Oleh
Kelompok 7
PENDAHULUAN
Tujuan dari setiap proses evaporasi adalah menaikan konsentrasi atau kadar
kepekatan suatu larutan yang terdiri dari zat terlarut yang tak mudah menguap dari zat
pelarutnya yang relatif lebih mudah menguap. Penguapan beberapa porsi pelarut tersebut
akan memberikan produk yang berupa larutan peat dan kental, sedangkan hasil kondensasi
uap pelarutnya bisa dibuang langsung sebagai limbah atau didaur ulang dan digunakan
lagi sebagai pelarut. Hal- hal ini yang membedakan proses penguapan dengan distilasi.
Falling Film Evaporator adalah metoda penguapan dengan cara menjatuhkan
bahan umpan membentuk lapisan tipis, sementara itu pemanas dikontakkan terhadap
umpan lapis tipis tersebut dalam suatu kolom FFE (kalandria). Pertimbangan dibuat
lapisan tipis adalah :
a. Luas permukaan lebih luas, sehingga memudahkan proses penguapan.
b. Penguapan yang terjadi berada di bawah titik didih ait atau pelarut lain sehingga
memerlukan kalor lebih sedikit.
Falling film Evaporator adalah salah satu jenis alat untuk proses evaporasi yang
diklasifikasikan dalam kelas long tube vertical evaporator (LTVE) bersama-sama dengan
climbing film evaporator (CFE). Sedangkan berdasarkan tipe pemanasan dapat
diklasifikasikan ke dalam sistem pemanasan dipisahkan oleh dinding pertukaran panas,
yaitu jenis kolom calandria shell and tube.
Proses penguapan berlangsung pada kalandria shell and tube. Di dalam kalandria
tersebut terdapat tabung berjumlah tiga, umpan masuk didistribusi ke masing-masing tube
kemudian membentuk lapisan tipis pada selimut bagian dalam tube.
Sementara pemanas berada diluar tube, bahan umpan yang turun secara gravitasi
menyerap panas maka terjadi penguapan pelarut sehingga keluar dari kalandria terdiri dari
dua fasa ( fasa uap pelarut dan larutan pekat ) kemudia dipisahkan di separator. Metode
FFE sudah banyak digunakan pada industri :
1. Peralatan skala pilot plant Falling Film Evaporator yang terdiri atas tangki umpan,
pompa untuk mengalirkan fluida, evaporator, tangki kondensat, kondesor, sensor
suhu dan tekanan serta unit kontrol proses.
2. Air umpan berisi air keran diisikan hingga tangki umpan penuh ditambah pewarna
3. Ember plastik sebanyak 3 buah
4. Gelas plastic sebanyak 2 buah
5. Sarung tangan
6. Timbangan
7. Stopwatch
Skema Peralatan
Pemanas Langsung:
-Buka katup V3 dan V10
-Tutup katup V2, V5, V6, dan V7
Pengolahan Data
= 128053,008
= 24224,076 KJ
P(barr) ms Hv HL Q
(Kg/jam) steam(KJ)
0,25 10,8 2684 441,03 24224,076
63,6 2684 441,03 142652,892
18 2684 441,03 40373,46
33,6 2684 441,03 75363,792
41,4 2684 441,03 92858,958
0,5 38,4 2693,4 467,1 85489,92
40,8 2693,4 467,1 90833,04
38,4 2693,4 467,1 85489,92
38,4 2693,4 467,1 85489,92
33,6 2693,4 467,1 74803,68
Contoh perhitungan :
η = 128053,008
24224,076
= 528,62 %
Menentukan ΔTm
ΔT1 = T8-T11
ΔT2 = T4-T7
= 8,7 − 53,5
ln 8,7⁄ 53,5
= 24,66 o C
T8 T4 T7 T11 ΔTm
(oC) (oC) (oC)
(oC)
ΔTm A Q U
steam(KJ)
24,665 0,21 24224,076 4676,829
ms m3 SE
(Kg/jam) (Kg/jam)
10,8 41,4 3,833
18 42 2,333
33,6 12 0,357
500
400
Efisiensi (%)
300
P = 0,25 bar
200 P = 0,5 bar
100
0
0 50 100 150 200 250 300 350
Laju ALir (L/jam)
25000
Koeffisien pindah panas
20000
15000
P = 0,25 bar
10000 P = 0.5 bar
5000
0
0 50 100 150 200 250 300 350
Laju ALir (L/jam)
Hubungan Laju Alir Terhadap SE
4.500
4.000
3.500
Steam Ekonomi
3.000
2.500
2.000 P = 0,25 bar
1.500 P = 0,5 bar
1.000
0.500
0.000
0 50 100 150 200 250 300 350
Laju ALir (L/jam)
P q m1 m2 m3 ms T7(˚C) T11(˚C) T4 T8
(bar) (L/jam) (Kg/jam) (Kg/jam) (Kg/jam) (Kg/jam) (˚C) (˚C)
Pengolahan Data
Menentukan Kalor Umpan ( Q feed (KJ) )
Qfeed = m1 . Cp . (T11 – T7 ) + m3 (Hv – HL) pada T11
Contoh perhitungan : (Pada P=0,5 bar; q=100L/h)
Asumsi nilai Cp selalu 4,2 KJ/Kg .K
Qfeed = 181,8 x 4,2 x (82 – 38,8) + 0,6 x (2646 – 343,3)
= 34367,41
P q m1 m3 T7 T11 Cp HL HV Qfeed (KJ)
(barr) (L/jam) (Kg/jam) (Kg/jam) (oC) O
( C) (KJ/Kg.K) (Pada (Pada
T11) T11)
= 420,9
Menentukan Steam ( Qsteam (KJ) )
QAir Pemanas = mS . Cp (T8 – T4)
Contoh perhitungan : (Pada P=0,25 bar dan q=100L/jam)
QAir Pemanas = 26,4 x 4,2 (114,8 – 144,5)
= -3293,14 KJ (Tanda minus menunjukkan bahwa steam melepaskan
kalor)
P q ms T4 (˚C) T8 (˚C) QAir panas
(barr) (L/jam) (Kg/jam) (KJ)
100 26,4 144,5 114,8 3293,14
150 22,8 146,2 115,3 2958,98
0,2 200 38,4 150,6 104,8 7386,62
250 45,6 420,9 111,6 59243,2
300 34,8 577,9 107,8 68719,4
100 46,8 273,1 105,3 32985,8
0,5 150 30 474,6 116,1 45181,6
200 42 531,7 117,8 73022,5
250 40,8 494,4 112,5 65457,5
300 26,4 562,9 110,7 77870
= 52,99 %
P (barr) q (L/jam) Qfeed (KJ) QAir panas Eff (%)
(KJ)
100 3293,14
150 2958,98
0,2 200 7386,62
250 87089,18 59243,2 147,00
300 105045,6 68719,4 152,8616
100 34367,41 32985,8 104,1885
150 88892,3 45181,6 196,7445
0,5 200 108503,2 73022,5 148,5886
250 -33829,1 65457,5 51,6809
300 94597,06 74803,68 121,48
∆T1 = T4 – T7
∆T2 = T8 – T11
Contoh perhitungan : (Pada P=0,25 bar dan q=250L/jam)
∆T1 = T4 – T7
= 420,9 - 32,1
= 388,8
∆T2 = T8 – T11
= 111,6 – 75
= 36,6
388,8−36,6
∆Tm = 388,8
ln
36,6
= 149,05
59243,2
U = 0,21 .149,05
= 1892,72
P (bar) m3 (m1-m2) ms SE
(kondensat)
0,2 41,4 26,4 1,57
0,2 51,6 22,8 2,26
0,2 42 38,4 1,09
0,2 12 45,6 0,26
0,2 15,6 34,8 0,45
0,5 0,6 46,8 0,01
0,5 19,2 30 0,64
0,5 15,6 42 0,37
0,5 43,2 40,8 1,06
0,5 7,2 26,4 0,27
4.3 Pembahasan
Pada praktikum FFE kolom yang digunakan kolom jenis kalalndria dan shell and tube.
Didalam menara FFE terdapat 3 buah tube yang berfungsi agara umpan dapat turun secara
gravitasi dan memperbesar luas permukaan kontak antara umpan dengan pemanas. Untuk
pemanasan tidak langsung umpan akan dialirkan melalui bagia atas kolom sedangkan air panas
dimasukkan melalui bagian bawah kolom, profil aliran yang dipilih adalah counter-current.
Sedangkan untuk pemanasan langsung baik umpan maupun uap panas idalirkan melalui bagian
atas kolom, profil aliran yang dipilih adalah co-current. Hal ini dilakukan karena uap yang telah
kontak dengan umpan akan berubah fasa menjadi cair yang memiliki kecenderungan mengalir
kebawah. Sehingga jika pada pemansan langsung profil aliran yang dipilih adalah counter-
current maka uap panas alan berubah fasa terlebih dulu sebelum sempat memanaskan umpan
dan akan menyumbat aliran steam.
Dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa kondisi operasi yang optimum
dari FFE pada pemanasan langsung yang memiliki efisisensi paling tinggi adalah pada tekanan
0,25 bar dan laju alir 100 L/jam dapat dilihat pada kurva hubungan laju alir terhadap efisiensi.
Sedangkan pada pemanasan tidak langsung konidsi operasi yang memiliki efisiensi tertinggi
adalah pada tekanan 0,5 bar dan laju alir 150 l/jam. Pada pemanasan langsung tidak diperlukan
tekanan dan laju alir tinggi untuk mendapatkan efisiensi yang tinggi karena dengan laju alir
yang kecil maka lapisan film yang terbentuk pada kolom kalandria kana semakin tipis yang
akan membuat laju penguapannya semakin besar tanpa diperlukan suhu yang terlalu tinggi.
Sedangkan pada kurva pengaruh laju alir terhadap koeffisien perpindahan panas pada pemasan
lagsung tekanan 0,5 bar cenderung mengalami penurunan seiring meningkatnya laju alir,
sedangkan pada tekanan 0,25 bar nilai koeffisien perpindahan panas mengalami fluktuasi. Dan
hasil yang tidak jauh berbeda juga didaptkan pada pemanasan langsung. Hal ini tidak sesuai
dengan hasil percobaan yang telah dilakukan oleh Palen,dkk (1994) yang meyatakan bahwa
pada aliran laminar-turbulen semakin besar laju alir cairan umpan maka semakin besar
koeffisien perpindahan panasnya. Hal ini dapat disebabkan karena laju alir steam yang semakin
lama semakin kecil yang dikarenakan stok steam yang semakin sedikit. Sehingga pemanasan
yang dilakukan semakin lama semakin tidak optimal. Karena koeffisien perpindahan panas
dapat menunjukkan nilai besarnya panas yang digunakan untuk menguapkan pelarutnya.
Steam ekonomi merupakan perbandingan antara destilat yang terbentuk dengan steam yang
digunakan untuk proses. Dari kurva hubungan laju alir terhadap steam ekonomi didapatkan
nilai SE yang fluktuatif baik pada pemanasan langsung maupun pemanasan tidak langsung.
Namun dari kurva didapatkan bahwa kondisis operasi optimum untuk mendapatkan nilai SE
yang tinggi adalah tekanan 0,25 bar laju alir 100l/jam pada pemanasan langsung dan tekanan
0,2 bar laju alir 100l/jam untuk pemanasan tidak langsung.
BAB V
SIMPULAN
5.1 Simpulan