Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ALAT INDUSTRI KIMIA


DETILASI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah Alat Industri
Kimia yang diampu oleh :
Dr. Sandra Santosa, B.Tech, MPD

Disusun Oleh :
Aldyn Firstiano Afnan
1941420013

Jurusan Teknik Kimia


Program Studi D-IV Teknologi Kimia Industri
Politeknik Negeri Malang
A. Pengertian Destilasi
Destilasi merupakan metode pemisahan dan pemurnian dari cairan yang mudah menguap.
Prosesnya meliputi penguapan cairan tersebut dengan cara memanaskan, dilanjutkan dengan
kondensasi uapnya menjadi cairan, disebut dengan destilat.
Beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian destilasi adalah sebagai berikut :
a. Menurut Mc.Cabe (1999), destilasi adalah suatu proses pemisahan dua atau lebih
komponen dalam suatu campuran berdasarkan perbedaan titik didih dari masing-masing
komponen dengan menggunakan panas sebagai tenaga pemisah.
b. Menurut GG.Brown (1987), destilasi adalah suatu metode operasi yang digunakan pada
proses pemisahan suatu komponen dari campurannya dengan menggunakan panas sebagai
tenaga pemisah berdasarkan perbedaa titik didih masing-masing komponennya. Proses
pemisahan secara distilasi terdiri dari tiga langkah dasar, yaitu:
1. Proses penguapan atau penambahan panas dalam larutan yang dipisahkan
2. Proses pembentukan fase seimbang
3. Proses pemisahan kedua fase seimbang
c. Menurut Herry Santoso (1997), proses pemisahan secara destilasi dapat dilakukan terhadap
campuran yang terdiri dari komponen sebagai berikut:
- Mempunyai perbedaan titik didih yang cukup
- Mempunyai sifat penguapan yang relatif tinggi
-Tidak membentuk campuran azeotrop

B.Prinsip kerja Destilasi


Destilasi adalah cara memperoleh cairan yang dikotori zat terlarut atau bercampur
dengan cairan lain yang titik didihnya berbeda, cairan yang dikehendaki kita didihkan sampai
menguap, lalu cairan itu dilewatkan melalui alat pengembunan (kondensor). Air murni yang
kita pakai di labolatorium diperoleh dengan cara destilasi yang biasa disebut aquades atau air
suling.
Destilasi juga dapat diartikan sebagai suatu proses pemurnian untuk senyawa padat yaitu
suatu proses yang didahului dengan penguapan senyawa cair dengan memanaskannya,
kemudian mengembunkan uap yang terbentuk yang akan ditampung dalam wadah yang
terpisah untuk mendapat destilat atau senyawa cair yang murni.
Ada beberapa tahapan proses destilasi adalah sebagai berikut :
1. Evaporasi atau memindahkan pelarut sebagai uap dari cairan
2. Pemisahan uap-cairan didalam kolom dan untuk memisahkan komponen dengan titik
didih lebih rendah yang lebih mudah menguap komponen lain yang kurang volatil.
3. Kondensasi dari uap, serta untuk mendapatkan fraksi pelarut yang lebih volatil.
C. Komponen Alat Destilasi Sederhana

Gambar 2.1 Alat destilasi sederhana

Keterangan :
1. wadah air
2. labu distilasi
3. sambungan
4. termometer
5. kondensor
6. aliran masuk air dingin
7. aliran keluar air dingin
8. labu distilat
9. lubang udara
10. tempat keluarnya distilat
13. pemanas
14. air pemanas
15. larutan zat

Secara garis besar, komponen alat destilasi adalah sebagai berikut :


a. Tabung reaktor
Tabung reaktor berfungsi sebagai wadah atau tempat pamanasan bahan baku (oli bekas).
Tabung reaktor berbentuk silinder yang mempunyai tutup yang direkatkan dengan
menggunakan baut sehingga dapat dibuka dan ditutup.
b. Kondensor (Pendingin)
Kondensor berfungsi untuk mengubah seluruh gas menjadi fase cair. Air
disirkulasikan kedalam tabung condensor sebagai media pendingin.
c. Pipa penyalur
Pipa penyalur yang dibuat berbentuk spiral ini berfungsi untuk menghubungkan dan
menyalurkan gas dari tabung reaktor ke condenser.
d. Burner
Burner ini berfungsi sebagai media pemasan untuk mengasapkan bahan baku didalam tangki
pemanas yang bisa berupa kompor gas atau kompor minyak ataupun juga tungku
menggunakan batu bara, tetapi untuk lebih efisien dan mudah mendapatkan bahan bakar
maka digunakan kompor gas yang menggunakan bahan bakar LPG.

D. Macam- Macam Destilasi


Pada dasarnya distilasi menurut penggunaan uapnya dibagi menjadi dua cara, yaitu:
1. Destilasi menggunakan uap
Destilasi uap meggunakan panas sebagai sumber energi untuk proses distilasi dengan cara
open steam, dimana uap tersebut mengadakan kontak lansung di dalam sistem distilasi baik
pada proses batch maupun kontinyu. Pada umumnya distilasi dilakukan dengan penambahan
komponen inert seperti nitrogen, karbondioksida, flue, dan sebagainya.
Destilasi uap inert digunakan untuk proses-proses sebagai berikut:
a. Untuk memisahkan sejumlah kecil dari impuritas yang mudah menguap dari sejumlah
bahan masukan.
b. Untuk memisahkan dalam jumlah yang cukup besar pada bahan yang mempunyai titik
didih tinggi.
c. Untuk mendapatkan titik didih dari suatu bahan dari sejumlah kecil impuritas yang
mempunyai titik didih lebih tinggi.

2. Destilasi menggunakan reboiler


Destilasi dengan menggunakan reboiler disebut dengan closed steam, dimana alat penukar
panas (reboiler) digunakan untuk memaksa kembalinya panas dan uap pada hasil bawah
fraksinator. Reboiler diletakkan pada bagian menara, hal ini membuat luas permukaan
menjadi besar. Namun, untuk membersihkannya harus menghentikan operasi distilasi.
Reboiler dipanaskan oleh steam pemanas.

Selanjutnya, ada beberapa macam destilasi diantaranya yaitu :


a. Distilasi Sederhana
Pada destilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didih yang jauh
atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. Destilasi sederhana juga merupakan Teknik
pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik
didih yang jauh. Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah
akan menguap lebih dulu. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan,yaitu
kecenderungan sebuah substansi untuk menjadi gas. Distilasi ini dilakukan pada tekanan
atmosfer. Aplikasi distilasi sederhana digunakan untuk memisahkan campuran air dan
Alkohol. Pada prakteknya, kebanyakan campuran sukar untuk dimurnikan melalui satu
distilasi sederhana.
b. Destilasi Fraksionisasi
Fungsi destilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-komponen cair, dua atau
lebih, dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Distilasi ini juga dapat
digunakan untuk campuran dengan perbedaan titik didih kurang dari 20°C dan bekerja pada
tekanan atmosfer atau dengan tekanan rendah.
Aplikasi dari distilasi jenis ini digunakan pada industri minyak mentah,untuk
memisahkan komponen- komponen dalam minyak mentah. Perbedaan distilasi fraksionasi
dan distilasi sederhana adalah adanya kolom fraksionasi. Dikolom ini terjadi pemanasan
secara bertahap dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap platnya. Pemanasan yang
berbeda-beda ini bertujuan untuk pemurnian distilat yang lebih dari plat-plat di bawahnya.
Semakin ke atas, semakin tidak volatil cairannya.
Saat uap mencapai kolom, uap tersebut akan mengalami kondensasi dan membentuk
cairan. Cairan tersebut memiliki komposisi sama dengan uap darimana dia berasal dan
diperkaya dengan cairan dengan titik didih rendah. Cairan terkondensasi tersebut akan
ditahan pada kolom dan menetes secara pelahan-lahan.
Uap campuran akan terus terbentuk dan bergerak ke arah bagian atas kolom. Ketika uap
tersebut bertemu dengan tetesan cairan, maka uap akan terkondensasi dan mentransfer energi
panasnya pada cairan. Energi panas ini dapat menyebabkan tetesan cairan mendidih,
membentuk uap baru. Uap yang baru terbentuk ini akan makin banyak pada cairan bertitik
didih rendah dibanding uap pada bagian awal. Uap baru ini akan bergerak ke atas dan
berkondensasi lagi. Proses ini berulang sehingga uap/cairan mengalir pada kolom fraksi. Uap
cairan yang keluar pada bagian atas kolom sebagain besar mengandung cairan dengan titik
didih rendah, kadang-kadang sampai 100%, tergantung panjang kolom. Uap ini
berkondensasi dan ditampung.
c. Destilasi Uap
Destilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih
mencapai 200 °c atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan
suhu mendekati 100 °c dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih.
Sifat yang fundamental dari destilasi uap adalah dapat mendestilasi campuran senyawa di
bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya. Selain itu destilasi uap dapat
digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua temperatur, tapi dapat
didestilasi dengan air.
Aplikasi dari destilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti
minyak eucalyptus dari eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi
minyak parfum daritumbuhan.campuran dipanaskan melalui uap air yang dialirkan ke dalam
campuran dan mungkin ditambah juga dengan pemanasan. Uap dari campuran akan naik ke
atasmenuju ke kondensor dan akhirnya masuk ke labu distilat.
d. Destilasi Vakum
Destilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didestilasi tidak stabil,
dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik
didihnya atau campuran yang memiliki titik didih di atas 150 °C. Metode destilasi
ini tidak dapat digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah jika kondensornya
menggunakan air dingin, karena komponen yang menguap tidak dapat dikondensasioleh air.
Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa vakum atau aspirator. Aspirator berfungsi
sebagai penurun tekanan pada sistem destilasi ini.

Selain itu ada beberapa macam destilasi lainnya yaitu sebagai berikut :
1. Destilasi Normal
Proses ini dilakukan dengan mengalirkan uap zat cair tersebut melalui kondensor lalu
hasilnya ditampung dalam suatu wadah, namun hasilnya tidak benar-benar murni atau biasa
dikatakan tidak murni karena hanya bersifat memisahkan zat cair yang titik didih rendah atau
zat cair dengan zat padat atau minyak.
2. Distilasi Bertingkat (Fraksionasi)
Proses ini digunakan untuk komponen yang memiliki titik didih yang berdekatan.
Pada dasarnya sama dengan destilasi sederhana, hanya saja memiliki kondensor yang lebih
banyak sehingga mampu memisahkan dua komponen yang memliki perbedaan titik didih
yang bertekanan. Pada proses ini akan didapatkan substan kimia yang lebih murni, karena
melewati kondensor yang banyak.
3. Distilasi Azeotrop
Teknik distilasi ini digunakan dalam memisahkan campuran azeotrop (campuran dua
atau lebih komponen yang sulit di pisahkan), biasanya dalam prosesnya digunakan senyawa
lain yang dapat memecah ikatan azeotrop tersebut, atau dengan menggunakan tekanan tinggi.
4. Refluks / Destruksi
Refluks dilakukan untuk mempercepat reaksi dengan jalan pemanasan tetapi tidak
akan mengurangi jumlah zat yang ada. Dimana pada umumnya reaksi- reaksi senyawa
organik adalah “lambat” maka campuran reaksi perlu dipanaskan tetapi biasanya pemanasan
akan menyebabkan penguapan baik pereaksi maupun hasil reaksi. Karena itu agar campuran
tersebut reaksinya dapat cepat, dengan jalan pemanasan dan jumlahnya selalu tetap reaksinya
dapat dilakukan secara refluks.
5. Distilasi Kering Prinsipnya memanaskan material padat untuk mendapatkan fasa uap
dan cairnya. Contohnya untuk mengambil cairan bahan bakar dari kayu atau batu bara.

E.Cara Kerja Mesin Destilasi


Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan
perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam
penyulingan,campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan
kembali kedalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap
lebih dulu. Padadasarnya alat destilasi dibagi menjadi dua yaitu destilasi kering dan basah.
Dan penggunaan alatdestilasi pun tergantung dari siapa yang menggunakannya karena alat
destilasi itu sendiri dapat berskala laboratorium dan skala komersil.Cara kerja alat destilasi
basah skala komersil adalah sebagai berikut:
1. Buka tutup ketel pemanas dan penyuling, masukkan air dan bahan yang akan didestilasi,
bahan harus terendam dalam air, guna menghindari menggumpalnya bahan
yangdidestilasi karena pengaruh panas. Kemudian tutuplah ketel dan kuatkan pengunci.
2. Hubungkan ketel dengan kondensor melalui sebuah pipa
3. Hubangkan kondensor dengan alat penampung air pendingin dan usahakan aliran air
pendingin dalam kondensor berlawanan dengan aliran dari uap yang dikondensasikan
4. Pasanglah alat penampung kondensat dan pemisah cairan destilasi
5. Nyalakan api pemanas dan jangan sampai padam.
6. Akibat dari pemanasan air dalam ketel pemanas dan penyuling akan mendidih dan
bahandalam air akan menguap, jagalah air jangan sampai kurang, bila kurang
tambahlahmelalui lubang penambahan air, kecilkan dulu api dan setelah beberapa waktu
baru tutuplubang dibuka dan seterusnya diisi air air tambahan. Hal tersebut bertujuan
gunamenghindari semburan air panas keluar akibat tekanan uap
7. Uap bahan akan mengalir ke dalam kondensor, yang seterusnya akan
mengalamikondensasi dan kondensat terapung dalam alat penampung. Kondensat
selanjutnyadimasukkan dalam alat pemisah cairan destilasi (destilat) untuk diadakan
pemisahandengan air
8. Setelah pekerjaan selesai api dipadamkan dan alat dilepaskan dari rangkaian.
Setelahdingin sisa bahan dikeluarkan dari dalam ketel pemanas dan penyulingSelanjutnya
adalah destilasi secara kering. Pada dasarnya alat destilasi kering adalahsama dengan alat
destilasi basah. Perbedaannya hanya terletak pada alat ketel destilasi,sedangkan alat yang
lain seperti kondensor adalah sama. Dalam destilasi kering, bahan yangdidestilasi
dipanasi dalam ketel destilasi dengan menggunakan udara panas atau asap panas.Udara
panas atau asap panas dapat berasal dari sebuah dapur yang berada di luar ketel
destilasi.Dapat pula dari bahan bakar yang langsung dibakar dalam ketel penyulingan.
Uap bahan yangterjadi kemudian dialirkan ke dalam kondensor sehingga mengalami
kondensasi. Kondensatyang terjadi ditampung dalam alat penampung yang kemudian
dipisahkan dengan alat pemisah.

Contoh skema distilasi pada pilot plan Politeknik Negeri Malang


DAFTAR PUSTAKA
Ahmad. Y. 2007. Alcohol and distilation of wine in Arabic sources. Online. http://alcohol and
distiltion/wekipedia.html (Akses 16 Maret 2017)
Anwar. N. 2009. Destilasi. Laporan. Laboratorium Kimia Dasar. Jurusan Teknologi Pangan.
Universitas Pasundan. Bandung
Bacher. AD. 2007. Chemistry distilation. Online. http://distilasi wikepedia bahasa
indosia/ensiklopedia bebas.html (Akses 16 Maret 2017)
Chang. R. 2007 Distilation. Edisi ke-9. New York. Mc Graww- Hill
Mahardikha. P.A.S. 2012. Destilasi. Laporan. Laboratorium Kimia Dasar. Jurusan Teknologi
Pangan. Universitas Pasundan. Bandung
Syukri. S. 1999. Kimia Dasar jilid 1. Bandung. ITB
Silberberg. MS. 2006. Chemistry the molecular nature of matter and change. Jurnal. Edisi ke-
4. New York. Mc Graww-Hill

Anda mungkin juga menyukai