Anda di halaman 1dari 7

PERPINDAHAN PANAS PADA HEAT EXCHANGER DOBEL PIPA

DENGAN SIRIP BERBENTUK SIKU EMPAT

Suswanto¹ , Mustaqim², Agus Wibowo3


1
Mahasiswa Progdi Teknik Industri Universitas Pancasakti Tegal
2.3
Dosen Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal
suswanto@yahoo.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan suhu yang di hasilkan oleh
penelitian tersebut dengan melakukan variasi jumlah sirip dan mengetahui seberapa besar
penurunan suhu yang terjadi pada variasi tersebut menggunakan perpindahan panas pada
heat exchanger pipa ganda dengan sirip siku empat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini terbuat dari stainless steel, sebagai
tube yang dipasangi sirip (segi empat) dengan jarak dan jumlah tertentu. Jarak sirip
bervariasi 15 cm, 20 cm dan jumlah sirip bervariasi 4 dan 6 pada masing-masing tube.
Spesimen tersebut dimasukkan dalam Shell kemudian diisolasi secara rapat untuk
dilakukan pengujian.
Air dingin dialirkan ke dalam shell dengan kecepatan tetap dan air panas dialirkan ke
dalam tube dengan kecepatan tetap, ini dilakukan dalam jangka waktu 10 menit. Dengan
mengukur perubahan suhu yang terjadi antara sisi masuk dan keluar shell dan tube, maka
dapat dihitung koefisien perpindahan kalornya dan korelasi (persamaan) antara U vs
jumlah sirip. Hasil eksperimen yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan hasil
teoritik. Penelitian ini memberikan gambaran suatu
Hasil penelitian secara sistematik, dan faktual mengenai fenomena perubahan suhu
di sisi shell dan tube, dan penurunan suhu pada saat dilakukan pengujian sehingga dapat
diketahui pada variasi jumlah sirip segi empat paling efektif memberikan kontribusi.
Data yang diperoleh dari eksperimen berupa penurunan suhu, temperature masuk dan
keluar pada sisi shell dan tube, debit fluida masuk pada sisi shell dan tube. Fenomena-
fenomena yang didapat dalam penelitian digambarkan secara grafis untuk
menggambarkan koefisien perpindahan panas total. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengaruh jumlah sirip pada permukaan tube dapat meningkatkan penurunan suhu pada
Perpindahan panas.

Kata Kunci : Heat Exchager, Dobel Pipa Siku Empat, tube,

LATAR BELAKANG bagian luar dan sejumlah tube (tube bundle)


di bagian dalam, dimana temperatur fluida
Unit penukar kalor adalah suatu alat di dalam tube bundle berbeda dengan di
untuk memindahkan panas dari suatu fluida luar tube(di dalam shell) sehingga terjadi
ke fluida yang lain. Sebagian besar perpindahan panas antara aliran fluida
dariindustriindustriyangberkaitandenganpe didalam tube dan di luar tube. Adapun
mprosesan selalu menggunakan alat ini, daerah yang berhubungan dengan bagian
sehingga alat penukar kalor ini mempunyai dalam tube disebut dengan tube side dan
peran yang penting dalam suatu proses yang di luar dari tube disebut shell
produksi atau operasi. Salah satu tipe dari side.Pemilihan yang tepat suatu alat penukar
alat penukar kalor yang banyak dipakai kalor akan menghemat biaya operasional
adalah Shell and Tube Heat Exchanger. harian dan perawatan. Bila alat penukar
Alat ini terdiri dari sebuah shell silindris di kalor dalam keadaan baru, maka permukaan

Vol 10 No. 1 April 2015 47


logam dari pipa-pipa pemanas masih dalam panas antar fluida dapat berlangsung secara
keadaan bersih setelah alat beroperasi efisien. Pertukaran panas terjadi karena
beberapa lama maka terbentuklah lapisan adanya kontak, baik antara fluida terdapat
kotoran atau kerak pada permukaan pipa dinding yang memisahkannya maupun
tersebut.Tebal tipisnya lapisan kotoran keduanya bercampur langsung (direct
tergantungdari fluidanya.Adanya lapisan contact ).
tersebut akan mengurangi koefisien
perpindahan panas untuk suatu alatpenukar Perinsip dan teori perpindahan panas
kalor selalu mengalami perubahan selama
pemakaian.Batas Panas adalah salah satu bentuk energi yang
dapat dipindahkan dari suatu tempat
Rumusan Masalah ketempat lain, tetapi tidak dapat diciptakan
Dari uraian materi diatas maka didapat atau dimusnahkan samasekali. Dalam suatu
rumusan masalah dari percobaan yang akan proses, panas dapat mengakibatkan
dilakukan yaitu sebagai berikut: Apakah terjadinya kenaikan suhu suatu zat dan atau
jumlah sirip dapat mempengaruhi besar perubahan tekanan, reaksi kimia dan
penurunan suhu (heat losis ) pada Heat kelistrikan. Proses terjadinya perpindahan
exchanger dengan arah aliran berlawanan. panas dapat dilakukan secara langsung,
yaitu fluida yang panas akan bercampur
Tujuan Penelitian secara langsung dengan fluida dingin tanpa
Tujuan yang ingin dicapai dalam adanya pemisah dan secara tidak langsung,
penelitian ini adalah sebagai berikut: yaitu bila diantara fluida panas dan fluida
Mengetahui pengaruh jumlah sirip terhadap dingin tidak berhubungan langsung tetapi
penurunan suhu pada heat exchanger dobel dipisahkan oleh sekat-sekat pemisah.
pipa dengan sirip berbentuk siku empat Perpindahan Panas Secara Konduksi
dengan aliran berlawanan arah. merupakan perpindahan panas antara
molekul-molekul yang saling berdekatan
Manfaat Penelitian antara yang satu dengan yang lainnya dan
1. Memberikan pengetahuan tentang tidak diikut oleh perpindahan molekul-
perpindahan panas pada pipa ganda molekul tersebut secara fisik. Molekul-
dengansirip berbentuk Siku Empat. molekul benda yang panas bergetar lebih
2. Memberikan gambaran bahwa cepat dibandingkan molekul-molekul benda
penelitian ini bisa dikembangkan yang berada dalam keadaan dingin. Getaran-
dibagian sistem pendinggin baik getaran yang cepatini, tenaganya
dibidang otomotif atau bidang dilimpahkan kepada molekul di
industri. sekelilingnya sehingga menyebabkan
getaran yang lebih cepat maka akan
LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN memberikan panas. Perpindahan Panas
Alat penukar panas atau Secara Konveksi Perpindahan panas dari
Heat Exchanger (HE) suatu zat ke zat yang lain disertai dengan
Adalah alat yang digunakan untuk gerakan partikel atau zat tersebut secara
memindahkan panas dari system kesistem fisik.Perpindahan Panas Secara Radiasi
lain tanpa perpindahan masa dan bisa ialah perpindahan panas tanpa melalui
berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai media (tanpamelalui molekul). Suatu energy
pendingin. Biasanya, medium pemanas dapat dihantarkan dari suatu tempat
dipakai adalah air yang dipanaskan sebagai ketempat lainnya (dari benda panas kebenda
fluida panas dan air biasa sebagai air yang dingin) dengan pancaran gelombang
pendingin (cooling water ). Penukar panas Elektromagnetik dimana tenaga
dirancang sebisa mungkin agar perpindahan

48 Vol 10 No. 1 April 2015


elektromagnetik ini akan berubah menjadi
panas jika terserap oleh benda yang lain.

Gambar .1 Perpindahan Kalor pada Heat


Exchanger
(Incropera & DeWitt, 2007)
Gambar 2.Aliran parallel flow dan profil
temperatur (Holman, JP.1995)
Pada Dasarnya prinsip kerja dari alat
penukar kalor yaitu memindahkan panas
dari dua fluida pada temperature berbeda di q=m.c( - ) = m. c . ( - )
mana transfer panas dapat dilakukan secara Dimana:
langsung ataupun tidak langsung. Secara q = laju perpindahan panas ( watt )
kontak langsung panas yang dipindahkan m = laju alir massa fluida ( kg/s )
antara fluida panas dan dingin melalui c = kapasitas kalor spesifik ( j/kg )
permukaan kontak langsung berarti tidakada T = suhu fluida ( )
dinding antara kedua fluida. Transfer panas Dengan assumsi nilai kapasitas kalor
yang terjadi yaitu melalui interfase / spesifik ( cp ) fluida dingin dan panas
penghubung antara kedua fluida.Contoh : konstan, tidak ada kehilangan panas ke
aliran sisteam pada kontak langsung yaitu 2 lingkungan serta keadaan steady
zat cair yang immiscible state, maka kalor yang dipindahkan :
(tidak dapat bercampur ) , gas - liquid, dan q = U .A. Dimana :
partikel padat – kombinasi fluida. U = koefisien perpindahan panas secara
keseluruhan ( W / )
Pertukaran panas dengan aliran searah A = luas perpindahan panas ( )
(co-current/parallel flow) Dan juga mempunyai nilai T LMTD sebagai
yaitu apabila arah aliran dari kedua fluida di berikut.
dalam penukar kalor adalah sejajar. Artinya . . - Dimana: =
kedua fluida masuk pada sisi yang satu dan
keluar dari sisi yang lain mengalir dengan -
arah yang sama.Karakter penukar panas = -
jenis ini temperatur fluida yang memberi SIRIP
kan energi akan selalu lebih tinggi Dalam pengembangan di atas, telah kita
dibanding yang menerima energi sejak turunkan rumus untuk perpindahan kalor
mulai memasuki penukar kalor hingga dari batang atau sirip yang penampang-
keluar. penampangnya seragam yang mencuat dari
dinding datar. Dalam penerapan praktis,
luas penampang sisrip mungkin tidak
seluruhnya seragam, dan juga sirip itu

Vol 10 No. 1 April 2015 49


mungkin terpasang pada muka bundar.
Dalam hal demikian, luas bidang di anggap mL =
sebagai variabel; sehingga penyelesaian
persamaan diferensial itu, maupun teknik
Jadi, kita dapat menggunakan hubungan
matematika yang di gunakan, akan lebih
dalam persamaan untuk menghitung
menjadi rumit. Untuk menunjukan
efisiensi sirip yang ujungnya di isolasi
efektivitas sirip dalam memindahkan
seperti yang ditentukan oleh persamaan
sejumlah kalor tertentu, kita rumuskan suatu
Harper dan Brown (2) telah menunjukan
parameter baru yang di sebut efesiensi sirip
bahwa penyelesaian kasus 2 di atas dapat
( fin effeciency ) :
dinyatakan dalam bentuk serupa dengan
Efesiernsisirip=
Persaman, jika panjang sirip di tambah
dengan setengah tebalnya. Jadi,dalam
semuah kasus sirip yang ujungnya di isolasi,
digunakan panjang yang di koreksi, ,
Untuk kasus 3 di atas, efesiensi sirip
menjadi yaitu

Memberikan perbandingan antara efesiensi


Sirip yang di bahas di atas di andaikan sirip segi tiga dan sirip siku empat dalam
cukup dalam sehingga aliaran kalor dapat kasus 2. Gambar 3 menunjukan efesiensi
dianggap satu –dimensi. mL dapat sirip sikumferensial atau melingkar (circum
dinyatakan sebagai berikut ferensial) yang penampanya siku empat.
Perhatikan bahwa panjang sirip yang di
mL = L koreksi dan luas profil digunakan

baik dalam Gambar Maupun gambar 3


di mana z ialah kedalaman sirip dan t Demikian pula kita lihat bahwa jika r2c/r1 =
tebalnya. l sirip cukup dalam, maka suku 2z 1,0 efesiensi sirip sirkumferensial menjadi
menjadi sangat besar dibandingkan dengan identik dengan sirip lurus dengan porofil
2t, sehingga siku empat. Menarik pula bahwa efesiensi
sirip mencapai nilai maksimumnya untuk
mL = kasus trivial dimana L = 0, yaitu jiks tidak
ada sirip sama sekali. Jadi janganlah kita
brharap untuk mendapatkan prestasi sirip
Jika pembilang dan penyebut dikalikan yang maksimum dengan panjang sirip.
dengan maka kita dapatkan Sebaliknya efesiensi maksimum itu dapat di
dapatkan dari kuantitas matrial sirip ( masa,
volme,atau biaya), dan proses
mL = memaksimumkan ini jelas mempunyai arti
ekonomi. Masalah perpindahan kalor radiasi
dari sirip tidak kita bicarakan di sini.
Lt ialah profil bidang sirip, yang kita Perpindahan kalor radiasi ini penting di
definisikan sebagai perhatikan dalam penerapan-penerapan
tertentu. V=

50 Vol 10 No. 1 April 2015


Dimana:
V= Volume sirip (cm3)
A= Luas sirip (cm2)
L= Tebal sirip (cm)
Metode Penelitian

Metode pengumpulan data yang


digunakan pada penelitian ini adalah metode Gambar 4. Pembuatan sirip siku empat
eksperimen, yaitu suatu metode penelitian Bahan dan alat
yang digunakan untuk mencari pengaruh Keterangan:
perlakuan tertentu terhadap yang lain 1. Pemanas air (heater)
dengan kondisi yang terkendalikan 2. Reservoir air panas
(Sugiono, 2011: 107). 3. Termo meter
Penelitian ini menggunakan metode 4. Kran air
eksperimental yaitu penelitian yang 5. Pipa air Panas
memungkinkanpeneliti memenipulasi 6. Pipa pendingin
variabel dan meneliti akibat-akibatnya. ( 7. Sirip berbentuk siku empat
Arikuntoro, 2006 ). 8. Pompa air dingin
9. Bak air dingin
10. Pompa air pana
Variabel penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Variasi jumlah siripn Jumlah sirip
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tanpa sirip 4 dan 8
Pengupulan data
Pengupulan data ini dilakukan secara
Gambar 3. Alat pemindah panas dobel pipa langsung dengan melakukan eksperimen
dengan sirip siku empat pada alat penukar panas dobel pipa. Adapun
prinsip kerja alat uji adalah sebagai berikut:
Variabel Penelitian Air yang ada di dalam reservoir dipanaskan
Dalam penelitian ini ada dua macam menggunakan pemanas (heater) sampai
variabel, yaitu : temperatur yang di inginkan dan temperatur
1. Variabel bebas dijaga agar tetap konstan. Untuk mengetahu
Variable bebas (independen) adalah suhu air di gunakan alat thermometer .
variabel yang mempengaruhi besar Sebelum air dialirkan ke alat uji , kita harus
kecilnya suhu yang dihasilkan oleh menentukan jumlah sirip yang akan di
setiap sirip plate, yaitu jumlah fariasi gunakan untuk penelitian, yaitu di mulai dari
sirip. bahan stenlis dengan jumlah sirip 4 dan jarak
2. Variabel terikat 15 cm semua variasi jumlah sirip yang di
Variabel terikat adalah variabel yang di pakai dalam penelitian. Setelah temperatur
pengaruhi oleh variabel bebas. Variabel yang di inginkan tercapai dan sudah konstan,
terikat dalam penelitian ini adalah kemudian air panas tersebut di alirkan
penurunan suhu dalam tiap pipa. kedalam pipa bagian dalam (tube) dengan
membuka kran uji dan di alirkan kepompa
untuk di naikkan kembali ke reservoir.
Dengan bantuan pompa , air air dingin di
alirkan kedalam pipa bagian luar (shell) dari
reservoir untuk di buang ke lingkungan. Jika

Vol 10 No. 1 April 2015 51


fluida panas dan dingin tersebut telah
mengalir dengan konstan baru diambil data Tabel hasil pengujian dengan
yang di perlukan. Untuk mengetahui suhu menggunakan sirip tiga tipe jumlah
yang masuk dan keluar baik dari tube atau
shell di gunakan Termometer stik, dan untuk
Jarak Juml Wak
mengetahui penurunan suhu sehingga akan sirip ah tu
di dapat kan data data yang di perlukan. sirip
Percobaan ini di ulang sampai tiga kali
15
kemudian hasilnya di rata-rata sehinga di Tan 10
dapatkan hasil yang maksimal. pa meni
sirip t
Hasil Penelitian

Pada penelitian yang telah dilakukan


,didapat data-data yang menunjukan data 15 Sirip 10m
secara umum dari analisa data praktek 4 c enit
dilapangan, tepatnya di Laboratorium
Fakultas Teknik Universitas Pancasakti c
Tegal. Dalam hal ini meliputi perpindahan
panas dobel pipa dengan tanpa sirip dan
menggunakan sirip empat, kemudian 15 Sirip 10m
menggunakan perpindahan panas 8 c enit
menggunakan sirip delapan masing masing c
menggunakan bahan stenlis dimana hal ini
dilakukan untuk mencari penurunan suhu
heat losis sebagai berikut :

Keterangan:
= air panas masuk (suhu awal)
=air panas keluar (suhu akhir)
= air pendingin masuk(suhu awal)
= air pendingin keluar ( suhu akhir)

Gambar 5. sekema heat exchanger dobel


pipa Gambar7. grafik penurunan suhu denngan
jumlah sirip 8

52 Vol 10 No. 1 April 2015


100
DAFTAR PUSTAKA
temperatur derajat celcius 80 Basiulis, A, dan T. A Hummel : aplication
of heat pipe techniques to electronik
60 componen cooling ASME Pap 72-
40 WA/HT-24
Bode Hartoyo, 2006. Buku Ajar
20 Perpindahan Panas, Departemen
Teknik Kimia Universitas Sumatera
0
suhu tanpa sirip sirip Utara Medan.
awal sirip 4 8 Broek, D, 1987, Elementery Enjenering
T 85 65 45 40 fracture mechanics, london: Kluer
Academi publiser.
Gambar7. grafik penurunan suhu denngan Chi, S, W.: Heat pipe theory and practice,”
jumlah sirip 8 hemisphere publishing Co., New
york,1976
KESIMPULAN Chi, s. W..’’ heat pipe theory and practice,
Berdasarkan hasil penelitian dan ‘’ Hemisphere publishing Co., new
pembahasan tentang perpindahan panas york , 1976.
pada heat excanger dobel pipa dengan sirip Eldman, K. T., dan G. H. Whiting:
berbentuk siku empat dengan bahan stenlis aplicasations of the heat pipe, mech.
dapat disimpulkan sebagai berikut : Eng., vol. November 1968
Tanpa sirip sebesar sirip 4 sebesar Holman, JP. Alih bahasa E.Jasifi.
sirip 8sebesar “Perpindahan Kalor”. Penerbit
Dari hasil pengujian didapat penurunan Erlangga.Jakarta.1995
suhu pada alat penukar kalor pipa ganda Incropera, F.P., DeWitt, D.P., Bergman,
dengan sirip siku empat,yang dimana dengan T.L., Lavine, A.S. (2007).
ukuran panjang plat 15 cm dan tebal 1,25 Fundamentals
mili lebar 2 cm pengaturan jumlah sirip dan of Heat and Mass Transfer (6th ed.). United
jarak sirip memberikan hasil yang berbeda. States of America: John Wiley & Sons.
Harga rata rata koefisien perpindahan kalor Romig, M.: The Influence of Electric and
total untuk alat penukar panas pipa ganda Magnetic Fields on Heat Transfer to
dengan tube menggunakan bahan Stainless Electrically Cont ducting fluids, Adv .
Steel, sehingga jumlah kalor yang di Heat Transfer, Volt. , Hal. 268 – 352,
transfer dari fluida yang berada di tube ke 1964
fluida yang berada di shell juga berbeda. Sheriff. N , dan P, gumley : Heat tranfer
dengan Penambahan sirip pada sisi tube and friction properteas of surfaces
dengan jumlah yang berbeda sehingga luas witeh discrete roughness, Int . J. Heat
permukaan tube yang diuji berbeda inilah transfer 1297, 1969
yang menyebabkan perolehan nilai Sutton, G. W.,dan A. Sherman :
penurunaan suhu memberikan hasil yang Enggineering magnetohydrodynamics,
berbeda. Perolehan nilai penurunan suhu ‘ McGraw – Hill company, newyork
bahan tersebut mengalami peningkatan 1965.
seiring dengan penambahan jumlah sirip Tien, C. L; fluid mechanics of heat pipes,
dan kerapatan sirip yang terpasang. Jadi ann.rev. fluid mechanics, vol. 7, hal
untuk penurunan suhu yang paling cepat .167, 1975.
turun dalam penelitian ini adalah tipe sirip 8
yaitu sebesar C.

Vol 10 No. 1 April 2015 53

Anda mungkin juga menyukai