Anda di halaman 1dari 8

Perawatan (Maintenance) pada boiler water tube

1.      Perawatan harian (daily mantenence)


Hal-hal yang perlu diperhatikan pada tiap 1 jam
a.      Water level dari tanki condensate
b.      Fuel oil level dari dari service tank dan strong tank
c.      Cooling Water
d.      Suhu dan tekanan minyak pelumas dari seluruh
peralatan katel

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada tiap 4 jam


a.       Buka drain valve tanki penampungan udara, pemanas
udara dan tank compressor
b.       Analisa boiler feed  Water dan boiler Water tiap 2
jam sekali
c.       Ganti Burner dan bersihkan Burner tip (bila
menggunakan Burner)
d.       Lakukan damping stocker
e.       Lakukan Soot blowing.

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada tiap 8 jam


a.       Lakukan Blow Down lower drum
b.       Lakukan pembersihan total diseluruh area boiler
c.       Penggantian/pemberian chemical baru
untuk boiler Water
2.      Perawatan mingguan (weekly Maintenance)
a.      Pembersihan saringan (screen) pada masing-masing
bagian atau alat
b.      Chack kekencanan rantai dan belt
c.      Lakukan blow pada bagian bawah
d.      Lakukan pelumasan-pelumasan pada bearing

3.      Perawatan bulanan (mounthly Maintenance)


a.      Lakukan blow pada header
b.      Keluarkan abu dari dalam ketel
c.      Chack pelumasan pada coupling-coupling
d.      Chack I.D.F impeller dan Dust collector.

4. Pemeliharaan Boiler Selama Masa Operasi


Ketel uap tidak akan dapat berumur panjang apabila tidak
dilaksanakan pemeliharaan secara seksama (intensif), baik
dalam masa operasi maupun dalam masa penyimpanan.
Pemeliharaan secara seksama dalam masa operasi
dimaksud adalah bagaimana cara mengoprasikan ketel
uap tersebut sesuai dengan petunjuk yang berlaku atau
yang sesuai dengan design pembuat boiler tersebut.

Disamping itu pula, maka penggunaan air umpan juga


harus sesuai atau memenuhi syarat sebagai air pengisi
ketel. Yang jelas bahwa air pengisi boiler harus bebeas
dari zat-zat yang dapt merusak boiler, baik korosi maupun
kerak. Untuk mencegah hal demikian, maka dilakukan
perlakuan external treatment dan internal treatment,
misalnya di pasang PH control pada condensate line, atau
dilakukan Water treatment untuk raw Water, juga
penginjeksian chemical pada feed  Water dan boiler 
Water.
Untuk mengetahui bahwa sifat-sifat air sudah memenuhi
syarat, maka dilakukan penelitian air pengisi dan
air boiler secara intensif di laboratorium. Denga menjaga
angka-angka yang disajikan sebagai air pengisi dari
air boiler berarti juga membantu
penggunaan boiler berumur panjang. Standar limit
untuk boiler Water adalah :

Tabel 3.5 Standar limit untuk boiler Water


PH 10,8-11,3
Conduktifity (mhs) 3000
Dissolved solid
(ppm) 2250
Total hardness
(ppm) tracess
O alkalinity (ppm) 200
Phosphate (ppm) 30-70
Sulphite (ppm) 20-40
Silica as SiO2
(ppm) 0,25 x O Alk
5.Pemeliharaan Boiler Selama Setelah Masa Operasi
Tidak kalah pentingnya pemeliharaan boiler selama
setelah masa operasi disbanding dengan masa selama
operasi. Sebab bagaimanapun logam itu akan dengan
mudah dirusak oleh zat-zat perusak logam , misalnya
oksigen dsb.

Apalagi katel uap yang akan disimpan dalam jangka


waktu yang cukup lama, hal tersebut harus mendapatkan
perawatan yang betul baik. Langkah pertama yang
diambil setelah boiler mengalami operasi beberapa bulan
dan akan disimpan cukup lama
adalah chemical Cleaning dan mechanical Cleaning,
adapun penginjeksian chemical kedalam boiler untuk
proses chemical Cleaning yaitu:
a. Dua hari sebelum boiler dimatikan, maka
jenis chemical yang telah ditentukan serta dosisnya mulai
diinjeksikan dengan memonitor PH air boiler tidak boleh
lebih dari 13.
b.Secara rutin dilakukan Blow Down lower drum, untuk
membuang kotoran-kotoran yang mengendap
c. Setelah dua hari di injeksikan chemical,
maka boiler dimatiakn dan selanjutnya dilakukan sirkulasi
air/penggantian air pengisi.
d. Setelah boiler dalam keadaan dingin, maka air boiler di
blow (dikosongkan)
e. Diadakan pemeriksaan oleh pihak depnaker, untuk
menentukan hal-hal yang perlu dilaksanakan pada
langkah selanjutnya contohnya pada perlakuan
mechanical Cleaning dalam dan luar pada bagian boiler.
f. Setelah diadakan pembersihan baik bagian luar maupun
dalam yang mana hal tersebut dilakukan dengan dengan
meerlukan waktu   , maka akan dilakukan ulang
oleh pihak depnaker, untuk menentukan apakah masih
perlu dilakukan pembersihan ulang atau tidak

6.Pemeriksaan Dan Repair


Pemeriksaan katel uap dilakukan dengan dua cara yaitu:
a. Pemeriksaan yang dilakukan oleh depnaker
yaitu steam drum, Water drum, superheater Tube,
kebersihan, kekuatan material, kondisi material
dan Water Tube. Bagian-bagian tersebut tentunya
dikaitkan dengan bagian-bagian yang bertekanan tinggi
yang sangat membahayakan bagi keselamatan manusia.
b Pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak perusahaan yaitu
bagian yang tidak bertekanan tinggi, yang mana bagian
tersebut dikaitkan dengan produktivitas dan hal-hal yang
mengganggu efisiensi boiler misalnya pada rangka bakar,
dinding boiler casing, impeller, damper, isolasi dsb.

Setelah kedua belah pihak menentukan bagian-bagian


mana yang perlu diadakan perbaikan dan penggantian,
maka dimulailah repair missal nya pada

a. Penggantian pipa – pipa air.


b. Penggantian pipa – pipa uap
c. Penggantian pipa – pipa gas
d. Perbaikan batu-batu dinding
e. Perbaikan casing
f. Perbaikan impeller
g.Isolasi
Apabila pekerjaan repair dinyatan sudah selesai, maka
selanjutnya akan diadakan periksaan yang ketiga oleh
pihak depnaker dan perusahaan.

7. Hydrostatis test
Untuk menetukan bahwa boiler tersebut sudah memenuhi
syarat untuk di operasikan maka dilakukan hydrostatis
test. hydrostatis test yaitu perlakuan
pemadatan boiler dengan menggunakan air dingin dan
bersih untuk mengetahui dan meyakinkan
bahwa boiler tersebut dalam keadaan tidak bocor baik
pada valve, packing dan pipa. Cara pemadatan yang benar
adalah:
A Boiler dalam keadaan kosong, drain-drain valve di tutup
rapat, safty valve difrange mati, steam valve uap induk
ditutup
rapa, vent valve steam drum dan superheater dibuka
penuh.
b.Jalankan pompa feed  Water dengan bukaan kecil, dengan
kondisi air pengisi yang memenuhi syarat.
c. Setelah air boiler penuh sehingga air tumpah
melalui vent valve, dan yakinkan bahwa udara sudah tidak
ada, matikan pompa dan tutup vent valve.
d.Jalankan pompa khusu pemadatan, dengan kapasitas yang
kecil (ditentukan), untuk mendapatkan kenaikan tekanan
secara perlahan
e. Kenaikan tekanan pada pemadata adalah 10% dari
tekanan kerja yang di izinkan. Tekanan pengujian
(pemadatan) yang di izinkan adalah:
1).Tekanan kerja kurang atau sama dengan 5 kg/cm2, maka
tekanan pemadatan = 2 kali tekanan kerja.
2).Tekanan kerja lebih besar dari 5 kg/cm2, lebih kecil dari
10 kg/cm2, maka tekanan pemadatan = 5 + tekanan kerja
3).Tekanan kerja lebih besar dari 10 kg/cm2, maka tekanan
pemadatan = 1,5 kali tekanan kerja.
Sedangkan untuk boiler yang sudah digunakan, tekanan
pemadatan = tekanan kerja maksimum + 3 kg/cm2,
f. Penekanan pada tekanan pengujian dilakukan tidak terlau
lama, maka sesudah nya tekanan diturunkan pelan-pelan
dengan kecepatan 5 kg/cm2/menit maksimum.

8. Steam test (percobaan dengan tekanan uap)


Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan
kerja dari tingkat pengamanan (safety valve) disesuaikan
dengan maksud pemakayan. Dengan tidak melebihi
tekanan yang di izinkan. Percobaan ini dilakukan pada
tiap:
a. Penggantian tiap-tiap pengaman
b. Pemakayan tingkat pengaman dengan menggunakan
pegas.
c. Tingkat-tingkat pengaman yang bekerjanya diragukan.
d. Penggantian jenis bahan bakar
e. Setiap boiler yang dilengkapi dengan alat otomatis

Anda mungkin juga menyukai