Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Destilasi Uap


Destilasi adalah suatu proses pemurnian yang didahului dengan
penguapan senyawa cair dengan cara memanaskannya, kemudian
mengembunkan uap yang terbentuk yang didasarkan pada perbedaan titik
didih dari zat-zat cair dalam campuran zat cair tersebut sehingga zat
(senyawa) yang memiliki titik didih terendah akan menguap lebih dahulu,
kemudian apabila didinginkan akan mengembun dan menetes sebagai zat
murni (destilat).
Untuk memurnikan zat/senyawa cair yang tidak larut dalam air, dan titik
didihnya cukup tinggi, sedangkan sebelum zat cair tersebut mencapai titik
didihnya, zat cair sudah terurai, teroksidasi atau mengalami reaksi
pengubahan (rearranagement), maka zat cair tersebut tidak dapat dimurnikan
secara destilasi sederhana atau destilasi bertingkat, melainkan harus
didestilasi dengan destilasi uap.
Destilasi uap adalah istilah yang secara umum digunakan untuk destilasi
campuran air dengan senyawa yang tidak larut dalam air, dengan cara
mengalirkan uap air ke dalam campuran sehingga bagian yang dapat
menguap berubah menjadi uap pada temperatur yang lebih rendah dari pada
dengan pemanasan langsung. Untuk destilasi uap, labu yang berisi senyawa
yang akan dimurnikan dihubungkan dengan labu pembangkit uap. Uap air
yang dialirkan ke dalam labu yang berisi senyawa yang akan dimurnikan,
dimaksudkan untuk menurunkan titik didih senyawa tersebut, karena titik
didih suatu campuran lebih rendah dari pada titik didih komponen-
komponennya. Distilasi uap biasanya digunakan pada campuran senyawa-
senyawa yang memiliki titik didih mencapai 200 °C atau lebih. Distilasi uap
dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100 °C
dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih. Sifat
yang fundamental dari distilasi uap adalah dapat mendestilasi campuran
senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya.
Selain itu distilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut
dalam air di semua temperatur, tapi dapat didestilasi dengan air.
2.2 Prinsip Dasar Destilasi Uap
Prinsip kerja dari destilasi uap yaitu memisahkan suatu campuran yang
memiliki titik didih yang tinggi dengan cara mengalirkan uap kedalamnya.
Dimana senyawa yang memiliki titik didih yang tinggi sebelum mencapai
titik didihnya dimurnikan dengan menggunakan uap atau air
mendidih.Campuran substansi yang tidak larut menunjukkan reaksi yang
sangat beda dalam larutan homogen dan deskripsi sifatnya memerlukan
hukum fisik yang berbeda. Dasar aturan dapat dipakai dengan
mempertimbangkan akibat naiknya deviasi pada hukum rault. Satu gejala dari
deviasi positif adalah dalam diagram hubungan antara tekanan dengan
temperatur. Pada batas deviasi positif besar dari hukum rault, dua komponen
dapat larut dan komponen tersebut menguap yang secara matematis
memberikan tekanan total yang merupakan jumlah total dari tekanan masing-
masing. Dimana bunyi dari hukum Raoult adalah: “Tekanan uap larutan ideal
dipengaruhi oleh tekanan uap pelarut dan fraksi mol zat terlarut yang
terkandung dalam larutan tersebut”.
Secara matematis ditulis sebagai:

P larutan = Xterlarut × P pelarut


Pada destilasi uap, uap air yang dialirkan ke dalam labu yang berisi
senyawa yang akan dimurnikan, dimaksudkan untuk menurunkan titik didih
senyawa tersebut, karena titik didih suatu campuran lebih rendah dari pada
titik didih komponen-komponennya.
Secara matematis dapat dituliskan :

Po = P 1 + P 2
2.3 Proses Destilasi Uap
Proses destilasi uap sebenarnya bertumpu pada 3 komponen utamanya
yaitu retort, kondensor dan pemisah. Proses kerja yang terjadi akan dijelaskan
dibawah ini :
1. Retort
Pada bagian retort ini berisi bagian tanaman yang akan didistilasi atau
tanaman yang memiliki senyawa yang kita inginkan (aromatik). Uap akan
masuk lewat bawah seperti yang ditunjukan (steam in) dan akan masuk
melalui lubang lubang kecil yang ada dibawahnya dan mulai memberikan
tekanan uap pada tanaman. Setelah itu uap akan melewati retort ini juga
tanaman tadi dengan membawa hasil (senyawa yang diinginkan) dengan
menjenuhkannya bersama air / uap. Uap tersebut akan melalui pipa yang
terhubung melalui condenser.
2. Kondenser
Air/uap yang membawa hasil tadi nantinya akan didinginkan pada bagian
kondensor yang berbentuk tabung yang berisi spiral panjang panjang itu
yang berbentuk seperti tabung yang melingkar. Air/uap ini didinginkan
oleh air yang mengalir didalam tabung tersebut. Hasil dari kondensor ini
berupa 2 fasa yaitu air dan senyawa aktif yang akan keluar dari kondensor
secara bergantian sesuai dengan daya grafitasinya masing masing.
3. Seperator / Pemisah
Hasil dari kondensator tadi yang berupa 2 fasa itu akan ditampung pada
tabung sepertor ini dan akan bercampur, walaupun nantinya perbedaan
fasa ini akan terlihat dengan munculnya senyawa aktif/ zat yang
diinginkan dibagian atas sedangkan air dibagian bawah. Setelah dua
bagian ini terlihat memisah maka air atau hydrolat akan dibuang melalui
bagian bawah tabung seperti ditunjukan (hydrolat from bottom seperation)
sedangkan senyawa / zat yang diinginkan diambil dari atas.
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam destilasi
Uap :
a. Menyusun alat-alat destilasi uap
b. Semua alat pastikan telah tertutup dan terhubung dengan erat.
c. Zat sampel dimasukkan ke dalam labu B
d. Jika sudah siap, lalu memanaskan labu pembangkit uap secara perlahan-
lahan sampai mendidih kemudian gunakan api yang besar sehingga
uapnya masuk ke dalam labu yang mengandung zat sampel.
e. Hentikan destilasi jika semua zat sampel telah terpisah dan tertampung
dalam labu erlenmeyer sebagai penampung destilat.
f. Masukan destilat ke dalam corong pisah.
Perhatian:
Dalam destilasi uap kadang-kadang digunakan zat-zat padat, oleh karena
itu bahan mungkin memadat dalam pendingin. Perhatikan secara hati-hati
dan hindarkan pembentukan massa kristal yang akan menghambat tabung,
kemudian hentikan sebentar pengaliran air melalui pendingin dan
keluarkan air yang ada dalam pendingin. Uap panas akan meleburkan
kristal dan hambatan akan hilang. Setelah hambatan hilang, segeralah
alirkan kembali air ke dalam pendingin. Jika dalam destilasi uap dari labu
yang mengandung zat tidak mau mengalir maka labu tersebut dapat
dipanaskan dengan menggunakan api yang lebih kecil dari api pada
pemanasan labu pembangkit uap.
2.4 Penerapan Destilasi Uap
Penerapan destilasi uap dalam bidang industri bermacam-macam, salah
satunya yaitu pada pembuatan minyak atsiri. Minyak atsiri merupakan
minyak yang berasal dari daun jeruk purut. Distilasi uap ini biasanya
digunakan dalam penyulingan minyak atsiri untuk pembuatan parfum.
Caranya sama dengan proses yang telah diuraikan diatas yaitu dengan
melewatkan uap pada tanaman yang mengandung minyak atsiri didalam
retort. Jika daun jeruk purut itu disuling, dihasilkan minyak atsiri yang dari
tidak berwarna (bening) sampai kehijauan (tergantung cara ekstraksi), minyak
atsiri berbau harum mirip bau daun (jeruk purut). Minyak atsiri hasil destilasi
(penyulingan) menggunakan uap mengandung 57 jenis komponen kimia.
Yang utama dan terpenting adalah sitronelal dengan jumlah 81, 49%,
sitronelol 8,22%, linalol 3,69% dangeraniol 0,31%. Komponen lainnya ada
dalam jumlah yang sedikit.
Ekstrasi yang dilakukan menggunakan pelarut meliputi persiapan bahan,
mencampur, mengaduk dan memanaskan bahan dan pelarut serta
memisahkan pelarut dari minyak atsiri. Metode ekstraksi yang digunakan
antara lain destilasi uap, destilasi dengan cara Likens-Nickerson, maserasi
dan perkolasi.Pelarut yang banyak digunakan untuk mengekstraksi minyakat
siri adalah etanol, heksana, etilendiklorida, aseton, isopropanol dan metanol.
Penyulingan atau destilasi uap dilakukan dengan cara menimbang daun jeruk
purut sesuai dengan kapasitas tangki penyulingan, kemudian dirajang
(dipotongkecil-kecil). Proses penyulingan minyak atsiri dilakukan selama 6
jam. Minyak atsiri yang diperoleh dipisahkan dari air dengan menggunakan
labu pemisah minyak. Destilasi menggunakan alat yang sama dengan destilasi
uap, hanya rajangan daun jeruk purut langsung dicampur dengan air dan
dididihkan. Dalam destilasi uap, rajangan dipisahkan dari air mendidih oleh
suatu kawat kasa, hingga hanya terkena uapnya. Proses penyulingan dan
pemisahan minyakatsirinya juga sama.Distilasi uap juga banyak digunakan di
kilang-kilang minyak bumi dan petrokimia tanaman di mana distilasi uap ini
sering disebut sebagai "penguapan stripping". Pada intinya distilasi uap ini
digunakan sebagai alat untuk mendapatkan suatu senyawa murni dengan hasil
yang maksimal dan tingkat kerusakan yang kecil.Distilasi uap ini dipilih
karena lebih mudah digunakan juga hemat biaya.
2.5 Kelebihan dan Kekurangan Destilasi Uap
Kelebihan :
Destilasi uap dapat digunakan untuk menguapkan senyawa-senyawa dengan
titik didih yang tinggi sebelum mencapai titik didihnya dengan menggunakan
uap atau air mendidih. Dengan destilasi uap ini senyawa yang dimurnikan
tidak dihawatirkan akan rusak karena senyawa tersebut diuapkan sebelum
mencapai titik didihnya, berbeda dengan destilasi yang lain, misalnya pada
destilasi sederhana dan destilasi bertingkat, dimana senyawa yang akan
dimurnikan dipanaskan hingga mendidih ( mencapai titik didihnya ) sehingga
hanya dapat dilakukan pada senyawa-senyawa teretentu yang tidak rusak
akibat pemanasan yang berlebih.
Kelemahan:
Destilasi uap adalah metode untuk menyaring senyawa yang sensitif terhadap
panas jadi, Proses ini melibatkan penggunaan uap menggelegak melalui
dipanaskan dengan campuran bahan baku
F Kelebihan :
Destilasi uap dapat digunakan untuk menguapkan senyawa-senyawa dengan titik
didih yang tinggi sebelum mencapai titik didihnya dengan menggunakan uap atau
air mendidih. Dengan destilasi uap ini senyawa yang dimurnikan tidak
dihawatirkan akan rusak karena senyawa tersebut diuapkan sebelum mencapai
titik didihnya, berbeda dengan destilasi yang lain, misalnya pada destilasi
sederhana dan destilasi bertingkat, dimana senyawa yang akan dimurnikan
dipanaskan hingga mendidih ( mencapai titik didihnya ) sehingga hanya dapat
dilakukan pada senyawa-senyawa teretentu yang tidak rusak akibat pemanasan
yang berlebih.

Kelemahan:
Destilasi uap adalah metode untuk menyaring senyawa yang sensitif terhadap
panas jadi, Proses ini melibatkan penggunaan uap menggelegak melalui
dipanaskan dengan campuran bahan baku
DAFTAR PUSTAKA
Khopkar, SM. 2002. Konsep Dasar Kimia Analitik.UI Press. Jakarta

Soebagio. 2003. Kimia Analitik II. IMSTEP.Jakarta

Vogel. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. PT
Kalman Media. Jakarta

Windawati.2015. destilasi uap .


http://windawati901.blogspot.co.id/2015/04/makalah-destilasi-uap.html. Diakses
tanggal 3 Maret 2016
Trihatuti. 2015. Pengertian destilasi uap
http://trihastutiwibowo.blogspot.co.id/2015/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html
Diakses tanggal 3 Maret 2016
Triwahyuid.2013. laporan praktikum destilasi uap.
http://triwahyuib.blogspot.co.id/2013/06/laporan-praktikum-destilasi.html
Diakses tanggal 3 Maret 2016
Maria dan Inggri, Destilasi Uap Minyak Atsiri dari Kulit dan Daun Kayu Manis
Cinnamomum burmanii, Laporan Penelitian, Jurusaan Teknologi Industri,
Universitas Katolik Parahyangan

Anda mungkin juga menyukai