Oleh
Nama : Brian Zulrifqyaldi
NIM : 2020203050007
Kelas : TRPE 2A
Dosen Pembimbing : Ir. Safruddin, M.Si
PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI REKAYASA PEMBANGKIT ENERGI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
TAHUN 2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Pratikum : Penentuan Jumlah Bahan Bakar Solar Untuk Bahan Bakar Boiler
Nama : Brian Zurifqyaldi
Jurusan : Teknik Elektro
Program studi : Teknologi Rekayasa Pembangkit Energi
Tanggal pratikum : 20 September 2021
Tanggal penyerahan : 27 September 2021
Nilai :
Mengetahui
Dosen Pembimibing Nama Pratikum
Tujuan percobaan
Setelah melakukan percobaan ini, anda diharapkan dapat :
1. Mengetahui sistem kerja dari boiler
2. Menghitung efesiensi pemakaian sistem boiler dengan bahan bakar solar
3. Menyelidiki pengaruh bahan bakar tertentu terhadap sistem boiler
4. Mampu menganilisis suatu masalah dalam sustem boiler
Dasar teori
Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai tekanan,
temperatur, dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam yang akan digunakan.
Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal keadaan tekanan-temperatur
rendah (low pressure/LP), dan tekanan-temperatur tinggi (high pressure/HP), dengan
perbedaan itu pemanfaatan steam yang keluar dari sistem boiler dimanfaatkan dalam
suatu proses untuk memanasakan cairan dan menjalankan suatu mesin (commercial and
industrial boilers), atau membangkitkan energi listrik dengan merubah energi kalor
menjadi energi mekanik kemudian memutar generator sehingga menghasilkan energi
listrik (power boilers). Namun, ada juga yang menggabungkan kedua sistem boiler
tersebut, yang memanfaatkan tekanan-temperatur tinggi untuk membangkitkan energi
listrik, kemudian sisa steam dari turbin dengan keadaan tekanan-temperatur rendah
dapat dimanfaatkan ke dalam proses industri.
Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem bahan
bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan
kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan
perbaikan dari sistem air umpan, penanganan air umpan diperlukan sebagai bentuk
pemeliharaan untuk mencegah terjadi kerusakan dari sistem steam. Sistem steam
mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam boiler. Steam dialirkan
melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam
diatur menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan
bakar adalah semua perlatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk
menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan
bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem.
Klasifikasi Boiler
Boiler/ketel uap pada dasarnya terdiri dari bumbung (drum) yang tertutup
pada ujung pangkalnya dan dalam perkembangannya dilengkapi dengan pipa api
maupun pipa air. Banyak orang mengklasifikasikan ketel uap tergantung kepada
sudut pandang masing-masing.
Pada ketel pipa air, fluida yang mengalir dalam pipa adalah air,
energi panas ditransfer dari luar pipa (yaitu ruang dapur) ke air
ketel.
Karakteristik:
Bahan bakar adalah zat yang apabila dipanasi akan mengalami reaksi
kimia dengan oksigen dan akan menghasilkan kalori. Bahan bakar pada umumnya
akan mengandung unsur seperti Carbon, Hidrogen, dan senyawa lainnya misal :
Sulfur, Nitrogen, dan Oksigen. Bahan bakar yang digunakan di dalam boiler pada
umunya di klasifikasikan sebagai berikut :
Bahan bakar
Bahan bakar padat yang terdapat di bumi kita ini berasal dari zat-zat organic.
Bahan bakar padat mengandung unsur-unsur antara lain : karbon, nitrogen,
hidrogen, belerang, oksigen abu dan air yang kesemuanya itu terikat dalam satu
persenyawaan kimia, contoh batubara, kokas, kayu, lignit, bark, ampas tebu,
sampah.
Pada tahun 2009 dilakukan pengambilan data kinerja boiler di unit CRM
dilakukan setiap jamnya selama 8 jam, dimulai dari jam 08:00 s/d 15:00. Data
yang diambil berupa tekanan kerja boilernya, volume bahan bakar, volume air
umpan, suhu air umpan, suhu udara sekitar, dan persentase blowdownnya. Data
kinerja boiler berbahan bakar SFO.
1. Diketahui :
Diameter : 110 cm
Jari Jari : 55 cm
Panjang (L) : 160 cm
Tinggi Cairan (h) : 40 cm
R−h
m3 = L [R2 x Cos-1 ( ) – (R-h) √ 2. R . h−h2]
R
55 cm−40 cm
m3 = 160cm(552cm x Cos-1( ) – (55cm – 40cm)
55 cm
√ 2.55 cm.40 cm−402cm
2. Diketahui :
Diameter : 85 cm
Jari Jari : 42,5 cm
Panjang (L) : 186 cm
Tinggi Cairan (h) : 64 cm
R−h
m3 = L [R2 x Cos-1 ( ) – (R-h) √ 2. R . h−h2]
R
42 , 5 cm−64 cm
m3 = 186cm [(42,52cm x Cos-1( ) – (42,5cm – 64cm)
42 , 5 cm
√ 2.42 ,5 cm .64 cm−642