Disusun Oleh:
Kelompok B-5
Menurut Puspawan dkk (2020), Secara umum ilmu perpindahan panas terbagi atas
tiga mekanisme dasar yaitu:
1. Perpindahan Panas Konduksi
yaitu perpindahan panas yang terjadi dari benda bertemperatur tinggi ke benda
bertemperatur rendah pada medium tetap
dt
q = -kA
dx
Keterangan:
q = laju perpindahan panas (kJ/det;kW)
k = konduktifitas termal (W/m.C)
A= Luas Penampang (m2)
dt= perbedaan temperature (C, F)
dx= perbedaan jarak (m)
q = hA(Tw – Ts)
Keterangan
h = koefisien perpindahan kalor konveksi
Tw = suhu permukaan dinding
Ts = suhu fluida
Tabel 4.4 Temperature Pada Voltase 120 Volt dengan Tangki Berpengaduk 80 rpm
Waktu Temperatur (⁰C)
(menit
) T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9
0 32 31,2 32,3 30 46,4 33 30 34 29
5 33,2 31,6 33,1 30,8 47,4 35 31 35 29
10 34,1 32,4 34,5 31 48 36 32 37 29
15 35,7 33,1 36,1 31,6 49 38 33 39 29
20 37,3 33,9 37,2 32 50,5 40 33 40 29
25 38 34,6 38,5 32,5 50,8 41 34 41 29
30 39,1 35,3 39,6 33,3 52,9 43 34 41,9 30
35 40,9 36,5 41,7 33,9 55 45 35 42,5 30
40 41,4 36,8 41,8 34,4 55,8 45,5 36 43 30
45 42,5 37 42,6 34,8 56,5 47,9 38 44 30
50 43,5 38,1 44,1 35 57,8 48 38 46 30
55 44,7 38,5 45,3 35,6 58,7 49 38 46,4 30,3
60 45,6 40 46,6 36 59 50 38 47,5 30,3
65 46,2 40,5 47,2 36,3 60 51 38 48,9 30,3
70 46,9 40,8 47,3 36,7 65 51,9 38,9 49,9 30,3
75 47,9 41,2 48 37 66 52,5 39 51 30,9
80 48,4 41,5 48,7 37,7 66,5 53 39 51,5 30,9
85 48,9 41,8 49 37,7 66,6 54 39 52,9 30,9
90 49,3 42,3 49,4 37,7 66,8 55 39 53,5 31
95 50,2 42,6 49,6 37,8 70 55 40 54,5 31
100 50,8 42,4 50,2 37,8 75,5 56 41 54,9 31
105 51,1 43 50,5 38 80 56,5 41 55 31
110 52 43 51,1 38 81 57 41 56,9 31
115 52,1 43,9 51,9 38,2 82 58 41 57 31
120 52,2 43,6 51,9 38,2 84 58 41 57,5 31
125 53,5 43,8 52,6 38,3 86 58 41 58,5 31
130 53,5 44 52,5 38,3 91,5 58 41 59 31
135 53,7 44 52,8 39 92,3 59,8 41 59 31
140 53,8 44 53,4 39,8 92,3 59,8 42 59 31
145 53,9 44 53,5 40 92,3 61 42 60 31
150 53,9 44 53,5 40 92,4 61 42 60 31
155 53,9 44 53,5 40 92,5 61 42 60 31
160 53,9 44 53,5 40 92,6 61 42 60 31
165 53,9 44 53,5 40 92,7 61 42 60 31
Tabel 4.4 Temperature Pada Voltase 160 Volt dengan Tangki Berpengaduk 80 rpm
Waktu Temperatur (⁰C)
(menit
) T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9
0 28,8 26,5 28,6 26,7 52 30 33 32 25
5 29,7 26,9 29,5 27,5 54,3 35,9 33,5 34 25
10 31,8 28,3 31,4 28,6 56,6 37 34 37 25,5
15 34,7 30,4 32,8 31,1 58 39 35 40 26
20 36,7 31,5 33 32,8 57 41 36 42 26
25 37,5 32,1 34,6 33,9 60 43 36,9 44 26
30 39 32,5 35,9 34,2 63 44 37,8 46 26,5
35 40,8 33,4 36,3 34,4 65 45,5 38 48 26,5
40 42,5 34,5 36,8 35,3 67 47 38,5 48 27
45 44,6 26,7 37,4 37,2 68 49 39 51 27
50 46,6 36 39 37,4 69 50,5 40 52,5 27
55 46,9 36,4 40,9 40,3 70 53 41 54,5 27
60 47,6 38,2 42,8 41 75 53 42 56 28
65 47,3 38,8 44,1 41 78 54,5 42 57 28
70 49,6 40,1 44,9 43,2 75,6 55,5 43 58 28
75 50,2 40,9 46,1 44,9 78,3 56 43,9 59 28
80 51,3 41,9 48 45,3 80,2 57,2 45,4 60,3 28
85 52,1 42,9 49,7 45,9 82,6 57,2 45 60 28
90 52,7 43 49,9 46 85,7 58 45 60 28,5
95 53,5 44 50,8 45,9 90,1 59 46 63 28,5
100 53,9 45 52 46,2 92,3 60 47 64 29
105 54,3 45,2 52,9 48,7 93,8 60,5 47 64,5 29
110 54,3 46,4 52,9 49,5 94,2 61,5 47 65,5 29
115 54,3 47 52,9 50 94,5 61,5 48 66 29
120 54,3 47,5 52,9 50,9 94,5 62,4 48,9 66 29
125 54,3 47,6 52,9 51 94,5 64,1 49 66 29
130 54,3 47,6 52,9 51 94,5 64,2 49 66 29
135 54,3 47,6 52,9 51 94,5 64,2 49 66 30
140 54,3 47,6 52,9 51 94,5 64,2 49,2 66 30
4.3.3 Pada Voltase 120 Volt dan Kecepatan Pengadukan 100 rpm
Tinggi air sebelum dipanaskan : 16,8 cm
Tinggi air setelah dipanaskan : 15,71 cm
Massa air sebelum pemanasan : 3,55 kg
Massa air setelah dipanaskan : 3,38 kg
Panjang heater yang tercelup sebelum: 4,8 cm
Panjang heater yang tercelup sesudah: 3,71 cm
Tabel 4.6 Temperature Pada Voltase 120 Volt dengan Tangki Berpengaduk 100 rpm
Waktu Temperatur (⁰C)
(menit
) T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9
0 30,6 30,6 30,6 30,9 37,4 39 37 30,5 28
5 31,9 31,1 32,1 31 41,3 39 38 33 28
10 32,6 31,1 33,4 31,5 42,8 34 38 35 28
15 33,9 31,8 34,2 32 44,6 36 38,5 37 28
20 34,9 32 35,1 32,2 44,6 37 39 39 28
25 36,7 33,5 36,5 33,3 46,7 39 39 39,5 28
30 37,9 33,8 37,8 33,9 48 40,5 40 41 28
35 38 34,3 38,6 34,7 49,2 42 40 43 28,5
40 40 34,8 40,2 35,8 49,8 43 41 44,5 28,5
45 43 37,1 43,2 37,6 51 44,5 42 47 29
50 44,1 37,8 44,4 37,7 53,1 48 42 49 29
55 45 37,5 44 38,7 55,4 45 43 49 29
60 48 37,8 46,6 38,9 58,9 46 43 51,8 29
65 51,8 38,5 47,3 39 65,8 47 44 53 29
70 53,2 39,7 48,6 40,1 69,6 47,9 44 55 29
75 54,8 41,2 49,3 42,1 74,4 51 45 56 29
80 56,2 42 51,6 42,6 76,9 52 45,5 57 29
85 57,1 42,3 52,1 42,6 78 54 46 58 30
90 58 43,9 53,1 44 80,2 55 46,9 61 30
95 61,1 44 53,6 44 83,4 57 47 62 30
100 64,6 44 55 44,6 85,8 59 48 63 30
105 66 44 55 44,8 87,5 60 49 65 30
110 66 45 56 45,6 89 61 50 66 30
115 66,2 45 57 45,9 90 62 51 67 30
120 66,5 45 57,2 46 92 63 52 67 30
125 67 45 57,6 46,7 93,6 64 52 67 31
130 67,1 45 58 46,7 93,6 64 53 68 31
135 67,2 46 58,2 46,7 93,6 64 53 68 31
140 67,2 46 58,2 46,7 93,6 64 53 68 31
4.3.4 Pada Voltase 160 Volt dan Kecepatan Pengadukan 100 rpm
Tinggi air sebelum dipanaskan : 16,8 cm
Tinggi air setelah dipanaskan : 15,5 cm
Massa air sebelum pemanasan : 3,55 kg
Massa air setelah dipanaskan : 3,38 kg
Panjang heater yang tercelup sebelum: 4,8 cm
Panjang heater yang tercelup sesudah: 4,4 cm
Tabel 4.7 Temperature Pada Voltase 160 Volt dengan Tangki Berpengaduk 100 rpm
Waktu Temperatur (⁰C)
(menit
) T1 T2 T3 T4 T5 T6 T7 T8 T9
0 33,2 30,7 32,7 31,4 50,9 33 33 35 28
5 37,7 33,3 38,2 33,2 55,2 41 37 42 28
10 39 33,6 38,7 35,4 57,7 43 38 44 28,5
15 40,2 34,4 40,6 37,6 65 43,5 38,5 45,5 28,5
20 42,7 36,3 43 38 71,8 46 39 48 28,5
25 43,8 37,1 44,1 39,6 74 47,5 39,8 49 29
30 46,2 38,3 45,6 40,9 78,5 49 39 51 29
35 46,7 39,1 48,7 42,6 80,1 51,5 40 54 29
40 48,7 39,7 50,2 43,3 83,9 53,5 40 56 30
45 50,4 41,5 51,3 46,2 86,6 55 41 58 30
50 53,1 41,9 53,1 46,9 94,3 58 42 60,5 30
55 55,2 44,1 54,5 49 98 60 42 62 30
60 58,4 44,9 55,1 49,7 100,3 61,5 44 64 30
65 59,8 45,7 56,3 50 100,8 63 44 64,5 30
70 62,3 47,2 57,8 51,2 100,9 64 45 66 30,5
75 62,4 49,5 58,1 52,3 118,3 65,5 46 68 30,5
80 62,5 49,5 58,3 56,9 118,3 67 47 69 30,5
85 62,5 49,7 58,3 56,9 118,3 67,5 49 69,5 31
90 62,5 49,7 58,3 56,9 118,3 68 51 69,5 31
95 62,5 49,7 58,3 56,9 118,3 68 53 70 31
100 62,5 50,2 58,3 56,9 118,3 69 54 70 31
0 120 22,92679921
80 120 18,17585905
80 160 14,50467671
0 120 12493,04845
80 120 13082,33423
80 160 1843,095927
80 120 4498568,033
80 160 471239,2113
0 120 37095,69156
80 120 43273,07831
80 160 107,3145714
0 120 32,54197424
80 120 29,23296023
80 160 107,3145714
0 160 8,305264954
80 160 9,790500291
100 160 10,86983265
0 120 0,680774417
80 120 0,91241523
80 160 2,603095382
0 120 10,63954409
80 120 11,8558471
80 160 13,46704887
80 4,116137003
120
80 4,707421714
160
100 4,702801336
160
0 4,956916909
120
80 5,941881873
120
100 5,896854413
120
Dari dinding tangki bagian luar
ke lingkungan 0 6,468482024
160
80 7,472708474
160
100 8,295210697
160
0 160 1,282754988
80 2,021069608
160
0 120 2,4963
80 120 2,5541
80 160 2,6362
0 120 3,6982
80 120 3,8971
80 160 4,7999
0 120 1876,13
80 120 1893,82
0 160 1773,65
80 160 1694,74
0 120 30,51347954
80 120 29,85824838
100 120 31,90841978
0 160 33,22904523
80 160 36,99910926
100 160 38,79723302
5.2 Pembahasan
5.2.1 Koefisien Perpindahan Panas Keseluruhan (U)
Koefisien perpindahan kalor menyeluruh adalah aliran kalor menyeluruh sebagai
hasil gabungan proses konduksi dan konveksi. Bila perpindahan kalor konveksi dan
konduksi diketahui, maka dapat ditentukan nilai koefisien perpindahan kalor
menyuluruh (U) (Chalim dkk., 2017). Koefisien perpindahan panas keseluruhan (U)
dipengaruhi oleh koefisien perpindahan panas (h) masing-masing proses, besar
tegangan heater, dan kecepatan pengadukan. Pada percobaan ini voltase heater yang
digunakan sebesar 120 volt dan 160 volt, dengan kecepatan pengadukan 0; 80 dan
100 rpm. Hubungan antara koefisien perpindahan panas keseluruhan (U) pada
dinding tangki terhadap besarnya tegangan dan kecepatan pengadukan dapat dilihat
pada Gambar 5.1 berikut
2.7
2.65
2.6
U (W/m2K)
2.55
120 V
2.5
160 V
2.45
2.4
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Kecepatan Pengadukan (rpm)
5.2
5
U (W/m2K)
4.8
4.6
4.4 120 V
4.2 160 V
4
3.8
3.6
0 20 40 60 80 100
Kecepatan Pengadukan (rpm)
2500
2000
1500
QLoss (kJ)
1000 120 V
160 V
500
0
0 20 40 60 80 100 120
Kecepatan Pengadukan (rpm)
45
40
Efisiensi Peralatan (%)
35
30
25
20
120 V
15
160 V
10
5
0
0 20 40 60 80 100 120
Kecepatan Pengadukan (rpm)
VI. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pratikum perpindahan panas dalam
tangki sebagai berikut:
1. Semakin besar kecepatan pengadukan maka koefisien perpindahan panas
keseluruhan (U) pada dinding tangki yang dihasilkan akan semakin besar.
kecepatan pengadukan 0; 80 dan 100 rpm dengan voltase 120 volt didapatkan
nilai koefisien perpindahan pana secara berturut-turut 2,4963; 2,5251; 2,5761
W/m2K, sedangkan pada kecepatan pengadukan yang sama dengan voltase
160 volt didapatkan 2,5886; 2,6362 dan 2,663 W/m2K.
2. Semakin besar kecepatan pengadukan maka koefisien perpindahan panas
keseluruhan (U) pada dasar tangki yang dihasilkan akan semakin besar.
kecepatan pengadukan 0; 80 dan 100 rpmdengan voltase 120 volt didapatkan
nilai koefisien perpindahan pana secara berturut-turut 3,6806; 3,8971 dan
4,426 W/m2K, sedangkan pada kecepatan pengadukan yang sama dengan
voltase 160 volt didapatkan 4,4363; 4,7999 dan 4,9671 W/m2K.
3. Semakin cepat pengadukan maka semakin kecil kehilangan panas (Q Loss)
yang terjadi. Pada tangki dengan voltase 120 Volt dan Kecepatan pengadukan
0; 80 dan 100 rpmsebesar 1876,13; 1865,99 dan 1792,27 kJ sedangkan pada
voltase 160 Volt dan variasi kecepatan pengadukan yang sama yaitu 1770,03;
1670,09 dan 1572,92 kJ.
4. Semakin cepat pengadukan maka semakin efesiensi peralatan menjadi lebih
tinggi. Pada tangki berpengaduk dengan kecepatan pengadukan 0; 80 dan 100
rpmdengan tegangan 120 Volt yaitu 30,51 %; 29,6 % dan 32,39%, sedangkan
pada variasi kecepatan pengaduk yang sama dengan voltase 160 volt didapat
sebesar 33%; 36,99% dan 40,66 %.
VII. Daftar pustaka
Ambarita, J. R., Halim, A.N., dan Eko, Y. S. 2018. Analisa Perpindahan Panas
Tangki Air Berkapasitas 80 Liter Pada Pemanas Air Tenaga Surya Sistem
Hybrid. Jurnal Flywheel. 9(2) : 7-11.
Dewantoro, R., Arrad, G.S dan Lodhy, D. 2018. Studi Eksperimen Perpindahan Panas
Konveksi Paksa Eksternal Pada Plat Datar. Prosiding Seminar Nasional Aplikasi
Sains & Teknologi (SNAST): Yogyakarta
Geankoplis, C. J. 2003. Transport Processes and Unit Operation 3nd Edition. U.S.A:
Prentice Hall, Inc.
Hamid, A., & Setiorini, I. A. (2018). Evaluasi Penggunaan Isolator Pada Sistem
Perpindahan Panas Suatu Alat Heat Exchanger. Jurnal Teknik Patra
Akademika. 9(2): 70-76
Hulu, G. M. R., dan Rahmawaty. 2021. Analisis Perpindahan Panas Dan Efektivitas
Economizer Pada Boiler Unit 4 PLTU Pangkalan Susu. Jurnal Ilmiah Teknik
Mesin Polmed. 2 (1) : 10-15.
Ihsan, S., dan Irawan, H. 2018. Analisis Dan Perhitungan Pengaruh Bilangan
Raynolds Terhadap Kinerja Kondensor Tipe Concentric Tube Sebagai Alat
Pengujian Dan Pembelajaran. Jurnal Teknologi Proses Dan Inovasi Industri.
3(2): 39-42.
Mentari, I. A., Astri, O. P., Robby, T. J., Selastia, Y., dan Erwana, D. 2021. Rancang
Bangun Alat Tipe Spray Dryer Untuk Proses Pengeringan Susu Bubuk
Berbasis Jagung Manis (Zea mays saccharata). Jurnal Kinetika, 2(3): 31-37
Muhsin. 2019. Application of Talking Stick Learning Model to Improve Students'
Positive Attitude and Learning Achievement in the Subject of Heat. Jurnal
Pendidikan Fisika 7.1 (2019): 32-48.
Puspawan, A., Mirza, A.P., Agus, S.A dan Sofwan, F.A. 2020. He Heat Transfer
Flow Analysis Of Standard Plate Stell Of Jis G3106 Grade Sm20b On Pre-
Heating Joint Web Plate IGirder Process Case Study In Pt. Bukaka Teknik
Utama, Bogor Regency, West Java Province. Rekayasa Mekanik. 4(1): 1-8
Purnomo,. Joko., dan Efendi.M. "Analisa Pengaruh Load Capacity Pembangkit
Listrik Tenaga Uap Tanjung Awar-Awar 350 MW Terhadap Efisiensi Turbin
Generator QFSN-350-2 Unit 1. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin 7.3
(2018).Reynolds, W. C dan Henry, C. P. 1983. Engineering Thermodinamics.
McGraw Hill. New York.
Waluyo, Saodah, S., dan Rohana. 2018. Investigation of Transformer Losses and
Temperature rise. EEA – Electroteh: Electron Autom. 66: 37–44.
VIII. CONTOH PERHITUNGAN
( 1
K Al ( )) (
r
. ln 2 +
r1
1
K wol ( ))
r
. ln 3 +¿ ¿
r2
2× 3,14 ×0,168 ×(11,9 K )
Q=
(
1
2 03,918
W /mk . ln
0,0 9 m
0,08 7 m
)+(
1
0,036
W /mk . ln
0 , 092 m
0,0 9 m (
)+
1
0,151
W /mk . ln
0,0925
0,092 )
Q = 25,73417521 Watt
( )
Q = L Al =
K Al (
0,005 m
203.786 W/m.K )
= 14626,80398 Watt
( ) ( )
r1 0,087 m
Q = ln( ) = ln ( ) =
( r 1h1 1 ) + r2
K Al ( 1
( 0,087 m)(1717,208402W /m2 . K ) )
+
0,09m
0,151 W/m.K
677,0373172 Watt
Dari Appendix A.2-4 dan A.2-11 Geankoplis, pada suhu 328,1 K diperoleh:
K = 0,675503597W/m.K
NPr = 0,002983813
gβρ2
= 90778776,98 l/m3.K
µ2
L = 0,21 m
Bilangan Grashof (NGr) dari persamaan 4.7-4 Geankoplis
gβρ2
NGr = L3 ΔT
µ2
= (0,21 m)3(90778776,98 l/m3.K)( 5,8 K)
= 4876073,071
Berdasarkan persamaan 4.7-4 Geankoplis, maka:
NGr.NPr = (4876073,071)( 0,002983813)
= 14549,29198
Nilai NGr.NPr pada range 104-109 dari tabel 4.7-1 Geankoplis diperoleh nilai
a=0,54 dan m= 0,14.
NNu = a (NGr.NPr)m
= (0,54)( 14549,29198)0,14
= 1099,926474
Koefesien perpindahan panas (h)
N Nu .K
h =
L
(1099,926474) ( 0,675503597W /m. K )
=
0, 21 m
= 156,0309009 W/m2.K
Luas permukaan tangki (A)
A = Π.(r1)2
= (3.14)(0,087 m)2
= 0,02376666 m2
Laju perpindahan panas (Q)
Q = h.A.ΔT
= (156,0309009 W/m2.K)( 0,02376666m2)(5,8 K)
= 21,50833355 Watt
Nilai NGr.NPr pada range 104-109 dari tabel 4.7-1 Geankoplis, didapat a=0,59
dan m=0.25 maka:
N Nu=a ¿
N Nu=0,59¿ 32,42336224
g . β . ρ2 3
2
=121604316.5/ m K
η
D=0,185 m
2
g. β .ρ
N Gr =D3 . 2
. ΔT =¿
η
N Gr =5466665.808
Dengan persamaan 4.7-1 Geankoplis
N Gr N Pr =( 5466665.808 ) (0,706280576)
¿ 3860999.873
Nilai NGr.NPr pada range 104-109 dari tabel 4.7-1 Geankoplis, didapat a=0,59
dan m=0,25 maka:
N Nu=a ¿
N Nu=0,59¿
(
Q=h . A . ΔT = 4,775117504
W
2
m K )
( 0,0961625 m2 ) ( 18,1 K )
¿ 8,31128899 W att
1
1 0, 006 m 0,00 3 m 0,00 5 m 1
( )+( )+( )+( )+
1717,208402 Wm 2.K 203.918 W/m.K 0.151 W/m.K 0.036 W/m.K 4.1456139
= 2,49633666 W/m2.K
Keterangan :
hi = koefesien perindahan panas konveksi dari fluida ke dinding tangki
bagian dalam
ho = koefesien perpindahan panas konveksi dari dinding tangki bagian
luar lingkungan
Lal = tebal dinding tangki aluminium
Lwol = tebal wol
Lkar = tebal karet
Kal = konduktivitas termal alumunium
Kwol = konduktivitas termal wol
Kkar = konduktivitas termal karet
b. Pada dasar tangki
1
U = 1 Lal 1
( )+( )+( )
hi Kal ho
=
1
1 0, 005 m 1
( )+( )+(+ )
156,0309009 W/m 2 .K 20 3.742 W/m.K 3.769903306W m2 K
= 3,680634099 W/m2.K
Keterangan:
hi = koefesien perindahan panas konveksi dari fluida ke dasar tangki
bagian dalam
ho = koefesien perpindahan panas konveksi dari dasar tangki bagian
luar ke lingkungan
Lal = tebal dasar tangki
Kal = konduktivitas termal alumunium
=(405,9184183kJ)+(346,4678528kJ)+(60,1318113kJ)+(11,34586529
kJ)
= 823,8639476kJ
Heater yang digunakan memiliki daya 600 Watt dan tegangan 220 Volt pada
voltase 120 Volt arus yang mengalir adalah :
P 6 00 Watt
I= = = 2,7273 A
V 220 Volt
V. I. t ( 12 0 Volt)( 2,7272 A)( 9000 s)
Q heater = = = 2700 KJ
1000 1000
Q terbuang = Q heater – Q yang diserap
= 2700 kJ – 823,8639476 kJ
= 1876,13 kJ
Q yang diserap
Efisiensi peralatan = x 100%
Q heater
823,8639476 kJ
= x 100%
2700 kJ
= 30,51347954 %