Disusun oleh :
Nama : Tengku Khadijah Nurul Hanifah
NIM/Prodi : 20307141028/Kimia
Kelas : B
Tanggal Praktikum : 11 Oktober 2021
Tanggal Pengumpulan : 18 Okober 2021
A. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan, diharapkan praktika terampil memisahkan
senyawa dengan cara destilasi hampa udara.
B. DASAR TEORI
Zat cair yang memiliki titik didih yang cukup tinggi, sedangkan
sebelum zat cair tersebut mencapai titik didihnyaa zat cair tersebut sudah
terurai, teroksidasi atau mengalami reaksi perubahan. Sehingga untuk
memurnikan zat cair tersebut tidak dapat dimurnikan hanya dengan proses
destilasi biass, melainkan menggunakan destilasi hampa udara atau destilasi
uap. Destilasi hampa udara ini mampu memurnikan zat yang mempunyai
titik didih tinggi, mudah terurai, serta dapat larut dalam iar. Caranya dengan
memanaskan zat cair dalam ruang hampa udara sehinggatekanann di atasnya
cukup rendah, hal ini bertujuan agar menurunkan titik didih zat cair tersebut.
Karena titik didih bergantung pada tekanann luar di atas permukaan zat cair
lebih kecil dari satu atsmofer, maka titik didih zat cair tersebut akan turun.
Sebagai standar titik didih zat cair diukur dengan tekanan udara 1 atsmosfer
(Tim Penyusun Kimia Analisis, 2015).
Bahan- bahan :
1. Air teh
RANGKAIAN ALAT
D. PROSEDUR KERJA
E. DATA PERCOBAAN
Pengamatan Data pengamatan
Suhu pemanasan 100°C
Waktu pemanasan ± 1 jam
Volume teh awal 100 ml
Volume teh pekat (residu) 28 ml
Volume air destilat (distilat) 52 ml
F. PERHITUNGAN
V teh awal = 100 mL
V air (destilat) = 52 mL
V teh pekat (residu) = 28 mL
Rendemen = 52%
G. PEMBAHASAN
Pada tanggal 11 Oktober 2021 telah dilaksanakan praktikum yang berjudul
Destilasi Hampa Udara secara daring. Praktikum kali ini bertujuan untuk
menumbuhkan keterampilan mahasiswa dalam memisahkan senyawa dengan cara
destilasi hampa udara. Bahanyang digunakan adalah air teh yang akan dipisahkan
untuk mendapatkan destilatnya. Prinsip utama dari destilasi vakum ini adalah
menurunkan titik didih dengan menurunkan tekanan sehingga produk-produk lebih
mudah diperoleh.
Langkay pertama yaitu merangkai alat destilasi seperti pada gambar
rangkaian alat yakni labu Claisen dipasang diatas heating mantle. Cara meletakan
labu Claisen di dalam mantel pemanas tidak boleh menyentuh permukaan mantel
pemanas melainkan sedikit menggantung. Kemudian pada bagian samping labu
Claisen dihubungkan dengan labu distilat guna menampung air hasil distilasi. Labu
distilat dihubungkan pula dengan selang yang mengarah ke pompa vakum untuk
memompa udara di dalam labu distilat. Sehingga tekanan udara di atas permukaan
cairan akan mengecil dan menurunkan titik didih cairan. Pada bagian bawah atau
ujung labu distilasi ditampung oleh corong. Di atasnya ada selang yang mengalirkan
air kran sebagaipendingin. Dan pada bagian bawah corong terhubung dengan selang
untuk mengeluarkan air kran. Labu destilasi juga dihubungkan dengan statif dan
klem agar tidak jatuh.
Selanjutnya menuang sejumlah sampel air teh ke dalam labu Claisen dan
menutup bagian atasnya agar tidak ada udara yang masuk. Kemudian mengalirkan
air kran melalui selang bagian atas corong. Lalu menyalakan mantel pemanas
dengan suhu 100°C. Hal ini dikarenakan air mendidih pada suhu 100°C. Kemudian
pompa vakum dinyalakan hingga maksimal. Pada proses ini air akanmenguap dan
melalui labu destilasi yang kemudian didinginkan menggunakan air kran yang
mengalir. Sehingga air yang menguap tadi akan kembali menjadi cair. Oleh karena
itu, air distilat ditampung di labu distilasi. Proses ini berlansung selama kurang
lebih selama 1 jam.
Setelah kurang lebih proses berlangsung selama 1 jam. Kemudian
menghentikan proses dengan mematikan air kran, mantel pemanas, dan pompa
vakum. Kemudian melepaskan semua rangkaian dan menghitung volume air
destilat serta air teh pekat atau residu yang dihasilkan. Selama proses destilasi,
terdapat sebagian air yang menguap, banyaknya dapat dicari dengan rumus sebagai
berikut :
V. air menguap = volume awal – (volume distilat + volume residu)
Kemudian banyaknya rendemen dicari dengan rumus :
V destilat
Rendemen = 𝑥 100%
V awal
I. JAWABAN PERTANYAAN
1. Hitung rendemen hasil destilasi
V destilat
Rendemen = x 100%
V awal
52 mL
= 100 mL x 100%
Rendemen = 52%
DAFTAR PUSTAKA
Harizul, Rivai. (1995). Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta : UI Press
Syukri. (2007). Kimia Dasar II. Bandung: ITB Press.
Tim Penyusun Kimia Analisis. (2015). Petunjuk Praktikum Metode Pemisahan
Kimia. Yogyakarta: FMIPA UNY.
Van, W. M. (1967). Distilation. New York: MC Brow-Hill.
Wilcox, C. (1995). Experimental Organic Chemestry. New Jersey: Prentice Hall.
Wonorahardjo, & Surjani. (2013). Metode-Metode Pemisahan Kimia Sebuah
Pengantar. Jakarta: Akademia Permata.