(Boiler)
Ketel uap atau dalam bahasa “bule” disebut sebagai boiler merupakan suatu mesin penghasil
uap. Uap yang dihasilkan oleh boiler dapat digunakan untuk bermacam tujuan. Pada
kebanyakan Pabrik Kelapa Sawit (PKS), boiler diibaratkan sebagai jantung pabrik karena uap
yang dihasilkan oleh boiler digunakan untuk menggerakkan turbin sebagai penghasil energi
listrik untuk seluruh proses produksi kelapa sawit. Selain untuk menggerakkan turbin, boiler
juga digunakan untuk menjaga suhu air umpan boiler, menjaga suhu di Continous Settling
Tank, memanaskan suhu pada air pengencer di proses kempa, pengeringan ampas sisa proses
kempa, dan pada proses perebusan (sterilizer). Uap di sterilizer digunakan untuk mematikan
enzim yang dapat meningkatkan kadar Asam Lemak Bebas (ALB). Perawatan boiler sangat
dipengaruhi oleh mutu air umpan. Air umpan boiler harus dikontrol kadar silika, TDS,
oksigen, dan masih banyak lagi senyawa dan unsur kimia agar sesuai dengan norma yang
telah ditentukan dengan menggunakan sistem pemurnian air
Ketel atau pembangkit uap adalah salah satu dari sekian banyak peralatan dalam siklus
energi thermal yang bertujuan untuk merubah air menjadi uapyang berguna.Uap yang
dihasilkan tersebut kemudian dapat membangkitkan tenaga mekanik atau mensuplai panas
bagi keperluan industri ( manufacturing proses)
Bentuk dari ketel uap secara garis besar merupakan suatu bejana tertutup, dimana kalor
dari pembakaran bahan bakar dipindahkan ke air melalui ruang bakar dan bidang-bidang
pemanas. Energi dalam (intenal energi) dari air akan meningkat seiring dengan meningkatnya
temperature dan tekanan. Dimana pada suatu tingkat keadaan tertentu air akan berobah
menjadi uap (menguap)
Sumber kalor untuk ketel dapat berupa bahan baker dalam bentuk padat, cair atau
gas.Bahkan dewasa ini sumber kalor dengan menggunakan energi listrik atau nuklir banay
dikembangkan.
Kalor atau panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar dipindahkan ke air atau
ke uap melalui bidang pemanas (BP).
Bidang pemanas( BP) adalah :Dinding-dinding ketel yang menerima kalor dari api atau gas
asap dan memberikan panas tersebut ke air atau uap. Perpindahan kalor pada ketel dapat
terjadi dengan tiga cara atau kombinasi dari kertiganya yaitu:
- Secara konduksi ( hantaran)
- Secara Konveksi (aliran)
- Secara Radiasi ( Pancaran)
Ketel pipa api, fluida yang mengalir didalam pipa adalah gas panas (gas hasil
pembakaran) dan metransfer panasnya ke air ketel melalui bidang-bidang pemanas.
Ketel pipa air, adalah suatu jenis ketel dimana air mengalir didalam pipa-pipa dan
disekeliling pipa pipa tersebut mengalir gas panas dan penguapan akan terjadi didalam pipa.
Kerugian
1. Membutuhkan waktu star yang cukup lama untuk mendapatkan kwalitas uap yang
diinginkan.
2. Hanya dapat dipakai efisien untuk keperluan dengan kapasitas dan tekanan uap yang
rendah.
Kerugian
1. Kontruksi rumit dan biaya awal mahal.
2. Peka terhadap fluktuasi beban karena jumlah air dan kapasitas uap kecil.
3. Dikarenakan diameter pipa-pipa air yang kecil maka sulit untuk dibersihkan dari dalam
maka untuk itu perlu air pengisi yang sangat bersih
EFFISIENSI KEKEL
1. Efisiensi Ketel
2. Effisinsi Ekonomiser
BAHAN BAKAR
Jenis-jenis baha bakar.
1. Bahan Bakar padat ( batu bara, Kokas , kayu dll)
Batu bara terbagi menjadi beberapa macam menurut umurnya, yang paling tua dinamakan
“antrasit” ditandai dengan nyala api yang kebiru-biruan bial ia dibakar. Batau bara
semakin tua semakin banyak mengandung energi/ kg nya dan semakin muda semakin
banyak mengandung gas. Batu bara yang muda nyala api ke merah-merahan.
2. Bahan bakar cair.
Misalnya Premium/Petrolium, minyak tanah , solar dll
3. Bahan bakar Gas.
Misalnya, LPG,LNG
Bahan bakar tersebut dapat pula digolongkan dalam 2 golongan :
1. Bahan bakar Alam
2. Bahan bakar Buatan
Bahan bakar umunya mengandung Unsur Carbon, Hydrogen, Sulfur, Nitrogen, Oksigen dll
Proses pembakaran adalh reaksi antara unsure-unsur yang ada didalam bahan bakar dengan
oksigen
Misalnya
Pembakaran unsur C
CO2C + O2 - panas---
Pembakaran unsur H
2H2 + O2 H2O panas----
Pembakaran unsur S
S + O2 SO2- panas-
Dengan mengetahui kandungan unsur yang ada didalam bahan bakar, maka akan dapat
ditentukan Nilai panas yang dihasilkan oleh bahan bakar.
Nilai Panas ( Nilai Pembakaran) HV ( Heating Value)
Nilai Panas adalah : jumlah panas yang dikeluarkan oleh 1kg bahan bakar bila bahan
bakar tersebut dibakar.
Pada gas hasil pembakaran terdapat H2O dalam bentuk uap atau cairan. Dengan
demikian nilai pembakaran bila H2O yang terbentuk berupa uap akan lebih kecil bila
dibandingkan dengan H2O yang terbentuk sebagai cairan. Berarti ada 2 macam Nilai
Pembakaran yaitu Nilai Pembakaran Atas (NPA) atau HHV dan Nilai Pembakaran Bawah.
(NPB) atau LHV.
NPA atau HHV adalah :Yaitu Nilai Pembakaran bila didalam gas hasil pembakaran terdapat
H2O berebentuk cairan
NPB atau LHV adalah:Yaitu Nilai Pembakaran bila didalam gas hasil pembakaran terdapat
H2O berbentuk gas.
1. Jenis KETEL
Ketel adalah alat untuk membuat uap yang berguna untuk menggerakkan mesin-mesin
uap.
Adapun Jenis-jenis Ketel, yaitu ;
1. Ketel Pipa Api (fire tube boiler). Ketel pipa api merupakan bentuk khusus dari
perkembangan ketel jenis selongsong. Gas panas, bukannya uap dialirkan melalui
buluh-buluh (pipa-pipa). Kenaikan panas ketel pipa api jauh lebih efisien dari pada
ketel selongsong dan dapat mencapai efisien sekitar 70 persen. Sebuah boiler tabung
api adalah jenis boiler di mana gas panas dari api melewati satu atau lebih tabung
berjalan melalui wadah tertutup air. Panas dari gas ditransfer melalui dinding tabung
dengan konduksi panas, pemanas air dan akhirnya menciptakan uap.
2. Ketel Pipa Air (water tube boiler). Ketel pipa air meletakkan tekanan dalam pipa-pipa
dan diameter drum yang relative kecil tidak mampu menahan tekanan yang sangat tinggi
seperti pada pembangkit uap modern. Secara umum ketel pipa air dalam perkembangan
tampak seperti ketel pipa api kecuali bahwa uap air dan tekanan tinggi terletak di dalam
pipa-pipa dan gas pembakaran terletak di luar.
3. Ketel Tangki (shell type boiler)
Ketel tangki adalah drum atau selongsong (shell) silinder tertutup yang terisi air.
Bagian dari selongsong sedemikian rupa sehingga bagian bawahnya secara sederhana
terekspos ke panas, yaitu gas hasil pembakaran dari luar. Ketel jenis selongsong
berkembang secara berlahan menjadi bentuk yang modern seperti ketel elektrik, yang
mana panas disuplai oleh elktroda yang dipasang dalam air, atau akumulator yang
didalamnya panas disuplai oleh uap dari sumber luar yang mengalir melalui pipa-pipa
(tubes) di dalam selongsong. Dalam kedua hal ini selongsong tidak terekspos ke panas.
Pot type boiler, ditampilkan dalam Gambar 2, adalah jenis yang paling sederhana dan
terdiri dari sebuah tabung silinder dengan pelat tembaga akhir tinggal. Api, yang biasanya
dari burner alkohol, diterapkan pada permukaan eksternal boiler. Kemampuannya mengukus
dapat secara signifikan meningkat dengan penambahan sebuah tabung asap dan perisai
stainless steel yang membungkus kompor dan bagian bawah boiler. Jadi dikonfigurasi, boiler
panci bisa menjadi generator uap dewa dalam suhu moderat dan angin ringan.
lokomotif Tank adalah kandidat yang baik untuk boiler panci sejak tank menyembunyikan
perisai api. Sebuah kipas hisap dan blower yang tidak diperlukan untuk pembakaran karena
tidak ada keharusan untuk forced draft. Pot boiler memiliki kapasitas \` 1air yang besar dan
sederhana untuk uap. Namun, boiler panci cenderung menghitamkan karena api kompor yang
bersentuhan langsung dengan permukaan laras luar. Baik sumbu atau menguap burner tipe
dapat digunakan.
Center Flue Type, ditampilkan dalam Gambar 4, memiliki kapasitas air yang besar dan pusat
gravitasi rendah yang membuatnya ideal untuk perahu model. Pusat saluran teko dikelilingi
oleh air dan kadang-kadang memiliki beberapa tabung silang untuk meningkatkan sirkulasi.
Jenis boiler biasanya dipecat oleh kompor gas, karena api sudah benar-benar tertutup oleh
pusat buang. Oleh karena itu, kemungkinan api disengaja berkurang. Hal ini diperlukan untuk
menjaga tingkat ketinggian air yang tepat dalam jenis boiler untuk menghindari kerusakan
buang tengah. Ini menawarkan kemampuan kinerja yang baik dalam kondisi cuaca buruk.
D. Air Heater
Air heater adalah pemanas udara pendahuluan sebelum dimasukkan kedalam ruang bakar,
sebagai pemanas digunakan gas-gas sisa hasil pembakaran sebelum dibuang ke atmosfer.
Pemanasan udara pendahuluan sebelum dimasukkan ke ruang bakar berarti mengurangi
kebutuhan untuk menaikkan temperatur udara di dalam ruang bakar, manfaat lain dengan
memanaskan udara pembakaran terlebih dahulu adalah agar dapat mempercepat
penguapan air yang terkandung dalam bahan bakar.
Dalam pabrik kelapa sawit Ketel uap (Boiler) merupakan jantung dari sebuah pabrik kelapa
sawit. Dimana, ketel uap ini lah yang menjadi sumber tenaga dan sumber uap yang akan
dipakai untuk mengolah kelapa sawit. disini kita akan membahas sedikit tentang ketel uap
yang digunakan dalam pabrik kelapa sawit
Sebelum kita membahas ketel uap yang digunakan dipabrik kelapa sawit. ada baiknya kalau
kita mengetahui dahulu apa itu ketel uap dan berfungsi sebagai apa.
Ketel uap merupakan suatu alat konversi energi yang merubah Air menjadi Uap dengan cara
pemanasan dan panas yang dibutuhkan air untuk penguapan diperoleh dari pembakaran
bahan bakar pada ruang bakar ketel uap.
Uap (energi kalor) yang dihasilkan ketel uap dapat digunakan pada semua peralatan yang
membutuhkan uap di pabrik kelapa sawit, terutama turbin. Turbin disini adalah turbin uap
dimana sumber penggerak generatornya adalah uap yang dihasilkan dari ketel uap. selain
turbin alat lain di pabrik kelapa sawit yang membutuhkan uap seperti di sterilizer (Alat untuk
memasak TBS) dan distasiun pemurnian minyak (Klarifikasi). oleh karena itu kualitas uap
yang dihasilkan harus sesuai dengan kebutuhan yang ada dipabrik kelapa sawit tersebut.
karena jika tidak akan mengganggu proses pengolahan dipabrik kelapa sawit.
Bahan Bakar Ketel Uap
Agar kualita uap yang dihasilkan dari ketel uap sesuai dengan yang diinginkan/dibutuhkan
maka dibutuhkan sejumlah panas untuk menguapkan air tersebut, dimana panas tersebut
diperoleh dari pembakaran bahan bakar di ruang bakar ketel. Untuk mendapatkan
pembakaran yang sempurna didalam ketel maka diperlukan beberapa syarat, yaitu:
1. Perbandingan pemakaian bahan bakar harus sesuai (cangkang dan serabut)
2. Udara yang dipakai harus mencukupi
3. Waktu yang diperlukan untutk proses pembakaran harus cukup.
4. Panas yang cukup untuk memulai pembakaran
5. Kerapatan yang cukup untuk merambatkan nyala api
Dalam hal ini bahan bakar yang digunakan adalah serabut dan cangkang, Adapaun alasan
mengapa digunakan serabut dan cangkang sebagai bahan bakar adalah :
1. Bahan bakar cangkang dan serabut cukup tersedia dan mudah diperoleh dipabrik.
2. Cangkang dan serabut merupakan limbah dari pabrik kelapa sawit apabila tidak
digunakan.
3. Nilai kalor bahan bakar cangkang dan serabut memenuhi persyaratan untuk
menghasilkan panas yang dibutuhkan.
4. Sisa pembakaran bahan bakar dapat digunakan serbagai pupuk untuk tanaman kelapa
sawit.
5. Harga lebih ekonomis.
Cangkang adalah sejenis bahan bakar padat yang berwarna hitam berbentuk seperti
batok kelapa dan agak bulat, terdapat pada bagian dalam pada buah kelapa sawit yang
diselubungi oleh serabut.
Pada bahan bakar cangkang ini terdapat berbagai unsur kimia antara lain : Carbon (C),
Hidrogen (H2), Nitrogen (N2), Oksigen (O2) dan Abu. Dimana unsur kimia yang terkandung
pada cangkang mempunyai persentase (%) yang berbeda jumlahnya., bahan bakar cangkang
ini setelah mengalami proses pembakaran akan berubah menjadi arang, kemudian arang
tersebut dengan adanya udara pada dapur akan terbang sebagai ukuran partikel kecil yang
dinamakan peatikel pijar.
Apabila pemakaian cangkang ini terlalu banyak dari serabut akan menghambat proses
pembakaran akibat penumpukan arang dan nyala api kurang sempurna, dan jika cangkang
digunakan sedikit, panas yang dihasilkan akan rendah.karena cangkang apabila dibakar akan
mengeluarkan panas yan besar.
Serabut adalah bahan bakar padat yang bebentuk seperti rambut, apabila telah
mengalami proses pengolahan berwarna coklat muda, serabut ini terdapat dibagian kedua dari
buah kelapa sawit setelah kulit buah kelapa sawit.didalam serabut dan daging buah sawitlah
minyak CPO terkandung.
Panas yang dihasilkan serabut jumlahnya lebih kecil dari yang dihasilkan oleh
cangkang, oleh karena itu perbandingan lebih besar serabut dari pada cangkang.disamping
serabut lebih cepat habis menjadi abu apabila dibakar, pemakaian serabut yang berlebihan
akan berdampak buruk pada proses pembakaran karena dapat menghambat proses
perambatan panas pada pipa water wall, akibat abu hasil pembakaran beterbangan dalam
ruang dapur dan menutupi pipa water wall,disamping mempersulit pembuangan dari pintu
ekspansion door (Pintu keluar untuk abu dan arang) akibat terjadinya penumpukan yang
berlebihan.
Ketel uap yang digunakan di pabrik kelapa sawit biasanya adalah ketel uap dengan kapasitas
uap 20.000 Kg uap/jam dan dengan tekanan 20 kg/cm2. dimana dibutuhkan 2 unit boiler
untuk pabrik kelapa sawit dengan kapasitas olah 45 ton TBS/jam.
Sebagian besar ketel uap yang digunakan pada pabrik kelapa sawit adalah ketel uap yang
menghasilkan uap superheated, dimana uap ini digunakan pertama kali untuk memutar turbin
sebagai pembangkit tenaga listrik kemudian sisa uap dari pembangkit tersebut digunakan
sebagai pemanasan TBS pada sterilizer.
Menurut jenisnya ketel uap terbagi menjadi 2 bagia yaitu : ketel pipa air dan ketel pipa api.
ketel yang digunakan pada pabrik kelapa sawit adalah ketel pipa air. maksudnya adalah air
berada didalam pipa dipanaskan oleh api yang berada diluar pipa air.
Untuk menghitung kapasitau uapa pada ketel uap yang dibutuhkan adalah dengan :
- kebutuhan uap pada pabrik kelapa sawit adalah 0.6 ton uap/ton TBS
- Jadi untuk pabrik 45 ton membutuhkan boiler = 45 ton x 0.6 = 27 ton uap/jam
Maka dari itu dibutuhkan 2 unit ketel uap dengan kapasita uap 20 ton uap/jam pada masing-
masing ketel uap.
Biasanya bolier yang digunakan di pabrik kelapa sawit memiliki spesifikasi sebagai berikut:
1. Kapasita Uap : 20 Ton/jam
2. Temperatur Uap : 280 C
3. Tekanan Uap : 20 kg/cm2
4. Temperatur air umpan : 90 C
5. Effisiensi Ketel Uap : 75 %
6. Pemakaian bahan bakar : 75% serabut dan 25% cangkang.