Anda di halaman 1dari 19

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar belakang Evaluasi organoleptik adalah ilmu pengetahuan yang menggunakan indera manusia untuk mengukur tekstur, penampakan, aroma dan flavor produk pangan. Penerimaan konsumen terhadap suatu produk diawali dengan penilaiannya terhadap penampakan, flavor dan tekstur. Evaluasi sensori atau organoleptik sering digunakan dalam menilai mutu berbagai jenis makanan yang perannya cukup penting dalam pengembangan produk dengan meminimalkan resiko dalam pengambilan keputusan. Panelis dapat mengidentifikasi sifat-sifat sensori yang akan membantu untuk mendeskripsikan produk disamping itu pendekatan dengan penilaian organoleptik dianggap paling praktis lebih murah biayanya. Berdasarkan pemaparan di atas tersirat bahwa pengendalian mutu dalam industri pangan, uji organoleptik memiliki peranan yang penting maka pada kesempatan kali ini kami akan melaporkan hasil praktikum organoleptik pada beberapa macam saus dalam bentuk laporan praktikum yang berjudul !P"#!$ P#!%&'%() PE$*E$+! '!$ )(&( (,' "#*!$" EP&'% P!+! BEBE#!P! ,E$'- -!(-. 1.2 Rumusan masalah /. Bagaimanakah mencari perbedaan aroma dan warna serta rasa saus, yang dibandingkan dengan produk pembanding 0referenc1 dengan menggunakan metode duo trio 2 3. Bagaimanakah menguraikan karakteristik aroma warna dan flavour produk saus dengan menggunakan metode uji organoleptik deskriptif scoring 2 4. Bagaimana mengukur tingkat kesukaan pada produk saus menggunakan metode uji organoleptik afektif hedonik 2 1.3 Tujuan / 3 &ujuan dari uji duo trio ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan aroma dan warna serta rasa saus, yang dibandingkan dengan produk pembanding 0referenc1. &ujuan uji skoring yang dilakukan pada saus adalah memberikan nilai 0skor1 tertentu terhadap aroma dan warna saos. Panelis diminta memberikan skor sesuai dengan kesan yang diperoleh dan criteria yang diberikan.

&ujuan uji hedonik yang dilakukan pada saus adalah untuk mengukur tingkat kesukaan terhadap produk saus

1. !an"aat / +apat mengetahui metode uji organoletik

BAB II TIN#AUAN PU$TA%A 2.1 Uj& 'rgan(le)t&k Pengujian organoleptik adalah pengujian yang didasarkan pada proses pengindraan.Pengindraan diartikan sebagai suatu proses fisio-psikologis, yaitu kesadaran atau pengenalan alat indra akan sifat-sifat benda karena adanya rangsangan yang diterima alat indra yang berasal dari benda tersebut. Pengindraan dapat juga berarti reaksi mental 0sensation1 jika alat indra mendapat rangsangan 0stimulus1. #eaksi atau kesan yang ditimbulkan karena adanya rangsangan dapat berupa sikap untuk mendekati atau menjauhi, menyukai atau tidak menyukai akan benda penyebab rangsangan. %esadaran, kesan dan sikap terhadap rangsangan adalah reaksi psikologis atau reaksi subyektif. Pengukuran terhadap nilai 5 tingkat kesan, kesadaran dan sikap disebut pengukuran subyektif atau penilaian subyektif. +isebut penilaian subyektif karena hasil penilaian atau pengukuran sangat ditentukan oleh pelaku atau yang melakukan pengukuran. ,enis penilaian atau pengukuran yang lain adalah pengukuran atau penilaian suatu dengan menggunakan alat ukur dan disebut penilaian atau pengukuran instrumental atau pengukuran obyektif. Pengukuran obyektif hasilnya sangat ditentukan oleh kondisi obyek atau sesuatu yang diukur. +emikian pula karena pengukuran atau penilaian dilakukan dengan memberikan rangsangan atau benda rangsang pada alat atau organ tubuh 0 indra 1, maka pengukuran ini disebut juga pengukuran atau penilaian subyketif atau penilaian organoleptik atau penilaian indrawi. 6ang diukur atau dinilai sebenarnya adalah reaksi psikologis 0 reaksi mental 1 berupa kesadaran seseorang setelah diberi rangsangan, maka disebut juga penilaian sensorik. #angsangan yang dapat diindra dapat bersifat mekanis 0 tekanan, tusukan 1, bersifat fisis 0 dingin, panas, sinar, warna 1, sifat kimia 0 bau, aroma, rasa 1. Pada waktu alat indra menerima rangsangan, sebelum terjadi kesadaran prosesnya adalah fisiologis, yaitu dimulai di reseptor dan diteruskan pada susunan syaraf sensori atau syaraf penerimaan. )ekanisme pengindraan secara singkat adalah 7 /. Penerimaan rangsangan 0 stimulus 1 oleh sel-sel peka khusus pada indra

3. 4. 8. 9. :.

&erjadi reaksi dalam sel-sel peka membentuk energi kimia Perubahan energi kimia menjadi energi listrik 0 impulse 1 pada sel syaraf Penghantaran energi listrik 0 impulse 1 melalui urat syaraf menuju ke syaraf pusat otak atau sumsum belakang. &erjadi interpretasi psikologis dalam syaraf pusat ;asilnya berupa kesadaran atau kesan psikologis. Pelaksanaan uji organoleptik memerlukan paling tidak dua pihak yang

bekerja sama, yaitu panel dan pelaksana kegiatan pengujian. %eduanya berperan penting dan harus bekerja sama, sehingga proses pengujian dapat berjalan seseorang danmemenuhi kaidah obyektivitas dan ketepatan. Panel adalah atau sekelompok orang yang bertugas melakukan proses pengindraan dalam uji organoleptik. "rangnya disebut panelis. &erdapat lima macam panel, yaitu panel pencicip perorangan, panel pencicip terbatas, panel terlatih, panel tidak terlatih dan panel konsumen. Panel terlatih adalah panel yang anggotanya /9 sampai 39 orang berasal dari personal laboratorium atau pegawai yang telah terlatih secara khusus untuk kegiatan pengujian. %emampuannya terbatas pada uji yang masih parsial 0 tidak menyeluruh pada semua atribut mutu 1. ;asil pengujian diperoleh dari pengolahan data secara statistika, sehingga untuk beberapa jenis uji sangat tepat dan dapat bersifat representatif 0 mewakili 1. Pengujian yang dapat diterapkan pada panel ini diantaranya adalah uji pembedaan, uji pembandingan dan uji penjenjangan 0ranking1. Panel tak terlatih adalah panel yang anggotanya tidak tetap, dapat dari karyawan atau bahkan tamu yang datang keperusahaan. -eleksi hanya terbatas pada latar belakang sosial bukan pada tingkat kepekaan indrawi individu. Panel ini biasanya hanya digunakan untuk uji kesukaan 0 preference test 1. -iswa dapat dikatagorikan sebagai panel tidak atau agak terlatih, jika kegiatan pembelajarannya belum diaplikasikan secara rutin. !nggota panel adalah orang yang secara khusus memiliki kemampuan yang lebih diantara orang kebanyakan. %elebihan mereka adalah dalam hal penilaian terhadap suatu produk untuk menentukan mutunya secara indrawi. %emampuan ini tidak bisa muncul begitu saja tetapi perlu ada upaya untuk memunculkannya, dalam arti bahwa seseorang mungkin telah memiliki bakat terpendam hidden cacapity. maka perlu dilatih. (ntuk menjadi anggota panel harus memenuhi persyaratan

diantaranya adalah memiliki kepekaan indrawi yang baik, berpengetahuan luas tentang komoditas atau produk yang diuji, memiliki ketertarikan pada bidang pengujian serta memiliki kemampuan ilmu- ilmu dasar. 2.2 !et(*e Penguj&an 'rgan(le)t&k Pada prinsipnya terdapat 4 jenis uji organoleptik, yaitu uji pembedaan 0discriminative test1, uji deskripsi 0descriptive test1 dan uji afektif 0affective test1. %ita menggunakan uji pembedaan untuk memeriksa apakah ada perbedaan diantara contoh- contoh yang disajikan. (ji deskripsi digunakan untuk menentukan sifat dan intensitas perbedaan tersebut. %edua kelompok uji di atas membutuhkan panelis yang terlatih atau berpengalaman. -edangkan uji afektif didasarkan pada pengukuran kesukaan 0atau penerimaan1 atau pengukuran tingkat kesukaan relatif. Pengujian !fektif yang menguji kesukaan dan5atau penerimaan terhadap suatu produk dan membutuhkan jumlah panelis tidak dilatih yang banyak yang sering dianggap untuk mewakili kelompok konsumen tertentu. 1. Penguj&an Deskr&m&nat&" +Pembe*aan, (ji diskriminatif terdiri atas dua jenis, yaitu uji difference test 0uji pembedaan1 yang dimaksudkan untuk melihat secara statistik adanya perbedaan diantara contoh dan sensitifity test, yang mengukur kemampuan panelis untuk mendeteksi suatu sifat sensori. +iantara uji pembedaan adalah uji perbandingan pasangan 0paired comparation test1 dimana para panelis diminta untuk menyatakan apakah ada perbedaan antara dua contoh yang disajikan< dan uji duo-trio 0dou-trio test1 dimana ada 4 jenis contoh 0dua sama, satu berbeda1 disajikan dan para penelis diminta untuk memilih contoh yang sama dengan standar. (ji lainnya adalah uji segitiga 0traingle test1, yang sama seperti uji duo-trio tetapi tidak ada standar yang telah ditentukan dan panelis harus memilih satu produk yang berbada. Berikutnya adalah uji rangking 0ranking test1 yang meminta para panelis untuk merangking sampel-sampel berkode sesuai urutannya untuk suatu sifat sensori tertentu. (ji sensitivitas terdiri atas uji treshold, yang menugaskan para penelis untuk mendeteksi level treshold suatu =at atau untuk mengenali suatu =at pada level tresholdnya. (ji lainnya adalah uji pelarutan 0dilution test1 yang mengukur dalam bentuk larutan jumlah terkecil suatu =at dapat

terdeteksi. %edua jenis uji di atas dapat menggunakan uji pembedaan untuk menentukan treshoild atau batas deteksi. 2. Uj& Deskr&)t&" (ji deskripsi didisain untuk mengidentifikasi dan mengukur sifatsifat sensori. +alam kelompok pengujian ini dimasukkan rating atribut mutu dimana suatu atribut mutu dikategorikan dengan suatu kategori skala 0suatu uraian yang menggambarkan intensitas dari suatu atribut mutu1 atau dapat juga besarnya. suatu atribut mutu diperkirakan berdasarkan salah satu sampel, dengan menggunakan metode skala rasio. (ji deskripsi digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik sensori yang penting pada suatu produk dan memberikan informasi mengenai derajat atau intensitas karakteristik tersebut. (ji ini dapat membenatu mengidentifikasi variabel bahan tambahan 0ingredien1 atau proses yang berkaitan dengan karakteristik sensori tertentu dari produk. 'nformasi ini dapat digunakan untuk pengembangan produk baru, memperbaiki produk atau proses dan berguna juga untuk pengendalian mutu rutin. (ji deskriptif tgerdiri atas (ji -coring atau -kaling, >lavor Profile ? &e@ture Profile &est dan Aualitative +escriptive !nalysis 0A+!1. (ji skoring dan skaling dilakukan dengan menggunakan pendekatan skala atau skor yang dihubungkan dengan desnripsi tertentu dari atribut mutu produk. +alam sistem skoringf, angka digunakan untuk menilai intensitas produk dengan susunan meningkat atau menurun. Pada (ji flavor5te@ture Profile, dilakukan untuk menguraikan karakteristik aroma dan flavor produk makanan, menguraikan karakteristik tekstur makanan. (ji ini dapat digunakan untuk mendeskripsikan secara komplit suatu produk makanan, melihat perbedaan contoh diantara group, melakukan identifikasi khusus misalnya off-flavor dan memperlihatkan perubahan intensitas dan kualitas tertentu. &ahap ujinya meliputi 7 "rientasi sebelum melakukan uji, tahap pengujian dan tahap analisis dan interpretasi data. Panelis kepala atau panel leader menerangkan tujuan dari pengujian dan menyajikan contoh yang akan diuji, termasuk produk yang ada di pasaran. 'stilah-istilah yang akan digunakan dikembangkan dalam diskusi dan digunakan juga contoh referensi. Pengujian dilakukan dua sesi, yaitu

sesi tertutup dan sesi terbuka. Pada sesi tertutup setiap panelis melakukan pengujian secara individu dan mencatat hasilnya, sedangkan pada sesi terbuka setiap panelis melaporkan hasilnya dan didiskusikan dengan pemimpin analisa. !nalisis dan interpretasi data merupakan tanggung jawab pemimpin analisa yang harus mampu mengekspresikan hasil dari panelis, sehingga bisa dengan mudah dimengerti. Biasanya dalam uji ini tidak ada analisis statistik. (ji Aualitatif +escriptive !nalysis digunakan untuk menilai karakteristik atribut mutu sensori dalam bentuk angka-angka kuantitatif. +alam industri uji A+! ini bermanfaat antara lain untuk 7 B )enilai mutu produk baru terhadap produk lama, terhadap mutu produk saingan, menilai pengaruh penanganan terhadap suatu produk atau terhadap beberapa perubahan dalam pengolahan. B (ntuk mendapatkan mutu produk yang seragam dari waktu-ke waktu, dari pengolahan ke pengolahan, analisa deskripsi dapat menolong penyelidikan penyebab perubahan atau ketidakseragaman dapat segera diketahui dan tindakan perbaikan dapat segera dilakukan. B ,ika pasar suatu produk mundur, maka dapat dilakukan diagnosis penyebab kemunduran, apakah karena mutu produk menurun atau sebab lainnya. B +engan analisis ini dapat pula diketahui mutu hasil pengolahan dan menentukan apakah mutu produk mengalami penyimpangan dari waktu ke waktu. Prosedur A+! meliputi -eleksi dan training panelis, mengembangkan istilah, Evaluasi sensori dan !nalisis data dan interpretasi hasil. -eleksi dimulai dengan menyeleksi calon panelis yang besar, misalnya /CC orang atau lebih. Dalon panelis dapat diambil dari karyawan administrasi, pengolahan atau # ? +. %epada calon panelis dilakukan uji kemampuan dalam membedakan sifat sensori, misalnya dengan menggunakan uji segitiga. +ari calon panelis dapat dipilih : sampai E orang panelis untuk A+!. %epada panelis terpilih kemudian dilakukan latihan dengan diberi briefing atau instruksi mengenai konsep, tujuan dan pendekatan untuk A+! kemudian diberi latihan dengan menguji produk dimana mereka dapat

menggunakan persepsi mereka terhadap atribut mutu. sehingga panelis siap mengembangkan deskripsi prosuk.

atihan dapat

dilakuakan selama satu jam setiap hari atau 3 jam dua kali seminggu +alam pengembangan istilah, panelis diminta menuliskan istilahistilah yang sebaiknya digunakan dalam menguraikan penampakan, flavor, bau dan tekjstur dari produk. +alam sesi ini diberikan bermacam-macam produk untuk memungkinkan mendapatkan bermacam-macam tingkatan mutu atau karakteristik dari produk yang diberikan. 'stilah-istilah tersebut kemudian didiskusikan, dipilih dan dibakukan. +alam pelaksanaan pengujian A+! digunakan score sheet yang dibuat berdasarkan tahapan sebelumnya, dan biasanya menggunakan skala garis. 4. )etoda !fektif )etode ini digunakan untuk mengukur sikap subjektif konsumen terhadap produk berdasarkan sifat-sifat organoleptik. ;asil yang diperoleh adalah penerimaan 0diterima atau ditolak1, kesukaan 0tingkat suka5tidak suka1, pilihan 0pilih satu dari yang lain1 terhadap produk. )etode ini terdiri atas (ji Perbandingan Pasangan 0Paired Domparation1, (ji ;edonik dan (ji #anking. (ji perbandingan pasangan digunakan untuk uji pilihan. Panelis diminta memilih satu contoh yang disukai dari dua contoh yang disajikan. Prosedurnya adalah sebagai berikut 7 +ua contoh yang diberi kode disajikan bersamaan dengan cara penyajian yang sama, misalnya dalam bentuk ukuran, suhu dan wadah. Panelis diminta memilih mana yang disukai. (ntuk mendapatkan hasil yang baik, jumlah panelis disarankan lebih dari 9C orang. (ji hedonik merupakan pengujian yang paling banyak digunakan untuk mengukur tingkat kesukaan terhadap produki. &ingkat kesukaan ini disebut skala hedonik, misalnya sangat suka, suka, agak suka, agak tidak suka, tidak suka, sangat tidak suka dan lain-lain. -kala hedonik dapat direntangkan atau diciutkan menurut rentangan skala yang dikehendaki. +alam analisi datanya, skala hedonik ditransformasikan ke dalam skala angka dengan angka manaik menurut tingkat kesukaan 0dapat 9, F atau E tingkat kesukaan1. +engan data ini dapat dilakukan analisa statistik.

+alam uji rangkaing diuji 4 aatau lebih contoh dan panelis diminta untuk mengurutkan secara menurun atau manaik menurut tingkat kesukaan 0memberi peringkat1. Panalis dapat diminta untuk meranking kesukaan secara keseluruhan atau terhadap atribut tertentu seperti warna atau flavor. Dontoh diberi kode dan disajikan secara seragam, dan disajikan bersamaan. Panelis diminta menyusun peringkat atau ranking berdasarkan tingkat kesukaannya. 2.3 $a(s -aos adalah cairan kental 0pasta1 yang terbuat dari bubur buah berwarna menarik 0biasanya merah1, mempunyai aroma dan rasa yang merangsang 0dengan atau tanpa rasa pedas1. -aos mempunyai daya simpan panjang karena mengandung asam, gula, garam, dan seringkali pengawet. 1, $a(s T(mat -aos tomat dibuat dari campuran bubur buah tomat dan bumbu-bumbu, berwarna merah muda sesuai dengan warna tomat yang digunakan. -aos tomat yang baik berwarna merah tomat, tidak pucat, atau bahkan cenderung berwarna orange, bila pucat dan berwarna merah kekuningan berarti bukan berasal dari tomat asli melainkan sudah ditambah dengan bahan-bahan lain serta menggunakan =at pewarna. -aos tomat yang terbuat dari tomat asli sebenarnya sama sekali tidak memerlukan =at pewarna. Pewarna yang digunakan dalam saos yaitu pewarna alami atau pewarna sintetis untuk makanan misalnya orange red dan orange yellow, pewarna sintetis ini masih diperbolehkan penggunaannya oleh +epartemen %esehatan #.'. Pewarna sintetis yang dilarang penggunaannya untuk makanan dan minuman juga sering digunakan, seperti #hodamin B yang telah dilarang oleh pemerintah. 2, $a(s -aba& Pengertian saos cabai )enurut -tandar $asional 'ndonesia 0-$'-C/-3GE//EE31, saos cabai didefinisikan sebagai saos yang diperoleh dari pengolahan bahan utama cabai 0Dapsicum sp) yang telah matang dan bermutu baik, dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain, serta digunakan sebagai penyedap makanan. -aos cabai telah menjadi salah satu kebutuhan bagi masyarakat modern saat ini baik yang hidup di perkotaan maupun di pedesaan. -aat ini saos cabai

telah digunakan sebagai penyedap beragam makanan atau masakan oleh berbagai kalangan masyarakat. #asa, aroma, tekstur, serta warna saos cabai yang khas dan menarik menyebabkan masyarakat menjadikannya sebagai bagian dari menu kesehatan. -aos cabai sering juga disebut sebagai sambal cabai, sambal saus, atau sambal botolan. -aos cabai juga sering diberi embel-embel lain, seperti pedas, ekstra pedas, atau super pedas. #asa pedas tersebut bisa berasal dari cabai yang ditambahkan atau hanya dari senyawa flavor. )akan ayam goreng, burger, spageti atau pi==a di restoran cepat saji, akan terasa hambar tanpa kehadiran saus cabai 0chili sauce). )akan mi instan bakso, tahu, dan siomay di warung-warung tenda, juga akan terasa kurang nikmat tanpa kehadiran saos cabai.

BAB III !ET'DE PRA%TI%U! 3.1 Alat *an Bahan Prakt&kum 4././ +uo &rio 4./././ !lat 4././.3. Bahan Praktikum +ua macam saus, salah satunya digunakan sebagai sample baku atau reference. 4./.3 -koring 4./.3./ !lat 4./.3.3 Bahan Praktikum ima macam saus 4./.4 ;edonik 4./.4./ !lat 4./.4.3 Bahan Praktikum ima macam saus 3.2 -ara %erja Prakt&kum 3.2.1 Du( Tr&( 0/1. %ehadapan panelis disajikan satu contoh baku dan dua contoh yang akan diuji 0keduanya diberi kode1.-alah satu dari dua contoh berkode tersebut identik dengan contoh baku. 031. +ikenali terlebih dahulu warna saus serta rasa dan aroma saus. 041. +alam formulir pertanyaan 0kuisioner1 dinyatakan contoh saus yang mempunyai warna, rasa dan aroma yang sama dengan saus baku. +iisi dengan tanda H di bawah nomor kode contoh uji yang di nyatakan sama dengan contoh baku.

081.+ari data yang diperoleh dilakukan pengujian duo-trio untuk menentukan ada tidaknya sifat mutu yang berbeda pada contoh yang diuji. 3.2.2 $k(r&ng /. %ehadapan panelis disajikan lima macam saus. 3. +inilai aroma dan warna dari masing-masing saus oleh masingmasing panelis kemudian diisikan kesan yang diperoleh pada lembar isian 0kuisioner1. %emudian dilakukan analisis pembedaan. 3.2.3 He*(n&k /. +isiapkan alat bahan yang akan diuji organoleptiknya yang meliputi tingkat kesukaan panelis terhadap 9 macam saos 3. -elanjutnya disajikan kepada panelis 9 macam saus yang telah diberi kode 4. %emudian panelis diminta untuk menilai masing- masing sampel berdasarkan tingkat kesukaan masing- masing panelis, kemudian dicatat hasil uji pada Iuestionare dan ditabulasikan data / kelompok dan dianalisis dengan anova.

BAB I. HA$IL DAN PE!BAHA$AN .1 Has&l Uj& $k(r&ng Ar(ma


Panelis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Rata-Rata Anova: Single Factor SUMMARY Groups 421 313 109 516 Count 20 20 20 20 Sum 67 84 72 36 Averag e 3.35 4.2 3.6 1.8 Varianc e 0.76578 9 0.69473 7 0.98947 4 1.43157 421 2 3 3 4 5 3 4 3 4 3 4 4 4 1 3 4 3 4 3 3 3.4 313 3 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 3 5 5 2 4 5 4 5 4.2 109 4 3 5 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 1 5 5 3 2 4 3.6 516 3 1 4 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 3 5 3 2 1 1 1 1.8 214 4 3 2 5 3 5 3 3 3 5 3 3 3 2 3 1 3 2 5 2 3.2

214

20

63

3.15

9 1.29210 5

A !"A Source of Variation #et$een %ro&'( +it,in %ro&'( -otal

SS 62.86 98.3 161.16

df 4 95 99

MS 15.715 1.03473 7

F 15.1874 4

Pvalue 1.24)* 09

F crit 2.46749 4

.2 Has&l Uj& $k(r&ng /arna


Panelis 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Rata-Rata Anova: Single Factor SUMMARY Groups 421 Count 20 Sum 32 Averag e 1.6 Varianc e 0.35789 5 421 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 3 2 2 1.6 313 3 2 2 3 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 3 2 1 1 3 1 1.75 109 1 2 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1.4 516 5 4 4 4 5 4 2 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4.5 214 4 2 3 5 3 5 1 5 5 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3.7

313 109 516 214

20 20 20 20

35 28 90 74

1.75 1.4 4.5 3.7

0.61842 1 0.35789 5 0.89473 7 1.06315 8

A !"A Source of Variation #et$een %ro&'( +it,in %ro&'( -otal

SS 159.64 62.55 222.19

df 4 95 99

MS 39.91 0.65842 1

F 60.6147 1

Pvalue 2.49)* 25

F crit 2.46749 4

.3 Has&l *an Pembahasan Uj& He*(n&k Berikut disajikan sebuah data hasil pengujian organoleptik yang dihimpun dari hasil uji organoleptik ;edonik 33 orang panelis yang diberi tugas untuk menilai kesukaannya terhadap sejumlah contoh. +alam uji ini panelis diminta untuk menentukan tingkat kesukaannya terhadap warna,rasa,dan aroma dari 9 contoh saos dengan keriteria penilaian kesan sebagai berikut7 $ilai / tidak suka $ilai 3 kurang suka $ilai 4 agak suka $ilai 8 suka $ilai 9 sangat suka Tabel Has&l Uj& He*(n&k
Panelis 1 2 3 4 5 6 7 8 421 3 4 5 3 4 3 3 4 313 4 4 4 3 2 2 5 2 109 2 5 3 2 2 4 4 5 516 1 3 1 1 4 4 3 3 214 5 1 1 1 5 4 4 3

+ata hasil pengujian ditampilkan dalam tabel analisis sebagai berikut7

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Rata-rata

4 3 2 3 4 4 4 3 4 3 4 5 3 5 3.6

4 4 4 2 4 4 2 4 5 4 2 2 4 2 3.3

3 2 4 4 2 3 1 5 3 2 1 5 2 4 3.1

4 3 4 3 2 5 3 3 2 1 5 3 2 3 2.9

1 2 3 1 3 2 5 2 4 5 1 2 4 1 2.7

Berikiut adalah hasil Analisis sidik ragam ( Analysis of Variance ) !nova untuk pengujian "rganoleptik ;edonik 7
Anova: Single Factor SUMMARY Groups 421 313 109 516 214 Count 22 22 22 22 22 Sum 80 73 68 63 60 Averag e 3.63636 4 3.31818 2 3.09090 9 2.86363 6 2.72727 3 Varianc e 0.62337 7 1.17965 4 1.70562 8 1.45671 2.39826 8

A !"A Source of Variation #et$een %ro&'( +it,in %ro&'(

SS 11.5818 2 154.636 4 166.218 2

df 4 105

MS 2.89545 5 1.47272 7

F 1.96604 9

P-value 0.10506 3

F crit 2.4582 1

-otal

109

.2 Pembahasan

BAB . PENUTUP 0.1 %es&m)ulan

DA1TAR PU$TA%A !nonimous.3C/4.Bahan Tambahan Pangan. http755digilib.unimus.ac.id 5files5disk/5//45 jtptunimus-gdl-merlindara-9:9C-3-babii.pdf.+iakses pada 33 ,anuari

3C/8 #o=aki,)askur.3C/3.(ji ;edonik. http755maskurro=aIi.blogspot.com 53C/35//5 ujihedonik.html. +iakses pada 33 ,anuari 3C/8 !nonimous.3CC:.Pengujian Organoleptik pada Industri Pangan.http755tekpan.unimus.ac.id5wp-content5uploads53C/45CF5Pengujian"rganoleptik-dalam-'ndustri-Pangan.pdf. +iakses pada 33 ,anuari 3C/8

Anda mungkin juga menyukai