media Sasmita (A1F018044)
 Wydia Kelara S. (A1F017051)

Dosen Pengampu : Elvinawati, M. Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BENGKULU

2020
1. Destilasi Sederhana

a. Pengertian Destilasi Sederhana


Destilasi sederhana adalah salah satu cara pemurnian zat cair yang tercemar
oleh zat padat/zat cair lain dengan perbedaan titik didih cukup besar, sehingga zat
pencemar/pengotor akan tertinggal sebagai residu. Destilasi ini digunakan untuk
memisahkan campuran cair-cair, misalnya air-alkohol, air-aseton, dll.

b. Prinsip Destilasi Sederhana


Perbedaan titik didih yang jauh atau dengan salah satu komponen
bersifat volatil. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih
rendah akan menguap lebih dulu. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan
kevolatilan, yaitu kecenderungan sebuah substansi untuk menjadi gas. Destilasi ini
dilakukan pada tekanan atmosfer.

c. Mekanisme Destilasi Sederhana


Secara umum proses yang terjadi pada destilasi sederhana atau biasa yaitu:
 penguapan komponen yang mudah menguap dari campuran dalam alat penguap
 pengeluaran uap yang terbentuk melalui sebuah pipa uap yang lebar dan kosong
tanpa perpindahan panas dan perpindahan massa yang disengaja atau dipaksakan
yang dapat menyebabkan kondensat mengalir kembali ke alat penguap
 Jika perlu, teteskan cairan yang sukar menguap yang ikut terbawa dalam uap
dipisahkan dengan bantuan siklon dan disalurkan kembali ke dalam alat penguap
 kondensasi uap dalam sebuah kondensor
 pendingin lanjut dari destilat panas dalam sebuah alat pendingin
 penampungan destilat dalam sebuah bejana
 pengeluaran residu dari alat penguap
 pendinginan lanjut dari residu yang dikeluarkan penampungan residu dalam
sebuah bejana.

d. Komponen Alat Destilasi Sederhana


Keterangan :

1. Penampung air
2. Labu distilasi
3. Ada sambungan
4. AlatTermometer
5. Kondensor
6. Adanya aliran yang masuk berupa air dingin
7. Aliran keluar berupa air dingin
8. Labu (Kecil) distilat
9. Ada lubang udara
10. Tempat keluarnya distilat
11. Penangas
12. Air penangas
13. Larutan zat
14. Tempat labu distilat.
e. Contoh Penggunaan Destilasi
Contoh-contoh penggunaan destilasi dalam kehidupan sehari-hari, antara lain
adalah sebagai berikut;

1. Penggunaan Ilmiah
Sebagai penggunaan ilmiah, destilasi banyak dimanfaatkan sebagai metode yang
praktis untuk pemisahan dalam laboratorium. Proses reaksi tertentu yang menggunakan
pelarut dan menghasilkan produk samping memerlukan pemurnian untuk didapatkan produk
yang diinginkan. Metode yang dipilih salah satunya adalah menggunakan metode destilasi
dalam pemurnian senyawa kimia.

2. Pemurnian Air
Air dari sumber alami mengandung berbagai mineral dan pengotor lain yang mungkin
berbahaya. Salah satu proses pemurnian untuk menghilangkan pengotor pada air yaitu
melalui proses penyulingan dengan destilasi.
Oleh karena itu air hasil penyulingan ini dapat disebut sebagai air demineralisasi yang
murni tanpa mengandung mineral. Dalam laboratorium, air suling ini juga dikenal dengan
akuades yang memiliki kegunaan utama dalam laboratorium sebagai pengganti air pada
umumnya.

3. Minuman Alkohol
Destilasi juga digunakan dalam industri pembuatan minuman alkohol seperti merk
minuman terkenal yang ada di pasaran.
Alkohol yang berasal dari buah ataupun bahan yang telah di fermentasi sehingga
menghasilkan etil alkohol encer atau dalam bentuk campuran dengan air. Untuk mendapatkan
etil alkohol (etanol) dengan kepekatan lebih tinggi maka dimurnikan dengan cara destilasi
sehingga diperoleh kadar alkohol yang diinginkan.

4. Pengolahan Minyak Bumi


Seperti yang kita tahu bahwa definisi minyak bumi memiliki berbagai macam fraksi.
Setiap fraksi minyak bumi dipisahkan melalui metode destilasi fraksinasi sehingga
didapatkan beberapa jenis fraksi yang memiliki berbagai macam kegunaan yang berbeda
seperti bensin, diesel, pelumas, minya, dan lain lain.

5. Industri Parfum
Dalam industri parfum, destilasi digunakan sebagai tahap penyulingan minyak dari
bahan alam. Tanaman memiliki kandungan metabolit sekunder yang memiliki sifat unik
seperti aroma yang wangi dan dikenal juga dengan minyak esensial.
Untuk mengambil minyak tersebut dari tanaman, cara yang dilakukan adalah melalui
destilasi atau penyulingan untuk mendapatkan kandungan murni minyak esensial bahan alam.

2. Destilasi Uap

a. Pengertian Destilasi Uap


Destilasi uap adalah istilah yang secara umum digunakan untuk destilasi
campuran air dengan senyawa yang tidak larut dalam air, dengan cara mengalirkan
uap air ke dalam campuran sehingga bagian yang dapat menguap berubah menjadi
uap pada temperatur yang lebih rendah dari pada dengan pemanasan langsung.

b. Prinsip Kerja Destilasi Uap


Prinsip kerja destilasi uap yaitu memisahkan suatu campuran yang memiliki
titik didih yang tinggi dengan cara mengalirkan uap kedalamnya. Dimana senyawa
yang memiliki titik didih yang tinggi sebelum mencapai titik didihnya dimurnikan
dengan menggunakan uap atau air mendidih. Campuran substansi yang tidak larut
menunjukkan reaksi yang sangat beda dalam larutan homogen dan deskripsi sifatnya
memerlukan hukum fisik yang berbeda.  Dasar aturan dapat dipakai dengan
mempertimbangkan akibat naiknya deviasi pada hukum rault. Dimana bunyi dari
hukum Raoult adalah: “Tekanan uap larutan ideal dipengaruhi oleh tekanan
uap pelarut dan fraksi mol zat terlarut yang terkandung dalam larutan tersebut”.
Secara matematis ditulis sebagai:

P larutan = Xterlarut . Ppelarut


Pada destilasi uap, uap air yang dialirkan ke dalam labu yang berisi senyawa
yang akan dimurnikan, dimaksudkan untuk menurunkan titik didih senyawa tersebut,
karena titik didih suatu campuran lebih rendah dari pada titik didih komponen-
komponennya.

Secara matematis dapat dituliskan :


                              Po = P1 + P2    

c. Mekanisme Destilasi Uap


1.      Menyusun alat-alat destilasi uap
2.      Semua alat pastikan telah tertutup dan terhubung dengan erat.
3.      Zat sampel dimasukkan ke dalam labu B
4.      Jika sudah siap, lalu memanaskan labu pembangkit uap secara perlahan-lahan
sampai mendidih kemudian gunakan api yang besar sehingga uapnya masuk ke dalam
labu yang mengandung zat sampel.
5.      Hentikan destilasi jika semua zat sampel telah terpisah dan tertampung dalam
labu erlenmeyer sebagai penampung destilat.
6.   Masukan destilat ke dalam corong pisah.

d. Pengaplikasian Destilasi Uap


Penerapan destilasi uap dalam bidang industry bermacam-macam, salah satunya yaitu
pada pembuatan minyak atsiri. Minyak atsiri merupaka minyak yang berasl dari daun jeruk
purut. Destilasi uap ini biasanya digunakan dalam penyulingan minyak atsiri untuk
pembuatan parfum.

3. Destilasi Fraksionasi

a. Pengertian Destilasi Fraksionasi


Distilasi fraksionasi (bertingkat) adalah metode memisahkan komponen-
komponen cair, dua atau lebih, dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya
yang relatif kecil, misalnya campuran aseton-metanol, karbon tetra klorida-toluen, dll.
b. Prinsip Destilasi Fraksionasi
Prinsip dasar dari destilasi Fraksinasi (bertingkat) sama prinsipnya dengan
distilasi sederhana. Bedanya hanya distilasi bertingkat ini memiliki kolom fraksinasi
yang mana terjadi proses refluks yang berguna mempermudah proses destilasi dan
dapat dilakukan secara baik. Kolom fraksinasi berfungsi untuk memperlambat kontak
antara cairan dengan uap sehingga komponen yang memiliki titik didih yang lebih
rendah dapat menguap secara terus menerus sehinggga masuk ke kondensor dan
cairan yang lambat menguap atau titik didihnya tinggi akan kembali ke dalam labu
destilasi.

c. Mekanisme Destilasi Fraksionasi


Pada proses destilasi fraksinasi titik didih lebih kecil dari 30⁰C hal ini terjadi
karena digunakannya kolom fraksinasi yang dipasang pada labu destilasi. Tujuan dari
penggunaan kolom ini adalah untuk membuat uap campuran senyawa cair yang titik
didihnya hampir sama / tidak begitu berbeda. Sebab dengan adanya penghalang dalam
kolom fraksinasi menyebabkan uap yang titik didihnya sama akan sama-sama
menguap atau senyawa yang titik didihnya rendah akan naik terus hingga akhirnya
mengembun dan turun sebagai destilat, sedangkan senyawa yang titik didihnya lebih
tinggi, jika belum mencapai harga titik didihnya maka senyawa tersebut akan menetes
kembali ke labu destilasi, yang akhirnya jika dapat dikelola terus akan mencapai titik
didihnya. Senyawa tersebut akan menguap, mengembun dan turun / menetes sebagai
destilat.

d. Aplikasi Destilasi Fraksionasi


Aplikasi dari distilasi jenis ini digunakan pada industri minyak mentah,untuk
memisahkan komponen- komponen dalam minyak mentah Perbedaan distilasi
fraksionasi dan distilasi sederhana adalah adanya kolom fraksionasi. Dikolom ini
terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap
platnya. Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan untuk pemurnian distilat yang
lebih dari plat-plat di bawahnya. Semakin ke atas, semakin tidak volatil cairannya.
a. Skala labolatorium b. Skala industri

4. Destilasi Vakum

a. Pengertian Destilasi Vakum


Proses distilasi dengan tekanan dibawah tekanan atmosfer. Destilasi vaccum
merupakan destilasi tekanan dibawah 1 atmosfer tekanan operasinya 0,4 atm (≤300
mmHg absolut), untuk memisahkan fraksi –fraksi yang tidak dapat dipisahkan dengan
destilasi atmosferik seperti gas oil berat, parafine destilate atau vakum distilate yang
masih terkandung didalam long residu dari hasil destilasi atmosferik. Residu yang
terdapat dari destilasi atmosferik ini tidak dapat dipisahkan dengan destilasi
atmosferik, apabila dipanaskan pada tekanan atmosferik akan terjadi cracking
sehingga akan merusak mutu produk dan menimbulkan tar (coke) yang kemudian
dapat diberikan kenutuhan pada tube dapur. Dengan cara penyulingan di bawah
tekanan atmosferik atau tekanan vakum fraksi–fraksi yang terkandung di dalam long
residu dapat dicovery.

b. Prinsip Destilasi Vakum


Prinsip destilasi ini didasarkan pada hukum fisika dimana zat cair akan
mendidih dibawah titik didih normalnya apabila tekanan pada permukaan zat cair itu
diperkecil atau vakum. Untuk memperkecil tekanan permukaan zat cair dipergunakan
dengan alat jet ejector dan barometric condensor. Pada prinsipnya proses vakum ini
tidak jauh dari proses destilasi atmosferik. Proses destilasi vakum pada sistem vakum
proses berlangsung dibawah kondisi normal ±30 –35 mmHg dengan tujuan
menurunkan titik didihnya. Fungsi dari destilasi vacuum adalah untuk menurunkan
titik didih pada minyak berat atau long residu sehingga menghasilkan produk –
produknya.

c. Mekanisme Destilasi Vakum


Proses distillasi dengan tekanan dibawah tekanan atmosfer, bertujuan untuk
mengambil minyak midle distillate yang tidak terambil diproses CDU, dengan cara
menarik ( vacum ) produk tersebut dari long residue, sebenarnya minyak midle
distillate tersebut mungkin dapat dipisahkan dengan menaikkan suhu inlet kolom pada
proses distillasi atmosfer.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa minyak bumi bila dipanaskan
pada suhu 370 derajat Celcius minyak bumi akan mengalami cracking, patahan yang
terjadi dapat membentuk senyawa hydrocarbon tidak jenuh berupa olefin, dimana
senyawa ini dalam produk minyak bumi tidak dikehendaki karena sifatnya yang tidak
stabil. Untuk menyiasati supaya suhu tidak tinggi maka tekanan prosesnya yang
dibuat rendah sehingga tujuan menguapkan minyak midle distillate dapat diuapkan
pada temperatur kurang dari 370 derajat celcius ( ± 345 C ).

Long Residue hasil dari proses distilasi atmosfer dipanaskan pada preheater
dan dapur sampai temperatur ± 345 OC, kamudian dimasukkan dalam kolom distilasi
vacum yang tekanannya ± 13 mmH2O. Dalam kolom ini terdapat tray-tray seperti
halnya di kolom distilasi atmosferik. Untuk memperluas kontak uap dan cairan
biasanya kolomnya dibuat lebih lebar. Untuk mendapatkan tekanan dibawah atmosfer
digunakan peralatan yang disebut ejektor dan kondensor.

Dari kolom ini akan keluar produk masing-masing :

 Top kolom berupa produk Light Vacum Sloop ( LVS ), produk ini merupakan
produk yang jelek, yang biasa nya di tampung sebagai minyak sloop.
 Dibawah Light Vacum Sloop ( LVS ) adalah produk Light Vacum Gas Oil
( LVGO ), digunakan untuk komponen blending solar.
 Selanjutnya produk Parafine Oil Distillate ( POD ), produk ini adalah bahan
baku bagi proses pembuatan lilin atau Wax di unit proses Wax Plant. Produk
ini merupakan produk yang khusus, jadi tidak semua HVU mempunyai produk
ini.
 Produk selanjutnya adalah produk Hight Vacum Gas Oil ( HVGO ). Produk
ini digunakan untuk bahan baku proses cracking ( Hydro Cracking Unit / HCU
). Produk POD bila tidak di olah di wax plant di gabungkan dengan produk
HVGO untuk umpan di HCU.
 Produk bottom kolom HVU berupa Short Residue yang digunakan untuk Fuel
Oil di dapur atau digunakan untuk asphal jalan.
 Produk-produk tersebut keluar dari kolom kemudian diambil panasnya di
preheater atau heat exchanger dan didinginkan dengan fin fan dan selanjutnya
di kirim ke tanki produksi atau ke proses selanjutnya.

Alat-alat yang digunakan pada pross destilasi vakum antara lain :

1. Pompa adalah alat pemindahan fluida cair dari suatu tempat ke tempat lain
melalui suatu media pipa dengan memberikan energi dan dilakukan secara terus
menerus/kontinyu. Pompa mempunyai bermacam–macam jenisnya misalnya pompa
centrifugal, pompa piston dan lain –lain.
2. Kolom distilasi merupakan alat yang paling vital karea proses destilasi
terjadi pada alat ini. Kolom destilasi biasanya berbentuk silinder yang terbuat dari bahan
baja dimana di dalamnya dilengkapai alat kontak (tray) yang berfungsi untuk
memisahkan komponen campuran larutan. Di dalam kolom tersebut dilengkapi dengan
sambungan untuk saluran umpan, hasil samping reflux, reboiler, produk dan produk
bottom dan steam stripping.
3. Kolom stripper berfungsi untuk menajamkan pemisahan komponen-
komponendengan cara mengusir atau melucuti fraksi-fraksi yang lebih ringan didalam
produk yang dikehendaki.
4. Heat Exchanger berfungsi untuk berlangsungnya proses pemindahan panas
antara fluida satu ke fluida lain yang saling mempunyai kepentingan.
5. Condensor berfungsi untuk mengembunkan uap yaitu mengubah fase uap
menjadi fase cair, dan umumnya yang dipakai sebagai pendingin adalah air.
6. Separator berfungsi untuk memisahkan dua zat yang saling melarutkan,
misalnya gas dan cairan, minyak dan air dan sebagainya.
7. Furnace berfungsi sebagai tempat mentransfer panas yang diperoleh dari
hasil pemabakaran bahan bakar. Di dalam dapur terdapat pipa pemanasan yang disusun
sedemikian rupa sehingga proses pemindahan panas dapat berjalan sebaik mungkin.
8. Cooler berfungsi sebagai peralatan untuk mendinginkan produk yang
masih mempunyai suhu tinggi yang tidak diijinkan untuk disimpan dalam tangki.
9. Perpipaan adalah suatu sistem jaringan pipa yang menghubungkan dari
peralatan satu dengan peralatan lainnya. Pipa berfungsi sebagai alat
penyaluran/mengalirkan cairan atau gas. Pipa dibuat dari bermacam-macam jenis bahan
misalkan dari baja, karet, PVC dan lain – lain bergantung biasanya jenis baja dengan
panduan carbon.
10. Instrumentasi adalah suatu alat kontrol yang digunakan di dalamproses
pengolahan minyak agar proses dapat terkendali dan aman sehingga apa yang
diharapkan dalam proses pengolahan dapat tercapai.
11. Jet Ejektor adalah suatu alat untuk membuat kevakuman yang tinggi
didalam HVU(High Vaccum Unit). Ada 2 macam ejektor yang umum dioperasikan:
 Dengan Steam
 Dengan Air yang disebut proses cair Ejektor cair yang dipakai untuk membuat
kevakuman yang sedang atau proses pencampuran cairan, sedangkan ejektor dengan
steam yang penting untuk membuat dan mempertahankan kevakuman suatu system
dan dapat dilaksanakan dengan single atau multiejektor.

d. Aplikasi Destilasi Vakum


 Dalam Skala Laboratorium
Skala laboratorium penyulingan vakum adalah ketika cairan untuk disuling
memiliki titik didih atmosfer tinggi atau perubahan kimia pada suhu mendekati titik
didih atmosfer mereka. Suhu bahan sensitif (seperti beta karoten) juga memerlukan
distilasi vakum untuk menghapus pelarut dari campuran tanpa merusak produk.
Alasan lain penyulingan vakum digunakan adalah bahwa dibandingkan dengan
penyulingan uap ada tingkat yang lebih rendah residu membangun. Hal ini penting
dalam aplikasi komersial dimana transfer suhu diproduksi menggunakan penukar
panas.

 Dalam Skala Industri


Vakum skala industri penyulingan memiliki beberapa keunggulan. Tutup mendidih
campuran mungkin memerlukan banyak tahap kesetimbangan untuk memisahkan
komponen-komponen. Satu alat untuk mengurangi jumlah tahapan yang diperlukan
adalah dengan memanfaatkan penyulingan vakum. Vacuum kolom distilasi biasanya
digunakan dalam penyulingan minyak telah diameter berkisar sampai sekitar 14 meter
(46 kaki), tinggi badan berkisar sampai sekitar 50 meter (164 kaki), dan harga
berkisar sampai sekitar 25.400 meter kubik per hari (160.000 barel per hari).

Anda mungkin juga menyukai