Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM

Pemisahan Iodium dengan Ekstraksi Pelarut

Disusun Oleh:

NAMA : MOHAMMAD AKBAR IYYUDIN, Spd., Mpd.


NIM : 1902060014
PEMBIMBING : Devi Ristian Octavia, M. Si., Apt

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2019

LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM V
PEMISAHAN IODIUM DENGAN EKSTRAKSI PELARUT

I. TUJUAN
 Menelaus cara memisahkan dan memurnikan zat
 Mengetahui cara ekstraksi pelarut dengan menggunakan
corong pisah

II. DASAR TEORI

Penggabungan antara dua atau lebih zat yang dalam


penggabungan ini zat zat tersebut mempertahankan
identitas nya masing masing-masing disebut juga dengan
Campuran. Contoh-contoh diantaranya adalah
 Udara
 Minuman dan makanan ringan
 Susu
 Semen
Berdasarkan sifatnya campuran di bagi menjadi 2 yaitu
1. Campuran HOMOGEN
Campuran yang tidak bisa di bedakan antara zat
zat yang bercampur zat zat yang bercampur
didalamnya,yang seluruh bagian dalam
campuran homogen yang bersifat sama
Dengan contoh
 TEH yang merupakan campuran antara air
gula dan the yang secara merata dan tidak
bisa di bedakan antara gula dan airnya
 UDARA yang merupakan campuran dengan
bermacam macam gas seperti
nitrogen,oksigen,dan lain lain,yang masing
masing gas tidak bisa di bedakan

2. Campuran HETEROGEN
Campuran yang mengandung zat zat yang tidak
dapat bercampur satu dengan yang lain secara
sempurna sehingga dapat dikenali atau diketahui
perbedaan sifat sifat partikel zat yang tercampur
tersebut
Dengan contoh
 Tepung yang di campur dengan air
 Air dengan pasir
 Beras di campur dengan pasir
Campuran dapat dipisahkan melalui peristiwa fisika
ataupun kimia. Apabila dengan cara fisika tidak dapat
merubah zat selama pemisahan,sedang pemisahan secara
kimia yakni suatu komponen atau lebih direaksikan
dengan zat lain sehingga dapat di pisahkan.
Berdasarkan sifatnya pemisahan dan pemurnian
campuran menjadi unsur-unsur penyusunnya dibedakan
menjadi enam yakni :
1) Filtrasi (Penyaringan )
Yakni pemisahan zat padat dari suatu larutan
berdasarkan ukuran partikelnya yang berbeda
menggunakan kertas saring
2) Dekantasi (pengendapan)
Reaksi umum berlangsung dalam larutan berair
dengan terbentuknya produk yang tidak larut
atau endapan yang biasanya melibatkan senyawa
ionik
3) Ekstraksi
Pemisahan zat dengan larutannya berdasarkan
kelolaannya dan masa jenisnya. Pemisahan ini
terjadi apabila dasar kemampuan dasar larutan
yang berada dari komponen komponen dalam
campurannya,dan dapat di lakukan dengan
menggunakan alat corong pisah
4) Sublimasi (penyubliman)
Peralihan secara langsung suatu zat dari padat ke
gas/uap (yang dapat kembali ke wujud padat
lagi) atau dari gas/uap ke padat tanpa melalui
fase cair. Namun metode ini hanya dapat
digunakan untuk senyawa-senyawa yang dapat
menyublim (misalnya podium,ammonium
klorida,arsenitrioksida,dan lain sebagainya)
5) Kristalisasi
Proses pemisahan bahan padat yang berbentuk
kristal dari satu larutan dengan cara
menguapkan pelarutnya.
6) Destilasi
Yakni cara pemisahan campuran yang
berdasarkan pada perbedaan titik didih
komponen komponen penyusunnya

Prinsip dasar ekstraksi adalah didistribusi zat terlarut


dalam dua pelarut yang tidak bercampur
 PRINSIP MASERASI
Penyarian zat aktif yang di lakukan dengan cara
merendam serbuk simplisia dalam cairan penyarian
yang sesuai selama tiga hari pada temperatur
kamar yang terlindung dari cahaya
 PRINSIP PERKOLASI
Penyarian zat aktif yang dilakukan dengan cara
serbuk simplisia di Maserati selama 3 jam
kemudian dipindahkan ke dalam bejana silinder
yang bagian bawahnya diberi dekat berpori lalu di
alirkan dari atas ke bawah simplisia tersebut
 PRINSIP SOXHLETASI
Penarikan komponen kimia yang di lakukan dengan
cara serbuk simplisia ditempatkan dalam klonso g
yang telah dilapisi kertas saring sedemikian rupa
dengan cairan penyari yang di panaskan dalam labu
alas bulat sehingga menguap dan di kondensasi kan
oleh kondensor bola yang menjadi molekul cairan
penyari yang jatuh kedalam klonso g penyari
 PRINSIP REFLUXS
Penarikan komponen kimia yang dilakukan dengan
cara sampel dimasukkan kedalam labu alas bulat
bersama dengan cairan penyari lalu di panaskan
dan akan menghasilkan uap uap cairan penyari
yang akan terkonsentrasi pada kondensor bola yang
akan menjadi molekul-molekul cairan penyari yang
akan turun kembali menuju labu alas bulat dan
akan menyari kembali ketika sampel yang berada
pada alas bulat dan akan begitu seterusnya

III. ALAT DAN BAHAN


A. ALAT
 Tabung reaksi
 Corong pisah 100ml
 Corong penyaring
 Gelas ukur 10ml
 Gelas Beker 100ml
 Erlemeyer
B. BAHAN
 Iodium
 Pelarut organik (kloroform/etiasetat)
 Aquadest

IV. PROSEDUR PERCOBAAN


1. Masukkan sebutir kecil iodium kedalam tabung reaksi yang
berisi 5ml aquadest,kocok lalu perhatikan warna larutan
2. Ambil 1ml kloroform/etik asetat,perhatikan warnanya lalu
masukkan kedalam larutan iod di kocok lalu perhatikan
kembali warnanya
3. Ambil beberapa butir iod lalu masukkan kedalam gelas Beker
yang berisi 25ml aquadest dan aduk sampai larut
4. Larutan iod dipindahkan kedalam corong pisah dalam
keadaan kran tertutup
5. Dimasukkan 10ml kloroform/etilasetat ke dalam corong pisah
yang berisi larutan iodium tadi
6. Dipasang sumbat corong pisah dan pegang corong dengan
posisi ibu jari Kanan menekan titipan jari kiri memegang kran
7. Buka kran sebentar (ujung pipa jangan menghadap wajah)
tutup kran dan kembali gojoglah
8. Membuka kran sebentar tutup kembali lalu gojog
9. Ulangi langkah no 8 sampai tak terdengar bunyi gas keluar
saat membuka kran
10.Setelah selesai dikocok segera buka tutup corong lalu
pisahkan kedua lapisan melalui kran dan tampung lapisan bawah
dengan erlenmeyer dan lapisan atas dengan tempat yang berbeda

Anda mungkin juga menyukai