Oleh :
Pratiwi (118280011)
Ahmad Zakaria (118280098)
Nur Alfi Syahriantoro (118280100)
Arif Yoga Hendrawan (118280102)
Panas merupakan suatu energi yang timbul akibat pengaruh suhu. Panas dapat
berpindah dari temperature tinggi ke temperature rendah. Akibat perpindahannya
tersebut, panas dapat menyebabkan perubahan fasa zat tersebut akibat perubahan suhu
sekaligus dapat merambat dari suatu titik pada benda ke titik yang lain. Hal ini disebut
juga dengan perpindahan panas.
Panas dapat berpindah dengan cara konduksi, konveksi, dan radiasi. Dalam
pabrik kimia, aliran suatu fluida pasti menghasilkan suatu energi panas sehingga
perpindahan panas pada proses kimia merupakan hal yang pasti terjadi dalam pabrik
kimia. Selain merambat pada benda diam, panas juga dapat dibawa oleh partikel-
partikel benda yang mengalir atau dapat juga terpancar dari suatu sumber panas. Dalam
pabrik kimia, ada beberapa aktivitas perpindahan panas yang diperlukan untuk
kelanjutan proses dan ada yang perlu ditangani agar keselamatan pabrik tetap terjaga.
Perpindahan panas merupakan aktivitas yang terjadi dalam proses kimia di
pabrik yang perlu dipelajari agar pemrosesan tetap berjalan. Oleh karena itu, dilakukan
praktikum perpindahan panas untuk mengetahui pengaruh-pengaruh perubahan
parameter suhu dan cara-cara panas dapat berpindah. Dengan praktikum ini,
didapatkan suatu pemahaman dasar terhadap perpindahan panas di suatu pabrik kimia.
∆𝑇
∆𝑇 𝑄 = 𝑘. 𝐴 ∆𝑥 (1)
Dimana :
k : Konduktivitas (Btu/ft.hr.°F)
Dimana :
Dimana :
Terdapat dua aliran untuk penukaran panas, yaitu Aliran Co-Current adalah
aliran dimana penukaran panas dengan alirannya searah. Fluida panas dan dingin
masuk, mengalir, dan keluar melalui sisi yang sama. Bila menggunakan jenis aliran ini
akan membutuhkan media untuk pendingin/pemanas lebih banyak karena temperatur
fluida dingin yang keluar tidak dapat melebihi temperatur fluida panas yang keluar dari
heat exchanger. Aliran Counter Current adalah aliran dimana penukaran panas dengan
alirannya berlawanan arah. Fluida panas dan fluida dingin masuk, mengalir, dan keluar
melalui sisi yang berbeda. Aliran ini lebih baik digunakan karena temperatur fluida
dingin yang keluar lebih tinggi dari temperatur fluida panas yang keluar dari heat
exchanger.
BAB II
TUJUAN DAN SASARAN PERCOBAAN
1. Membuat analisis data sesuai variable percobaan seperti Temperatur (T) dan
laju alir.
2. Menganalisa kondisi panas dengan perbedaan tingkat variable.
3. Memahami perbandingan panas saat perbedaan arah aliran.
BAB III
METODELOGI PERCOBAAN
Perangkat dan alat ukur yang digunakan pada percobaan ini adalah :
1. Rangkaian plate and frame heat exchanger tipe TIUS – TITC Edibon.
2. Pompa
a. Aquades
b. Air keran
Dimana :
𝑞ℎ : Laju perpindahan panas pada fluida panas
𝑚ℎ : Laju massa fluida panas
𝐶𝑝ℎ : specific heat fluida panas
𝑇ℎ,𝑖 : Suhu masuk fluida panas