DISUSUN OLEH:
M. AGRIS MUQTAVIN (1421504813)
M.DWI PRASTIYO (1421504776)
M.AGRIS MUQTAVIN
BAB I
PENDAHULUAN
1. Standar Kompetensi
Setelah mempelajari Sistem Pembangkit Uap di harapkan
mahasiswa dapat memahami serta mengalikasikan perancangan
suatu pembangkit uap dengan macam bahan bakar yang di
gunakan dan cara menanggulangi efisiensi pada suatu pembangkit
uap.
2. Ruang lingkup
Pada dasarnya peralatan industry memang tidak ada habisnya.
Bolier merupakan alat pemesinan yang paling umum digunakan
pada industry besar, bahkan industry kecil menggunakan boiler
khususnya pada pembuatan tahu untuk pengukusan hasil dari uap.
3. Manfaat
Manfaat mempelajari modul perancangan boiler system pemanas
yang sangat cepat dan pengaplikasi pada ketel uap sangat luas,
mulai dari industry kecil bahkan industry besar. Khusus nya pada
pembuatan tahu proses pengukusan dengan menggunakan boiler
bisa mempercepat di bandingkan pengukusan pada dandang besar
yang dipanaskan diatas air.
3. Sasaran belajar
Pembelajaran dengan cara pada awal kuliah seluruh mahasiswa
mendapat materi kuliah dan tugas dan dapat di download di
siakad materi, mencari rerfrensi buku yang mengenai Sistem
Pembangkit Uap. Mengerjakan soal- soal yang di berikan, serta
Pembuatan makalah.
4. Urutan penyajian
Diharapkan sebelum memahami tentang boiler, harus memahami
satuan british dan SI, Siklus Rankine, Siklus Carnot, Pembangkit
Uap dengan bahan bakar fosil, Ketel pipa air, Sirkulasi air.
DASAR TEORI
Hsat = Hw + XL kkal/kg
X = kadar uap
Hsat = Ha + L kkal/kg
PERANCANGAN
1. Desain Penelitian
Kapasitas uap = 1378 Kg/jam
Tipe boiler = vertical fire tube boiler
Diameter dalam = 800 mm (r = 400 mm= 15,74 in)
Diameter pipa api = 70 mm (2,75 in)
Tekanan perancangan P = 6 bar = 87 lb/in2
Jenis hasil uap = uap jenuh
Temperatur operasi = 100oC-150oC
P.R 87 . 15 , 74
t= = = 0,147 in = 3,8 mm
S . E − 0 ,6 . P 11000 . 0 , 85− 0 , 6 . 87
jadi dengan maximum allowable working pressre 87 lb/in 2
ketebalan plat yang direncanakan sebesar 0,147 in atau 3,8 mm,
dan didapatkan diameter luar badan boiler sebesar 804 mm.
b. Pipa api
Fire tube yang dirancang harus dapat menahan Maximum
2
Allowable Working Pressure (MAWP) sebesar 87 lb/in . Material
fire tube menggunakan seamless carbon steel SA 53 Grade B untuk
boiler pada ASME Section IV. Firetube pada boiler ini merupakan
part yang mendapatkan external pressure.
Material SA 53 Grade B didapatkan data sebagai berikut:
- S = maximum allowable stress value (11 Ksi= 11000 lb/in 2)
- E = joint coefficient (85%=0,85)
- Dluar firetube= 70 mm = 2,75 in
- L firetube= 1500 mm = 60 in
- Tekanan perancangan P = 6 bar = 87 lb/in2
- T = 150o
Diasumsikan DO/t = 60
Dari tabel ASME section II part D 2010 table 6 hal 791 dan ASME
section II part D 2010 table CS-2 hal 794 didapatkan :
Fakto
Do/ Faktor Faktor B
L/Do TO(C) Faktor A rB
t A (lb/in2)
(mpa)
60 10,000 3,22x104 150 1,6x104 15,63 2266,93
60 21,810 3,1x104 150 3,1x104 60,72 9377,73
60 25,00 3,07x104 150 7,83x104 77,90 11298,44
B 9377 , 73
P= = = 156,29 lb/in2
Do/t 60
√( )( )
2
P π .D
t= . ( p )−
2
C.S 4
√( )( )
2
87 π .2 , 75 = 0,219 in
t= . ( 4,724 ) −
2
2 , 7.11000 4
2 2
C . S .t 2 ,7 .11000 . 0,236
P = 2 π .D = 2
2
2
π . 2 ,75 = 101 lb/in
2
P − 4,724 −
4 4
d. Ligament
Ligament adalah jarak plat antar lubang pipa api pada tubesheet.
Ligament menggunakan pola jarak yang sama pada setiap baris.
p = jarak antar lubang = 4,724 in = 120 mm
d = diameter lubang pipa api = 2,75 in = 70 mm
efisiensi ligament dihitung dengan menggunakan rumus :
p−d 4,724 − 2 ,75
E= = = 0,4178 = 41,78%
p 4,724
Jadi efisiensi ligament adalah 41,78%. Sesuai dengan rumus dari
ASME efisiensi ligament dipengaruhi oleh besarnya diameter
pipa dan juga jarak antar pipa api. Pertimbangan perancangan
ligament pada perancangan ini yaitu dengan diameter pipa
yang relatif kecil yaitu 70 mm dan
berjumlah 21 pipa, maka akan mendapatkan permukaan pipa
yang semakin luas sehingga air yang ada disekitar api dapat cepat
mendidih.
e. Pipa nozzle
P.R2
t= + 0 , 04
S . E − 0 ,6. P
87. 1
t= +0 ,04 = 0,049 in
12000.0 , 85 − 0 ,6.87
3. Perhitungan beban
- ⍴air = 1000 kg/m3
- Rb = 400 mm = 0,4 m
- Rt = 35 mm = 0,035 m
- Rd = 350 mm = 0,35 m
- Lb = luas alas badan boiler (π.r2)
- Lt = luas alas pipa api (π.r2)
- Ld = luas dapur (π.r2)
- Tta = 500 mm = 0,5 m
- Tba = 800 mm = 0,8
- Td = 450 mm = 0,45 m
- Jumlah pipa = 22
a. Volume badan boiler
Vbadan boiler = Lb x tba
Vbadan boiler = 0,4021 m3
b. Volume pipa api
Vfiretube= Lt x ta
Vfiretube= 0,0019 m3
c. Volume pipa api total
Vfiretube total = Vfiretube + jumlah pipa
Vfiretube total = 0,04 m3
d. Volume dapur
Vdapur= Ld x Td
Vdapur= 0,1731 m3
e. Volume air
Vair = Vbadan boiler – (Vfiretube total + Vdapur)
Vair = 0,186 m3
f. Massa air pengisian
Mair= Vair x ⍴air
Mair= 186,61 liter
4. Perhitungan tekanan air
- Db = 800 mm = 0,8 m
- Tb = 2000 mm = 2m
- Lt = luas dinding pipa api
- Dt = 70 mm = 0,07 m
- Tt= 1500 mm = 1,5 m
- Ld = luas dapur
- Dd= 700 mm = 0,7 m
- Td = 450 mm = 0,45 m
- Ma = beban air pengisisan
a. Lebar dinding boiler
Ldinding badan boiler= π. Db. Tb = 5,02 m2
b. Lebar firetube total
Lfiretube total= Lfiretube x jumlah pipa = 7,25 m2
c. Ldapur = π. Dd. Td = 0,88 m2
d. Total permukaan= Ldinding badan boiler + Lfiretube total + Ldapur
Total permukaan = 13,14 m2
M AIR
e. Tekanan kerja = =141 , 9 N /m2
TOTAL PERMUKAAN
5. Perhitungan volume ruang uap
- Vsb = volume badan boiler
- Vsf = volume pipa api
- Lsb = luas badan boiler (π.r2)
- Lsf = luas pipa api (π.r2)
- Rsb = 0,4 m
- Rsf = 0.035 m
- Tsb = 2 m
- Tsf = 1,5 m
a. Volume badan boiler
Vsb = Lsb x Tsb = 1 m3
b. Volume pipa api
Vsf = Lsf x Tsf = 0,0058 m3
c. VRUANG UAP= Vsb – Vsf = 0,9990 m3 = 999 L
Q = S x ∆i
Q = 1400x (2756,2-419,06)
Q = 3271996 kj/jam
Q
B= = 107702,3 kg/jam
LHV X ηboiler
Q1=Q2
Q1 = 3271996 KJ/JAM
Q2 = 62893,08 Kj
Q1=Q2
3271996 = 62893,08
5,2 = JAM
1
Waktu penguapan awal = jam = 0,192 jam = 12 menit
5 ,2
Jadi air mulai menguap pada waktu 12 menit pada saat bahan bakar
maksimal.
M = 1378 kg
V. Rangkuman
Jadi yang dibutuhan uap air setiap 1 kali masak sebesar 1378 kg uap air.
Jika disesuaikan dengan kapasitas produksi uap boiler, maka setiap 1
kali masak kira- kira membutuhkan waktu 1 jam.
BAB IV
CONTOH SOAL