Disusun Oleh :
Kelebihan dari fire tube adalah proses pemasangan cukup mudah dan tidak
memerlukan pengaturan yang khusus, tidak membutuhkan area yang besar dan
memiliki biaya yang murah. Tetapi memiliki tempat pembakaran yang sulit
dijangkau saat hendak dibersihkan, kapasitas steam yang rendah dan kurang efisien
karena banyak kalor yang terbuang sia-sia.
2) Water Boiler
Tipe water tube menghasilkan kapasitas dan tekanan steam yang tinggi. Dengan
proses pengapian terjadi diluar pipa, kemudian panas yang dihasilkan memanaskan
pipa yang berisi air dan sebelumnya air tersebut dikondisikan terlebih dahulu
melalui economizer, kemudian steam yang dihasilkan terlebih dahulu dikumpulkan
di dalam sebuah steam-drum. Sampai tekanan dan temperatur sesuai, melalui tahap
secondary superheater dan primary superheater baru steam dilepaskan ke pipa
utama distribusi. Didalam pipa air, air yang mengalir harus dikondisikan terhadap
mineral atau kandungan lainnya yang larut di dalam air tesebut. Hal ini merupakan
faktor utama yang harus diperhatikan terhadap tipe ini.
Kelebihan dari water tube ini adalah memiliki kapasitas steam yang besar, niali
efesiensi relatif lebih tinggi dan tungku pembakaran mudah untuk dijangkau saat
akan dibersihkan. Tetapi biaya investasi awal cukup mahal, membutuhkan area
yang luas dan membutuhkan komponen tambahan dalam hal penanganan air.
4.2 Pembahasan
BAB V
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Kristianingsih, L., & Musyafa, A. (2013). Analisis Safety System dan Manajemen Risiko
pada Steam Boiler PLTU di Unit 5 Pembangkitan Paiton, PT. YTL. Jurnal Teknik
Pomits, II (2), B-356-B-361.
Winanti, W. S., & Prayudi, T. (2006). Perhitungan Efisiensi Boiler Pada Industri Industri
Tepung Terigu. Jurnal Teknik Lingkungan , 58-65.
LAMPIRAN
Massa awal gas Massa akhir gas Massa gas yang terpakai
(kg) (kg) (kg)
Gas 1 74,1 53,5 20,6
Gas 2 59,22 51,11 8,11
Gas 3 46,18 44,64 1,54
Total 30,25
Rumus :
Q1 = Mgas x HHVgas
Dimana :
Q1 = kalor yang dilepas oleh bahan bakar gas (kJ)
Mgas = massa/berat gas yang terkonsumsi selama waktu proses (kg)
HHVgas = nilai kalor gas elpiji (kJ/kg)
Perhitungan :
Q1 = Mgas x HHVgas
= 30,25 x 48.846
= 1.477.592 kJ
3. Perhitungan Kalor yang diserap oleh air (Q2)
Menghitung Massa Air yang Terkonsumsi
Asumsi T = 25 ℃
𝜌𝑎𝑖𝑟 = 996,64 kg/m3
dtangki = 99 cm = 0,99 m
t (total penurunan level air umpan) = 16,8 cm = 0,168 m
Vair = ¼ x d2 x t
= ¼ x (0,99)2 x 0,168
= 0,1293 m3
Mair = 𝝆𝒂𝒊𝒓 x Vair
= 996,64 x 0,1293
= 128,8 kg
Menghitung Kalor yang diserap oleh air (Q2)
Rumus :
Q2 = Mair x (hg – hf)
Dimana :
Q2 = kalor yang diserap oleh air (kJ)
Mair = massa air yang terkonsumsi selama waktu proses (kg)
hg = entalpi steam (kJ/kg)
hf = entalpi air (kJ/kg)
Perhitungan:
Q2 = Mair x (hg – hf)
= 128,8 x (2.754,74 – 104,8)
= 341.368,7 kJ
4. Perhitungan Effisiensi Perpindahan Kalor (𝜼)
Rumus :
𝑸𝟐
𝜼= 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑸𝟏
Dimana :
Q1 = Kalor yang dilepas oleh bahan bakar gas (kJ)
Q2 = Kalor yang diserap oleh air (kJ)
Perhitungan :
341.371
𝜂 = 1.477.592 𝑥 100% = 23,1 %