Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM MARINE POWER PLANT

PERCOBAAN 1
PENGOPERASIAN DAN PERHITUNGAN BOILER

 
 
PRODI D3 TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL
JURUSAN TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI
SURABAYA
2015
I. TUJUAN
- TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM :
a. Mahasiswa akan dapat mengoperasikan dengan benar pengoperasian :
Boiler, Kalorimeter, Steam Engine, Super Heater, dan Steam Turbine
b. Mahasiswa dapat mengukur, menghitung dan menganalisa performance/
karakteristik dari: Boiler, Kalorimeter, Steam Engine, Super Heater, dan
Steam Turbine

- TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS :


a. Mahasiswa akan dapat mengetahui dan menyebutkan bagian – bagian dari
Boiler
b. Mahasiswa akan dapat mengetahui persiapan – persiapan pelaksanaan
pengoperasian Boiler.
c. Mahasiswa akan dapat mengoperasikan Boiler
d. Mahasiswa akan dapat mempraktekkan pemakaian alat – alat antara lain laju
aliran bahan bakar, thermometer / thermokopple untuk mengukur
(temperature udara, feed water temperatur, temperatur pembakaran,
temperature gas buang dan temperatur uap).
e. Mahasiswa akan dapat menghitung efisiensi Boiler dan menganalisa serta
menyimpulkan hasil percobaan.

II. DASAR TEORI


A. Pengertian Boiler
1. Boiler adalah pesawat yang berfungsi untuk memproduksi uap pada suatu
jumlah tertentu setiap jamnya pada suatu tekanan dan suhu tertentu pula.
2. Pada boiler modern dengan tekanan dan temperature tertentu dapat
diartikan bahwa produksi uap tidak hanya mempunyai uap jenuh tetapi
sampai dengan uap panas lanjut.

B. Instalasi Boiler
Boiler memiliki bagian-bagian penting yaitu:
1. Ruang Bakar
● Dalam ruang bakar telah ditentukan ukuran rangka bahan bakar
yang sesuai dengan bahan yang dipakai, volume ruang bakar,
perpindahan panas yang terjadi dan sirkulasi gas bakar.
● Disamping itu dinding ruang bakar memegang peranan penting
karena dinding tersebut yang akan menyalurkan panas guna
mengubah air dalam fasa cair menjadi uap.
2. Pesawat pembangkit uap
● Dalam instalasi lain dapat disebutkan sebagai Heat Exchanger
yakni pesawat utama yang berfungsi mengubah air dalam fasa cair
menjadi uap jenuh atau kering.
3. Alat bantu utama boiler
● Adalah pesawat yang memanfaatkan kalor yang terbuang sehingga
dapat memperbaiki effisiensi intalasi secara keseluruhan.

C. Karakteristik Boiler
Ada beberapa petunjuk yang memberi gambaran spesifik dari boiler dapat
diketahui melalui karakteristiknya sebagai berikut :
1. Tekanan efektif dari boiler dinyatakan dalam Bar (Kg/cm​2​) atau N/m​2
atau Pa (Pascal).
2. Suhu uap panas lanjut.
Suhu uap kondisi kering dimana besarnya lebih kecil dari suhu 550​o​C
hal ini untuk menyelamatkan pipa boiler.
3. Produksi uap tiap jam atau kapasitas penyimpan untuk boiler kapasitas
rendah besarnya antara 10 kg/jam sampai 250 kg/jam. Untuk boiler
kapasitas besar bisa mencapai 4000 ton/jam.
4. Luas panas pengumpan adalah luas metalik dari memproduksi uap
yang berhubungan langsung dengan gas panas. Untuk kapasitas
rendah mencapai 2 m​2​ untuk kapasitas besar mencapai 2000 m​2​.
5. Produksi uap spesifik.
Adalah produksi uap tiap jam tiap m​2 dari luas panas penguapan untuk
kapasitas kecil 10 kg/jam m​2​ dan kapasitas besar 60 kg/jam m​2​.
6. Randemen termis dari boiler adalah perbandingan antara jumlah kalor
yang diserap oleh boiler untuk penguapan dengan jumlah kalor yang
diberikan bahan bakar/jam.

Keseimbangan energi pada ketel uap


Rumus
1. Jumlah energi kalor yang tersedia akibat proses pembakaran bahan bakar dapat
ditentukan dengan persamaan berikut ini :
E​bb​ = m​bb​ x N​bb​ (KJ)
m​bb​ = laju aliran bahan bakar (Kg/s)
N​bb​ = nilai kalor bahan bakar cair (KJ/Kg)
2. Energi pembentuk uap
Energi digunakan untuk mengubah air menjadi uap adalah entalpi yang
dikandung uap dikurangi dengan entalpi yang dikandung air pendingin.
Besarnya dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut :
E​u​ = m​a​ (h​u​ - h​a​) (KJ)
= m​a​ (k​u​ – C​p​) (t​a​ - 0)
m​a​ = massa air pengisian
h​u​ = entalpi uap (KJ/Kg)
h​a​ = entalpi air pengisian (KJ/Kg)
C​p​ = panas spesifik air pengisi ketel (KJ/Kg o​​ C)
t​a​ = temperatur air pengisi ketel (​o​C)
3. Efisiensi ketel uap
Efisiensi ketel uap didefinisikan sebagai perbandingan kalor terpakai untuk
mengubah air menjadi uap dengan kalor hasil proses pembakaran bahan bakar.
energi pembentukan uap
Efisiensi ketel uap = total energi masukan

Energi pembentukan uap = m​a​ (h​u​ - h​a​) = m​a​ (k​u​ – C​p​) (t​a​ - 0)
Tekanan absolut uap = tekanan gauge + tekanan atmosfer
H x 13,6000 x 9,81
= P​g​ – 103

P​g​ = adalah tekanan gauge dalam bar


H = adalah tekanan barometik dalam mm air raksa (mm Hg)
Maka efisiensi ketel uap :
ma (hu − ha )
ɳ= mbb N bb

III. PERALATAN DAN KOMPONEN YANG DIPAKAI


1. Boiler unit.
2. Bahan bakar solar.
3. Kaos tangan.
4. Air dari water tower.
5. NaCl dari softener.
6. CaMg dari dosage tank.
7. Kain pel.
8. Lap/majun.
9. Suplai listrik.

IV. RANGKAIAN PERCOBAAN / GAMBAR KERJA


Gambar 1.1 Rangkaian Percobaan/Gambar Kerja
Gambar 1.2 Operasi Boiler
Gambar 1.3 Rangkaian pengoperasian boiler
Gambar 1.4 Rangkaian Percobaan/Gambar Kerja
V. PROSEDUR KERJA
1. Langkah persiapan
a. Pemeriksaan
● Air dari water tower (dari tangki air / tank set)
● Bahan bakar solar
● Fuel tank
b. Supply arus listrik ke boiler
c. Tutup
● Katub V1
● Katub V4
● Katub Blowdown Valve
d. Membuka katub nomer V2, V3, V5, V6, V7, V8
e. Terakhir kali membuka katub nomer V1
2. Menekan tombol saklar pada posisi “ON”
3. Apabila bel berdering, menekan tombol hijau untuk mematikan maka dimulailah
proses penyalaan boiler. Setelah pembakaran berlangsung beberapa lama.
4. Periksa : “Side Glass” pada boiler
5. Buka “Blowdown” (jika air didalam boiler terlalu penuh)
6. Menutup kembali apabila air sudah cukup, demikian selanjutnya.
7. Memeriksa percikan pada “Water Coulumn” tunggu beberapa saat dan tutup
kembali (tekanan sampai 8 bar).

Safety/pengaman
Dalam boiler tekanan maksimumnya adalah 10 bar jika hal ini tercapai akan fungsi
beberapa keselamatan antara lain :
● Burner mati secara otomatis
● Double safety valve akan menyemburkan uap yang bertekanan lebih besar dari
10 bar
● Diatas burner terdapat pengaman berupa tali yang dihubungkan dengan kawat
baja, yang jika tekanan melebihi tekanan maksimum akan terbakar dan terputus,
yang selanjutnya akan menutup bahan bakar ke burner dan tentunya burner akan
mati.
VI. TABEL HASIL PERCOBAAN / DATA PERCOBAAN
Time : 1,83 Hours
Boiler shutdown : pukul 15.05 WIB
Boiler start up : pukul 13.15 WIB
1.50 Hours
Fuel Consumption : 16 liter = 0,016 m​3
Feed water consumption
Posisi meteran air sesudah shutdown = 0604,30 m​3
Posisi meteran air sebelum start = 0604,15 m​3
0,15 m​3
Temperature Feed water : 33 o​​ Chf = . . 232,1 kj/kg
Temperature Steam : 179 o​​ C hg= . . 2777,25 kj/kg

BOILER OPERATOR TEMPERATURE DATA (​O​C)


FUEL
TIME FEED PRESSURE
(Minute) AIR FUEL STEAM FLUE
WATER (Bar)

0 36 31 32 36 102 8
10 37 33 32 37 254 8
20 38 32 32 37 284 8
30 37 32 32 37 307 8
40 37 32 33 175 141 8
50 37 33 33 179 214 0
60 38 32 34 174 122 0
70 37 32 33 178 165 0
80 38 33 35 174 118 0
90 37 32 32 174 131 0
100 37 33 33 178 184 0
110 37 33 33 178 273 8
VII. PERTANYAAN DAN TUGAS
1. Apa yang harus diperhatikan dalam melakukan percobaan supaya aman?
2. Mengapa air pengisi ketel uap harus diolah terlebih dahulu sebelum
dimasukkan ke ketel? Dan bagaimana cara mengolahnya?
3. Apa yang dapat anda simpulkan dari percobaan ini?
4. Gambarkan diagram sankey dan kurva karakteristik ketel uap yang
diperlukan !

Jawaban :
1. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan percobaan agar aman :
● Memeriksa air
● Memeriksa bahan bakar
● Memeriksa power supply
● Mengatur valve (open/close)
● Start up boiler
● Open main steam valve sebagai langkah venting ± 10 menit
Close main valve
● Amati level air di side glass
● Bila level air melewati batas maksimal open blow down valve
Close blow down valve apabila sudah normal
● Catat semua data yang dibutuhkan
2. Air pengisi ketel uap harus diolah lebih dulu sebelum masuk ketel
karena secara umum air yang akan digunakan sebagai air umpan
boiler adalah air yang tidak mengandung unsur yang dapat
menyebabkan terjadinya endapan yang dapatt membentuk kerak pada
boiler, air yang tidak mengandung unsur yang dapat menyebabkan
korosi terhadap boiler dan system penunjangnya dan juga tidak
mengandung unsur yang dapat menyebabkan terjadinya pembusaan
terhadap air boiler.

Cara pengolahan air umpan boiler:


1. Menggunakan proses softening unit, yaitu untuk mengurangi
garam-garam karbonat (ion CaMg) dengan melewatkan
pada”resin kation” dan regenerasi garam NaCl. Dalam proses ini
Na mengganti Ca dan Mg (reaksi pengikatan).
2. Dosage unit berfungsi sebagai filming agent (filming amine)
yaitu melapisi permukaan logam atau material atau pipa sehingga
menghalangi CO​2 ​dan O​2 ​sehingga tetap terlarut dalam air.

3. Dari percobaan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa :


Berdasarkan data hasil percobaan dan analisa yang telah dilakukan,
dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Boiler merupakan peralatan yang dipergunakan untuk


memproduksi air panas dengan temperature tinggi sehingga
menghasilkan uap atau steam, yang digunakan untuk proses
produksi, penggerak, dan lain-lain.
2. Sistem kerja boiler terdiri dari system umpan, sistem steam, dan
sistem bahan bakar.
3. Uap yang dihasilkan dari boiler masih bersifat jenuh atau
Saturated Steam​. Sehingga sebelum melakukan pengoperasian
sebaiknya melakukan pengecekan terhadap ​safety equipment ​yang
ada untuk melindungi boiler terhadap bahaya tekanan tinggi yang
dihasilkan ketika pengoperasian boiler.
4. Boiler di PPNS dioperasikan selama 110 menit dengan debit air
sebesar 0,15 m​3 dan debit bahan bakar sebesar 0,016 m​3​sehingga
laju aliran massa air sebesar 81,97 kg/hr dan laju aliran massa
bahan bakar 7,429 kg/hr. Dari hasil percobaan dan perhitungan
efisiensi boiler PPNS sebesar 64,93 % sehingga performa boiler
telah maksimal.
4.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


1. G.Cusson Ltd. “Boiler, Instructioanal Manual Hand Book” England 1
December 1986, 2 march 1987.
2. M.J. Djokosetyadjo “Ketel Uap” PT Pradnya Paramita, Jakarta 1999.
3. Maridjo “Petunjuk Praktikum Mesin Konversi” Penerbit Pusat Pengembangan
Pendidikan Politeknik, Bandung 1995.

Anda mungkin juga menyukai