BOILER
I.
TUJUAN
1.1
dapat
mengukur,
menghitung
dan
menganalisa
DASAR TEORI
Boiler adalah pesawat yang berfungsi untuk menghasilkan uap. Dengan kata
lain adalah boiler merupakan bagian dari pesawat uap. Uap yang dihasilkan dari
boiler masih bersifat jenuh atau Saturated Steam. Uap yang dihasilkan oleh boiler
ini dapat diaplikasikan untuk beberapa hal, yaitu :
a. Digunakan sebagai Heater
b. Sebagai Pengering
c. Untuk proses Sterilisasi
d. Penyulingan
e. dll
Jadi pada intinya uap jenuh (Saturated Steam) yang dihasilkan oleh boiler
digunakan untuk proses produksi. Beberapa pabrik atau perusahaan yang banyak
menggunakan boiler adalah :
Rumah Sakit
Pabrik Kertas
PLN
Pabrik Gula
Pabrik Tepung
Dll
.
Boiler memiliki alat alat kelengkapan yang biasa disebut dengan
Appendages. Alat alat kelengkapan tersebut meliputi ;
1. Pressure Gauge (Manometer)
Fungsi : Untuk mengukur tekanan uap dalam boiler
2. Water Gauge (Sight Glass)
Fungsi : Untuk mengetahui level air dalam boiler
3. Safety Valve
Fungsi : Untuk membuang uap yang tekanannya melebihi tekanan
operasional boiler.
4. Blow Down Valve
Fungsi : Untuk membuang air yang berada di dalam boiler saat level air
dalam boiler terlalu banyak.
5. Water Column
Water column adalah kolom air yang berfungsi sebagai level switch, yang
terdiri dari :
kerja dari valvevalve yang ada pada water column ini adalah sebagai
berikut :
1) V5 dan V4 : Harus dibuka karena V5 dan V4 ini mewakili level air yang
ada pada sight glass yang menunjukkan level air yang ada di dalam
boiler.
2) V3
3) V1 dan V2 : Harus ditutup karena jika dibuka maka uap yang ada
didalam water column akan keluar lewat V1 dan airnya akan keluar
lewat V2. V1 dan V2 ini digunakan sebagai checking valve untuk
mengetahui apakah V5 dan V4 buntu atau tidak yaitu dengan cara
membuka V1 dan V2 dan apabila tidak keluar uap dan air maka V5 dan
V4 buntu.
6. Burner
Burner terdiri dari :
o Motor Listrik
o Fan
o Electrode
ruang bakar.
7. Main Steam Valve
Main Steam Valve merupakan katup utama untuk penyaluran uap
bertekanan ke pesawat pesawat uap.
8. Hand Hole
Digunakan untuk mempermudah dalam melakukan maintenance boiler.
Dalam persiapan pengoperasian boiler yang perlu dilakukan adalah
sebagai berikut :
1. Pemeriksaan air didalam tandon
Pemeriksaan air yang ada di dalam tandon perlu dilakukan karena supply
air dalam boiler berasal dari air yang ada di dalam tandon. Untuk di PPNS
ITS menggunakan tandon atas sehingga air yang akan masuk kedalam
boiler dapat mengalir secara gravitasi .
III.
METODOLOGI
3.1
3.1.1
Alat
3.1.2
a.
Paket Boiler
b.
Gloves
c.
Bahan
a.
Air PDAM
b.
c.
d.
IV.
PROSEDUR KERJA
4.1
6. Setelah boiler hidup maka amati / tulis data-data percobaan dalam boiler
setiap 5 menit.
4.1
2.
3.
4.
5.
6.
7.
V.
ANALISA DATA
5.1
VI.
PEMBAHASAN
Dari data yang telah diperoleh dari hasil percobaan didapatkan bahwa
semakin besar debit bahan bakar dan semakin besar massa jenis dari bahan bakar
yang digunakan maka akan semakin besar pula (Mf) dan ini berarti efisiensi boiler
akan semakin kecil.
Selain itu faktor dari entalphi uap (hg) dan air (hf) juga berpengaruh dalam
menentukan besar kecilnya efisiensi dari boiler. Semakin besar perbandingan
antara (hg) dan (hf), yang mana apabila (hg) semakin besar maka akan semakin
besar pula efisiensi dari boiler. Hal itu dikarenakan besarnya nilai pengurangan
antara (hg) dengan (hf) berbanding lurus dengan efisiensi boiler. Faktor yang juga
menentukan besarnya nilai efisiensi yang dimiliki oleh boiler adalah besarnya
nilai kalor dari bahan bakar yang digunakan, semakin besar nilai kalor dari bahan
bakar yang digunakan maka akansemakin besar sehingga akan semakin kecil
efisiensi yang dihasilkan oleh boiler. Hal itu dikarenakan besarnya nilai kalor
bahan bakra yang digunakan berbanding terbalik dengan efisiensi boiler.
Dari beberapa macam factor dari segi teoritis yang mempengaruhi efisiensi
boiler dapat analisa lebih lanjut untuk mengetahui faktor faktor apa saja yang
dapat menentukan efisiensi boiler secara realnya di lapangan (nyata pada
aplikasinya). Jika dilihat dari segi teoritis diketahui ada faktor Mass Fuel Flow
Rate (Mf) dan Mass Feed Water Flow Rate (Mw) maka pada dasarnya dapat
diketahui bahwa semakin besar konsumsi bahan bakar yang digunakan untuk
menguapkan sejumlah air tertentu dalam waktu tertentu dan suhu tertentu maka
dapat menunjukkan kurang baiknya efisiensi dari boiler itu sendiri. Dari sini dapat
diketahui bahwa efisiensi boiler dipengaruhi oleh kualitas air, bahan bakar, dan
performance fisik dari boiler itu sendiri.
Kualitas air (feed water) yang digunakan tergantung dari treatment yang
digunakan yang mana semakin baik treatment yang digunakan maka akan
semakin baik pula kualitas air yang digunakan sebagai feed water. Dengan
kualitas feed water yang baik berarti feed water yang digunakan memiliki nilai
kekerasan yang rendah (lebih soft) serta tidak mengandung mineral mineral atau
kotoran lain yang dapat menurunkan performance dari boiler. Selain itu juga
memiliki pH netral (mendekati = 7) untuk mencegah terjadinya korosi pada boiler
karena pH yang asam ataupun basa. Ini berarti dengan kualitas feed water yang
baik berarti bahwa feed water yang digunakan akan lebih mudah diuapkan
sehingga tidak membutuhkan konsumsi bahan bakar yang lebih besar untuk
menguapkan sejumlah air pada waktu tertentu dan suhu tertentu. Karena dengan
hal ini bisa menurunkan konsumsi bahan bakar maka berarti dapat menurunkan
(Mf) yang digunakan. Karena (Mf) berbanding terbalik dengan besarnya efisiensi
boiler ini berarti dengan turunnya nilai (M f) maka akan semakin besar efisiensi
yang dimiliki oleh boiler.
Selain itu juga faktor bahan bakar yang mempengaruhi efisiensi dari boiler
itu sendiri adalah titik bakar dari bahan bakar yang digunakan. Karena semakin
tinggi titik bakar dari suatu bahan bakar maka berarti bahan bakar tersebut
memiliki kemampuan yang baik untuk menguapkan air dengan waktu yang
relative lebih cepat sehingga bahan bakar yang digunakan untuk menguapkan air
dalam jumlah tertentu pada suhu dan waktu tertentu adalah semakin sedikit dan
ini dapat memperbesar efisiensi yang dimiliki oleh boiler. Selain itu juga harus
dilihat nilai kalor dari bahan bakar tersebut karena apabila perbandingan antara
kemampuan bahan bakar untuk menguapkan air pada waktu, jumlah dan suhu
tertentu dengan nilai kalor bahan bakar tersebut adalah semakin besar. Dalam
artian dengan menggunakan bahan bakar dengan titik bakar yang lebih tinggi
beberapa tingkat dari sebelumnya justru dapat menaikkan nilai kalor bahan bakar
tersebut beberapa kali maka ini justru dapat menurunkan efisiensi dari boiler itu
sendiri. Oleh karena itu penggunaan jenis bahan bakar juga mempengaruhi
efisieansi dari boiler itu sendiri.
Faktor maintenance juga mempengaruhi efisiensi dari boiler, jika boiler
tidak dibersihkan pada jangka waktu tertentu maka akan banyak terdapat kerak
kerak yang menempel pada dinding boiler. Kerakkerak yang menempel pada
dinding boiler (pipa apinya ataupun pipa airnya) akan menghambat penghantaran
panas. Sehingga untuk menguapkan air dalam jumlah dan waktu tertentu
dibutuhkan konsumsi bahan bakar yang lebih banyak dan hal ini berarti semakin
menurunkan efisiensi dari boiler itu sendiri.
VII. KESIMPULAN
Didapatkan data konsumsi bahan bakar 18 liter dengan feed water
consumption 100 liter dan waktu percobaan boiler selama 1 jam 50 menit, dengan
data tersebut didapat efisiensi 9.3%. Efisiensi boiler dapat ditingkatkan dengan
cara menggunakan air yang berkualitas, seperti air aquades yang mempunyai titik
didih lebih rendah dari air biasa. Selain itu dengan air aquades dapat menghemat
pemakaian bahan bakar dengan hasil uap yang lebih banyak, sehingga efisiensi
boiler dapat bertambah. Hal hal yang dapat mempengaruhi efisiensi boiler
adalah :
1. Gas cerobong yang kering
2. Penguapan air yang terbentuk karena H2 dalam bahan bakar
3. Penguapan kadar air dalam Bahan bakar
4. Adanya kadar air dalam udara pembakaran
5. Radiasi dan kehilangan lain yang tidak terhitung
Petunjuk
Praktikum
Mesin
Konversi
Penerbit
Pusat