Disusun Oleh :
2020
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
B. Tujuan
Mengetahui metabolisme pada orang kelaparan
Mengetahui metabolisme pada pelari marathon
3
BAB II
PEMBAHASAN
Saat berpuasa panjang (1-3 hari bahkan lebih) seseorang akan kelaparan.
Pada saat seperti inilah, tubuh kekurangan asupan glukosa sehingga melalui
proses metabolisme energi, tubuhakan berusaha untuk bisa menghasilkan
cukup glukosa bagi jaringan (terutama bagi otak).Upaya pemenuhan glukosa
tersebut dapat dilakukan dengan cara mengubah simpanan glikogen dalam
tubuh menjadi glukosa dan menguraikan protein menjadi asam-asam amino
yang nantinya akan diubah menjadi glukosa lewat proses yang dikenal sebagai
glukoneogenesis.
Selain glikogen dan protein yang diubah menjadi glukosa, melalui proses
lipolisis, lemak yang disimpan dalam jaringan adiposa akan diuraikan menjadi
gliserol dan asam-asam lemak. Gliserol dan laktat yang merupakan hasil
metabolisme glukosa dalam keadaan anaerob dapat diubah oleh hati menjadi
glukosa. Sementara itu, asam-asam lemak yang tidak bisa diubah menjadi
glukosa akan ditukar dengan asam - asam amino dari otot. Otot dapat
menggunakan asam lemak sebagai sumber energi dengan menghasilkan limbah
metabolik yang berupa keton bodies. Asam-asam amino yang didapat dari
pertukaran di otot nantinya akan diubah menjadi glukosa lewat
glukoneogenesis dalam hati.
4
organ - organ penting dapat terpelihara. Seluruh proses adaptasi baik bagi
puasa singkat maupun puasa lama, dikoordinasikan oleh hipotalamus dan
diatur oleh kelenjar adrenal, tiroid dan pankreas.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara sederhana segala bentuk proses metabolisme energi saat
kelaparan dapat dilihat pada proses dinyatakan dalam garis putus-putus.
Berdasarkan uraian-uraian diatas, ada dua jenis metabolisme yaitu
glikogenolisis dan glukoneogenesis.
Sistem metabolisme energi untuk menghasilkan ATP dapat
berjalan secara aerobik (dengan oksigen) dan secara anaerobik (tanpa
oksigen). Kedua proses ini dapat berjalan secara simultan di dalam tubuh
saat berolahraga. Pada cabang-cabang olahraga dengan intensitas rendah-
sedang yang memilki komponen aerobik tinggi seperti jogging, maraton,
triathlon atau juga bersepeda jarak jauh, metabolisme energi tubuh akan
berjalan secara aerobik dengan kehadiran oksigen melalui pembakaran
simpanan karbohidrat, lemak dan protein.
6
DAFTAR PUSTAKA
Marks DB, Marks AD, Smith CD. Biokimia kedokteran dasar. sebuah
pendekatan klinis, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;2003.
Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia harper. Edisi 27. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2009