Anda di halaman 1dari 9

Laboratorium Operasi Teknik Kimia 2

Semester V 2022/2023

LAPORAN PRAKTIKUM
FALLING FILM EVAPORATOR

Pembimbing : Tri Hartono, LRSC.,M.Chem.,Eng.


Kelompok : II (Dua)
Tanggal Praktikum : 14 November 2022

Nama : Andi Arum Alfika


NIM : 431 20 007
Kelas : 3A D4 TEKNOLOGI REKAYASA KIMIA BERKELANJUTAN

JURUSAN TEKNIK KIMIA


PROGRAM STUDI D4 TEKNOLOGI REKAYASA KIMIA BERKELANJUTAN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2022
I. JUDUL PERCOBAAN : FALLING FILM EVAPORATOR
II. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Dapat mengoperasikan Falling Film Evaporator
2. Dapat menentukan konsentrasi umpan dan produk
3. Dapat menentukan koefisien perpindahan panas menyeluruh (U)
4. Dapat menentukan panas yang hilang (Head Loss)
5. Dapat menentukan efisiensi steam
III. PERINCIAN KERJA
1. Penimbangan berat kondensat, destilat, dan produk
2. Menitrasi umpan dan produk
IV. ALAT DAN BAHAN
A. Alat yang digunakan :
1. Seperangkat alat Falling Film Evaporator
2. Biuret 100 Ml 1 buah
3. Gelas Kimia 100 Ml 1 buah
4. Klem 1 buah
5. Erlenmeyer 100 ml 4 buah
6. Pipet volume
7. Bulp
8. Timbangan duduk
9. Stopwatch
10. Jiregen 2 buah
B. Bahan yang digunakan :
1. KOH
2. Aquadest
3. HCl 0,1 N
4. Indikator PP (Penoptalein)
V. DASAR TEORI
Evaporator adalah alat yang digunakan dalam industri kimia untuk memekatkan
suatu larutan . digunakan untuk memekatkan fluida yang sensitive terhadap panas.
Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan falling film evaporator adalah
dengan penghembusan udara yang bertujuan untuk menurunkan tekanan uap air,
sehingga akan terjadi penurunan titik didih larutan.
Falling Film Evaporator adalah suatu jenis alat untuk meningkatkan
konsentrasi suatu larutan dengan mekanisme evaporasi. Alat ini telah lama digunakan
misalnya pada produksi pupuk organic, proses desalinasi, industri kertas, dan bubur
kertas, industri bahan pangan dan bahan biologi, dan lain-lain. Peningkatan
konsentrasinya dilakukan dengan penguapan pelarutnya yang umumnya air. proses ini
sering digunakan untuk penguapan larutan kental, larutan sensitive terhadap panas,
larutan yang mudah terdekomposisi, dan penguapan perbedaan temperature rendah.
Falling Film Evaporator memiliki waktu tertahan yang pendek, dan
menggunakan gravitasi untuk mengalirkan liquid yang melalui pipa. Pada saat
sekarang ini Falling Film Evaporator sangat meningkat penggunaanya di dalam
proses industri kimia untuk memekatkan fluida terutama kfluida yang sensitive
terhadap panas (misalnya sari buah dan susu), karena waktu tertahan pendek cairan
tidak mengalami pemanasan berlebih selama mengalir melalui evaporator. Falling
Film Evaporator evaporator adalah salah satu jenis alat untuk proses evaporasi yang
diklasifikasikan dalam kelas Long Tube Vertical Evaporator (LTVE) Bersama-sama
dengan climbing film evaporator (CFE). Sedangkan berdasarkan tipe pemanasan
dapat diklasifikasikan ke dalam sistem pemanasan dipisahkan oleh dinding pertukaran
panas, yaitu jenis kolom calandria shell and tube.
FFE memiliki efektivitas yang baik untuk :
a. Pengentalan larutan-larutan yang jernih;
b. Pengentalan larutan-larutan yang korosif;
c. Pengentalan larutan berbusa;
d. Beban penguapan yang tinggi
e. Temperature operasi yang rendah
Kinerja suatu evaporator ditentukan oleh beberapa faktor lainnya :
a. Konsumsi uap
b. Steam ekonomi
c. Kadar kepekatan
d. Persentase produk

Untuk tujuan Teknik dan karakteristik evaporator yang perlu diperhatikan


adalah :

a. Neraca massa dan energi


b. Koefisien perpindahan panas
c. Efisiensi
Proses penguapan berlangsung pada kalandria shell and tube. Di dalam kalandria
tersebut terdapat tabung berjumlah tiga, umpan masuk didistribusikan ke masing-
masing tube kemudian membentuk lapisan tipis pada selimut bagian dalam tube,
bahan umpan yang turun secara gravitasi menyerap panas maka terjadi penguapan
pelarut sehingga keluar dari kalandria terdiri dari dua fasa (fasa uap pelarut dan larutan
pekat ) kemudian dipisahkan di separator.
Umpan dimasukkan melalui bagian atas kolom secara gravitasional. Jika vakum
tidak dioperasikan turun dan membasahi dinding bagian dalam kolom dan dinding-
dinding bagian luar tabung-tabung penukar panas dan dalam kolom Sebagian lapisan
tipis (film), maka panas yang diberikan oleh medium pemanas di dalam kolom
evaporator akan terdapat campuran antara larutan pada tempertatur penguapan pelarut
atau sedikit lebih tinggi atau dari uap pelarut. Karena temperature pada tangka
pemisah dan pendingin (kondensor) lebih rendah daripada temperature pada bagian
bawah kolom maka sistem pada bagian kolom tersebut akan mengalami evakuasi yang
dalam arti sebenarnya terjadi pnurunan tekanan sehngga kondisi seperti vakum terjadi
oleh karena campuran tersebut akan terhisap menuju tangka pemisah dimana bagian
campuran yang berupa larutan produk yang lebih berat dan pekat turun menuju tangki
pengumpul produk, sehingga uap pelarut menuju kondensor dikondensasikan dan
turun menuju tangka destilat. Pada sistem dimana kondisi vakum dioperasikan oleh
pompa vakum proses akan berlangsung serupa, tetapi titik didih yang dicapai akan
lebih rendah dari pada kondisi atmosfer. Selain itu, kemungkinan aliran balik karena
pembentukan uap pelarut dan tekanan parsial yang dikandungnya lebih kecil.

Metode FFE sudah banyak digunakan pada insustri :

a. Produksi pupuk organic


b. Proses desalinasi
c. Bubur kertas dan industri kertas
d. Bahan alami/larutan biologi
Pemekatan bahan-bahan yang sangat peka terhadap panas, mengharuskan waktu
kontak yang singkat sekali dengan permukaan panas. Hal ini dapat dicapai dengan
menggunakan evaporator film jatuh sekali lintas, dimana zat cair masuk dari atas,
lalu mengalir ke bawah di dalam tabung panas itu dalam bentuk film, kemudian
keluar dari bawah. Tabung-tabungnya biasanya terbawa turun Bersama zat cair, dan
keluar dari bawah unit itu.
Evaporator ini bentuknya menyerupai suatu penukar kalor jenis tabung, yang
panjang, vertical, dan dilengkapi dengan evaporator film-jatuh ini ialah dalam
mendistribusikan zat cair itu secara seragam menjadi film di bagian dalam tabung.
Hal ini dilakukan dengan menggunakan seperangkat plat logam berlubang-lubang
yang ditempatkan lebih tingg di atas plat tabung yang dipasang dengan teliti agar
benar-benar horizontal. Tabung-tabung itu diberi sisip pada ujungnya yang
memungkinkan zat cair mengalir dengan teratur ke setiap tabung itu.
Evaporator film-jatuh, tanpa sirkulasi dan dengan waktu menetap yang sangat
singkat dapat menangani produk-produk yang peka yang tidak dapat ditangani
denganncara lain. Alat ini juga cocok sekali untuk memekatkan zat cair viskos.
Dengan adanya panas yang dimiliki oleh steam maka kalor yang tersedia di
lingkungan akan diterima oleh komponen zat dalam umpan yang salah satu
diantaranya adalah air dengan kandungan paling besar. Kalor yang diterima oleh air
akan berdampak pada meningkatnya energi kinetic yang dimiliki molekul-molekul
air. Pergerakan molekul air yang akan berubah menjadi uap dan akhirnya
melepaskan diri dari ikatan air lainnya dalam campuran. Pada proses penguapan
cairan yang berupa lapisan tipis maka peningkatan energi kinetic akan jauh lebih
cepat lagi karena pada lapisan tipis, panas yang diterima akan lebih cepat menyebar
dan akan mempercepat proses penguapan.
Keuntungan yang lebih dari falling film evaporator ialah sangat terbatasnya
waktu tinggal dari liquid. Waktu tinggal di dalam tube terhitung dalam satuan detik,
membuatnya ideal juga untuk produk-produk yang sensitive akan panas seperti susu,
sari buah, obat-obatan dan lain sebagainya. Berikut adalah contoh aplikasi falling
film evaporator pada industri susu.
gambar 1 FFE di Industri susu

Pada dasarnya evaporator adaalah alat dimana pertukaran panas terjadi. Laju
perpindahan panas dinyatakan dalam persamaan umum :
Q = U A dT
Dengan U koefisien keseluruhan perpindahan panas dalam sistem.
Berikut ini ialah skematik dari falling film evaporator yang ada di Laboratorium Pilot
Plant Jurusan Teknik Kimia.

VI. DATA PENGAMATAN


• T1-11 Bottom/Sump Product = 91,71°C
• T1-12 Destilat = 43,29°C
• T1-14 Cooling Water In = 36,94°C
• T1-8 Cooling Water Out = 41,56° C
• T1-10 Vapoor In = 92,54°C
• T1-1 Steam Temp = 146,89°C
• T1-4 Hot Water Out/Steam Inlet = 146,66°C
• T1-6 Hot Water In/Steam Outlet = 150,10°C
• T1-7 Feed Inlet = 25,07°C
• T6 = nilai T4
➢ Waktu Operasi = 21,55 menit = 1315 s
➢ Tekanan Uap = 4,63 bar
➢ Berat Baskom kosong (1) = 0,30 kg
➢ Berat baskom + destilat = 4,8 kg
➢ Berat destilat = 4,5 kg
➢ Berat baskom Kosong (2) = 0,48 kg
➢ Berat baskom + Produk = 12,10 kg
➢ Berat produk = 11,26 kg
➢ Berat Cirgen kosong = 0,94 kg
➢ Berat Cirgen + kondensat = 13,42 kg
➢ Berat kondensat = 12,48 kg
➢ V Peniter (HCl 0,1 N) Umpan = 6,55 mL
➢ V Peniter (HCl 0,1 N) Produk = 6,8 mL
➢ Ae = m2
➢ Ac = m2
PI&D FALLING FILM EVAPORATOR

T4 T7

T10 T14
CW In

T4

T8
CW out T12
LP

PRODUK 2
LD
PRODUK 1
DOKUMENTASI

KOH + Indikator Sampel Awal Panel


Air dimasukkan
PP dimasukkan sebelum dinyalakan
ke dalam tangki
ke tangki pengoperasian
umpan

Jergen kosong Suhu dicatat Baskom Kosong Baskom Kosong


selama + Destilat
pengoperasian
berjalan

Proses Titrasi Sampel


dengan HCL 0,01 N

Anda mungkin juga menyukai